Anda di halaman 1dari 5

PERAN LEMBAGA DONOR

DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Lembaga Donor
Lembaga yang mengumpulkan dana untuk dapat disalurkan kepada
lembaga dan masyarakat yang membutuhkan. Dalam fungsinya sebagai lembaga
donor, LSM dimungkinkan untuk diberi kepercayaan oleh masyarakat
mengemban tugas tertentu. Seperti tempat penggalangan dana untuk korban
bencana alam, penggalangan dana dan sembako ketika hari raya keagamaan dan
lain-lain. Dalam fungsi ini mungkin saja LSM melakukan kesalahan-kesalahan
ataupun penyelewengan. Disinilah dituntut tanggung jawab dan juga transparansi
LSM dalam melakukan tugasnya. Contoh LSM yang berbentuk seperti ini di
Indonesia seperti, Lembaga Pundi Amal, Tali Kasih Indonesia, dan lain-lain.
B. Tujuan Pokok Penggalangan Dana
Kegiatan fundraising saat ini harus ditangani dengan sangat serius oleh
setiap LSM yang mengandalkan berjalannya program dan operasional lembaga
dari dana masyarakat. Fundraising akan sangat mempengaruhi maju mundurnya
LSM.
Salah satu faktor pendukung daya tahan LSM dalam membiayai program
dan membiayai kegiatan operasional lembaga adalah ketersediaan dana yang
cukup. Ada LSM yang memiliki dana cukup, karena para pendirinya sejak awal
telah menyisihkan dana abadi untuk membiayai kegiatan lembaga dalam jangka
panjang. Sementara LSM lainnya hanya memiliki dana awal yang sangat kecil.
Bahkan mungkin ada LSM yang didirikan hanya dengan modal semangat untuk
melakukan program pemberdayaan masyarakat, tanpa ada dana pada awalnya.
Berkait dengan kegiatan mengumpulkan dana untuk membiayai program
dan kegiatan operasional LSM ini, kemudian berkembang wacana Fundraising di
kalangan LSM. Wacana Fundraising ini kemudian menjadi kebutuhan banyak
LSM. Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan dalam rangka menghimpun
dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok,
organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan untuk
membiayai program dan kegiatan operasional lembaga sehingga mencapai tujuan.
Kegiatan fundraising saat ini harus ditangani dengan sangat serius oleh
setiap LSM yang mengandalkan berjalannya program dan operasional lembaga
dari dana masyarakat. Fundraising akan sangat mempengaruhi maju mundurnya
LSM. Ketika dana yang dihimpun dari masyarakat semakin menipis, bahkan
akhirnya habis, maka eksistensi lembaga juga dalam posisi terancam.
Tujuan Fundraising :
1. Menghimpun dana
Menghimpun dana adalah tujuan fundraising yang paling dasar. Termasuk
dalam pengertian dana adalah barang atau jasa yang memiliki nilai material.
Tujuan inilah yang paling pertama dan utama. lnilah sebab awal
mengapa fundraising itu dilakukan. Bahkan kita bisa mengatakan bahwa
fundraisingyang tidak menghasilkan dana adalah fundraising yang gagal,
meskipun memiliki bentuk keberhasilan lainnya. Karena pada akhirnya
apabila fundraising tidak menghasilkan dana maka tidak ada sumber daya
dihasilkan. Apabila sumber daya sudah tidak ada, maka lembaga akan
kehilangan kemampuan untuk terus menjaga kelangsungannya, sehingga pada
akhirnya akan mati.
2. Menghimpun donator
Tujuan kedua fundraising adalah menghimpun donatur. Lembaga yang
melakukan fundraising harus terus menambah jumlah donaturnya. Untuk
dapat menambah jumlah donasi, maka ada dua cara yang dapat ditempuh,
yaitu menambah donasi dari setiap donatur atau menambah jumlah donatur
pada saat setiap donatur mendonasikan dana yang tetap sama. Di antara kedua
pilihan tersebut, maka menambah donatur adalah cara yang relatif lebih
mudah dari pada menaikkan jumlah donasi dari setiap donatur. Dengan alasan
ini maka mau tidak mau fundraising dari waktu ke waktu juga harus
berorientasi untuk terus menambah jumlah donatur.
3. Menghimpun simpatisan dan pendukung
Kadang-kadang ada seseorang atau sekelompok orang yang telah berinteraksi
dengan aktivitas fundraising yang dilakukan oleh sebuah LSM, mereka
kemudian terkesan, menilai positif dan bersimpati. Akan tetapi pada saat itu
mereka tidak memiliki kemampuan untuk memberikan sesuatu (misal: dana)
sebagai donasi karena ketidak mampuan mereka. Kelompok seperti ini
kemudian menjadi simpatisan dan pendukung lembaga meskipun tidak
menjadi donatur. Kelompok seperti ini akan berusaha mendukung lembaga
dan umumnya secara natural bersedia menjadi promotor atau informan positif
tentang lembaga kepada orang lain. Kelompok seperti ini juga diperlukan oleh
lembaga sebagai pemberi kabar informal kepada setiap orang yang
memerlukan. Dengan adanya kelompok simpatisan dan pendukung ini, maka
kita memiliki jaringan informasi informal yang sangat menguntungkan.
4. Membangun Citra lembaga
Disadari atau tidak, aktivitas fundraising yang dilakukan oleh sebuah LSM,
baik langsung maupun tidak langsung akan membentuk citra
lembaga. Fundraising adalah garda terdepan yang menyampaikan informasi
dan berinteraksi dengan masyarakat. Hasil informasi dan interaksi ini akan
membentuk citra lembaga dalam benak khalayak. Citra ini bisa bersifat positif,
bisa pula bersifat negatif. Dengan citra ini setiap orang akan mempersepsi
lembaga, dan ujungnya adalah bersikap atau menunjukkan perilaku terhadap
lembaga. Jika citra lembaga positif, maka mereka akan mendukung,
bersimpati dan akhirnya memberikan donasi. Sebaliknya kalau citranya
negatif, maka mereka akan menghindari, antipati dan mencegah orang untuk
melakukan donasi.
5. Memuaskan donatur
Tujuan kelima dari fundraising adalah memuaskan donatur. Tujuan ini adalah
tujuan yang tertinggi. Tujuan memuaskan donatur adalah tujuan yang bernilai
jangka panjang, meskipun kegiatannya secara teknis dilakukan sehari-hari.
Mengapa memuaskan donatur itu penting? Karena jika donatur puas, maka
mereka akan mengulang lagi mendonasikan dananya kepada sebuah lembaga.
Juga apabila puas mereka akan menceritakan lembaga kepada orang lain
secara positif. Secara tidak langsung, donatur yang puas akan menjadi
tenaga fundraiser alami (tidak diminta, tidak dilantik dan tidak dibayar).
Kebalikannya kalau donatur tidak puas, maka ia akan menghentikan donasi
(tidak mengulang lagi) dan menceritakan kepada orang lain tentang lembaga
secara negatif. Karena fungsi pekerjaan kegiatan fundraising adalah lebih
banyak berinteraksi dengan donatur, maka secara otomatis
kegiatan fundraising juga harus bertujuan untuk memuaskan donatur.

C. Hubungan dengan Lembaga Donor setelah Dana Diberikan


Ketika anda tahu bahwa proposal anda telah disetujui, selamatilah diri
anda dan rayakanlah. Tetapi jangan pernah berpikir bahwa pekerjaan anda sudah
selesai sampai di situ … ini baru permulaan! Setelah anda menerima dana,
komunikasi dan pelaporan kepada lembaga donor sangat penting dilakukan. Ini
adalah aspek yang menyangkut kerja pengembangan dana yang mengacu pada
hubungan dengan lembaga donor. Buklet bagian ini dirancang untuk memberi
anda beberapa saran tentang bagaimana memelihara hubungan dengan lembaga
donor, dan untuk memastikan bahwa anda selalu, selalu, dan selalu mendapatkan
dana.
Untuk memulai bagian ini, dibawah ini adalah cerita sedih tentang betapa
pentingnya menjaga hubungan dengan lembaga dana : Sebuah organisasi telah
menerima dana dari sebuah lembaga donor dari Belanda. Karena kurangnya
kapasitas dan perkembangan-perkembangan penting di lapangan, organisasi
tersebut gagal memberikan laporan mengenai bagaimana dana tersebut digunakan.
Ketika lembaga donor berulangkali gagal menghubungi organisasi tersebut baik
melalui telepon maupun e-mail, lembaga donor berusaha menghubungi organisasi
itu melalui rekanan lokal, sebuah organisasi yang masih berhubungan dengan
organisasi tersebut. Tetap lagi-lagi mereka tidak mendapat tanggapan. Akhirnya,
lembaga donor tersebut memasukkan organisasi itu ke dalam daftar hitam dan hal
itu tersebar ke seluruh lembaga donor Belanda, yang beberapa di antaranya
memiliki kantor-kantor internasional. Hal ini berarti bahwa lembaga-lembaga
donor Belanda dan lembaga-lembaga donor internasional lainnya yang berafiliasi
dengan mereka akan menutup pintu bagi organisasi tersebut.
Contoh di atas menunjukan bagaimana manajemen yang buruk dapat
menghancurkan hubungan dengan lembaga donor dan kesempatan mendapat dana
selanjutnya. Cara komunikasi sederhana sebenarnya bisa mencegah hal itu terjadi.
“Pentingnya Hubungan Baik”
Sekali anda menerima dana atau bantuan, tugas anda adalah melaporkan
setiap tahap perkembangan proyek anda, dan terus memelihara hubungan dengan
lembaga dana. Jangan terperangkap dalam jebakan pencarian dana, kemudian
mendapat masalah baru hanya karena anda tidak melaporkan penggunaan dana
tersebut kepada lembaga donor atau menunjukkan pengelolaan dana anda yang
tidak sesuai/baik.
Hubungan dengan lembaga donor menekankan pada menciptakan dan
memelihara hubungan yang awet antara organisasi anda dengan lembaga donor
yang memberi bantuan. Dewasa ini, lembaga-lembaga donor lebih canggih dan
bijaksana dalam memberikan bantuan. Tidak cukup bagi mereka untuk sekedar
tahu bahwa dana yang mereka berikan sudah digunakan seperti yang direncanakan
– sekarang banyak lembaga donor yang menggunakan pendekatan ‘berorientasi
hasil’ dalam memberi dana, dan ingin melihat hasil nyata. Jadi, seberapa pun besar
atau kecilnya dana, lembaga donor harus mendapat laporan dan penjelasan yang
semestinya, sehingga mereka akan kembali memberi dana dalam jumlah yang
lebih banyak.
Berpikirlah mengenai ‘hubungan dengan investor’, yang merupakan
istilah yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahan besar dalam
berkomunikasi dengan para pemegang sahamnya. Mungkin terdengar sangat asing
bagi anda saat ini, namun dalam kenyataannya hal itu sangatlah relevan dengan
apa yang sedang anda kerjakan saat ini. Dalam satu kuartal, orang-orang yang
berkerja dalam sektor yang berhubungan dengan investor akan memberikan
informasi kepada para pemegang saham mengenai hal-hal berikut ini:
1. Kondisi keuangan sekarang dan terdahulu;
2. Pertumbuhan penjualan produk;
3. Pengembangan produk baru dan tren dalam industri.
Informasi tersebut memungkinkan para investor untuk mengevaluasi hasil
investasi mereka dan pertumbuhannya. Hal ini juga bisa dipakai sebagai model
bagi organisasi dalam mencari dana. Lembaga donor anda adalah pemegang
saham organisasi anda. Apakah balasan bagi investasi mereka? Apakah anda
selalu memeberi laporan kepada mereka? Apakah anda memelihara hubungan
yang komunikatif dengan mereka?
Lembaga donor tidak hanya memberi uang begitu saja, mereka
menginvestasikan uang tersebut. Secara kiasan, mereka ingin melihat ‘dividen
kedermawanan’ mirip dengan cara bagaimana para investor menginginkan hasil
dari investasinya. Hal inilah yang membuat banyak investor yang bijaksana
kembali lagi. Untuk memelihara hubungan yang telah terbina dengan lembaga
donor, meniru cara para investor tersebut akan membuahkan hubungan yang
sehat. Anda harus terus melaporkan bagaimana uang mereka membawa hasil,
tidak hanya kepada mereka saja tetapi juga menyebarkannya kepada teman-
teman, tetangga dan masyarakat umum.
Disarikan dari buku: Buklet Hubungan dengan Lembaga Dana dan Penerimaan Dana (Buklet 4 dari 11 Seri
Pengerahan Sumber Daya), Penulis: Nina Doyle, Halaman: 7-9.
http://keuanganlsm.com/membangun-hubungan-dengan-lembaga-donor/

Anda mungkin juga menyukai