PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan forensik dalam kasus dimanausia kronologis seorang individu
tidak diketahui karena identitas asli tidak
adaataupunadanyaindikasipemalsuanidentitas,
pemeriksaanforensikdiperlukanuntukmemprakiraan
usia.1Usiadapatdiperkirakankarenabertambahnyausiaseiringdenganmeningkatnya
tahappertumbuhandanperkembangasstrukturtubuhberupaperubahanfisik yang
konstansehinggasetiaptahapdari proses
perubahantersebutdapatdihubungkandenganusiaseorang individu.2
Prakiraanusiadapatdilakukanpadaindividuhidupmaupunmati.
Padaindividumati,
prakiraanusiamerupakanbagiandariidentifikasikorbanmatipadakasuspembunuhan,
aborsijanin, ataupunbencanamassal. Dalamkasusbencanamassal,
prakiraanusiadapatmenjadikanidentifikasikorbanlebihsederhanadenganmengelom
pokkanusia korban.5 Kasushukumpidanaatauperdata yang
memerlukanprakiraanusiapadaindividuhidup, antara lain
kasuspemalsuanusiaketenagakerjaan, pernikahan, atlet, perwaliananak,
keimigrasian, atau pemerkosaan.3,4
Pembuktianhukumakanusiapentinguntukmenentukanapakahindividutersebutmasi
hdalamkategorianakatausudahdewasa, berkaitandenganadanyaperbedaan proses
hokum atauperadilanpadaanakdengan orang dewasa.
Prakiraanusiajugamerupakanpembuktikan yang
berhargaketikaaktakelahirantidakadaataudiragukankeasliannya.
Bagiantubuh yang umumnyadipakaiuntukmemprakiraanusiaadalah skeletal
dangigi. Kematangan skeletal sebagai media
prakiraanusiamemilikiketerbatasankarenahanyadapatmemprakirakanusiapadarent
angusiatertentudengansimpanganbakuusia yang besar. Sedangkangigisebagai
media prakiraanusiamemilikibeberapakeunggulan,
salahsatunyaadalahdapatmemprakirakanusiapadaindividuusia prenatal
sampaiusiadewasa.Prakiraanusiamelaluigigidapatdilakukandenganmetodepemeri
ksaanklinis, radiografis,histologis, ataubiokimiawi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanametodeyang dapat digunakan untuk menentukan usia
berdasarkan perkembangan gigi geligi?
C. Tujuan
1. Mengetahuimetodeyang dapat digunakan untuk menentukan usia
berdasarkan perkembangan gigi geligi
D. Manfaat
1. Menambah wawasan kepada pembaca mengenai Mengetahuimetodeyang
dapat digunakan untuk menentukan usia berdasarkan perkembangan gigi
geligi
2. Sebagai informasi tambahan bagi penulis lain dengan bidang yang relevan
dengan makalah ini.
3. Sebagai pengalaman bagi penulis dalam melaksanakan tugas ilmiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. METODE GUSTAFFSON
Gustafson (1950) memperkirakan umur dari gambaran umum endapan
dentinsekunder, ketebalan cemen, dan periodontis sehingga Gustaffson
menyusun satu sistemyang berpatokan pada 6 faktor yang berhubungan dengan
usia:
1. Derajat atrisi (A)
Yang dimaksud adalah derajat atau keparahan atrisi atau ausnya
permukaankunyah gigi baik insisial maupun oclusal sesuai dengan
penggunaannya.Makin usia lanjut maka derajat atrisinya makin parah.
2. Periodontosis atau perubahan pada ginggiva (P)
Perubahan fisiologis akibat penggunaan gigi dari perlekatan epitel
ditandaidengan turunnya atau dalamnya sulkus ginggivayang melebihi 2
milimeter bahkan makin usia lanjut, perlekatan ginggiva turun kearah akar
gigi sehinggaterlihat seakan-akan mahkota lebih panjang.
3. Jumlah dentin sekunder (S)
Pembentukan sekunder dentin oleh karena penggunaan gigi atau atrisi
dari permukaan oclusi biasanya terbentuk diatas atap pulpa sehingga makin
usialanjut secara rontgenografis terlihat seakan-akan pulpa jadi sempit
karenasekunder dentinnya makin tebal.
4. Cemen apposition atau ketebalan sementum sekitar akar gigi (C)
Dengan bertambahnya usia maka akan bertambah tebal jaringan
cementum pada akar gigi. Pembentukan ini oleh karena perlekatan serat-serat
periodontaldengan aposisi yang terus menerus dari gigi tersebut selama hidup
merupakanfaktor penting yang sangat mempengaruhi.
5. Transparansi akar atautransluecency of the root (T)
Bertambahnya usia terjadilah proses kristalisasi dari bahan-bahan mineral
akar gigi hingga jaringan dentin pada akar gigi berangsur-angsur mulai dari
akar gigi kearah cervikal menjadi transparan. Transparansi dentin ini dimulai
padadekade ketiga dari tebal tubular dentin 5 milimicron sehingga pada usia
50tahun tebal tubular dentin hanya 2 milimicron hingga pada usia 70 tahun
tebaltubular dentin tinggal 1 milimicron.
6. Resorbsi akar (R )
Menurut Gustaffson, bahwa terjadi resorbsi akar gigi permanen akibat
tekananfisiologis dengan bertambahnya usia. Mili demi mili diukur olehnya
dalam penentuan usia akibat penggunaan gigi.
Dalam setiap irisan dasar, ciri-ciri gigi diberikan angka dan poin-
poindijumlahkan untuk memberikan hasil akhir. Metode Gustaffson menjumlahkan
setiapnilai dari 6 faktor tersebut dimana setiap faktor yang mempunyai bobotyang
sama dan berarti 6 poin tersebut mempunyai nilai perkiraan usia yang sama. Rumus
Gustaffson(1950).
X=A+P+S+C+R+T
Keterangan : A= Attrition
P=Priondontis
S=Secondary dentin
C=Cemen apposition
R=Root resorbtion
T= Root dentin transparancy
Johanson (1971) merevisi sistem penilaian diatas. Dia menemukan bahwa
root dentin transparency (T) mempunyai korelasi paling besar dengan umur,
diikuti dengansecondary dentine deposition (S), attrition (A), dan cemen
apposition(C), periodontis (P) dan root resorbtion (R) mempunyai korelasi yang
kurang kuat dengan umur.
Gambar 1.10. Diagram ³Field Kit´ untuk memudahkan refrensi data pertumbuhangigi
yang digunakan oleh penulis. Diagram 14-tingkat oleh Moorees (1963), tetapi
dapatdimodifikasi untuk menyertakan pilihan tingkat pertumbuhan. Rata-rata usia dan
variansidapat ditulis pada daerah yang kosong.