Sifat:
T1/2 SGOT sekitar 50 jam
SGOT bukan enzim organ spesifik: ditemukan di hati,
otot skelet, otot jantung
Nilai diagnostik:
Jika tidak ada gangguan hati à peningkatan SGOT
berasal dari penyakit otot skelet/otot jantung
Aktivitas SGOT meningkat lambat à nilai maksimum
24-48 jam setelah gangguan à bertahan lama dalam
serum
Lac3c dehydrogenase (LDH)
Sifat:
LDH ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh (ensim organ non
spesifik)
Ada 5 macam isoensim: LDH1, LDH2, LDH3, LDH4 dan LDH5
(elektroforesis)
LDH1 paling cepat migrasi (BM lebih besar)
Serum tidak boleh disimpan beku à LDH menjadi inaktif
Nilai diagnostik
LDH meningkat : penyakit otot, hati, nekrosis berbagai jaringan
Aktivitas LDH maksimum 48-72 jam stl jaringan rusak à kembali
normal secara pelan (lebih pelan dibanding CPK /SGOT)
Hemolisis à LDH meningkat
LDH1 meningkat : penyakit jantung dan penyakit hemolitik
LDH5 meningkat : penyakit otot dan penyakit hati
Aldolase
Aldolase meningkat pada penyakit otot
Nilai diagnostik tidak lebih baik dari SGOT dan
LDH
Aldolase kurang spesifik untuk diagnosa
penyakit otot
MYOGLOBINURIA
Myoglobin dilepaskan dari otot yang mengalami
degenerasi atau nekrose à glomerulus à keluar
bersama urin (BM rendah dan tidak terikat protein)
urin kecoklatan
tidak ada eritrosit dalam sedimen
plasma jernih, warna normal
tidak terikat protein serum
diekskresikan lewat urin sebelum mencapai plasma
(warna plasma bening)
tidak ada anemia
Peningkatan ak3vitas serum otot (CPK, SGOT, LDH):
Myositis:
clostridial myositis
purulent myositis akibat bakteri pyogenik
Trauma otot:
kontusi (benturan)
injeksi IM
Azoturia pada kuda
White muscle disease
Degenerasi otot
Infark jantung