Anda di halaman 1dari 17

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Barbiturat Secara Umum

2.1.1 Definisi Barbiturat

Barbiturat merupakan derivat asam barbiturat (2,4,6-

trioksoheksa-hidropirimidin). Asam Barbiturat sendiri tidak

menyebabkan depresi SSP, efek hipnotik-sedatif dan efek lainnya

ditimbulkan bila posisi 5 ada gugusan alkil atau aril. Barbiturat selama

beberapa saat telah digunakan secara ekstensif sebagai hipnotik dan

sedatif. Namun sekarang kecuali untuk beberapa penggunaan yang

spesifik, barbiturat telah banyak digantikan oleh benzodiazepin yang

lebih aman (Ganiswara, 1995).

Secara kimia, barbiturat merupakan derivat asam barbiturat.

Asam barbiturat (2,4,6-trioksoheksahidropirirmidin) merupakan hasil

reaksi kondensasi antara urea dengan asam malonat (Ganiswara,

1995). Asam barbiturat sendiri tidak menyebabkan depresi SSP, efek

hipnotik dan sedatif serta efek lainnya ditimbulkan bila pada posisi 5

ada gugusan alkil atau aril (Ganiswara, 1995).

Barbital-barbital semuanya bersifat lipofil, sukar larut dalam air

tetapi mudah larut dalam pelarut-pelarut non polar seperti minyak,

kloroform dan sebagainya. Sifat lipofil ini dimiliki oleh kebanyakan

obat yang mampu menekan SSP. Dengan meningkatnya sifat lipofil

ini, misalnya dengan mengganti atom oksigen pada atom C2 menjadi


5

atom belerang, maka efek dan lama kerjanya dipercepat, dan

seringkali daya hipnotiknya diperkuat pula (Tadjuddin, 2001).

2.1.2 Sejarah Barbiturat

Barbiturat sejak lama digunakan sebagai hipnotika dan sedativa,

tetapi penggunaannya sejak tahun 1980-an telah sangat menurun

karena adanya obat-obat dari kelompok benzodiazepin yang lebih

aman, yang merupakan pengecualin adalah fenobarbital, yang

memiliki sifat antikonvulsif dan tiopental, yang masih banyak

digunakan sebagai anestetikum i.v (Tjay dan Rahardja, 2002).

Selama beberapa waktu barbiturat telah digunakan secara

ekstensif sebagai hipnotik dan sedatif. Namun sekarang selain untuk

beberapa penggunaan yang spesifik, golongan obat ini telah

digantikan oleh benzodiazepine yang lebih aman (Nafriadi dan

Gunawan, 2012).

2.1.3 Penggunaan Barbiturat

Penggunaan barbiturat sebagai hipnotik-sedatif telah menurun

secara nyata karena efeknya terhadap SSP kurang spesifik, barbiturat

memiliki indeks terapi yang lebih rendah dibandingkan terhadap

benzodiazepin. Toleransi terjadi lebih sering dari benzodiazepin,

kecenderungan disalahgunakan lebih besar, dan banyak terjadi

interaksi obat. Barbiturat secara luas telah digantikan oleh

benzodiazepin dan senyawa lain untuk sedasi siang hari. Barbiturat

masih digunakan pada terapi darurat kejang, seperti tetanus, eklamsia,

status epilepsi, perdarahan serebral, dan keracunan konvulsan, namun


6

pada umumnya benzodiazepin masih lebih baik untuk indikasi

tersebut.

2.2 Barbiturat

Rumus kimia secara umum serta rumus beberapa Barbiturat

sebagai berikut:

2.2.1 Sifat Umum Barbiturat

Sifat-sifat umum senyawa barbital antara lain :

1. Barbital mempunyai asam berbasa satu yang sangat lemah,

asam barbiturate dapat dalam bentuk keto dan bentuk enol,

bentuk enol ini yang menyebabkan bereaksi asam dan dapat

diionisasi. Oleh karena itu barbital larut dalam alkali. Tetapi

garam-garam Na nya tidak stabil dalam air terutama sekali

pada pemanasan, dalam air akan terhidrolis. Oleh karena

mudah terhidrolisa maka garamnya dalam air tidak boleh

disimpan lama.

2. Asam barbiturat sukar larut dalam air, mudah larut dalam eter,

kloroform, dan etil asetat


7

3. Mudah mengadakan sublimasi, hasil sublimasi dapat dipakai

untuk mengidentifikasi barbital, terutama jika sublimasi dalam

keadaan vacuum.

4. Barbital mempunyai titik lebur yang tajam, tetapi titik lebur ini

sulit digunakan untuk identifikasi karena titik lebur tiap zat

berdekatan.

2.2.2 Sifat Fisika Kimia

Nama Kimia : asam 5,5-dietilbarbiturat

Rumus Molekul : C8H12N2O3

Bobot Molekul : 184,19 g/mol

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur

putih

Titik Leleh : 188-192 oC

Kelarutan : Larut dalam 130 bagian air, dalam 13

bagian air mendidih,

dalam 15 bagian etanol (95%) P, dalam 75

bagian

kloroform P, dalam 35 bagian eter P dan

dalam 6 bagian

aseton P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

2.2.3 Aktivitas dan Mekanisme Kerja

Barbiturat bekerja pada seluruh SSP, walaupun pada setiap

tempat tidak sama kuatnya. Dosis nonanestesi teruatama menekan


8

respons pasca sinaps. Penghambatan hanya terjadi pada sinaps

GABA-nergik. Walaupun demikian efek yang terjadi mungkin

tidak semuanya melalui GABA sebagai mediator (Ganiswara,

1995).
Barbiturat memperlihatkan beberapa efek yang berbeda

pada eksitasi dan inhibisi transmisi sinaptik. Kapasitas barbiturat

membantu kerja GABA sebagian menyerupai kerja

benzodiazepine, namun pada dosis yang lebih tinggi bersifat

sebagai aganis GABA-nergik, sehingga pada dosis tinggi barbiturat

dapat menimbulkan depresi SSP yang berat (Ganiswara, 1995).

2.2.4 Hubungan Struktur Aktivitas Turuna Barbital

Hubungan struktur aktifitas barbiturate telah banyak diteliti.

Aktivitas kejang maksimal diperoleh jika satu substituent pada

posisi 5 berupa gugus fenil. Turunan 5,5-difenil mempunyai

potensi kejang lebih lemah dibandingkan dengan fenobarbital

tetapi hampir tanpa aktivitas hipnotik. Sebaliknya, asam 5,5-

dibenzil barbiturat menyebabkan konvulsi.


Sifat-sifat kejang, kebanyakan barbiturat mempunyai sifat

kejang. Namun, kapasitas beberapa senyawa barbiturat untuk

memberikan kerja kejang yang maksimal pada dosis yang lebih

rendah dari dosis yang diperlukan untuk hypnosis menentukan

kegunaan klinisnya sebagai obat kejang.

Yang Termasuk Golongan Turunan Barbiturat, yaitu :


9

1. Amobarbital

Gambar struktur kimia amobarbital

Nama Kimia : Asam 5-etil-5 isopentilbarbital[57-42-2]


Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidakberbau; rasa pahit.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam

etanol dan dalam eter; larut dalam kloroform dalam

larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat.


Mekanisme kerja : Mendepresi system saraf pusat; mengganggu

transmis melalui formasiretikular yang berkaitan

dengan bangkitan; kerja neurotransmitter tidak

didefinisikan dengan baik; dapat terjadi semua

tingkatan depresi SSP, dari sedasi ringan, hypnosis,

koma, sampai kematian.

2. Aprobarbital
10

Struktur Kimia Aprobarbital

MF :
BM : 210.23
Nama kimia : 5-propan-2-yl-5-prop-2-enyl-1,3-diazil.
Pemerian : Kristal putih, agakpahit, higroskopis.
Kelarutan : Hampir tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, chcl3,

eter, aseton, asam asetat glasial, alkali hidroksida


Fungsi : Sedative, hipnotik
pH : Antara 2.5- 7.0
Aktivitas : Aprobarbital (sepertisemuabarbiturat) bekerja dengan
mengikat reseptor GABAA baik di alfa atau sub unit beta.
3. Allobarbital

Allobarbital, 5,5-diallylbarbituric acid

MF : C10H12N2O3
BM : 208.21
Nama Umum : Dial
Nama Kimia : 5,5-bis(prop-2-enyl)-1,3-diazinane-2,4,6-trione
Pemerian : Kristal agakPahit
Kelarutan : Dalam air (1:300) : air mendidih (1:50) : etanol (1:20);
ether (1:20); sangat larut dalam etanol panas, larut dalam
aseton, ethyl asetat
Kegunaan : Hipnotik,sedative
11

PH : larutan jenuh bereaksi asam terhadap lakmus

4. Diphenylhydantoin-Na

Struktur Kimia Diphenylhydantoin-Na

Nama kimia : Natrium 5,5-difenilimidazolidina 2,4 dion


Pemerian : Bubuk kristal putih , rasa seperti sabun, pahit

menggigit, tidak berbau, agak

higroskopik,terpapar udara akan menyerap

CO2 dan melepaskan difenylhydantoin


Kelarutan : Dalam air (1:66) tetapi larutan keruh kecuali

ditambah alkali hingga pH 11,7; larut dalam 10,5

ml ethanol; tidak larut dalam eter dan kloroform,

mudah terdisosiasi oleh asam lemah seperti

CO2 dengan mengurai diphenylhydantoin.


Aktivitas : Fenitoin Natrium adalah suatu preparat anti

kejang yang berguna untuk mengatasi status

epileptikus pada tipe grand mal. Bekerja terutama

pada korteks motorik dimana aktivitas bangkitan

dihambat penyebarannya.

5. Evipan
12

C12H16N2O3

Nama Umum : Hexobarbital

Nama Kimia : asam N-methylcyclohexanyl methyl barbiturat

Pemerian : kristal prisma, tak berasa

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, alkali

karbonat; larut dalam methanol, ethanol, aseton,

benzen basa.

Fungsi : Sedative hipnotik

6. Kemithal (Thialbarbital)

Nama kimia : 5-(1-cyclohex-2-enyl)-5-prop-2-enyl-2-

sulfanylidene-1,3- diazinane-4,6-dione
13

Pemerian : butir-butir kristal / butir putih, agak pahit,

higroskopis

Kelarutan : larut dalam air

Aktivitas : meningkatkan aktivitas neurotransmiter

penghambat menekan aktivitas neurotransmiter

pemacu berinteraksi dengan reseptor GABA,

mengurangi disosiasi GABA dengan reseptor

GABA –A

7. Nembutal

C12H12N203

Nama Umum : Phentobarbital

Nama Kimia : ethylmethylbuthylbarbiturat Na

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih berbau, rasa

pahit. (FI III, 481)

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol

(95%) P, dalam eter P, dalam larutan alkali


14

hidroksida dan dalam larutan alkali karbon. (FI III,

481)

Fungsi : Anti Konvulsan/ Hipnotik\

8. Penthonal-Na

C11H17N2O2SNa

Nama Umum : Phentonal Natrium


Sinonim : Thiopenthal Natrium
Nama IUPAC : [5-etil-4,6-diokso-5-(pentan-2-il)-1,4,5,6-
etrahidropirimidin-2-il] sulfanid sodium
Bobot Molekul : 264,33
Pemerian : putih kekuningan, higroskopis, bau seperti
bawang.
Kelarutan : larut dalam air dan alcohol, tidak larut dalam
15

eter, benzene dan petroleum eter, larutan dalam

air jika didiamkan terurai dan jika dipanaskan

terjadi endapan
Fungsi : Sedativ hipnotik
Nama Dagang : Pentovet, Thiowell (tidak beredar di Indonesia)

9. Panodorm

C12H16N2O3

Nama Umum : heksamalum


Nama Kimia : siklodorm, siklobarbitalum, heksamalum
Pemerian : Kristal mengkilap, rasa sangatpahit
Kelarutan : sedikit larutdalam air, cukup larut dalam air panas
(mendidih).
Fungsi : Sedative hipnotik

10. Methylphenobarbital
16

Struktur Kimia Prominal (Methylphenobarbital )

MF : C 13 H 14 N 2 O 3
BM : 246,26
Nama kimia : 5-ethyl-1-methyl-5-phenylbarbituric acid;
Pemerian : Kristal putih, takberasa
Kelarutan :Larut baik dalam air panas dan alkohol.
Fungsi : Antikonvulsan dan sedatif.
pH :Antara 3.0-6.0
Aktivitas :Methylphenobarbital mengikat pada situs

pengikatan berbeda yang terkait dengan

Cl - ionoporepadareseptor GABA A , meningkatkan

duras waktu untuk Cl – ionopore terbuka.

berkepanjangan.

11. Rustonal
17

Nama Kimia : 5-phenyl-5-(trideuteriomethyl)-1,3-diazinane-2,4,6-

trione
Pemerian : Kristal, agak pahit
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam eter;

alkohol; basa alkali membentuk garam natriumnya.

12. Phenobarbital

Nama Resmi : Phenobarbitalum

Nama Lain : Fenobarbital, Luminal

Rumus Molekul : C12H12N2O3

Berat Molekul : 232,24

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih tidak berbau,

rasa agak pahit.

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol

(95%) P, dalam eter P, dalam larutan alkali

hidroksida dan dalam larutan alkali karbonat.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Hipnotikum, sedativum.

13. Butobarbital/Senoryl
18

Gambar Struktur:Butobarbital

MF :C10H16N2O3

BM : 212.24

NamaUmum : butobarbitoneataubutethal, Soneryl, danNeonal


Namakimia : 5-butan-2-yl-5-ethyl-1,3-diazinane-2,4,6-trione
Pemerian : Kristal rosa, keeping taplet, rasa agakpahit.
Kelarutan :Larutdalametanol (1:5), taklarutdalam petroleum eter,

dalam air (1:250), dalamkloroform (1:3).


Kegunaan : sedativum

14. Veronal

Struktur Kimia Veronal

Nama Kimia : Asam 5,5 – dietilbarbiturat


Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
19

Kelarutan : Larut dalam air, air mendidih, alkohol amilalkohol,

piridin, anilin, niirobenzen, dalam kloroform

(1:75).

Aktivitas : Menghambat kerja kemungkinan melibatkan potensiasi

penghambatan sinaps melalui suatu kerja pada reseptor

GABAA, rekaman intrasel neuron korteks atau spinalis

kordata mencit menunjukkan bahwa fenobarbital

meningkat respon terhadap GABA yang diberikan seara

iontoforetik. Efek ini telah teramati pada kosentrasi

fenobarbital yang sesuai secara teurapetik.

2.3 Sediaan Dan Dosis Obat Yang Beredar

No Nama obat Nama dagang Komposisi dan bentuk Pabrik


sediaan
1. Amobarbital Amytal Amytal sodium 0,5 g Marathon
Bubuk dalam vial
pharmaceutica
250mg, 500 mg
ls
2 Aprobarbital Alurate - -
3 Butabarbital Butisol Butabarbital
100-200mg
4 Mefobarbital mebaral Mephobarbital Bayer
32 mg (tablet)
healthcare
LLC
5 Metoheksital Brevital Methohexital sodium
for injection 200 mg
6 Pentobarbital nembutal Pentobarbital sodium Oak
50 mg/ ml ( injeksi) pharmaceutica
ls inc
20

7 Fenobarbital Phental Fenobarbital Na Combiphar


100 mg/ ml ( injeksi)

Sabital Natrium fenobarbital Mersi farma


10 mg/ tablet

Phenobarbital Fenobarbital 30 mg, Kimia farma


50 mg, 100 mg

Ditalin Na fenobarbital 50 mg otto

8 Sekobarbital Seconal Secobarbital sodium


( powder)
9 Thiopental pentothal Thiopentone sodium bernofarm
0,5 g ( serbuk injeksi)

Anda mungkin juga menyukai