Klasifikasi
berdasarkan dinding buah ini penting bila dikaitkan dengan penanganan pascapanen
secara umum, karena buah dengan karakteristik dinding buah yang mirip akan
mempunyai respon yang mirip terhadap perubahan lingkungan. Pada dasarnya, dinding
buah terdiri dari tiga komponen yaitu lapisan luar (exocarp atau epicarp), lapisan
tengah (mesocarp), dan lapisan dalam (endocarp).
1. Berry. Lapisan luar tipis sedangkan lapisan tengah dan lapisan dalamnya
menyatu. Kebanyakan buah masuk ke dalam golongan ini.
2. Hespiridium. Lapisan luar tebal dan mengandung zat warna, lapisan tengahnya
banyak mengandung ruang antar sel, dan lapisan dalamnya terdiri dari jaringan
dengan kantong-kantong jus. Masuk ke dalam golongan ini antara lain buah
jeruk, yang mempunyai sel-sel mengandung minyak di bawah kulit. Minyak akan
keluar bila kulit mendapat tekanan dan menimbulkan warna coklat pada kulit
setelah kering. Hespiribium merupakan jenis berry yang termodifikasi.
3. Drupe. Lapisan luar akan terlihat jelas setelah buah matang, lapisan tengah
merupakan daging buah, dan lapisan dalam merupakan pelindung yang keras
bagi biji. Buah mangga masuk ke dalam golongan ini.
4. Pome. Lapisan luar tipis, lapisan tengah merupakan daging buah, dan lapisan
dalam seperti kertas yang berfungsi sebagai untuk melindungi biji. Masuk ke
dalam jenis ini adalah apel.
5. Pepo. Lapisan luar tebal dan keras, lapisan tengah dan lapisan dalam
menyatu membentuk daging buah. Pepo juga merupakan berry
termodifikasi, contohnya adalah buah melon.
Untuk golongan polong, capsule (durian), achene (stroberi), dan nut (biji
mete), komponen dinding buahnya sukar untuk dibedakan. Sayuran tidak dapat
dibedakan dengan cara yang sama seperti pada buah, kecuali beberapa jenis yang
bentuknya memang buah seperti tomat. Namun demikian, sayuran dapat dibedakan
berdasarkan bagian dari tanaman yang dimanfaatkan.
Buah, sayuran, dan bagian-bagian lain dari tanaman adalah kumpulan dari
jaringan, sementara jaringan dibentuk dari sekumpulan sel-sel sejenis. Jaringan
dibedakan berdasarkan fungsi utamanya, yaitu jaringan kulit, jaringan pembuluh, dan
jaringan dasar. Jaringan ini terus melakukan respirasi meskipun buah atau sayuran
sudah dipanen.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya
mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara
minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur.
Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu, sementara yang lainnya
harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus, digoreng, disangrai, atau dimakan
mentah-mentah. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan. Sayur
merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Jika sudah mengkonsumsi secara berlebihan
maka anda akan mengidap penyakit "viridi lutum"
Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu
utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan
sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau
lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam.
Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur,
maupun zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan antinutrisi seperti α-solanin, α-chaconine,
enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor, asam
oksalat, dan banyak lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat
dapat dimakan (edibility, palatability), nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Memasak
dan mengolahnya dapat mengurangi sejumlah zat tersebut.
Melakukan diet dengan mengonsumsi jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat
menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tahap 2. Dengan diet ini pula, dapat membantu
melawan kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat potasium
(banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah terbentuknya batu ginjal.
Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari pigmen klorofil (zat hijau daun). Klorofil ini
dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi hijau olive dalam kondisi asam, dan
berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam tadi dikeluarkan dari batang
sayuran dalam proses memasak, khususnya bila dimasak tanpa penutup.
Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal dari zat yang bernama karotenoid. Di
mana zat ini juga dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam).
Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh: kubis merah) adalah karena zat
anthocyanin, yang mana zat ini sensitif terhadap perubahan pH. Ketika pH dalam keadaan netral,
pigmen berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah, dalam kondisi basa, menjadi biru.
Pigmen ini sangat larut dalam air.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena
di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai
dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang
mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Buah adalah salah satu makanan sehat yang mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik
untuk tubuh. Ada banyak jenis buah yang sebagian besar jenisnya bermanfaat bagi tubuh.
Namun ada beberapa jenis buah yang tidak baik untuk dikonsumsi oleh orang yang memiliki
riwayat penyakit tertentu. Berikut ini ciri ciri dari buah buahan yang harus diketahui.
memiliki biji yang terdiri dari 2 jenis yaitu monokotil (berbiji satu atau tunggal) dan dikotil
(berbiji dua)
mengandung serat dan vitamin yang baik untuk tubuh
tidak mengandung kalori yang buruk
memiliki kulit yang berguna untuk melindungi daging buah
memiliki rasa manis, asam, percampuran manis dan asam, serta tidak memiliki rasa (tawar)
Share
Comment(0)
0
Berikut ini adalah ciri-ciri dari buah-buahan, yaitu:
Asalnya dari bunga pada tanaman, lalu bagian putik mengalami penyerbukan oleh benang sari.
Terdapat biji dalam buah. Biji adalah alat untuk perkembangbiakan tanaman secara alami.
Buah mengandung vitamin yang banyak. Berguna untuk meningkatkan metabolisme tubuh jika
dikonsumsi.
Buah memiliki berbagai varian rasa. Ada yang manis, asam, pahit, segar, dll.
Ada buah berbiji satu seperti rambutan, berbiji banyak (semangka, pepaya), dan tidak berbiji
(semangka hasil rekayasa genetik).
Memiliki kulit buah, ada yang halus, berduri, kasar, dan memiliki rambut.
Bagian yang dimakan adalah daging buahnya.
Meski telah menyadari manfaatnya, menghidangkan makanan sehat untuk keluarga seringkali
terkendala kesibukan. Jadwal padat dan jam kerja yang panjang memaksa Anda untuk menyajikan
makanan praktis dan simpel, sehingga kurang memperhatikan faktor kesehatannya. Jika saja
dipersiapkan jauh hari, sebenarnya memasak makanan sehat untuk keluarga setiap hari, sangat
memungkinkan. Dibutuhkan komitmen yang kuat untuk menjalaninya. Jika pun tak bisa setiap saat,
setidaknya sempatkan waktu menyiapkan sarapan sehat. Caranya? 1. Catat rencana menu untuk
seminggu Cobalah mulai berdisiplin menuliskan menu selama seminggu. Tak harus menu lengkap,
setidaknya gambaran kasar saja, apa yang ingin Anda masak setiap hari selama seminggu.
Perencanaan menu ini akan memudahkan Anda fokus memasak makanan sehat. Misalnya, Senin
Anda ingin memasak sayuran, Selasa dengan menu daging, Rabu membuat sup kacang merah
yang kaya protein, Kamis saatnya memasak bakmi vegetarian dari dapur Anda, dan Jumat giliran
mengolah ikan. Dengan merencanakan menu, Anda bisa menghindari kebiasaan memesan
makanan cepat saji karena tak ada makanan di rumah. Juga menghindari belanja makanan
mendadak mendekati waktu memasak, karena ada bahan yang terlupakan. 2. Masak sumber
protein dengan cara sehat Makanan sehat juga dipengaruhi dari cara memasaknya. Sebaiknya
hindari masak sumber protein seperti daging dengan menggorengnya di minyak panas. Sumber
protein di rumah lebih sehat jika dimasak dengan cara dipanggang. Jika ingin diberi bumbu, buatlah
bumbu dari bahan alami secara manual dan jangan menggunakan bumbu instan dengan kadar
garam dan gula yang tinggi. Selain daging, sumber protein bisa didapatkan dari telur, susu dan
produk susu, kedelai, tahu, kacang-kacangan seperti buncis atau kacang polong. 3. Siapkan selalu
produk gandum di dapur Anda Pastikan keluarga Anda selalu mengonsumsi produk dari bahan
gandum. Bisa dalam bentuk roti gandum, atau pasta dengan kandungan gandum yang tinggi. Selalu
masukkan produk gandum dalam menu harian di rumah untuk mendapatkan cukup asupan serat.
Beras merah juga memiliki kandungan serat yang tinggi. Anda bisa mengonsumsi nasi merah
dengan lauk-pauk ala hidangan Sunda seperti biasa. 4. Pastikan selalu ada buah dan sayuran segar
di dapur Idealnya, setiap orang harus mengonsumsi 10 porsi buah setiap hari. KidsHealth
menyarankan setidaknya usahakan mengonsumsi buah lima porsi sehari. Caranya, tambahkan dua
porsi buah segar pada setiap waktu makan. Hal yang sama berlaku juga pada sayuran segar. Selalu
pastikan piring makan keluarga Anda terisi dengan sayuran segar. Cara lainnya, Mayo Clinic
menyarankan untuk menyerut buah dan sayuran segar dan mencampurkannya pada hidangan
harian. Kreatiflah mengolah buah dan sayuran, dengan membuat fruit smoothies atau fruit pancake
untuk sarapan, misalnya. Anak-anak pasti suka.
5. Sajikan selalu susu rendah lemak Menu sehat di rumah kembali kepada kebiasaan menyajikan
makanan. Selalu sajikan susu rendah lemak atau tanpa lemak sebagai minuman saat sarapan.
Fungsinya, untuk memberikan asupan kalsium dan protein yang sehat bagi seluruh anggota keluarga.
Kurangi atau sebaiknya hindari minuman bersoda dan jus buah yang terlalu manis. Buatlah jus buah
segar dengan mengurangi gula, karena buah segar sudah mengandung manis alami.
Cara mengukur dengan Ukuran Rumah Tangga harus datar, kecuali bahan makanannya yang kasar
seperti: kacang-kacangan, beras, nasi dan sejenisnya dapat agak lebih tinggi dari tepian/pinggiran
sendok. Cara meratakannya dengan bagian pinggul pisau yang lurus (Tarwotjo, 1998).
Alat-alat yang digunakan dalam rumah tangga pada umumnya mempunyai sifat dan kegunaan untuk
mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan adanya masalah dalam pemenuhan pangan yang
berkaitan dengan rumah tangga maka digunakan daftar neraca produksi kebutuhan pangan
(Suhardjo, 1986).
Untuk memeriksa suatu bahan makanan dipastikan dahulu bagian yang dapat dimakan (edible
partion) dan dinyatakan dalam persen. Dibagian yang tidak dimakan harus dibuat suatu contoh
(sampel) yang homogen dan representatif dengan perhatian agar kadar air tidak berubah
(Sediaoetomo, 1986).
Dalam menghitung kadar nutrisi bahan makanan, harus diberi jatah bagi bagian-bagian yang terbuang
dan tidak dimakan. Hal ini meliputi kulit pada buah-buahan, bagian kulit dari umbi-umbian, bagian
tangkai dan daun-daun sebelah ruas yang tidak digunakan dalam masakan. Dalam analisa bahan
makanan bagian ini disebut ”bagian yang terbuang” atau lebih baik tidak dimakan (Sediaoetomo,
1976).
Dalam melakukan pengukuran sering kita jumpai bahan makanan dalam bentuk olahan (masak),
bahkan jenis bahan makanan jadi tersebut tidak ditemukan ukuran yang pasti. Untuk mengatasi
masalah dapat menggunakan Ukuran Rumah Tangga (URT) (Solihin, 1997).
A. Alat
- Timbangan
- Pisau
- Ukuran rumah tangga (sendok, piring, gelas,mangkok)
B. Bahan
Bahan pangan sumber zat gizi utama:
Wortel
Jeruk
Cara Kerja
1. URT: mengambil bahan pangan dalam satuan URT kemudian ditimbang untuk mengetahui
jumlahnya dalam satuan gram
2. BDD:
a. Mengambil bahan pangan dan ditimbang
b. Menghilangkan bagian yang tidak dapat dimakan
c. Bahan pangan yang dapat dimakan ditimbang untuk mengetahui BDD (BDD = berat dapat
dimakan/berat total x 100%)