“TEORI KEPERAWATAN
MENURUT DOROTHEA OREM”
2018
KATA PENGANTAR
Penulis
1
DAFTAR ISI
2.4 TUJUAN....................................................................................... 9
2.5 KONSEP UTAMA ........................................................................ 10
2.6 ASUMSI DASAR......................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
bisa tampil, disinilah teori orem akan menjelaskan bahwa, kebutuhan
manusia apapun kondisinya adalah sama, tergantung bagaimana individu
memenuhi kebutuhan itu. Bila kebutuhanya terpenuhi dengan baik maka
tidak akan ditemukan masalah, berbeda dengan orang yang tidak mampu
memenuhi kebutuhanya makan akan mengalami deficiet.
Orem dengan tegas mencoba mengoptimalkan kemampuan alami
setiap klien dalam memenuhi kebutuhanya. Peran perawat dalam teori
merupakan sebagai agen yang mampu membantu klien dalam
mengembalikan peranya sebagai self care agency. Sistem yang di bangun
dari tiga teori utama ini mampu menghasilkan kolaborasi pelayanan
keperwatan yang unik, tidak hanya dari prosesnya, tapi juga dari hasilnya
akan mampu membuat klien mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
penyakitnya.
Teori ini mampu memberikan bentuk asuhan yang harus diberikan
pada klien pada keadaan tertentu. antara klien dan perawat harus memiliki
pemahaman tentang pendangan self-care. Proses yang lebih bertumpu
pada pelayanan terapeutik yang mandiri dengan melibatkan setiap
individu agar mampu melakukannya secara mandiri.
1.3 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman tentang Theory “Self Care Defisit” oleh
Dorothea E. Orem dalam lingkup pelayanan keperawatan
4
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan Riwayat hidup Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan secara umum tentang “Self Care Defisit”
3. Menjelaskan “Theory Self Care Defisit” dalam lingkup
komponen paradigma keperawatan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang
keperawatan. Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli
Keperawatan dari Amerika, Dorothea E Orem, termasuk salah seorang
yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan dalam
bidang Keperawatan.
Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem:
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan
pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada
proyek pelatihan keperawatan.
b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika
membentuk model teori keperawatan komunitas.
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan
dan disiplin keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita
Katolik Amerika tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan
(Concept of Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi
pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan.
7
terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta
penatalaksanaannya secara terus menerus dalam upaya
mempertahankan kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit,
atau cidera, dan mengatasi hendaya yang ditimbulkannya.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki
perempuan dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat
dipertahankan akan terjadi kesakitan atau kematian. Keperawatan
berupaya mengatur dan mempertahankan kebutuhan keperawatan diri
secara terus menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu
melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk
mempertahankan perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapi
tidak seluruh prosedur, melainkan pengawasan pada orang yang
membantu klien dengan memberikan instuksi dan pengarahamn secara
individual sehingga secara bertahap klien mampu melakukannya sendiri.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam
pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi
dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
a. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
b. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
c. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
d. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
e. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara
istirahat dan aktivitas.
f. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) :
pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan
interaksi sosial
g. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan
pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
h. Promotion of Normality
8
Keyakinan Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah
:
a. Individu/Klien
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari
sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
b. Sehat
Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care
yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan
self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup,
integritas struktural, fungsi dan perkembangan
Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s
mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
2.4 TUJUAN
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
a. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan self care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan,
oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
9
d. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam
praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
a. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan
mandiri secara terapeutik
b. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
c. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota
keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model
orem's
yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas
adalah:
a. Aspek interpersonal :
hubungan didalam kelurga
b. Aspek sosial :
hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c. Aspek prosedural :
melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
d. Aspek tehnis :
mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres
secara benar.
10
lingkaran kehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara
umum yaitu :
1. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
2. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan
3. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan
4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi
dan eksresi
5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi
social
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan
kesehatan manusia.
8. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan
manusia dalam kelompok social sesuai dengan potensinya
b. Developmental self-care requisites
Berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan
dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan
hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga hal yang
berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:
1. Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri
2. Terlibat dalam pengembangan diri
3. Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan
situasi kehidupan yang mungkin mempengaruhi
perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)
c. Health deviation self-care requisites
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang
sakit atau trauma, yang mengalami gangguan patologi, termasuk
ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang berada sedang
dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi
sepanjang waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka
dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya.
11
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh,
fisiologi dan psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika
konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi
mental atau autisme), perkembangan individu akan memberikan
dampak baik permanen maupun sementara. Dinegara-negara yang
warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care
(perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan
terapi kesehatan.
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan
perawatan diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam
perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas dari
self-care atau system dependent-care (ketergantungan perawatan)
adalah meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-
waktu tertentu.
d. Therapeutic self-care demand
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu
program perawatan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh
pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien
diantaranya :
1. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan
dasar yang dibutuhkan oleh pasien dan cara pemberian ke
pasien
2. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan
kebutuhan dasar seperti promosi dan pencegahan yang bisa
menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf
kemandiriannya.
Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar
diantaranya :
12
1. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien
dan lingkunganya yang mengarah pada gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia
2. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan
yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien,
memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar
pasien untuk memberikan pelyenana pemenuhan kebutuhan
dasar pasien semaksimal mungkin.
e. Self Care Agency
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat
dilakukan pada perawat yang memiliki kemampuan komprehensif,
memahami konsep dasar manusia dan perkembangan manusia
baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)
f. Agent
Pihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan
dasar pada pasien adalah perawat dengan keahlian dan
ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan untuk
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara
holistik.
g. Dependent Care Agent
Dependent care agency merupakan perawat profesional yang
memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat dalam upaya
perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien termasuk pasien
dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau
sebagain memenuhi kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian
kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian pasien
sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan
bisa bersifat promoting, prevensi dan lain-lain
h. Self Care Deficit
Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya, utamanya pada pasien yang dalam
perawatan total care. Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif
13
dan rehabilitatif. Pemenuhan kebutuhan pasien hampir semunay
tergantung pada pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tim
tenaga kesehatan utamanya perawat.
i. Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan
kemampuanya secara terus menerus untuk bisa memberikan
pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik sehingga
mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah
perawat yang berkompeten untuk bisa memberika pelayanan
profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa
ktrempilan selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat
adala komunikasi terapetik, ketrampilan intrapersonal,
pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan
pasien untuk bisa memberikan pelayanan yang profesional.
j. Nursing Design
Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan
asuhan keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien
secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu berfikir
kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.
k. Sistem Keperawatan
Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang
dilakukan pada satu waktu untuk kordinasi dalam melakukan
tindakan keperawatan pada klien untuk mengetahui dan memenuhi
komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic dan
untuk melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri
klien
14
a. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana
pemenuhannya dipengaruhi dari faktor dari dalam pasien ataupun
dari lingkungan
b. Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan
dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya
c. Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa
memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar pasien
secara profesional
15
kebiasaan keluarga, pola hidup, faktor lingkungan dan keadaan
ekonomi.
Terapi kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care
demand), yaitu tindakan yang dilakukan sebagai bantuan untuk
memenuhi syarat perawatan diri.
Teori self-care tidak terlepas dari syarat perawatan diri (self-
care requisites), yaitu aspek yang menentukan tingkat pemenuhan
perawatan diri. Self-care requisites terdiri dari tiga kategori;
1. Universal self-care requisites
Aspek universal ini berhubungan dengan proses hidup atau
kebutuhan dasar manusia, yaitu :
Pemeliharaan kebutuhan udara/oksigen,
Pemeliharaan kebutuhan air,
Pemeliharaan kebutuhan makanan,
Perawatan proses eliminasi dan ekskresi,
Pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat,
Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi
sosial,
Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan,
kesehatan dan kesejahteraan,
Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi
dalam hubungan social.
2. Developmental self-care requisites
Berbeda dengan universal self-care requisites,
developmental self-care requisites terbentuk oleh adanya:
Perbekalan kondisi yang meningkatkan
pengembangan,
Keterlibatan dalam pengembangan diri,
Pengembangan pencegahan dari efek yang
mengancam kehidupan.
16
Pengembangan aspek perawatan diri berhubungan dengan
pola hidup individu yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggalnya.
3. Health deviation self-care requisites
Perawatan diri berkaitan dengan penyimpangan kesehatan.
Timbul akibat adanya gangguan kesehatan dan penyakit.
Hal ini menyebabkan perubahan kemampuan individu dalam
proses perawatan diri.
17
b. The Theory of Self-Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori
ini mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan
diperlukan ketika individu tidak mampu atau mengalami
keterbatasan dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif.
Keperawatan diberikan jika tingkat kemampuan perawatan diri lebih
rendah dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau
kemampuan perawatan diri seimbang dengan kebutuhan namun
hubungan deficit dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan
kemampuan, peningkatan kualitas dan kuantitas kebutuhan atau
keduanya.
Penjelasan gambar :
Ketika ada kebutuhan untuk merawat diri sendiri dan individu
mampu memenuhi permintaan itu, perawatan diri adalah
mungkin. Jika, di sisi lain, tuntutan lebih besar dari kapasitas
individu atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu,
mak akan terjadi ketidakseimbangan dan hal ini disebut
dengan “defisit perawatan diri”.
Teori self care deficit diterapkan bila anak belum dewasa,
kebutuhan melebihi kemampuan perawatan, kemampuan
sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang
akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.
19
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu
dalam proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk
proses tersebut diantaranya; bertindak atau berbuat untuk orang
lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support baik secara
fisik atau psikologis, meningkatkan pengembangan lingkungan
untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau memberi
pendidikan pada orang lain.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima
perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan
dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam
mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan
total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan
antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas dengan
tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan
lebih besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami
penurunan/defisit perawatan diri.
Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan
perawatan diri. Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau
hambatan bila seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi
yang melelahkan seperti stress fisik dan psikologis. Self care deficit
terjadi bila agen self care atau orang yang memberikan perawatan
diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak dapat
memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan
self care theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan
gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi,
dilakukan secara serentak atau berhubungan dengan layanan
asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang
melakukan kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang
asuhan keperawatan yang diberikan sehingga dapat mengambil
suatu keputusan yang tepat bagi klien.
20
c. The Theory of Nursing System
Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek
keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi
untuk mencapai kebutuhan perawatan diri (self-care demand)
pasiennya dan untuk melindungi dan mengontrol
latihan/pengembangan dari kemampuan perawatan diri pasien
(self-care agency).
Orem (1991) mengidentifikasi tiga klasifikasi dari sistem
keperawatan berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai
syarat pemenuhan perawatan diri.
1. Wholly Compensatory System
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh merupakan
suatu tindakan keperawatan dengan memberikan
kompensasi penuh kepada pasien disebabkan karena
ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan
keperawatan secara mandiri.
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh dibutuhkan
ketika perawat harus menjadi peringan bagi
ketidakmampuan total seorang pasien dalam hubungan
kegiatan merawat yang membutuhkan tindakan
penyembuhan dan manipulasi. Perawat mengambil alih
pemenuhan kebutuhan self caresecara menyeluruh kepada
pasien yang tidak mampu, misal: pada pasien koma atau
pasien bayi.
2. Partly Compensatory System
Sistem penyeimbang sebagian yaitu sistem keperawatan
dalam memberikan perawatan diri kepada pasien secara
sebagian saja dan ditujukan pada pasien yang memerlukan
bantuan secara minimal.
Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat
dilakukan oleh pasien dalam memenuhi kebutuhan self care-
21
nya, dijalankan pada saat perawat dan pasien menjalankan
intervensi perawatan atau tindakan lain yang melibatkan
tugas manipulatif atau penyembuhan, misal: pasien usia
lanjut, pasien stroke dengan kelumpuhan.
c. Supportive-Educative System
Sistem yang mendukung/mendidik yaitu tindakan
keperawatan yang bertujuan untuk memberikan dukungan
dan pendidikan agar pasien mampu melakukan perawatan
mandiri. Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau
penjelasan untuk memotivasi melakukan self care, tetapi
yang melakukan self care adalah pasien sendiri, misal:
mengajarkan pasien merawat lukannya, mengajarkan
bagaimana menyuntik insulin. Diperlukan pada situasi
dimana pasien harus belajar untuk menjalankan ketentuan
yang dibutuhkan secara eksternal atau internal yang
ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak dapat
melakukan tanpa bantuan. Metode bantuan diantaranya:
tindakan, panduan, pelajaran, dukungan dan memberikan
lingkungan yang membangun.
22
Figure 2.2. Basic nursing systems. (From Orem, D.E.[2001].
Nursing: Concepts of practice [6th ed., p. 351]. St.
Louis: Mosby.)
23
Proseselimina ( ) < self perawatan diri
si Parsial care Pengaturan
Istirahat dan ( ) Total deman latihan dan
tidur d pengembangan
Interaksi sosial Untuk self care agency
Pencegahan setiap
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
care dirinya
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat
Total
Memenuhi
24
kebutuhan
terapetik self
care pasien
Menkompensasi
ketidakmampua
n paien dalam
pemenuhan
kebutuhan self
care
Memberikan
support dan
melindungi
pasien
25
Membantu
pasien sesuai
kebutuhan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
care dirinya
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat
Total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self
care pasien
Menkompensasi
ketidakmampua
n paien dalam
pemenuhan
kebutuhan self
care
Memberikan
support dan
melindungi
pasien
26
Health Pencarian Mandiri :
deviation terhadap Support
bantuan medis perawatan diri
Kesadaran Pengaturan
terhadap latihan dan
potensi pengembangan
masalah yang self care agency
muncul akibat
dari Parsial :
pengobatan Nurse action :
atau Menentukan
perawatan kebutuhan self
Modifikasi care pasien
konsep atau Membantu
gambaran diri keterbatasan
Penyesuaian self care pasien
gaya hidup Membantu
yang dapat pasien sesuai
mendukung kebutuhan
perubahan
status Pasien action :
kesehatan. Mengenali
kebutuhan self
care dirinya
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat
27
Total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self
care pasien
Menkompensasi
ketidakmampua
n paien dalam
pemenuhan
kebutuhan self
care
Memberikan
support dan
melindungi
pasien
31
mengatasi defisit perawatan diri pada pasien
3. Implementasi dan Langkah ke – 3 :
Evaluasi - Perawat membantu pasien atau keluarga dalam
hal perawatan diri untuk mencapai kesehatan dan
dijelaskan dan hasil kesehatan yang terkait.
mengumpulkan bukti-bukti dalam hasil evaluasi
terhadap hasil yang dicapai ditentukan dalam
desain sistem keperawatan
- Tindakan diarahkan oleh komponen etiologi
diagnosis keperawatan
- Evaluasi
32
33
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan
sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa
perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan
akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori
keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan
asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna
bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan
mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak
mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk
berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan
perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Untuk
dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan
suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori
keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang
therapeutik.
4.2 SARAN
Dengan mengetahui model - model keperawatan yang ada
diharapkan perawat bisa mengetahiu metode mana yang pantas dan
harus kita terapkan dalam keadaan dan situasi tertentu. Jangan sampai
salah mengambil metode karena setiap situasi dan kondisi selalu berubah.
34
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. 2006. Nursing theory: utilization and
application. Third edition. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.
Alligood, M.R., & Tomey, A.M. (2006). Nursing theory: utilization and
application. Third edition. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.
Hartweg, D.L. 1991. Dorothea Orem: self-care deficit theory. Newbury
Park, California: Sage Publications, Inc.
Orem, Dorothea. 2007. Dorothea Elizabeth Orem Made Nursing Theory.
“Exciting, Realistic, and Usable”. www. Diosav.org. Diunduh 18
Mei 2010
Parker, M.E. 1990. Nursing theories in practice. New York: National
League for Nursing.
Tomey, A,M. 2006. Nursing theorists and their work,6th edition. St, Louis,
Missouri; C.V. Mosby Company
35