Anda di halaman 1dari 25

4/11/2017

Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

0 More Next Blog»


mibnusiddik@gmail.com Dashboard Sign Out

Karim Lahaya
Vox Dei and Vox Prophete is Vox Popule

Jumat, 21 Oktober 2011


Anak Indonesia

Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

REKAYASA SOSIAL

Oleh:
Pengikut
Karim Lahaya
Followers (1)

KAMMI Daerah Kota Ternate

Follow

KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA


Arsip Blog
2011

▼ 2011 (8)

▼ Oktober (2)

Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

REKAYASA SOSIAL

Oleh:KarimLahayaKAMMIDa
ABSTRAKSI
erah Kota ...

Krisis
Muldimensional yang menimpa umat tidak bisa
dibiarkan ► September (1)
berlangsung, harus ada langkah-
langkah praktis agar harga diri umat dan bangsa ► Juni (4)
kembali mulia. Allah berfirman: “Dan hendaklah di antara kamu
ada segolongan
► Januari (1)
orang yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh (berbuat) yang
ma’ruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orangorang yang
beruntung.”
(Aliimran: 104).

Mengenai Saya
Bahwa kebijakan gerakan harus disertai dengan kesadaran
adanya Karim Lahaya
perubahan. Orangorang mengatakan semuanya berubah kecuali
perubahan itu

Jalan menuju citacitaku


sendiri. Tapi di zaman sekarang ini, semuanya berubah termasuk
perubahan itu

masih jauh, namun ku

sendiri. Dalam kondisi seperti itu gerakan mahasiswa harus menyadari perubahan
telah memulainya.
global yang terjadi. Di titik perubahan seperti ini, gerakan
mahasiswa kerap

Lihat profil lengkapku

menyusun strategi gerakannya yang reaktif. Padahal bagaimanapun juga, hukum

mengubah masyarakat selalu berawal dari mengubah individu terlebih dahulu. Al


Qur’an secara lebih detail menyebut maa bi anfusihim,
‘sesuatu’ yang ada di

dalam diri individu manusia yaitu akal dan hatinya. Jika dua hal itu dapat berubah,
maka Allah pun akan mengubah konsiai masyarakat tersebut.

Terus bergerak untuk menyadarkan umat dan senantiasa


menciptakan
perbaikan dengan seluruh makna yang terkandung di dalamnya,
adalah jati diri
KAMMI yang sesungguhnya. Keyakinan terhadap kebenaran hanya bisa
dibuktikan oleh perjuangan yang tidak terhenti untuk
merealisasikannya. KAMMI
adalah ruh baru di tubuh umat yang dilahirkan sebagai fajar
kebangkitan umat.
KAMMI seharusnya merupakan “anugerah Allah bagi Indonesia”. Dan
hanya
kepada Allah semata kami berserah diri dan memohon pertolonganNya.

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
1/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmairrahim
Subhanallah Walhamdulillah Walaailaahaillallahu Akbar

Segala puji hanya milik Allah, Rabb Yang Maha Cerdas


yang
menggengaam hati, akal dan jasad semua manusia. Karena atas
Rahmat dan
karuniaNya penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Rekayasa

Sosial. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada manusia paling mulia
Rasulullah SAW yang telah memberikan teladan bagaimana memimpin ummat

dengan cerdas, kasih sayang dan penuh tanggungjawab beserta keluarga, sahabat
dan semua pengikutnya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih


kepada
KAMMI Daerah Cirebon dan panitia DM2 yang telah memberikan sarana bagi
penulis untuk melatih wawasan dan kemampuan penulis dalam
penulisan

makalah. Tidak lupa juga kepada semua pihak atas bantuan yang telah diberikan.
Semoga segala yang tersampaikan pada makalah ini dapat
bermanfaat bagi
semua pihak.

Harapannya makalah ini lebih bermanfaat jikalau tidak


hanya dibaca,
namun dapat kita kritisi bersama, agar mampu mengambil benang
merah dari
akar permasalahan yang dibahas.

North Moluccas, 6 Februari


2011
Dini Hari

Penulis

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah pada tahun 1924 yang merupakan
perencanaan busuk dunia barat saat itu maka berakhir sudah
peradaban yang

dipegang oleh Islam selama 350 tahun yang didalamnya terdapat kedamaian. Ini
merupakan momentum besar bagi dunia barat untuk menanamkan ide-
idenya
disetiap penghuni bumi.

Dunia barat dan pemikirannya kini semakin subur bercokol menebarkan


benihbenih pemikiran dan nilai di negaranegara dunia ketiga.
Meskipun
kolonialisme dan imperialisme tidak lagi nampak secara fisik,
namun perang
pemikiran yang digulirkan oleh Barat telah berdampak sedemikian
hebat.

Melalui penguasaan di berbagai media informasi, kebudayaan, dan pendidikan,


Barat menggencarkan serangan globalisasi dan modernisasi yang
semakin
merusak umat.

Masih banyak masyarakat dunia, bahkan umat Islam sendiri yang masih
menganggap peradaban Barat sebagai peradaban dunia. Nilainilai
dan

pemikiran Barat dijadikan sebagai standar perilaku dan gaya hidup yang selalu
terkesan modern.

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
2/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

Barat secara tidak objektif senantiasa


mendiskreditkan Islam sebagai
agama 'teroris' yang kolot dan tidak dinamis. Penguasaan barat
atas beberapa

aspek material yang penting, seperti perekonomian, keamanan, dan pendidikan


ditambah dengan terpojoknya Islam atas segala strategi Barat,
membuat Islam
harus kembali diperjuangkan sebagai peradaban dunia, dan harus
segera
dilepaskan dari cengkeraman Barat yang kini telah menghegemoni
di dunia.
Harus ada strategi dan langkah nyata sebagai upaya
mengembalikan kejayaan
Islam sebagai peradaban dunia.

B. Tujuan
Makalah ini bertujuan mempelajari makna, sebabmusabab
perubahan
sosial, strategi perubahan sosial, bentuk perubahan
sosial dan
perubahan/rekayasa sosial yang kehendaki.

II. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang ada, maka dapat


dirumuskan beberapa
permasalahan, antara lain:
1. Apakah makna dari rekayasa sosial
2. Apa sebabmusabab perubahan sosial itu harus terjadi?
3. Bagaimanakah bentuk perubahan sosial?
4. Strategi apa yang harus dipakai dalam perubahan sosial?
5. Perubahan / rekayasa Sosial seperti apa yang dikehendaki?

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
3/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

I. PEMBAHASAN

A. Pengertian Rekayasa Sosial

Rekaya sosial merupakan campur tangan atau seni memanipulasi sebuah


gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk
mempengaruhi

perubahan sosial, bisa berupa kebaikan maupun keburukan dan juga bisa berupa
kejujuran, bisa pula berupa kebohongan.
Perubahan sosial yang dilakukan karena munculnya problem-
problem

sosial sebagai adanya perbedaan antara das sollen (yang seharusnya) dengan das
sein (yang nyata). Tindakan kolektif untuk memecahkan masalah
sosial

(collective action to solve social problems). Biasanya ditandai dengan perubahan

bentuk dan fungsionalisasi kelompok, lembaga atau tatanan sosial yang penting.
Dibanding dengan perencanaan sosial (social planning),
ia lebih luas
atau lebih pragmatis, sebab sebuah rekayasa selalu mengandung
perencanaan,
tetapi tidak semua perencanaan diimplementasikan hingga
terimplementasikan
di alam nyata. Begitu pula jika dibandingkan dengan manajemen
perubahan
(change management), ia memiliki makna lebih pasti, sebab jika
obyek dari
manajemen dapat ditafsirkan sebagai perubahan dalam arti luas,
sedangkan
obyek dari rekayasa sosial sudah jelas, yakni perubahan sosial
menuju suatu

tatanan dan sistem baru sesuai dengan apa yang dikehendaki sang perekayasa.
Selain pengertian di atas, rekayasa sosial juga dapat
diartikan sebagai
sebuah proses perencanaan, pemetaan dan pelaksanaan dalam
konteks
perubahan struktur dan kultur sebuah basis sosial masyarakat.
B. SebabMusabab Perubahan Sosial

Ideas; pandangan hidup (way of life), pandangan dunia (world view) dan
nilainilai (values), seperti yang Max Weber ungkapkan bahwa
betapa
berpengaruhnya ide terhadap suatu masyrakat.
Great individuals (tokoh-
tokoh besar); perubahan sosial terjadi karena

munculnya seorang tokoh atau pahlawan yang dapat menarik simpati dari para
pengikutnya yang setia, kemudian bersamasama dengan simpatisan
itu, sanga
pahlawan melancarkan gerakan untuk mengubah masyarakat (great individuals
as historical forces).
Social Movement (gerakan sosial); sebuah gerakan sosial
yang
dipelopori oleh sebuah komunitas atau institusi semacam
LSM/NGO, Ormas,
OKP dan sebagainya.
Sumbersumber perubahan juga bisa disebabkan oleh; (1)
Kemiskinan
(poverty) sebagai problem yang melibatkan banyak orang, (2)
Kejahatan
(crimes) yang biasanya berjenjang dari blue collar crimes
sampai white collar
crimes, dan (3) Pertikaian atau konflik (conflict), konflik
sosial bisa bersifat
etnis, rasial, sektarian, ideologis, dan sebagainya.
C. Bentuk dan Teori Perubahan Sosial
Terdapat tiga bentuk perubahan yang disepakati
kalangan ilmuwan
sosial: evolusi, revolusi dan reformasi. Evolusi dipahami
sebagai bentuk

perubahan yang memakan waktu lama. Proses perubahan seperti ini cenderung

hanya melingkar di tingkat elite saja dan sedikit sekali mengakomodasikan input
dari grass root yang muncul ke permukaan sebagai reaksi atas
berbagai
kebijakan elit penguasa. Konsekuensi logis dari perubahan model
ini akan
menempatkan rezim penguasa pada keleluasaan menentukan agenda-
agenda
perubahan yang ada berdasar “aman atau tidak” bagi kekuasaannya.
Perubahan model ini, biasanya kurang populer di Dunia
Ketiga (the
Third World), yang mayoritas adalah berpenduduk muslim, karena
perubahan

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
4/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

politiknya secara umum masih cukup eksplosif. Tidak perlu


tokoh yang

kharismatik atau terkenal untuk evolusi, karena semua ditentukan dalam kendali
penguasa. Elite penguasa serta pihak-
pihak tertentu saja yang bisa terlibat dalam
perumusan persoalan yang ada dan itu bias kepentingan. Figur-
figur di luar

lingkaran kekuasaan hanya memberikan respons minimal sebatas masukan atau


paling maksimal, pressure (tekanan), itupun jika ada kebebasan.

Bentuk kedua adalah revolusi. Perubahan secara cepat ini cukup populer

di kalangan gerakan sosial atau aktivis pembebasan. Dalam prosesnya, cara ini
cukup beresiko. Bisa jadi dalam prosesnya yang singkat
tersebut meminta
banyak korban sebagai prasyarat dari proses yang memang cukup
reaktif dan
terkesan sporadis dari sisi waktu maupun agenda-
agenda yang dilakukan. Hasil
dari cara ini dapat dilihat dengan cepat, karena secara umum
bertujuan pada
perubahan politik, khususnya perubahan tampuk kekuasaan.
Revolusi Islam sebagai metode perubahan adalah sebuah
tawaran yang
telah pernah diaplikasikan dalam lapangan kenegaraan di Iran
di bawah
kepemimpinan Ayatullah Khomeini (1977), Mesir oleh Ikhwanul
Muslimin
bersama Nasser (1952) dan beberapa negara Arab lainnya, baik
memenuhi
standar teori Barat maupun tidak.
Sedangkan reformasi didefinisikan sebagai sebuah bentuk
perubahan
yang gradual dan parsial. Tidak terlalu cepat, namun juga
tidak lambat.

Reformasi merupakan bentuk kompromi antara evolusi dan revolusi. Reformasi


atau pembaharuan (perubahan yang signifikan atas hal yang
dianggap
menyimpang), telah berlangsung di berbagai belahan dunia sejak
zaman
Renaissance abad ke15 Masehi. Berawal di Jerman dengan
pemikiran Martin
Luther King, yang menggugat penyimpangan ajaran Kristiani,
berlanjut pada
pemikiran Thomas Hobbes tentang State of Nature-
nya di Inggris, John Locke,
Rousseau hingga pemikiran demokrasi modernnya Robert A Dahl,
berintikan

pentingnya moralitas pemimpin untuk menjalankan demokrasi. Demokrasi tidak

saja berarti kekuasaan ditangan rakyat, namun juga desakralisasi pemimpin yang
dibatasi aturan konstitusi dan diawasi oleh lembaga lain dimana rakyat memiliki
hak atas mandat pemimpinnya.

Gerakan reformasi acapkali terjadi, manakala seorang pemimpin berlaku


korup dan manipulatif, sehingga diperlukan langkah-
langkah politik yang berarti
dari rakyat untuk melakukan perbaikan. Atau, bila rakyat
merasakan adanya
kekurangan dalam sistem konstitusi yang tidak berpihak pada
kepentingan
rakyat. Dengan kedua alasan inilah, apa yang terjadi di Korea
Selatan dengan
Up-
rising in Kwangju tahun 1986, di Cina dengan tragedi Tiananmen 1989, dan

penggulingan Soeharto di Indonesia tahun 1998, merupakan gerakan reformasi


yang berdampak pada penyelenggaraan negara.

D. StrategiStrategi Perubahan Sosial

Strategi NormativeReeducative (normatifreedukatif); Normative

merupakan kata sifat dari norm yang berarti aturan yang berlaku di masyarakat

(norma sosial), sementara reeducation dimaknai sebagai pendidikan ulang untuk


menanamkan dan mengganti paradigma berpikir masyarakat yang lama dengan
yang baru. Sifat strategi perubahannya perlahan dan bertahap.
Cara atau taktik yang digunakan adalah mendidik, yakni
bukan saja

mengubah perilaku yang tampak melainkan juga mengubah keyakinan dan nilai
sasaran perubahan.

Persuasive Strategy (strategi persuasif); Strategi ini dijalankan melalui


pembentukan opini dan pandangan masyarakat, biasanya menggunakan
media
massa dan propaganda.

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
5/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

Cara atau taktik yang digunakan adalah membujuk, yakni


berusaha
menimbulkan perubahan perilaku yang dikehendaki para sasaran
perubahan
dengan mengidentifikasikan objek sosial pada kepercayaan atau
nilai agen
perubahan. Bahasa merupakan media utamanya.
Efektifitas teori persuasi sangat bergantung pada media
yang
dipergunakan. Media itu dibagi dua; (1) media pengaruh (media
komunikasi

yang digunakan pelaku perubahan untuk mencegah sasaran perubahan), dan (2)
media respon (media yang digunakan oleh sasaran perubahan dalam
menggulingkan tanggapan mereka), keduanya dapat menggunakan media massa
atau saluransaluran interpersonal.
People’s power (revolusi); Merupakan bagian dari power
strategy
(strategi perubahan sosial dengan kekuasaan), revolusi ini
merupakan puncak
dari semua bentuk perubahan sosial, karena ia menyentuh
segenap sudut dan

dimensi sosial secara radikal, massal, cepat, dan mengundang gejolak intelektual
dan emosional dari semua orang yang terlibat di dalamnya.
Cara atau taktik yang digunakan berbentuk paksaan
(memaksa) dengan
kekuasaan, yakni upaya menimbulkan kepasrahan behavoral atau
kerjasama

pada sasaran perubahan melalui penggunaan sanksi yang dikendalikan agen.

Strategi Perubahan Sosial Islam; cepat atau lambat bukan sebuah soal

dalam cara pandang Islam. Dengan meletakkan ridha Allah sebagai tujuan hidup
manusia (mardhâtillah), Islam telah dilengkapi dengan standar
moral yang
tertinggi. Ini membuka cakrawala yang tak terbatas bagi
perkembangan moral
dan etik manusia dalam komunitas kolektifnya. Secara garis
besar, tahapan
perubahan sosial masyarakat Islam adalah sebagai berikut:
1. mewujudkan pribadi muslim yang diridhai Allah (bina’ al-
fardli almuslim),
yaitu pribadi muslim yang paripurna, yang penuh
moralitas iman, Islam,
taqwa dan ihsan. [alBaqarah: 177]
2. mewujudkan rumah tangga dan keluarga Islami (bina’
alusrah al
islamiyah) yang diridhai Allah, yaitu rumah tangga yang
sakinah diliputi
mawaddah serta rahmah anugerah ilahi. [arRuum: 21]
3. mewujudkan masyarakat dan lingkungan islami (bina’
alijtima’i al
islamiyyah) yang marhamah, yaitu lingkungan yang kondusif
dan layak
menerima berkah Allah karena warganya yang beriman dan
bertaqwa. [al
A’raf: 96]
4. mewujudkan negara (bina’ daulat al-
islamiyyah) yang diridhai Allah yaitu
baldat yang thayyibah dan diliputi maghfirah Allah. [Saba’: 15]
5. mewujudkan peradaban dunia yang diridhai Allah
dengan kepemimpinan
Islam atas alam (ustadziyat al‘alam), yaitu dunia yang
hasanah dan
berkesinambungan dengan akhirat yang hasanah. [alBaqarah: 201].

E. Konsep Kejayaan dan Aktor dibalik Kejayaan serta


Proses yang dilalui
untuk Membangun Kembali Islam

Konsep kejayaan harus dibangun secara integral, baik dari aspek internal
maupun eksternal. Secara internal dan dari perspektif umat
Islam, konsep
kejayaan tidaklah jauh berbeda dengan konsep kebangkitan umat.
Yusuf
Qardhawi (2003) mengungkapkan sepuluh langkah menuju kematangan
kebangkitan Islam, yaitu :
1. Dari format dan simbol menuju hakikat dan substansi
2. Dari retorika dan perdebatan menuju penerapan dan aksi

3. Dari sikap sentimentil dan emosional menuju sikap rasional dan ilmiah
4. Dari orientasi masalah cabang dan sekunder menuju
masalah pokok dan
primer
5. Dari menyulitkan dan ancaman menuju kemudahan dan kabar gembira

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
6/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

6. Dari kejumudan dan taklid menuju ijtihad dan pembaharuan

7. Dari fanatisme dan eksklusifisme menuju toleransi dan inklusifisme


8. Dari sikap berlebihan dan meremehkan menuju moderatisme
9. Dari kekerasan dan kebencian menuju kelemahlembutan dan rahmat
10. Dari ikhtilaf dan perpecahan menuju persatuan dan solidaritas

Sedangkan untuk menjawab tantangan umat dari segi eksternal, terdapat


beberapa langkah, yaitu :
1. Membebaskan diri dari depedensi Barat dan westernisasi
Bencana paling nyata akibat westernisasi adalah adanya
generasi yang
mengalami proses pembaratan, yang kehilangan jati diri,
legitimasi, dan

loyalitas sebagai bangsa Timur yang sejak lama dimiliki. Westernisasi yang
bertujuan untuk melakukan sekulerisasi negara dan masyarakat
harus
mendapatkan perlawanan penuh dari umat Islam, dengan cara
bangkit dan
aktif berjuang mengembalikan jati diri masyarakat muslim
sekaligus
menggagalkan propaganda Barat.
2. Penguasaan media

Pentingnya media sebagai pembentuk opini publik membuat sarana ini harus
dikuasai oleh umat Islam, untuk membuktikan faktafakta dan
kebenaran

informasi tentang Islam. Sehingga, umat Islam tidak lagi terpojok oleh berita
negatif yang sering diekspos media Barat selama ini.
3. Revitalisasi dan pembaharuan
Munculnya gerakan revitalisasi atau pembaharuan merupakan
titik cerah
yang memunculkan babak baru bagi kehidupan Islami, yaitu
keyakinan
bahwa Islam akan kembali memegang kendali kehidupan dan
menggelisahkan kekuatan musuh. Suatu arus gerakan yang
kemudian
dinamakan "Kebangkitan Islam".

Revitalisasi akan berkorelasi positif dengan teori perubahan. Menurut Chin


et al., (1989), terdapat beberapa strategi perubahan, yaitu
strategi empiris
nasional, strategi pengubahan normatifreedukatif, pendekatan
kekuasaan
paksaan. Strategi empirisnasional meliputi reset dasar
penyebaran
pengetahuan melalui pendidikan umum, seleksi dan pergantian
personal

dalam sistem, analisis sistem, penerapan sistem, serta reorganisasi perseptual


dan konseptual.
4. Menghadapi Normalisasi dan Destruksi Barat
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam upaya
menghadapi normalisasi
dan destruksi Barat (Qardhawi, 2001) antara lain:
a. Budaya perlawanan, bukan eksklusivitas

Perlawanan budaya yang dilakukan tidak hanya dengan cara konservatif


dan ekslusif dengan cara menarik diri dan tenggelam
dalam konflik
golongan. Namur harus mulai dilakukan dengan caracara
riil dan
aplikatif.
b. Budaya persatuan yang variatif
Yaitu budaya yang berusaha mengembangkan unsurunsur
persatuan

yang ada dan menguatkan tali perekat dalam masyarakat, karena adanya
pluralitas dalam kebudayaan.
c. Budaya interaksi dan kebersamaan, bukan perceraiberaian
d. Mengokohkan budaya umat
5. Unifikasi
Seluruh kekuatan umat Islam harus disatukan dalam
kerangka unifikasi,
rekonsiliasi, dan penyatuan barisan, agar terjalin ikatan
akidah yang begitu
kuat. Salah satu unifikasi yang harus dilakukan adalah
unifikasi kekuatan
umat Islam.

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
7/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

Konsep-
konsep tersebut tidak akan berguna jika tidak ada aplikasi nyata

dari aktor kebangkitan, yaitu umat Islam secara umum dan pemuda Islam secara
khusus. Perlu disiapkan generasi Rabbaniyyin dari kaum muda,
yang nantinya
akan menempati posisi strategis, menjadi pemimpin dan penentu
kebijakan
umat.
Proses yang dilalui oleh aktor perubahan adalah sesuai
dengan proses
menuju kemenangan Islam. Dimulai dari pengenalan dan dakwah
Islam,
pembentukan aktoraktor perubahan yang siap mengemban amanah,
kemudian
amal produktif. Proses yang dilalui akan mengikuti sunnah
gradual, sehingga
memerlukan kesabaran tingkat tinggi untuk melakukan setiap
tahapan (Ash
Shalabi, 2006).
Hal yang sama diungkapkan oleh Hasan Al Banna (Al
Ghazali, 2001)
tentang langkahlangkah tahapan dakwah menuju kebangkitan Islam, yaitu:
1. Tahap propaganda dan pengenalan
2. Tahap penyiapan dan pembinaan
3. Tahap kerja dan pelaksanaan
4. Tahapan negara
5. Tahapan penyiapan khilafah
6. Tahapan peneguhan eksistensi negara atau khilafah
7. Tahapan kepemimpinan dan perwujudan keteladanan.

F. Grand Design Besar Kammi untuk Indonesia

Mewujudkan masyarakat Islami bagi


Indonesia, itulah grand design
KAMMI untuk Indonesia. Tentunya dalam mewujudkan cita-
cita besar tersebut
dibutuhkan sistematika ideologi yang mengerakkannya secara
teratur.
Sistematika Ideologi ini adalah alat bantu untuk membumikan
citacita besar
pada tataran strategis operasional. Dalam konteks gerakan,
KAMMI telah

memiliki ideologi sekaligus prinsip yang menjiwai gerakan di seluruh aktivitas

dan kegiatannya. Dari ideologi dan prinsip gerakan itulah KAMMI meletakkan
seluruh aktivitasnya secara teratur dan terencana.

Masyarakat terus bergerak dan zaman global pun terus bergulir mencari

jati dirinya. Oleh karena itu KAMMI harus mampu menemukan jati dirinya dan
semangat zamannya. Agar ia tidak terlindas namun menjadi
pengendali atas

pergerakan dunianya. Roda waktu terus berputar, seiring dengan itu maka dunia
pun terus berubah. Barang siapa yang mampu menggiring dan mensetting zaman
dengan lincah dan tetap berada pada garis idealismenya, maka
dialah yang
berhasil memimpin dunia dan menjadi pengendali atasnya.
Perubahan adalah
suatu hal mutlak, “Tak ada sesuatu yang tak berubah didunia
ini kecuali

perubahan itu sendiri” ungkap John naisbitt dalam bukunya yang berjudul mind
set!. ”Jangan berjalan terlalu lamban sehingga orangorang lelah
menunggumu
dan akhirnya tak menghiraukanmu, jangan juga berjalan terlalu
cepat hingga
akhirnya kau jauh meninggalkan barisan dan orangorang tak ada
yang

mengenalimu” Beranjak dari salah satu pola fikir inilah maka harus ada proses
adaptasi gerakan yang harus dilakukan oleh setiap gerakan
melalui proses

menganalisis kebutuhan zaman secara konprehensif agar mampu tetap eksis.

Teori perubahan ini juga berlaku pada KAMMI, diusianya yang hampir
menginjak angka 10 semenjak tanggal 29 Maret 1998, KAMMI dituntut untuk
menjadi pemain yang cerdas memainkan peranperan subtantif
sebagai organ
gerakan dengan tetap berada pada garis sakral visi-
misi KAMMI sesuai dengan
tuntutan zaman, sekaligus cermat mengatur strategi dan
mensetting gerakan
yang akan dilakukan dimasa depan dalam menghadapi dinamika
dunia yang
sedemikian kompleks dan cepat berubah. KAMMI dituntut untuk
mampu

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
8/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan dari elemen terbesar


negri ini,
rakyat.

Memandang persoalan Indonesia pada saat ini seakan menyeret kita pada
zaman nubuah, ketika Muhammad dihadirkan ke muka bumi untuk
memperbaiki system kehidupan dan moral umat Islam yang telah
lama terlena
dalam kejahiliahan. Muhammad adalah pelopor yang mampu
mendialogkan
pesanpesan langit pada bumi dan menjadikannya formula perbaikan
umat.
Namun perlu diingat, perubahan yang diciptakan Muhammad bukanlah
perubahan yang serta-
merta menjadikannya sebagai pemimpin besar dari negara
Madinah. Sebelum sampai pada masa kejayaannya Muhammad beserta
para
sahabatnya harus melalui fase mekkah yang penuh intrik,
penindasan dan
kehinaan.
Lalu, bagaimanakah dengan KAMMI yang masih berusaha
berdenyut
hidup menyertai setiap polah gerak bangsa Indonesia. Perubahan
seperti apa
yang KAMMI tawarkan menghadapi kompleksitas persoalan bangsa yang mana

tiap sendinya mengandung persoalan. Tawaran format gerakan seperi apa yang
KAMMI tawarkan untuk menyelamatkan Indonesia menuju bangsa yang
berdaulat di mata internasional.
Dengan mengutip pendapat Andi Rahmat, kehendak untuk menempatkan

diri secara signifikan dalam setiap peristiwa politik dalam kerangka perubahan
menunjukkan kebutuhan yang mendasar terhadap satu ideologi
politik yang
kuat. Bagi mahasiswa, ideologi tidak hanya sekedar berfungsi
untuk
memperkuat identitas dan aksi-
aksi politiknya, akan tetapi juga berfungsi untuk
memberi bentuk terhadap identitas dan aksiaksi politik
tersebut. Sebaliknya,
pengabaian terhadap keberadaan ideologi politik bagi mahasiswa
akan
menempatkannya pada posisi serba salah dan mudah sekali
terjebak pada
perilakuperilaku pragmatis dan tidak konsisten. Karenanya, KAMMI
dalam

menjawab berbagai persoalan bangsa ini dengan menghadirkan dirinya sebagai


director of change, hendaklah selalu berpedoman pada apa yang
menjadi
khittah perjuangan KAMMI sehingga ketika pilihan gerak harus
jatuh pada
perubahan format geraknya, KAMMI tetap memiliki kekhasan yang
telah
menjadi karakter dalam elan vital perjuangan KAMMI. Berdasarkan
khittah
juang KAMMI dan kemampuan KAMMI untuk menyerap segala sesuatu yang

terjadi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia, menggharuskan KAMMI


untuk mentransformasikan gerakannya ke dalam format kepemimpinan
umat

yang menyentuh dua wilayah gerak, yaitu system kehidupan dan masyarakat.

Kepemimpinan seperti apakah yang dibutuhkan untuk bisa berkontribusi


dalam dinamika kehidupan bangsa Indonesia? Yang mana dengan
kepemimpinan tersebut mampu menjadikan KAMMI sebagai gerakan
kepeloporan yang membawa pada arah perubahan yang lebih baik.
Konsepsi

kepemimpinan inilah yang seringkali menjadi bias maknanya dalam alam pikir
para kader KAMMI, apalagi ketika istilah Muslim Negarawan
diwacanakan
dalam gerak KAMMI, tafsirannya menjadi multiintepretatif dan
mengapresiasi
pada gerak parlemen.
Muslim Negarawan adalah jiwa, yang jiwa ini menjadi
besar karena ia
mengerti dan memahami persoalan bangsanya tidak hanya dalam
satu sudut
pandang tapi dari berbagai sudut pandang yang dielaborasikannya
menjadi
embrioembrio perubahan menuju satu samudera kejayaan. Pada
level inilah,
kita akan membahas domaindomain public KAMMI dalam aras
kebijakan
masyarakat. Di mana, kepemimpinan KAMMI hadir dengan membawa embrio
embrio perubahan yang beretika dan sangat memperhatikan kaidah
kepatutan
sosial dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga ia
datang bukan
sebagai beban tapi sebagai solusi dari kondisi kritis
masyarakat. Embrio ini

hadir ke tengah masyarakat dalam berbagai bentuk dan dari berbagai arah yang
http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
9/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

mengepung setiap lini kehidupan masyarakat dari berbagai penjuru sehingga ia


terlihat dalam keelokan martabat dan keanggunan gerak.
Embrio perubahan ini hadir dalam dunia politik dalam
bentuk
pengawalan terhadap agenda-
agenda politik, di mana ia turut serta dalam proses
pengambilan kebijakan bukan pada wilayah praksisnya tapi pada
wilayah ide,
gagasan, informasi, saran, bantuan, intelektualitas, dan
kecemelangan pikir
sehingga tidak dapat ia ditolak untuk dijadikan referensi
utama oleh para

decision maker dalam memutus berbagai persoalan politik. Dalam bidang sosial
ekonomi, embrio ini hadir dalam bentuk lembagalembaga juang
yang mampu
mengakumulasi modalmodal potensial masyarakat, ikut mengatur
perputaran
keuangannya, sehingga dengannya ia membantu memperkuat
perekonomian
rakyat menuju pembebasan kemiskinan yang menghinakan. Kemudian, embrio
ini juga lahir dalam bidang pertahanan keamanan dalam bentuk
kemampuan

diplomasi yang cakap dalm perputaran media untuk mempertahankan setiap hak
bangsa, embrio ini juga menjelma dalam prosesposes hukum untuk
memberikan tawarantawaran draft undandundang, memberikan masukan
kritiis dan solusi yang membangun sehingga kejahatankejahatan
layaknya
korupsi, illegal logging, dan sejenisnya dapat dimusnahkan.Untuk
mampu
menciptakan dan menghadirkan embrio perubahan ini diperlukan
jiwa
kepemimpinan yang mengakar pada ideologi keKAMMIan dan memiliki
pengetahuan yang luas pada persoalan bangsanya.
Beginilah KAMMI memandang dan mentransformasikan
gerakannya
pada saat ini, di mana kaderkader KAMMI mulai menggurita di
tengah
masyarakat tapi tidak memiliki wadah yang khas di mana ia
mampu berjuang
secara optimal sesuai dengan kapasitas dan ketertarikan ilmu
serta pribadinya.
Penciptaan embrioembrio perubahan sebagai bentuk ekspansi KAMMI
di
tengah masyarakat dalam berbagai domain publik adalah sebuah
keniscayaan.
Tentunya, dalam penciptaan embrio ini, KAMMI mengambil bentuk yang khas

dengan tetap melibatkan berbagi elemen lain sebagai mitra kerja dalam rangka
persaudaraan pikir.
Inilah kepemimpinan umat dan dialah Muslim Negarawan, di
mana
dalam geraknya ia mampu memimpin, menciptakan dan memberikan
solusi.
Pada akhirnya, kepemimpinan yang membawa embrio perubahan ini merupakan
bukti otentik atau artefak-
artefak sejarah juang KAMMI yang sengaja diciptakan
untuk merangkai gerakan juang KAMMI menuju capaian yang lebih besar
Bila embrio-
embrio telah tercipta dan kader – kader KAMMI telah cakap
dengan kepemimpinan umatnya maka momentum pun akan tercipta
mengikuti

proses alaminya dalam sebuah keniscayaan sejarah. Momentum ini akan datang

dari arah yang tidak terduga, dari pikiran yang tidak terprediksi, dari waktu yang
banyak, dia lahir dalam kiasan sejarah yang akan mengusung
dan merangkul

semua embrio perubahan menuju suatu samudera kebesaran di mana para kader
KAMMI menjadi pelaku utama, pengendali gelombang dan riak airnya.
Demikian, KAMMI mencoba hadir dalam zaman yang berbeda
dengan
sekian banyak tantangan yang terkadang menghimpit kecerdasan
pikir dan
menyusahkan jiwa. Karenanya, hendaklah para kader KAMMI kembali
‘bernostalgia’ terhadap sejarah kelahirannya agar ia memahami
betul khittah
gerakan KAMMI yang ‘maha indah’ dan mampu mentransformasikannya
ke
dalam berbagai bentuk juang tanpa harus menghilangkan kekhasan
ideologi
KAMMI. Oleh sebab itu marilah kita berikrar dalam penghayatan
yang tinggi
karena Allah SWT sebagaimana termaktub dalam kredo gerakan KAMMI:
“ Kami adalah orangorang yang senantiasa menyiapkan
diri untuk
masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka
berlehaleha,
minimalis, dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di
dalam kehidupan,
melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah
orangorang
http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
10/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

yang progressif, yang bebas dari kejumudan, karena kami


memandang
bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar agar
kami dan para
penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan
kami
persembahkan untuk Islam.”
Semoga sampailah kita pada zaman di mana kebesaran
Islam adalah
kejayaannya, sebagaimana firman Allah SWT:
Dengan Nama Allah, Tuhan Yang azali, Yang Maha Pengasih
Ketika dukungan Allah, dan kemenangan telah datang
Dan engkau melihat manusia masuk
Agama Allah dengan berkelompok,
Maka muliakanlah dengan pujipujian kepada Tuhanmu,
Dan mintalah ampinan dariNya.
Sungguh! Dia akan selalu siap
Untuk menunjukkan kasihNya.

II. KESIMPULAN

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan di atas antara lain
sebagai berikut:
1.
Rekayasa sosial yang berujung pada perubahan sosial yang dilakukan oleh

wadah perjuangan itu terjadi ketika masyarakat itu sendiri sudah keluar dari
fitrahnya yang akan mengakibatkan berbagai problematika
hidup
diantaranya korupsi, kekerasan, imprealisme dan lainlain.
2.
Lambat atau cepat dalam perubahan adalah sebuah proses. Yang terpenting
adalah mengganti pradigma masyarakat dengan melakukan
tarbiyah untuk
membentuk kepribadian muslim yang diridhai oleh Allah SWT.

3. Tujuan yang diinginkan dari rekayasa sosial adalah terbentuknya masyarakat


Islam dan tersampaikannya dakwah kepada segenap manusia.
Sedangkan
tahapan yang harus dilalui adalah tahap propaganda dan
pengenalan, tahap
penyiapan dan pembinaan, tahap kerja dan pelaksanaan,
tahapan negara,
tahapan penyiapan khilafah, tahapan peneguhan eksistensi
negara atau
khilafah, tahapan kepemimpinan dan perwujudan keteladanan.

4. Generasi muslim yang akan menjadi pemenang masa depan telah dijelaskan
dalam Al Quran, yaitu orangorang beriman dan beramal
shalih, yang
senantiasa merealisasikan ubudiyahnya dalam seluruh aspek
kehidupan,
yang senantiasa gigih memerangi kemusyrikan, yang ikhlas dan sabar.

PENUTUP

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
11/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

Akhir dengan satu kata ”ketika Allah berada di sisi


lawan kita maka

siapa lagi yang kita harapkan? Dan ketika Allah berada di sisi kita maka siapa
lagi yang kita takuti? Bukankah Allah telah mengabadikan
sebuah ayat yang
artinya. ”Barang siapa yang membantu/menolong agama Allah,
Allah akan
senanntiasa membantunya dan meneguhkan kedudukanya”. (Q.S.
MUHUMMAD: 7).
Peradaban Barat akan segera mengakhiri masa tuanya,
lengser, dan
digantikan oleh peradaban yang sempurna dan mulia di sisi
Allah, yaitu
peradaban Islam. Dan Allah telah menjanjikan hal itu pada orang-
orang beriman

dan beramal shalih. Hendaknya janji tersebut menjadi motivator kuat bagi umat
Islam untuk bangkit dan bergerak, secara maknawi dan materi,
secara filosofis
dan aplikatif, demi terwujudnya kemenangan Islam.

Semoga banyak manfaat dan ilmu yang dapat diambil dari makalah ini,
meskipun dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada.
Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al Ghazali, Abdul Hamid. 2001. Meretas Jalan Kebangkitan Islam, Peta Pemikiran
Hasan Al Banna. Era Intermedia, Solo.
Budiyanto, Dwi. 2009. Prophetik Learning. ProU Media, Yogyakarta.
Chin, R., W.G. Bennis, K.D. Benne. 1989. Merencanakan
Perubahan. Era
Intermedia, Solo.
Kasali, Rhenld. 2006. Change!. Gramedia. Jakarta.
Matta, Anis. 2006. Arsitek Peradaban. Fitrah Rabbani, Jakarta.

Diposkan oleh Karim Lahaya di 23.37

Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar
http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
12/13
4/11/2017
Karim Lahaya: Makalah DM 2 KAMMI Cirebon

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Google)


Keluar

Publikasikan Pratinjau
Beri tahu saya

Beranda
Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

http://karimlahaya.blogspot.co.id/2011/10/rekayasasosialolehkarimlahaya_21.html
13/13

Anda mungkin juga menyukai