Anda di halaman 1dari 2

Indahnya Persahabatan

Namaku Vira dan sahabatku Vina, kata teman teman kita adalah anak kembar, yang
kemana-mana selalu bersama. Bukan Cuma itu tetapi dalam hal prestasi, hobi bahkan makanan
favorit pun juga sama.

Ada salah satu seorang teman kita yang selalu mengamati kebersamaan kami, namanya
Febby, dia satu kelas dengan kita dan diasangat ingin menghancurkan persahabatan kita.
Berbagai cara selalu Febby lakukan untuk menghancurkan persahabatan kita menuduh aku
mencuri buku diary kesayangan Vina. Dan pada saat itu Vina percaya dengan kata-kata Febby
yang sudah menuduh aku, sehingga membuat Vina marah besar kepadaku. Aku sangat sedih dan
bingung apa yang harus aku lakukan supaya Vina mau mempercayai aku lagi.

Sore harinya aku ajak Vina untuk bertemu di taman dekat rumah Vina. “Hai Vin, apa
kabar? Kamu tau kan maksud aku mengajak kamu untuk bertemu di tempat ini? Aku mau
ngomong sesuatu sama kamu, aku mau ngejelasin semuanya ke kamu.” Ungkapku kepada Vina.
‘kamu ngejelasin apa lagi ha? Semua bukti sudah benar-benar jelas kalau kamu yang sudah
mencuri buku diaryku.” Jawab Vina waktu itu dengan nada membentak dan marah. Tapi itu
seua salah Vin, aku tidak tau siapa yang sebenarnya memasukkan bukuu ke tasku, bukan kah kau
juga tau kalau kita sealu bersama terus, jadi kapan aku bisa ngambil buku diarymu?” jelasku
padanya lagi. Vinapun tetap tidak mau percaya denganku, dan pada waktu itu juga vina masih
marah padaku dan langsung meninggalkan aku ditempat itu, meskipun aku sudah menjelaskan
banyak kepada Vina. Dan saat aku pulang ke rumah aku menangis dan aku langsung mengurung
diri dikamar, tak lama kemudian mamaku masuk ke kamarku. Aku menceritakan semua ke
mama. Mama Cuma bisa menenangkanku dan memberi aku solusi.

Pagi harinya di sekolah, yang biasanya aku adalah anak periang karena adanya Vina, kini
aku menjadi anak pendiam yang lesu karena Vina telah menjauhiku, disapa pun tak menjawab
sama sekali apalagi membalas senyumku. Di kelas pun aku hanya diam-diaman sama dan kini
vina pindah pindah tempat duduk, dia tidak lagi sebangku denganku melainkan dengan Febby
dan mereka pun sudah mulai akrab, tertawa bareng dan cerita bareng. Sedangkan aku hanya bisa
diam mendengar obrolan dan tawa mereka saat membicarakan aku.
Saat jam istirahat Vina meninggalkan Febby di kelas sendirian. Tiba-tiba Febby
menghampiri aku, “enak gak sih, dijauhin sama sahabat sendiri, hahahaha” tanya febby
kepadaku sambil tertawa. “apa maksud kamu, bicara seperti itu ha?” balasku padanya. “ya aku
Cuma seneng aja liatnya ada dua sahabat yang sekarang jadi musuh, gak enak kan rasanya
sendirian terus tidak ada teman, ya seperti itulah yang pernah aku rasakan waktu itu. Aku iri lihat
kamu sama vina.” Kata Febby. “oooohhh, jadi semua ini karena kamu, karena kamu yang
membuat vina marah besar ke aku?” jawabku pada Febby. “Iyalah, aku yang....” belum selesai
Febby berbicara, tiba-tiba Vina masuk ke dalam kelas dan ternyata Vina sudah mendengar semua
pembicaraanku sama Febby. Vina pun langsung kecewa kepada Febby dan meminta maaf
kepadaku, begitu pun dengan Febby langsung menyesal dan meminta maaf kepada aku dan Vina.
Aku pun memaafkan mereka berdua. Dan akhirnya persahabatan kita sekarang tambah satu
personil lagi yaitu Febby. Dan mulai saat itu juga kita kemana-mana jadi bertiga tidak berdua
lagi.... (selesai)

Anda mungkin juga menyukai