Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru


Dalam era modern ini banyaknya pembangunan yang berkembang pesat
tentunya bangunan tersebut tidak hanya berjenis bangunan horizontal
melainkan berjenis vertikal. Pada jenis bangunan vertical ini dinilai lebih
efesien karena lebih menghemat tempat, disamping itu dengan adanya
bangunan vertical tidak lepas dari struktur sementara untuk menyangga
material dan manusia yang dikenal sebagai peranca. dan seiring berjalannya
waktu dengan memanfaatkan era modern ini berbisnis dibidang kontruksi
sangat menjanjikan khususnya persewaan peranca, mengingat banyaknya
pembangunan pada era ini.

1.2 Nama dan Alamat Perusahaan


Nama usaha persewaan peranca ini adalah “HopCop Scaffolding” yang
berlokasi di alamat Perum. Wisma Kedung Asem Indah, RT 3 RW 8, Kel.
Rungkut, Kec. Kedung Baruk, Kota Surabaya.

1.3 Bidang Usaha


Usaha dari HopCop Scaffolding bergerak di bidang usaha barang dan
jasa, karena perusahaan kami memproduksi barang dan penyewaan yang
berupa Scaffolding

1.4 Bentuk Perusahaan


Bentuk dari perusahaan HopCop Scaffolding adalah usaha perseorangan
dan untuk nantinya Hopcop Scafollding akan mencari investor yang mampu
membantu menanamkan modal guna kelancaran produksi dari Hopcop
Scaffolding

1.5 Gambaran Perkembangan Perusahaan


Banyaknya pembangunan pada kota besar yang bisa dijadikan tujuan
investasi dan itu juga adalah prospek yang bagus dimana itu membuat
HopCop scaffolding memproduksi sebuah scaffolding dan menyewakannya
guna mendukung pembangunan yang ada pada sekarang dan untuk
kedepannya.
BAB 2
PROYEK YANG DIUSULKAN

2.1 Proyek Yang Diusulkan


2.1.1 Sifat Investasi
Dalam produk ini, kami mengutamakan kepuasan
pelanggan dengan cara memberi pelayanan yang baik. Dalam hal ini
penyewaan scafolding dapat dilakukan dengan cara langsung
ataupun tidak langsung (online)
2.1.2 Jenis Produk
Produk utama kami adalah membuat scaffolding dan
menyewakan scaffolding dimana produk/usaha kami baru merintis,
produk kami memiliki beberapa kelebihan yaitu produk yang kita
buat dengan bahan yang ringan dan kuat serta dari produk kami
memiliki identitas tersendiri dengan adanya warna “zebra” dengan
begitu produk kami memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan
dengan yang lain. Jenis produksi yang kami lakukan dengan
produksi by order untuk pembuatan scaffolding dan untuk yang
penyewaan kami selalu berupaya mengadakan scaffolding tersebut.
2.2 Aspek Teknis
2.2.1 Sifat Proyek
Perusahaan yang kami jalani ini merintis mulai dari awal
atau bisa disebut mulai dari nol. Produk yang kami produksi
merupakan gagasan awal yang mana dapat membantu dalam proses
pengerjaan suatu bangunan dan kontruksi, yang mana dalam hal ini
masih banyak para pekerja yang masih menggunakan scaffolding
yang terbuat dari kayu untuk membantu pekerjaannya diarea
ketinggian. Dengan menggunakan kayu sebagai bahan utamanya,
kecelakaan kerja yang terjadi juga masih sering dikarenakan kayu
mengalami overload dan patah. Oleh karena itu kami memproduksi
scaffolding yang terbuat dari besi untuk mengurangi angka
kecelakaan kerja. Proyek yang kami jalankan ini akan menjadi bisnis
yang menjajinkan karena produk ini akan banyak dicari oleh
perusahaan karena sangat berguna dan membantu dalam proses
pembangunan dan kontruksi.
2.2.2 Lokasi
Dengan pemilihan dan penentuan tempat yang strategis
maka akan sangat membantu dalam proses perkembangan dari bisnis
ini dan persaingan dari perusahaan lain. Dengan menentukan lokasi
perusahaan yang tepat, maka perusahaan akan beropersai dengan
lancar, dan baik.
Dalam hal ini perusahaan yang kami jalankan akan
menggunakan lokasi Perum. Wisma Kedung Asem Indah, RT 3 RW
8, Kel. Rungkut, Kec. Kedung Baruk, Kota Surabaya. Pemilihan
lokasi ini juga mempertimbangkan dari beberapa aspek yaitu :
a. Dekat dengan bahan baku.
b. Dekat dengan area pembangunan dan kontruksi.
c. Adanya area tanah dan bangunan yang bisa langsung
digunakan.
2.2.3 Bangunan
Bangunan yang kami gunakan sebagai tempat produksi
scaffolding berukuran sekitar 10 m x 18 m. Bangunan ini
disesuaikan dengan ukuran tanah, dan mempertimbangkan untuk
digunakan sebagai tempat penyimpanan bagian kerangka scaffolding
dan komponen komponen yang lainnya seperti mesin dan peralatan.

2.2.4 Mesin dan Peralatan


Dalam proses pembuatan scaffolding terdapat beberapa
mesin dan peralatan yang dapat membantu untuk menunjang proses
produksinya, diantaranya :
a. Mesin Gerinda : mesin ini digunakan untuk menghaluskan
dan untuk memotong besi yang akan digunakan sebagai
rangka dari scaffolding.
b. Mesin Las : mesin ini digunakan untuk menyambung besi
dari rangka scaffolding.
c. Mesin Bor Listrik : alat ini digunakan untuk melubangi besi
rangka scaffolding yang nantinya lubang tersebut bisa
digunakan untuk tempat mur dan baut.
d. Peralatan
Terdapat beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam proses
produksi ini, yaitu :
 Obeng
 Kunci pas
 Mur dan Baut
 Cat
 Kuas
 Ampelas
 Palu
 Meteran
2.2.5 Lay Out Proses

Mulai

Produksi alat

Perumusan masalah
Perancangan desain

Desai Tidak
n
sesu
Pembuatan bagian
ai

v Penyatuan bagian

Uji Tidak
coba
ya
2.2.6 Proses Produksi Berhasil Selesai
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan
barang. Proses produksi yang kami lakukan terdiri dari beberapa
tahapan yaitu :
1. Tahap perancangan model (desain)
Pada tahapan ini meliputi pembuatan desain yang akan
digunakan sebagai cuan dalam pembuatan barang. Pemilihan
barang yang tepat juga berpengaruh pada kinerja dan daya tahan
barang. Dalam hal ini kami memastikan barang yang kami
produksi terhindar dari korosif sehingga dapat digunakan dalam
jangka waktu yang cukup lama.
2. Tahap pembuatan rangka
Pada tahap ini batang batang besi akan dipotong sesuai
dengan ukuran yang dibutuhkan, setelah itu batang besi akan di bor
menggunakan mesin bor listrik, dari hasil bor tersebut batang besi
dapat dirangkai menjadi kerangka scafolding, selanjutnya
dilakukan pengelasan jika diperlukan seperti penambhan panjang
batang besi. Dalam proses ini kami memastikan bahan yang kami
gunakan dapat memberi keselamatan pekerja saat digunakan.
3. Tahap pengujian
Pada tahap ini barang yang sudah di bentuk menjadi
scaffolding akan diuji ketahanannya dengan beberapa cara yaitu :
a. Memberi beban untuk mengetahui kapasitas kekuatan
scaffolding.
b. Mengetes tingkat kekorosian dari rangka scaffolding.
c. Pengujian jika scaffolding mengalami jatuh atau ambruk.
Dengan pengujian tersebut maka dapat diketahui seberapa tinggi
tingkat kualitas dari barang yang kami hasilkan dan bertujuan
untuk memperkecil tingkat kerusakan yang terjadi saat terjadi
kecelakaan, dengan hal seperti itu kami dapat memperkecil angka
kecelakaan saat pekerja malakukan pekerjaan diketinggian.
4. Tahap pewarnaan
Pada tahap ini atau pada tahap terakhir dari proses produksi
scaffolding, melakukan pewarnaan sangatlah penting karena agar
barang mudah diketahui, dan dengan pewarnaa ini bertujuan untuk
memunculkan kesan bahwa produk ini adalah buatan dari “HopCop
Scaffolding”. Dan dengan warna yang menarik maka akan dapat
menambah daya tarik bagi perusahaan yang ingin menyewa produk
ini.
2.2.7 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang kami buat kurang lebih 100 unit
scaffolding, karena produksi yang kami lakukan pada tiap bulan bisa
mencapai 90 unit scaffolding. Jika pemasaran dari produksi ini
cukup tinggi kami akan menambah jumlah produksi guna untuk
mencukupi kebutuhan konsumen.
2.2.8 Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang kami gunakan dalam proses
produksi sebanyak 6 orang, dengan rincian 4 orang sebagai divisi
produksi barang dan 2 orang sisanya sebagai divisi ekspedisi. Untuk
pekerja yang kami ambil minimal dia lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan dengan jurusan teknik, karena lulusan seperti ini akan
memberi kontribusi yang baik bagi perusahaan.
2.3 Aspek Pemasaran
2.3.1 Peluang Pasar
Usaha ini memiliki peluang yang cukup besar dipasaran,
mengingat banyaknya pembangunan pada era modern ini dan
meskipun ada beberapa cara hal untuk membangun Gedung vertical
dengan menggunakan kayu glondongan ataupun menggunakan
bamboo, tapi dengan adanya tersebut tidak menutup kemungkinan
adanya peluang pada usaha kami karena disisi lain scaffolding cukup
bisa dikatakan ramah lingkungan dan praktis. Karena scaffolding
dapat digunakan kembali dan berbeda halnya dengan kayu yang
dimana setelah pemakaian, kayu tidak dapat digunakan kembali
untuk pembangunan karena kayu mudah lapuk dan tidak cukup kuat
untuk menahan beban.
2.3.2 Daerah Pemasaran
Untuk usaha kami ini berada di kota Surabaya yang lebih
tepatnya ada di Surabaya timur yang dimana kedepannya akan
banyak pembangunan, dikarenakan pemerintah Surabaya secara
tidak langsung mengangkat perekonomian dengan adanya jalan
MERR ( Middle East Ring Road ) dari situ dapat mudah akses untuk
mendistribusikan produk kami.
2.3.3 Pasar Sasaran (Market Targeting)
Produk ini kami tergetkan pada sebuah pembangunan atau
kontruksi yang dapat dibeli atau disewa perseorangan atau
perusahaan
2.3.4 Volume dan Harga Penjualan
Barang yang akan kami sewakan (scafolding), untuk
ukurannya bisa mencapai ketinggian 8 – 12 meter dengan kisaran
harga antara 4 – 6 juta dalam sekali penyawaan. Dan itu tergantung
pada banyaknya scaffolding yang disewa dan berapa lama akan
disewa.
2.3.5 Masa Hidup Produk
Produk yang kami pasarkan ini memiliki masa seumur
hidup dalam arti pemakaian normal dan hanya perlu sedikit
maintenance dan pemeriksaan pada produk kami dan kami juga
menerima service scaffolding bagi pelanggan kami, setidaknya ada
pemeriksaan besar pada 5 tahun sekali dan mengecek kelayakan
scaffolding yang meliputi pemeriksaan karat, pengecetan ulang, dan
pemeriksaan terhadap sambungan las
2.3.6 Persaingan dan Strategi Bersaing
Persaingan dalam pemasaran produk ini cukup tinggi,
namun kami memiliki strategi yang mana bisa mengait para
konsumen untuk memesan / menyewa barang kami, berikut beberapa
strateginya :
1. Free delivery
2. Adanya beberapa paket penyewaan yang itu bisa dapat harga
yang lebih murah dibandingkan menyewa dengan bijian / pcs
3. Kami akan memanfaatkan media online untuk promosi dan
pengenalan terhadap produk kami
2.4 Aspek Manajemen
2.4.1 Kepemilikan
Kepemilikan dari perusahaan ini adalah kepemilikan
perseorangan, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan pengolahan,
keuangan dan manajemen dari jasa yang dihasilkan kami lakukan
sendiri.
2.4.2 Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan dibuat sesederhana mungkin sehingga
selama tahapan usaha , tiap pengurus memegang jabatan rangkap.
Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut :
 Rivan
Sebagai Manager Utama merangkap Manager Pemasaran.
Bertugas mengelola perusahaan secara umum. Sebagai seorang
Manager Pemasaran, ia pun bertugas membuka pasar, melakukan
negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik
dan sampai ke konsumen tanpa masalah.
 Dimas
Sebagai Manajer Operasional. Manajer Operasional
bertanggung jawab terhadap kelancaran jasa yang ditawarkan
secara keseluruhan, melakukan pengembangan usaha, dan
memastikan jasa berada dalam kondisi baik dan berkualitas.
 Alvin
Sebagai Manajer Keuangan. Manajer Keuangan bertugas
melakukan analisis keuangan dan memiliki pertanggungjawaban
penuh pada pengaturan arus pengembalian modal dan pembagian
keuntungan.Bersama dengan manajer lainnya juga berkoordinasi
dalam melakukan pengembangan dan ekspansi skala produksi jasa
secara bertahap.

2.4.3 Tenaga Kerja/Karyawan


Untuk memulai bisnis ini kami memperkerjakan 6 orang
karyawan dimana setiap orang memiliki peran dan fungsinya. Dengan
rincian tugas dan bagiannya sebagai berikut:
 Divisi produksi barang : 4 orang
 Divisi Ekspedisi : 2 orang

2.5 Aspek Keuangan


2.5.1 Kebutuhan Dana
a. Biaya Operasional

Harga Satuan Total Harga


No. Nama Barang Jml Satuan
(Rp) (Rp)
1 Administrasi 1 Set 200.000 200.000
2 Listrik 1 Per bulan 300.000 300.000
3 Pemasaran 1 Per bulan 75.000 75.000
4 Gaji Pegawai 6 Per bulan 850.000 5.100.000
TOTAL 5.675.000

b. Biaya Alat

Harga Satuan Total Harga


No. Nama Barang Jml Satuan
(Rp) (Rp)
1 Alat las SMAW 1 Set 2.000.000 2.000.000
2 Alat gerinda 1 Unit 500.000 500.000
3 Mata gerinda 3 Buah 100.000 300.000
Roller kabel (5
4 3 Buah 50.000 150.000
meter)
TOTAL 2.950.000

c. Biaya Bahan
Harga Satuan Total Harga
No. Nama Barang Jml Satuan
(Rp) (Rp)
Pipa besi galvanis 2”
1 5 Buah 500.000 2.500.000
(3 meter)
Pipa besi 0.8” (2
2 3 Buah 160.000 480.000
meter)
3 Cat besi 5 Kaleng 50.000 250.000
4 Cat reflektor 3 Kaleng 200.000 600.000
5 Mur 1 Pak 130.000 130.000
TOTAL 3.960.000

Total dana yang dibutuhkan untuk membangun usaha ini sebesar


Rp 12.585.000
2.5.2 Sumber Dana
Sumber dana diperoleh dari dana pribadi pendiri perusahaan ini. Tidak ada
hutang dan kesepakatan diluar itu. Jadi, murni dari pendiri perusahaan.
2.5.3 Perhitungan Break Even Point (satu bulan)
Biaya Tetap

No. Nama Barang Jml Satuan Harga Satuan Total Harga


(Rp) (Rp)
1 Administrasi 1 Set 200.000 200.000
2 Listrik 1 Per bulan 300.000 300.000
3 Pemasaran 1 Per bulan 75.000 75.000
4 Gaji Pegawai 6 Per bulan 850.000 5.100.000
TOTAL 5.675.000

Biaya Variabel untuk memproduksi RP. 5.675.000 unit scaffolding

Harga Total Harga


No. Nama Barang Jml Satuan
Satuan (Rp) (Rp)

Pipa besi 2” (3
1 5 Buah 500.000 2.500.000
meter)
Pipa besi 0.8” (2
2 3 Buah 160.000 480.000
meter)

3 Cat besi 5 Kaleng 50.000 250.000

4 Cat reflektor 3 Kaleng 200.000 600.000

5 Mur 1 Pak 130.000 130.000

TOTAL 3.950.000

Biaya Variable Per Unit


= Total Biaya Variabel Unit / Jumlah Unit Produksi Per Bulan
= 3.950.000 / 90
= 43.888 => Rp. 44.000

Harga Jual Per Unit


= Rp. 130.000

Biaya Total Per Bulan


= Biaya tetap + biaya variabel
= 5.675.000 + 3.950.000
= Rp. 9.625.000

Nilai Break Even Point Harga


= Biaya Tetap
1 – (BVPU/HJPU)
= 5.675.000
1 – ( 44.000/130.000)
= 8.578.488 => Rp. 8.579.000
Nilai Break Even Point Harga
= Biaya Tetap
HJPU – BVPU
= 5.675.000
130.000 – 44.000
= 65.98 unit => 66 unit

2.5.4 Prediksi Pendapatan


Prediksi pendapatan per satu bulan perusahaan ini, sesuai dengan
jumlah unit yang diproduksi adalah sebagai berikut :
Pendapatan = Harga Jual Per Unit x Prediksi Unit Terjual
= Rp. 130.000 x 90
= Rp. 11.700.000
2.5.5 Prediksi Biaya
Prediksi biaya yang dibutuhkan untuk produksi satu bulan adalah
sebagai berikut :
Biaya per Bulan = Biaya Tetap + Biaya Variabel Produksi
= 5.675.000 + 3.950.000
= 9.625.000
2.5.6 Prediksi Rugi Laba
Prediksi Rugi Laba Perusahaan

Laporan Laba Rugi


HopCop
Periode Bulan Juli 2018
Penjualan Bersih
Penjualan Scafolding Rp.11.700.000
Penjualan Bersih Rp. 11.700.000
Biaya Operasional
Administrasi Rp. 200.000
Listrik Rp. 300.000
Pemasaran Rp. 75.000
Gaji pegawai Rp. 850.000
Total Biaya Operasional Rp. 5.675.000
Biaya Alat
Alat las SMAW Rp. 2.000.000
Alat Gerinda Rp. 500.000
Mata Gerinda Rp. 300.000
Roller kabel Rp. 150.000
Total Biaya Alat Rp. 2.950.000
Biaya Bahan
Pipa besi 2” Rp. 2.500.000
Pipa Besi 0.8” Rp. 480.000
Cat Besi Rp. 250.000
Cat reflector Rp. 600.000
Mur Rp. 130.000
Total Biaya Bahan Rp. 3.950.000
Laba Usaha Bersih Rp. 2.075.000

2.5.7 Gross Profit Margin

Gross Profit Margin =

= Rp. 2.075.000
Rp. 11.700.000
= 0.177

2.5.8 Laporan Perubahan Modal

Laporan Laba Rugi


CV. Hopcop
Periode Bulan Juli 2018

Modal Awal
Besar Modal Awal Rp
Perubahan Modal
Laba Bersih Rp
Prive (biaya perusahaan yang digunakan keperluan Rp
pribadi pemilik)

Modal Akhir (besar modal awal + (laba bersih - prive))

2.5.9 Analisis SWOT

S Bahan ringan 3
Tahan banting 3
Fast respon 5
Free delivery 5
Variasi beragam 4
Harga bias diatur 4
Perawatan rutin 3
Kuota terbatas 2
W Barang sulit dipantau 4
Perbaikan mahal 4
Banyak permintaan 3
O
Relasi antar usaha 4
Barang hilang 2
Barang rusak 4
T Banyak pesaing 2
Barang belum umum 4
Musiman 2

SWOT = Internal (I) + Eksternal (E)


=(S+O)+(W+T)
= ( 27 – 7 ) + ( 10 + 14 )
= 34 – 24
= 10 (Positif:Berarti produk layak dibuat)
BAB 3
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai