Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH FISIKA
PENEMUAN HUKUM EöTVöS
TENTANG KAPILARITAS (1866)

OLEH;

NAMA : JAMALLUDIN
NIM : 170210102006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
September 2018
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT kami panjatkan rasa syukur pada Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya makalah yang berjudul
“Hukum Eötvös tentang Kapilaritas” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin guna
memperlancar fungsi dan tujuan yang ada dalam isi makalah ini, untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih pada pihak – pihak yang ikut membantu dalam
proses pembuatan makalah ini dan Kami ucapkan terimakasih kepada Drs.Bambang
Supriadi, M.Sc. dan Dr.Supeno,S.Pd.,M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah ini
yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan yang ada
pada makalah yang kami buat ini, masih banyak kekurangan atas apa yang kami
sampaikan dari segi susunan kalimat maupun segi tata bahasa yang kurang maksimal
kami pergunakan, oleh karena itu dengan segala hormat kami sebagai penulis kami
menerima kritik dan saran dari para pembaca sehingga apa yang kami buat ini baik
kesalahan didalamnya tidak terulang pada apa yang kami tulis selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah yang berjudul “Hukum Eötvös tentang
Kapilaritas” dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Jember, 10 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................ i

Daftar isi................................................................................................... ii

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2

Bab II. Penemuan Hukum Eötvös tentang Kapilaritas (1866)

2.1 Riwayat Hidup Eötvös................................................................................ 3


2.2 Hukum Eötvös tentang Kapilaritas ............................................................ 5
2.3 Proses Penemuan Hukum Eötvös tentang Kapilaritas ............................. 5
2.4 Pengaruh Hukum Hukum Eötvös tentang Kapilaritas terhadap
perkembangan IPTEK ................................................................................. 6

Bab III. Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 7


3.2 Saran .......................................................................................................... 7
Daftar Pustaka

ii
Bab 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan
tetapi fenomena-fenomena tersebut mempunyai hubungan dengan adanya
tegangan permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam yang tidak
diperhatikan dengan teliti misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran yang
bukan suatu aliran, laba-laba air yang berada di atas permukaan air, mainan
gelembung-gelembung sabun, pisau silet yang diletakkan perlahan-lahan di
atas permukaan zat cair yang terapung, dan naiknya air pada pipa kapiler.
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan zat cair atau pada batas antara zat cair dengan bahan lain.
Tegangan permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dijabarkan
dari rumusnya, rumus tersebut diperoleh dari hukum eotvos tentang
kapilaritas. Oleh karena itu pada kali ini kita akan membahas hal – hal yang
berhubungan dengan hukum eotvos tentang kapilaritas

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Babagaimanakah Riwayat Hidup Eötvös?
1.2.2 Bagaimana Hukum Eötvös tentang Kapilaritas?
1.2.3 Bagaimana Proses Penemuan Hukum Eötvös tentang Kapilaritas?
1.2.4 Bagaimana Pengaruh Hukum Hukum Eötvös tentang Kapilaritas terhadap
perkembangan IPTEK?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Riwayat Hidup Eötvös
1.3.2 Untuk Mengetahui Hukum Eötvös tentang Kapilaritas

1
1.3.3 Untuk Mengetahui Proses Penemuan Hukum Eötvös tentang Kapilaritas
1.3.4 Untuk Mengetahui Pengaruh Hukum Hukum Eötvös tentang Kapilaritas
terhadap perkembangan IPTEK.

1.4 Manfaat
1.4.1 Mengetahui riwayat hidup seorang ilmuwan Hukum Eötvös tentang
Kapilaritas.
1.4.2 Mengetahui konsep sekaligus proses Hukum Eötvös tentang Kapilaritas
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.
1.4.3 Mengetahui perkembangan IPTEK yang dipengaruhi oleh Hukum Eötvös
tentang Kapilaritas.
.

2
Bab II. Penemuan Hukum Eötvös tentang Kapilaritas (1866)

2.1 Riwayat Hidup Eötvös

Baron Lorand Eötvös merupakan Seorang fisikawan Austria – Hongaria


dengan latar belakang etnis Hongaria. Ia lahir di buda, Hongaria pada 27 juli
1848 Ayahnya adalah Barob Jozsef Eötvös de Vásárosnamény (1813–1871) yang
merupakan seorang penyair, penulis dan politikus liberal ternama yang juga
pernah menjabat sebagai menteri diHungaria sehingga dia menjadi keluarga
aristokrat. Ibunya adalah seorang bangsawati yang bernama Agnes Rosty de
Barkócz seorang terpelajar yang berasal dari keluarga pemilik tanah di Hungaria
(1825-1913). Dimasa mudanya dia dididik oleh tutor pribadi sampai 1865, Pada
masa itu diasumsikan keluarga aristokrat yang ingin menerima pendidikan tinggi
harus masuk fakultas hukum. Namun studi hukum gagal memuaskannya oleh
karena itu dia selalu meluangkan waktu untuk belajar sains.

3
Setelah mendapatkan persetujuan dari ayahnya pada tahun 1867 ia
masuk universitas Heidelberg (jerman). Di sana ia menjadi murid para profesor
terkenal, seperti Kirchhoff, Bunsen, dan Helmholtz. Disana dia belajar fisika,
matematika, dan kimia. Pada tahun 1869, Baron Lorand Eötvös yang haus akan
petualangan, berencana untuk bergabung dengan Petermann ahli geografi
Jerman dalam ekspedisinya ke Spitzbergen. Atas permintaan ayahnya, dia
membatalkan niatnya untuk bepergi dan menerapkan semua energinya untuk
fokus mempersiapkan diri mengikuti tes demi mendapatkan gelar doktor, dan ia
lulus dengan pujian “summa cum laude”. Tidak lama setelah pulang ke rumah
pada bulan Februari 1871, ayahnya, “ayah terbaik dan teman sejatinya”
meninggal. Di ranjang kematiannya, dia memperingatkan putranya (Eötvös)
sekali lagi bahwa kebahagiaannya di masa depan bergantung pada
pengabdiannya pada sains dan mengindari dunia politik.
Setelah kematian ayahnya, Eötvös lolos untuk menjadi dosen di fakultas
fisika teoretis di universitas pest, yang sekarang bernama Lorand Eötvös
university. Tidak lama setelah menjadi dosen fisika pada tahun 1872 ia diangkat
menjadi guru besar fisika teoretis. Pada 1874 ia diizinkan untuk memberikan
kuliah dalam fisika eksperimental dan empat tahun kemudian ia menjadi
profesor di bidang ini juga. Dia kemudian diberi tugas menyatukan departemen
fisika eksperimental dan fisika teoretis, dan dinominasikan sebagai Direktur
Institut Fisika yang baru didirikan. Pada 1873 ia menjadi Anggota Associate dari
Akademi Ilmu Pengetahuan Hungaria, kemudian Anggota Penuh pada tahun
1883, dan pada tahun 1889 ia terpilih sebagai Presiden Associate dari akademi
ilmu pengetahuan Hungaria (setara menteri). Eötvös sangat suka olah raga
mulai dari berkuda, bersepeda bahkan mendaki gunung. Dalam kehidupannya
Eötvös sangat mengindari media sehingga sangat sulit untuk medapatkan
informasi tentang dirinya.

4
Pada tahun 1905 dia mengakhiri karirnya menjadi presiden akademi di
hungaria dengan alasan ingin fokus pada penelitiannya, dan mengajar di
universitas dan benar saja bertahun – tahun eotvos meneliti dan tetap mengajar
di universitas meskipun dia diserang sakit parah. Dia tidak pernah berhenti dan
tidak mau berpisah dengan penelitiannya bahkan ketika sakitnya semakin parah
dia melanjutkan pekerjaan saintifiknya di tempat tidurnya dan Eötvös mengirim
makalah terakhirnya untuk diterbitkan hanya beberapa hari sebelum dia
meninggal pada 8 April 1919.

2.2 Hukum Eötvös tentang Kapilaritas


Hukum Eötvös menyatakan jika semakin tinggi suhu suatu cairan maka
tegangan permukaanya akan semakin rendah atau dapat disimpulkan jika besar
suhu berbanding terbalik dengan besar tegangan permukaanya. Hal ini
disebabkan ketika suhu meningkat, molekul cairan bergerak semakin cepat
sehingga pengaruh interaksi antar molekul cairan berkurang. Akibatnya nilai
tegangan permukaan juga mengalami penurunan. Eötvös juga menemukan
formulasi:
2⁄
𝛾. 𝑉 3= k (𝑇𝑐 − 𝑇)
dimana V adalah volume molar zat, 𝑇𝑐 adalah suhu kritis dan K adalah
2⁄ 𝑚𝑙
konstanta (k = 2,1 × 10−7 𝐽𝐾 −1 𝑚𝑜𝑙 − 3 ). Volume molar zat V= pada air 18 dan 𝑇𝑐 =
𝑚𝑜𝑙

374° C

2.3 Proses Penemuan Hukum Eötvös tentang Kapilaritas

Penelitian dibidang kapilaritas merupakan awal mula dari karir ilmiah


Eötvös yang berhubungan dengan cairan. Eötvös meneliti berdasarkan aspek
masalah kemudian mempertimbangkan basis teoritis dan mengikuti ini dengan

5
merancang dan membangun instrumen dan metodologi yang diperlukan untuk
eksperimen. Kemudian melakukan pengukuran laboratorium dan lapangan
sampai akhirnya dia mengambil kesimpul yang berasal dari pengukurannya.Dia
mengunakan cara baru untuk menentukan tegangan permukaan, yang
kemudian caranya tersebut dikenal dengan metode refleksi. Menurut Eötvös
meode ini sangat tepat untuk menentukan besarnya tegangan permukaan
berbagai cairan.
Selama melakukan Ekspeimennya Eötvös menemukan hubungan linier
antara energ permukaan molar dan suhunya. Energi permukaan molar sama
dengan kerja yang diperlukan untuk memindahkan satu molekul dari bagian
dalam cairan ke permukaannya. Berdasarkan temuan ini, Eötvös mampu
menyatakan hubungan berikut: dengan meningkatnya suhu, tegangan
permukaan cairan akan turun, pada suhu kritis, menjadi nol. Kemudian aturan
ini diberi nama Hukum Eötvös.

2.4 Pengaruh Hukum Hukum Eötvös tentang Kapilaritas terhadap perkembangan


IPTEK
Tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu air maka
semakin kecil tegangan permukaan air, berarti semakin baik kemampuan air
untuk membasahi benda. Oleh karena itu mencuci dengan air panas
menyebabkan kotoran pada pakaian lebih mudah untuk dibersihkan karena
kotoran pada pakaian semakin mudah larut. Kemudian dengan kemajuan
teknologi detemukan yang namanya detergen yang juga didesain untuk
meningkatkan air untuk membasahi benda. Zat – zat yeng berfungsi untuk
memperkecil tegangan permukaan disebut surfaktan, surfaktan menyebabkan
gaya adhesi pada air dan udara meningkat sehingga tegangan permukaan
menurun (Giancoli,2000)

6
III. Penutup

3.1 Kesimpulan
Baron Lorand Eötvös (1848-1919) merupakan Seorang fisikawan Austria –
Hongaria dengan latar belakang etnis Hongaria. Berdasarkan percobaanya dia
menemukan teori tegangan permukaan bahwa suhu berbanding terbalik
dengan besarnya tegangan permukaan. Dengan formulasi:
2⁄
𝛾 (𝑀𝑣) 3 = 𝑎. −𝑘. 𝑡
dengan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘 adalah ketetapan dan t adalah waktu, mafaat penemuan
kapilaritas ini adalah mulai dikembangkannya detergen sehingga kita mudah
untuk membersihkan pakaian kita.

3.2 Saran
Hukum Eotvos sebenarnya penting dalam kehidupan , namun karena
kekurangan sumber informasi yang jelas hukum ini kurang didalami oleh
kebanyakan orang. Oleh sebab itu sebaiknya pembaca lebih mendalami lagi
perihal hukum Eotvos ini dari sumber – sumber lain sebab sumber dari makalah
ini hanya sebagian kecilnya saja.

7
Daftar Pustaka

Zelmanov, Abraham. 2008. Biography of Lor´and E¨otv¨os (1848–1919). The journal


for General Relativity, gravitation and cosmology. Vol 1

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisikan jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai