Anda di halaman 1dari 5

Assignment 2

Risk Management Analysist

Name :
Adita Damayanti
Diah Amelia
Gabriela Fortuna Surya Pangestu
Melda Qairunnisa

Major/Batch : Accounting/2017
Subject : Risk Management
Find cases of risk management in bank or non bank in real world and answer these questions:
a. Describe the risks.
Kasus yang menjadi topik kami adalah kasus Penggelapan Bank Mandiri. Salah satu oknum
pegawai Kantor Cabang Pembantu Rawa Lumbu Bekasi PT Bank Mandiri Tbk melakukan kerja
sama ilegal dengan Manajer Keuangan PT Mexdie Sekawan Utama, Yekti Sartono yang
mencairkan cek ilegal di Bank Mandiri senilai Rp 720 juta pada 5 Mei 2010. Pengambilan cek ini
menyalahi prosedur perbankan karena otoritas cek adalah dua orang, yakni Anang Syifudin dan
Muhammar Fauzan serta stempel perusahaan harus diterakan. Namun cek tersebut hanya
ditandatangani satu orang dan itu diduga dipalsukan (stempel palsu dan asli berbeda dengan
specimen yang ada di bank).

Sampai saat ini kasus Bank Mandiri ini belum ditindaklanjuti lagi lebih jauh oleh pihak-pihak
terkait. Bank Mandiri berpegang teguh pada pendirian mereka yang mengatakan bahwa Risk
Management adalah bagian dari proses bisnis yang dapat memberikan kontribusi melalui
penerapan risk management untuk mencapai return yang optimal bagi stakeholder yakni
pemegang saham, masyarakat, nasabah, pemerintah dan pihak-pihkan yang berhubungan dengan
bank (Masyhud Ali, 2006).

Beberapa potensi kerugian yang akan diderita Bank Mandiri. Yang pertama adalah kerugian
finansial dalam jumlah yang sangat besar (720 juta rupiah) serta resiko hilangnya reputasi yang
dapat mengancam keberlangsungan perusahaan ke depannya. Tidak dapat dipungkiri, akibat
adanya pencairan ilegal akan mampu menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat (social distrust)
dari para nasabah terhadap sistem manajemen dan sekuritas finansial bank tersebut.
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap bank akan membuat bank tersebut kehilangan dana
karena masyarakat akan menarik kembali seluruh dana yang telah tertanam di bank tersebut
karena takut akan mengalami kerugian besar. Dana-dana yang ditarik tersebut sebenarnya
digunakan untuk menjalankan kegiatan perbankan, namun kerena ada penarikan sejumlah dana
dan ketidakinginan masyarakat untuk menabung lagi maka bank tersebut dapat terancam
likuiditasnya.

Resiko dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni :


1. Resiko nonsistematis, yakni resiko yang dapat dihilangkan atau dikurangi melalui suatu
diversifikasi atau tindakan pencegahan dan penanggulangan resiko.
2. Resiko sistematis, resiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi melalui diversifikasi,
biasanya berhubungan dengan pasar atau kejadian yang dapat secara sistematis akan
mempengaruhi posisi pasar (Iban Sofyan, 2004)

Selain itu, Kasidy (2010) membagi jenis resiko menjadi dua yakni :
1. Resiko spekulatif, yakni resiko yang mengandung dua kemungkinan, baik yang menguntungkan
mupun merugikan. Contohnya : perjudian, pembelian saham atau valuta asing.
2. Resiko murni, yakni resiko yang hanya mengandung satu kemungkinan yakni kemungkinan rugi
saja. Contoh : banjir, gempa, gunung meletus dan lain-lain.

Bank Mandiri dalam hal ini dapat digolongkan ke dalam kategori resiko nonsistematis serta resiko
spekulatif. Artinya, Bank Mandiri masih dapat dicegah di kemudian hari untuk menghindari
peristiwa yang sama. Misalnya seperti yang telah diterapkan Bank Mandiri selama ini dengan
membuat Laporan Profil Resiko (LPR) yang menggambarkan penilaian terhadap resiko komposit
bank, atau resiko yang dipandang dari sudut pandang bank dan unit bisnis terkait (Masyhud Ali,
2006).
Sementara dikatakan resiko spekulatif, karena resiko ini sebenarnya dapat memberikan dua
alternatif bagi pelaku pencairan cek ilegal, apabila tidak diketahui tindakan ini akan
menguntungkan si pelaku, namun di sisi lain merugikan perbankan. Sebaliknya bila diketahui
seperti yang telah terjadi, maka ini akan menimbulkan kerugian bagi si pelaku kejahatan tersebut
dan bank dapat dihindarkan dari permasalahan yang lebih serius lagi.

b. Describe the approaches/actions, how they eliminate/avoid, transfer and absorb/manage the
risks.

Beberapa cara tersebut telah diterapkan Bank Mandiri dalam manajemen resiko perusahaannya.

1. Melakukan tata kelola resiko secara terpadu dengan pengimplementasian tanggung jawab dan
keseuaian kompetensi masing-masing pihak yang terkait. Misalnya seperti Dewan Komisaris,
Direksi, Risk & Capital Committee (RCC), unit risk management dan unit business yang telah
berinteraksi dan bersinerji secara optimal.

2. Bank Mandiri menyusun profil resiko dalam suatu Laporan Profil Resiko, dan digunakan sebagai
laporan pada Bank Indonesia. Dengan demikian, bank dapat memusatkan perhatiannya pada jenis-
jenis resiko yang memiliki tendensi memburuk atau melebihi kebijakan toleransi bank pada resiko
tertentu.

3. Studi kasus juga mengungkapkan bahwa Bank Mandiri telah mempersiapkan tenaga
profesionalnya di bidang resiko. Sekaligus juga begaimana Bank Mandiri melakukan persiapan
untuk mengimplementasikan Basel II Accord yang menjadi penanggung jawab dari seluruh inisiatif
strategis bank terkait kepatuhan pegawai.

4. Bank menetapkan kebijakan pengelolaan resiko likuiditas. Misalnya dengan pemeliharaan


cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit resiko likuiditas, merancang
analisis scenario dan contingency plan, penetapan strategi pendanaan dan mempertahankan
kapasitas dana yang cukup di pasar (Masyhud Ali, 2006).
c. Make the charts for the risk management process and explain that.

Hazard Identification, atau Identifikasi Bahaya maksudnya adalah adakah bahaya yang terjadi
atau kiranya dapat terjadi yang mempengaruhi pekerjaan atau di tempat kerja/perusahaan.

Risk Assessment, atau Penilaian Resiko, adalah evaluasi kemungkinan dari kecacatan atau
kerusakan atau akibat dari masalah/bahaya yang dapat dan atau terjadi, apakah konsekuensinya?

Control Selection, Seleksi Kontrol, adalah apa langkah yang diambil yang sesuai dengan
masalah/bahaya yang dapat dana tau terjadi.

Control Implementation, Pelaksanaan Kontrol, yaitu lakukan kontrol tersebut, sesuai dengan
apa yang dibuat pada Control Implementation.

Review and Improve, Ulas dan Kembangkan, yang berarti lihat apakah kontrol yang dilakukan
sudah sesuai dalam artian dapat menghilangkan atau mengurangi bahaya/masalah yang dapat dan
atau terjadi, apakah kontrol yang dilakukan sudah efektif? Jika ya, kembangkan, agar dapat
meminimalisir kerusakan, kerugian dan resiko yang dapat terjadi.
d. Explain the relationship between risk management to value creation.
Dalam bisnis sendiri, risiko berkaitan dengan hasil aktual yang tidak sesuai dengan hasil harapan.
Karena risiko adalah faktor yang harus ditangani secara serius untuk menghindari timbulnya
konflik maupun masalah dalam usaha, maka memahami langkah untuk manajemen risiko juga
sangat penting bagi usaha. Dengan mengetahui manajemen risiko, kita akan mengetahui kategori
risiko yang bisa ditoleransi , diatasi maupun dihindari, sehingga dapat menyiapkan strategi yang
sangat hati-hati, agar tidak terjadi kerugian yang menyebabkan perusahaan kehilangan nilainya;
financial ataupun nama baik. (seperti contoh kasus di atas)

e. Is there any specific difference between risk management for bank and risk management for non
bank? Explain and give example.
Manajemen resiko bagi non bank, adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan
harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya
kerugian karena adanya suatu risiko.
Contoh nya :
Market Risk, khususnya Forex Risk, akibat depresiasi terhadap dollar.
Resiko nilai tukar meningkat apabila:
 Bank mengambil posisi dengan jumlah besar dalam valuta asing
 Pasar menjadi lebih fluktuative (Volatile)

Management resiko bagi bank, meliputi identifikasi risiko, pengukuran dan penilaian, dan
tujuannya adalah untuk meminimalkan efek negatif risiko terhadap hasil keuangan dan modal
bank.

Risiko bank yang terbesar dalam operasinya adalah resiko pasar (resiko suku bunga, resiko valuta
asing, resiko dari perubahan harga pasar sekuritas, derivatif keuangan dan komoditas), resiko
kredit, resiko likuiditas, resiko eksposur, resiko investasi , resiko operasional, resiko hukum,
resiko strategis. Resiko ini sangat inter-independen. Peristiwa yang mempengaruhi satu area
resiko dapat memiliki konsekuensi untuk berbagai kategori resiko lainnya.

Contoh management resiko bagi bank :

Volatilitas adalah salah satu pengukuran total resiko juga, Mengukur total resiko pakai standar
devisiasi, menghitung volatilitas sistematis risk / market risk/ non diversiable risk tidak
terdesifikasi, bisa dihilangkan atau dikurangin seberapa banyak jumlah resiko.

Resiko oleh perbankan contoh nya :

 kredit macet
 Resiko suku bunga untuk bank
 Perubahan teknologi menyebabkan jasa atau produk tidak laku

Anda mungkin juga menyukai