Anda di halaman 1dari 2

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanakan pembangunan


dalam segala bidang maka diperlukan sumber daya manusia yang mampu dalam bidang
pengetahuan sekaligus penguasaan (praktek) sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah
ditempuh. Oleh karena itu peran lembaga pendidikan dalam menciptakan tenaga yang
terampil dan professional sangat diperlukan. Khususnya dalam ilmu kelistrikan, yang
semakin berkembang. Salah satunya adalah sistem penerangan. Dengan adanya
perkembangan tersebut maka dalam pemasangan sistem penerangan yang standar diperlukan
sumber daya manusia yang kompeten. Dimana PUIL 2000 adalah acuan dalam pemasangan
instalasi listrik di Indonesia. Peraturan Instalasi Ketenagalistrikan untuk perancangan instalasi
mengacu SNI, IEC, PUIL atau Standar lain. Maka dari itu, kerja praktek ini merupakan salah
satu upaya dari Politeknk Negeri Malang dalam rangka mengembangkan kualitas sumber
daya manusia di Indonesia khususnya di bidang kelistrikan.
1.2. Ruang Lingkup Praktek Memasang sistem penerangan satu fasa on plaster pada papan
kayu.
1.3. Tujuan Tujuan dari praktek bengkel semester II ini adalah : a. Mampu memahami
instalasi penerangan satu fasa on plaster. b. Mampu menggambarkan rencana instalasi
penerangan satu fasa on plaster. c. Mampu membending pipa PVC. d. Mampu memasang
komponen instalasi penerangan satu on plaster. e. Mampu melakukan pemasangan sekaligus
pengawatan panel IML dan APP. f. Mampu menghitung pemakaian daya pada KWh-meter.
Laporan Bengkel Semester II
Instalasi Penerangan On-Plaster Page 2
BAB II. TEORI DASAR INSTALASI PENERANGAN ON PLASTER
2.1 Pengertian Instalasi Penerangan Satu Fasa Sistem On Plaster . Instalasi penerangan adalah
instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (pencahayaan).
Instalasi penerangan 1 fasa dengan sistem on plaster merupakan instalasi penerangan yang
hanya menggunakan sumber 1 fasa dan pemasangannya dilakukan dipermukaan tembok.
Dalam pemasangan instalasi listrik penerangan, maka perlu dilakukan perencanaan terlebih
dahulu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan instalasi listrik penerangan
adalah pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa
union atau PVC kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa
sakelar dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen tersebut tidak
dipasangkan pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat. Semua penghantar
dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC atau union agar penghantar aman dari
benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam
perawatan apabila terjadi kerusakan. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau
dinding. Sekarang pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga
instalasi tidak kelihatan. Komponen yang dapat ditanam dalam tembok seperti sakelar dan
stop kontak. 2.2 Persyaratan Instalasi Listrik. Adapun syarat-syarat instalasi listrik sebagai
berikut : a. Syarat ekonomis : Instalasi listrik yang dirancang, dimana harga keseluruhan
instalasi tersebut harus semurah mungkin namun kualitas pemasangan harus tetap terpenuhi
dan biaya pemeliharaan juga harus semurah mungkin ( tidak ada pemborosan biaya ).
b. Syarat keamanan : Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan
timbul kecelakaan sangat kecil. Dimana aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa
manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat
adanya gangguan seperti hubung pendek, beban lebih, tegangan lebih dan sebagainya. c.
Syarat keandalan : Kelangsungan pemberian / pengaliran arus listrik kepada konsumen harus
terjamin secara baik.
2.3 Keselamatan Kerja Keselamatan kerja yaitu digunakan untuk menjamin keselamatan
manusia dan ternak dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa
ditimbulkanoleh penggunaan instalsi listrik secara wajar. Hal-hal yang harus kita perhatikan
sebelum melakukan pekerjaan yaitu : 1. Mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan yang
dilakukannya adalah pekerjaan berbahaya (dapat memahami semua pekerjaan atau
kemungkinan yang membahayakan jiwanya juga jiwa orang lain).
2. Mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja
Beberapa standar keselamatn kerja yang perlu diperhatikan:
a. Pelindung badan meliputi : pelindnung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga.
b. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindnungi mesin dari bahaya yang mungkin
timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri.
c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.
d. Pengaman ruang meliputi : pemadam kebakaran, sistem alarm, penerangan yang cukup,
ventilasi udara yang baik dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai