Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanakan pembangunan
dalam segala bidang maka diperlukan sumber daya manusia yang mampu dalam bidang pengetahuan sekaligus penguasaan (praktek) sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh. Oleh karena itu peran lembaga pendidikan dalam menciptakan tenaga yang terampil dan professional sangat diperlukan. Khususnya dalam ilmu kelistrikan, yang semakin berkembang. Salah satunya adalah sistem penerangan. Dengan adanya perkembangan tersebut maka dalam pemasangan sistem penerangan yang standar diperlukan sumber daya manusia yang kompeten. Dimana PUIL 2000 adalah acuan dalam pemasangan instalasi listrik di Indonesia. Peraturan Instalasi Ketenagalistrikan untuk perancangan instalasi mengacu SNI, IEC, PUIL atau Standar lain. Maka dari itu, kerja praktek ini merupakan salah satu upaya dari Politeknk Negeri Malang dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya di bidang kelistrikan. 1.2. Ruang Lingkup Praktek Memasang sistem penerangan satu fasa on plaster pada papan kayu. 1.3. Tujuan Tujuan dari praktek bengkel semester II ini adalah : a. Mampu memahami instalasi penerangan satu fasa on plaster. b. Mampu menggambarkan rencana instalasi penerangan satu fasa on plaster. c. Mampu membending pipa PVC. d. Mampu memasang komponen instalasi penerangan satu on plaster. e. Mampu melakukan pemasangan sekaligus pengawatan panel IML dan APP. f. Mampu menghitung pemakaian daya pada KWh-meter. Laporan Bengkel Semester II Instalasi Penerangan On-Plaster Page 2 BAB II. TEORI DASAR INSTALASI PENERANGAN ON PLASTER 2.1 Pengertian Instalasi Penerangan Satu Fasa Sistem On Plaster . Instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (pencahayaan). Instalasi penerangan 1 fasa dengan sistem on plaster merupakan instalasi penerangan yang hanya menggunakan sumber 1 fasa dan pemasangannya dilakukan dipermukaan tembok. Dalam pemasangan instalasi listrik penerangan, maka perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan instalasi listrik penerangan adalah pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa union atau PVC kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa sakelar dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen tersebut tidak dipasangkan pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat. Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC atau union agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Sekarang pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga instalasi tidak kelihatan. Komponen yang dapat ditanam dalam tembok seperti sakelar dan stop kontak. 2.2 Persyaratan Instalasi Listrik. Adapun syarat-syarat instalasi listrik sebagai berikut : a. Syarat ekonomis : Instalasi listrik yang dirancang, dimana harga keseluruhan instalasi tersebut harus semurah mungkin namun kualitas pemasangan harus tetap terpenuhi dan biaya pemeliharaan juga harus semurah mungkin ( tidak ada pemborosan biaya ). b. Syarat keamanan : Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Dimana aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti hubung pendek, beban lebih, tegangan lebih dan sebagainya. c. Syarat keandalan : Kelangsungan pemberian / pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. 2.3 Keselamatan Kerja Keselamatan kerja yaitu digunakan untuk menjamin keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkanoleh penggunaan instalsi listrik secara wajar. Hal-hal yang harus kita perhatikan sebelum melakukan pekerjaan yaitu : 1. Mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan berbahaya (dapat memahami semua pekerjaan atau kemungkinan yang membahayakan jiwanya juga jiwa orang lain). 2. Mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja Beberapa standar keselamatn kerja yang perlu diperhatikan: a. Pelindung badan meliputi : pelindnung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga. b. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindnungi mesin dari bahaya yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri. c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan. d. Pengaman ruang meliputi : pemadam kebakaran, sistem alarm, penerangan yang cukup, ventilasi udara yang baik dan sebagainya.