Anda di halaman 1dari 2

SOHIFAH

Menjawab
Sikap Islamophobia
DENI AL ASY’ARI
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pasca terjadinya peristiwa serangan 11 September masyarakat Jerman terhadap Islam maupun Muslim.
2001 di Amerika Serikat, istilah maupun kecenderungan Sikap kebencian negara-negara Barat ini terhadap Islam
sikap Islamphobia di negara-negara Barat terhadap Islam maupun kaum Muslimin sampai pada puncaknya di

m)
maupun kaum Muslim semakin terbuka. Bahkan Amerika ketika sekelompok orang di Amerika Serikat
European Monitoring Centre on Racism and Xenophobia yang dipelopori oleh seorang pendeta Terry Jones untuk

co
(EUMC) secara terbuka membenarkan kondisi tersebut membakar Al-Qur’an dalam rangka memperingati

er.
melalui laporannya yang berjudul “Summary report on peristiwa 11 September 2010.

erg
Islamophobia in the EU after 11 September 2001”. Dalam Rangkaian sikap dan perilaku sebagian negara-negara
laporannya dijelaskan, bahwa sejak terjadinya peristiwa Eropa terhadap Islam maupun kaum Muslimin di atas,
litm
11 September di Amerika Serikat, sikap Islamophobia di menunjukkan kecenderungan Islamophobia yang semakin
Eropa semakin meningkat. Hal ini setidaknya ditandai meningkat di kawasan Eropa itu. Apalagi, berbagai
fsp

dengan perlakuan diskriminasi negara-negara Barat peristiwa kekerasan seperti terorisme, bom bunuh diri,
pd

terhadap komunitas-komunitas Muslim di sana. Seperti dan sebagainya, belakangan ini yang sering di cap oleh
w.

yang terjadi di Inggris, Perancis, Jerman maupun di Negara-negara Eropa pada komunitas Muslim, menjadi
Amerika Serikat sendiri, banyak kalangan kaum Muslimin argument dan landasan bagi mereka untuk bersikap
w

yang hak-hak keberagamaannya didiskreditkan bahkan


/w

diskriminatif terhadap kelompok Muslim. Walaupun sikap


tidak dapat dipenuhi. terorisme maupun kekerasan bukanlah ajaran Islam dan
p:/

Kasus di Inggris maupun di Perancis misalnya, para bukan hanya terjadi di dalam lingkungan umat Muslim
htt

siswa Muslim dilarang untuk menggunakan jilbab/marka semata. Tapi juga, pada kelompok-kelompok keagamaan
sebagai sebuah kewajiban seorang Muslimah dalam lainnya seperti Yahudi, Nasrani maupun kelompok
t
isi

ajaran agamanya. Hal yang serupa juga dialami oleh gerakan ekstrem lainnya, namun bagi Barat, cara yang
(V

komunitas Muslim di Spanyol, kebijakan larangan dilakukan banyak Muslim ini, sangat ampuh untuk
penggunaan cadar di negara tersebut dijadikan dalam menanam sikap Islamophobia.
mo

bentuk undang-undang. Tindakan pelarangan ini disinyalir Sebab bagaimana pun jika ditelusuri lebih lanjut dalam
De

sebagai simbol kekhawatiran pemerintah terhadap aspek sejarah, sikap prejudis dan bias masyarakat Eropa
berkembangnya Muslim di kota tersebut yang hingga terutamanya terhadap agama Islam bukanlah hal yang
saat ini meningkat 3% atau 1 juta penduduk dari 47 juta baru, melainkan telah berlangsung agak lama. Setidaknya
jumlah warga Spanyol. hal ini merujuk pada ‘Perang Salib’ beberapa kurun lalu
Sebagaimana Inggris, Perancis maupun Spanyol, hal yang kemudian sedikit banyaknya telah mempengaruhi
yang sama juga terjadi terhadap komunitas Muslim di corak hubungan antara masyarakat Islam dan Eropa pada
Jerman, sikap diskriminasi ini ditunjukkan oleh warga masa kini. Bahkan konflik dan dendam sejarah tersebut
Jerman dengan melakukan pelarangan pada kelompok di era sekarang dibincangkan oleh seorang ahli teori politik
Muslim untuk membangun menara masjid kecil yang dari Amerika Serikat bernama Samuel Huntington dalam
tingginya 8 meter. Editorial koran Saarbrücker Zeitung sekitar tahun 1993 yang menggambarkan bahwa pola
menyebutkan. “Menara ini tidak boleh didirikan, karena hubungan atau relasi negara-negara di dunia pada masa
menara menyimbolkan pencarian Islam akan kekuasaan. depan akan dipengaruhi oleh faktor peradaban. Di dalam
Menara awalnya dipakai sebagai menara jaga, namun tanggapan ini, peradaban Islam adalah antara peradaban
kemudian menjadi simbol keagamaan. Lalu diikuti dengan yang berpotensi besar mencapai benturan dengan
pencaplokan wilayah-wilayah dengan kekerasan, menara peradaban lainnya pada masa akan datang. Terlepas dari
dibangun sebagai manifestasi kekuasaan Muslim.” kebenaran teori ini, namun pasca munculnya teori
Demikian, editorial menggambarkan sikap sebagian tersebut, banyak pandangan mengkritisi gagasan Samuel

56 25 MUHARAM - 9 SHAFAR 1432 H


SOHIFAH
Huntington ini sebagai bentuk propaganda untuk membuat pencitraan negatif tentang Islam dan para
memperluas sikap Islamophobia terhadap Islam maupun pejuangnya, melalui penjulukan-penjulukan terorisme,
umat Muslim. fundamentalisme yang dipopulerkan media massa.
Dengan cara itu menurutnya, Barat berupaya
Menjawab Islamophobia menenggelamkan citra Islam sebagai rahmatan lil
Gelombang Islamophobia yang kini melanda sebagian ‘alamien dan sistem hidup (way of life) terbaik untuk
negara-negara Eropa, adalah sebuah perkerjaan rumah umat manusia, membuat masyarakat dunia memusuhi
yang mesti dijawab oleh seluruh umat Islam. Sebab dan memerangi Islam, dan menumbuhkembangkan
munculnya sikap Islamophobia ini bukan semata-mata Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam, sekaligus
bersifat lokalitas, melainkan saat ini telah menjadi gejala mencegah dan menindas kebangkitan Islam. Penguasaan
massif. Sebab apa yang terjadi ini menurut antropolog dan penjajahan media massa oleh zionis inilah yang
dari Universitas Griffith Australia, Julia Day Howell memudahkan mereka melakukan demonologi Islam, atau
merupakan bagian dari perubahan iklim politik “penyetanan wajah Islam”, untuk membentuk pendapat
pascaperang dingin yang mengakibatkan dunia tidak lagi umum tentang Islam sebagai umat yang berbahaya,
terpolarisasi dalam paham komunisme dan kapitalisme. ekstrimis, fundamentalis, dan teroris
Hal itu membuat perbedaan agama, budaya dan Upaya menjawab opini penyesatan Barat terhadap
nasionalisme digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk Islam ini, tentunya membutuhkan jawaban yang

m)
menciptakan ketakutan terhadap kelompok-kelompok komprehensif dengan menunjukkan sikap keberagamaan

co
yang berseberangan. Islam yang kaffah dengan menjunjung nilai-nilai

er.
erg
litm


Salah satu upaya Barat untuk menjauhkan keberadaan Islam
fsp

sebagai agama rahmat adalah melalui propaganda media dengan


membuat pencitraan negatif tentang Islam dan para pejuangnya,
pd
w.

melalui penjulukan-penjulukan terorisme, fundamentalisme yang


w

dipopulerkan media massa


/w
p:/
htt

Dalam konteks ini menurutnya, orang-orang yang rahmatan lil’alamin. Ketakutan-ketakutan negara-negara
t
isi

memiliki persiapan terbatas untuk mengatasi globalisasi. Barat terhadap Islam bisa dengan menampilkan ajaran
(V

Baik dalam hal pendidikan atau pengalaman, akan Islam yang cinta akan kebaikan, kedamaian, kerjasama,
memiliki kemungkinan untuk merasa takut dengan toleransi dan sebagainya. Hanya saja, sikap-sikap yang
mo

perubahan itu dan menjadikan keyakinannya sebagai demikian, juga membutuhkan dukungan propaganda
De

idiologi sehingga kemudian tidak mempercayai yang lebih massif melalui berbagai sarana seperti media
lingkungannya. Dan kini ada kecenderungan orang massa. Selama ini kita akui, bahwa Islam sering menjadi
mempelajari isi Kitab Suci bukan semata-mata untuk korban dari propaganda media. Terus ditimpuki dan
memperkaya spiritual namun untuk melakukan digebuki. Akhir-akhir ini Islam kerap distigmatisasi dan
interprestasi bebas dan memformulasikan ideologi demi dilabeli julukan yang nista dan tak terpuji.
agenda tertentu. Maka agar kita tak terus tercekoki berbagai macam
Kondisi yang seperti ini dengan mudah dimanfaatkan informasi sampah, dengan secara terus menerus
oleh negara-negara Barat untuk menyudutkan Islam melakukan proses tabayyun (check and recheck)
maupun mendiskreditkan Islam. Apalagi dengan terhadap berbagai berita yang berseliweran di tengah-
dukungan media yang sangat berkuasa, upaya tengah kita. Sudah saatnya pula bagi umat Islam untuk
mengalihkan fungsi Islam sebagai agama rahmatan menghadirkan media-media Islam yang berpengaruh
lil’alamin menjadi agama kekerasan dengan mudah sebagai kekuatan umat Islam untuk menjelaskan Islam
dipropagandakan Barat. Asep Syamsul M. Romli, S.IP dan menunjukkan perilaku rahmatan lil’alamin dalam
dalam bukunya Demonologi Islam, Upaya Barat Islam.
Membasmi Kekuatan Islam, menjelaskan, salah satu Tanpa dukungan media yang progresif, upaya kaum
upaya Barat untuk menjauhkan keberadaan Islam sebagai Muslimin untuk menjawab sikap Islamophobia akan
agama rahmat adalah melalui propaganda media dengan menempuh jalan panjang yang memakan waktu lama.l

SUARA MUHAMMADIYAH 01 / 96 | 1 - 15 JANUARI 2011 57

Anda mungkin juga menyukai