Anda di halaman 1dari 23

HASIL KALI KELARUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapa dibedakan
lagi secara fisik, larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Larutan jenuh
merupakan larutan yang melewati titik jenuh, dalam upaya untuk
melarutkan lebih banyak zat terlarut melebihi titik jenuh, kelebihan zat
terlarut akan membentuk endapan dibagian bawah, memisahakan dirinya
menjadi fase padat.Hal ini terjadi untuk mempertahankan batas zat terlarut
bahwa larutan yang bosa menahan pada suhu dan tekanan tertentu.
Hampir semua besar zat dapat melarut di dalam air, hanya ada yang
mudah dan bahkan ada pula yang sukar atau sedikit sekali
larut.Kemampuan melarut suatu zat didalam sejumlah pelarut pada suhu
tertentu berbeda-beda antara satu dengan lainnya.Jumlah maksimal zat
terlarut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu inilah yang disebut
kelarutan (solubility). Sedangkan Pengertian hasil Kali Kelarutan adalah
Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh
garam yang sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi
dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya Garam-
garam yang sukar larut Faktor-faktor yang mempengaruhi larutan adalah
jenis pelarut, suhu dan pengadukan. Sebenarnya tanpa kita sadari begitu
banyak konsep kimia yang sering kita terapkan dalam kehidupan sehari-
hari meskipun hanya mencampurkan dua larutan sederhana akan tetapi
telah ada bentuk reaksi didalamnya.Dari percobaan ini kita akan
mengetahui apa itu kelarutan dan cara menentukan hasil kali kelarutan
dari garam karbonat, didasari dari betapa pentingnya mengetahui sistem
kesetimbangan maka dilakukan praktikum ini, dasar yang berisi materi
hasil kali kelarutan yang dapat membantu dalam hal ini.
NUR RESKY SARI DWI JAYANTI
15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum kali ini adalah menentukan tetapan
hasi lkali kelarutan

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah membuat larutan jenuh
suatu garam karbonat,menentukan kelarutan garam karbonat dan
menentukan hasilkali kelarutan garam karbonat

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Secara umum, hasil kali kelarutan suatu senyawa ialah hasil kali
konsentrasi molar dari ion – ion penyusunnya, di mana masing – masing
di pangkatkan dengan koefisien stoikimetrinya di dalam persamaan
kesetimbangan (Raymond, 2005 : hal 130).
Larutan adalah campuran homogen ( komposisi sama ),serba sama
(ukuran partikelnya ), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak dapat di bedakan secara langsung antara zat pelarut
dengan zat terlarut ) partikel-partikel penyusunnya berukuran sama (baik
ion atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. (Raymond, 2005 : hal
131)
Tetapan hasil kali kelarutan menjelaskan kesetimbangan senyawa ion
sedikit larut dalam larutan jenuhnya. Ksp adalah hasil kali suku-suku
konsentrasi ion, dan masing-masing suku dipangkatkan dengan bilangan
yang sama dengan koefisien dalam persamaan kimianya.
(Birdt, 2001 : hal 143).
Kesetimbangan kimia adalah kesetimbangan dinamis, karena dalam
sistem terjadi perubahan zat pereaksi menjadi hasil reaksi, dan
sebaliknya. Sebagai contoh :
AB + CD AC + BD

Dalam kesetimbangan ini, terjadi reaksi AB dan CD menjadi AC dan


BD, dan pada saat yang sama, AC dan BD bereaksi menjadi AB dan CD.
Akibatnya keempat zat dalam sistem itu jumlahnya mendekati konstan.
Sistem kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem
kesetimbangan homogen dan sistem kesetimbangan heterogen.
Kesetimbangan homogen merupakan kesetimbangan yang anggota
sistemnya mempunyai kesamaan fase, sehingga sistem yang terbentuk itu

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

hanya memiliki satu fase. Kesetimbangan heterogen merupakan suatu


kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu fase,
sehingga sistem yang terbentuk pun mempunyai lebih dari satu macam
fase.
Dalam kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan
dengan persamaan reaksi yang disebut Hukum Kesetimbangan.
Konstanta kesetimbangan konsentrasi adalah hasil perkalian antara zat
hasil reaksi dibagi dengan perkalian konsentrasi zat pereaksi, dan masing-
masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. (Purwoko,2006 : hal
181).
Ksp = HKK = hasil perkalian [kation] dengan [anion] dari larutan jenuh
suatu elektrolit yang sukar larut menurut kesetimbangan heterogen.
Kelarutan suatu elektrolit ialah banyaknya mol elektrolit yang sanggup
melarut dalam tiap liter larutannya.
Contoh:
AgCl(s) → Ag+(aq) + Cl-(aq)
K = [Ag+] [Cl-]/[AgCl]
K . [AgCl] = [Ag+][Cl-]
KspAgCl = [Ag+] [Cl-]
Bila Ksp AgCl = 10-10 , maka berarti larutan jenuh AgCl dalam air pada
suhu 25oC, Mempunyai nilai [Ag+] [Cl-] = 10-10 (Sopian, 2009 : hal 177).
Kesetimbangan Hasil Kali Kelarutan, Nilai Ksp berguna untuk
menentukan keadaan senyawa ion dalam larutan, apakah belum jenuh,
tepat jenuh, atau lewat jenuh, yaitu dengan membandingkan hasil kali ion
dengan hasil kali kelarutan, kriterianya adalah sebagai berikut :
Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan dengan koefisiennya
masing-masing kurang dari nilai Ksp maka larutan belum jenuh dan tidak
terjadi endapan. Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya
masing-masing sama dengan nilai Ksp maka kelarutannya tepat jenuh

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

namun tidak terjadi endapan. Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya lebih dari nilai Ksp, maka larutan disebut lewat jenuh dan
terbentuk endapan. (Zulkarnaen,2004 : hal 213).
Kesetimbangan homogen merupakan kesetimbangan yang anggota
sistemnya mempunyai kesamaan fase, sehingga sistem yang terbentuk itu
hanya memiliki satu fase.
Kesetimbangan heterogen merupakan suatu kesetimbangan yang
anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu fase, sehingga sistem yang
terbentuk pun mempunyai lebih dari satu macam fase.
(Zulkarnaen, 2004 : hal 216).
Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat
terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan
antara zat terlarut yang larut dan yang tak larut. Pembentukan larutan
jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut
yang berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang
banyaknya tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut
kelarutan zat terlarut. Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat
terlarut per 100 cm3 atau 100 gram pelarut pada temperatur yang sudah
ditentukan (Birdt, 2001 : hal 146).
Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat larutan
jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Menurut prinsip Le Chatelier,
sistem pada keadaan setimbang menanggapi peningkatan salah satu
pereaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan dimana arah
pereaksi tersebut dikonsumsi. Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut
semakin rendah kelarutannya dengan kehadiran senyawa lain yang
memberikan ion senama. Pengaruh ion senama yang ditambahkan dalam
larutan jenuh adalah menurunkan kelarutan, sedangkan pengaruh ion tak
senama yang lebih dikenal dengan istilah pengaruh garam, cenderung
meningkatkan kelarutan (Oktoby, 2001 : hal 191).

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Suatu larutan tak jenuh kalah pekat (lebih encer) dari pada larutan
jenuh. Dan suatu larutan lewat jenuh lebih pekat dibandingkan dengan
larutan jenuh. Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat
larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Zat terlarut haruslah lebih
banyak larut dalam dalam pelarut panas dari pada dalam pelarut dingin.
Jika tersisa zat terlarut yang belum larut, sisa itu disingkirkan. Larutan
panas itu kemudian didinginkan dengan hati-hati untuk menghindari
pengkristalan. Artinya larutan itu tidak boleh digetarkan atau diguncang,
dan debu maupun materi asing dilarang masuk. Jika tidak ada zat terlarut
yang memisahkan diri selama pendinginan, maka larutan yang dingin itu
bersifat lewat jenuh (Birdt, 2001 : hal 150)
Untuk garam yang sangat larut (misalnya CaCl), konsentrasi ion
dalam larutan air yang jenuh sangat tinggi sehingga larutan menjadi
sangat tidak ideal. Ada banyak pengabungan ion – ion dalam larutan yang
menghasilkan pasangan sementara ion dengan muatan yang berlawanan
dan juga dalam kelompok yang lebih besar. Oleh karena itulah kita
membatasi perhatian kita pada pasangan garam larut dan tidak larut
(Oxtoby, 2001 : hal 196).
Hubungan antara kelarutan dengan Ksp yaitu Ksp dapat menentukan
kelarutan dan kelarutan dapat pula dihitung dari tabel Ksp. Pengaruh ion
senama, sejak ini larutan jenuh yang mengandung ion-ion yang berasal
dari satu sumber padatan murni. Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut
semakin rendah kelarutannya dengan kehadiran yang memberikan ion
senama. Pengaruh ion senama dalam kesetimbangan kelarutan adalah
misalnya larutan yang jernih dengan penambahan sedikit larutan yang
mengandung ion senama akan menurunkan kelarutan zat, dan kelebihan
terlarut mengendap. Pengaruh ion senama lebih dikenal dengan istilah
pengaruh garam. Kelarutan meningkat apabila terjadi pembentukan
pasangan ion dalam larutan. Faktor yang lebih nyata dari pasangan ion

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

2.2 Uraian Bahan


1. BaCO3 (Ditjen POM, 197 : hal. 656)
Nama Resmi : BARII KARBONAT
Nama lain : Barium karbonat
RM/BM : BaCO3/ 197,4 g/mol
Pemerian : Serbuk putih,
Kelarutan : Larutan dalam NH4CO3.
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sampel
OH
Stuktur molekul : Ba O
OH

2.CaCO3 (Ditjen POM, 1979 : hal.120)


Nama Resmi : CACII KARBONAT
Nama lain : Kalsium karbonat
RM/BM : CaCO3/ 68,09 g/mol
Pemerian : Serbuk hablur, putih,tidak berbau
Kelarutan : Praktis, tidak larut dalam air
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sampel
Struktur molekul :

3.HCL (Ditjen POM 1979 : hal. 649)


Nama Resmi : ACLIDUM HYDROCLORDIUM
Nama lain : Asam Klorida
RM/BM : 36,48 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasa bau merangsang jika

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

diencerkan dengan 2 bagian volume air hilang.


Kelarutan : Larut dalam air dan etanol 95%
Kegunaan : Sebagai titran
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat
Struktur Molekul : H-Cl

4.Indikator Fenol Merah (Ditjen POM, 197 : hal. 96)


Nama Resmi : FENOLSULFAKTALEIN
Nama lain : Fenol Merah
RM/BM : 318,32 g/mol
Pemerian : Serbuk hablur, kemerahan,bermacam- macam
warna.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol 95%.
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai larutan penunjuk
Struktur Molekul :

5.MgCO3 (Ditjen POM, 1979 : hal. 712)


Nama Resmi : MAGNESCIUM KARBONAT
Nama lain : Magnesium karbonat
RM/BM : MgCO3/ 68,48 g/mol
Pemerian :Serbuk putih,tidak berbau, volume 15 gr.

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Kelarutan :Praktis, tidak larut dalam air, larut dalam asam encer
disertai dengan terjadinya selembung gas.
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai sampel

Struktur Molekul :

6.NaOH (Ditjen POM, 1979 : hal. 412)


Nama Resmi : NATRIUM HYDROCLORDIUM
Nama lain : Natruim hidroksida
RM/BM : NaOH/40,00 g/mol
Pemerian : Putih atau Praktis, putih massa melebur berbentuk
serpian atau bentuk lain, keras, rapuh, dan menyerap Co2 dan
lembab. Kelarutan : Sangat mudah Larut dalam air
dan etanol 95% Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai zat peraksi

Struktur Molekul : +Na- O OH

2.3 Prosedur Kerja (Anonim,2018).


A). 1. Ambil larutan MgCO3 jenuh sebanyak 25 ml dengan pipet
gondok, masukkan kedalam erlemmeyer 100 ml tambah dengan
5 ml larut HCl 0,001 gunakan pipet gondok (volume) 5 ml.
NUR RESKY SARI DWI JAYANTI
15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

2. Kedalam larutan campuran (1) itu tambah 10 ml larutan NaOH


0,001 M dan kemudian tambah larutan penunjuk fenolmerah.
3. Ambil larutan baku HCl 0.001 M masukkan kedalam buret.
4. Larutkan campuran hasil kerja (2) dititrasi dengan larutan HCl baku
yang telah ada siapkan dilangkah (3). Pada saat dititrasi, erlemmeyer
digoyangkan agar terjadi reaksi sempurna dan merata.
5. Hentikan penambahan larutan HCl dari buret, bila larutan telah
berubah warna dari merah ke jingga ( antara merah dan kuning).
6. Catat volume HCl 0,001 M pada akhir titrasi.
7. Ulangi cara kerja 1,2,3,4,5,dan 6 dua kali lagi,sehingga anda dapat
3 data.
B). kerjakan persis sama yang dilakukan di cara kerja A, tetati larutan
yang di ambil adalah CaCO3.
C). kerjakan persis sama yang dilakukan di cara kerja A, tetati larutan
yang di ambil adalah BaCO3.

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang dibutuhkan pada praktikum kali ini yaitu

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

aluminium foil 1 buah,buret 50 ml 1 buah, corong 1 buah,erlenmeyer


250 ml 4 buah,label, pipet volume 5 ml 1 buah,pipet volume 10 ml 3
buah dan pipet volume 25 ml 2 buah.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan adalah larutan baku HCL 0,01
M,larutan baku NaOH 0,01 M,larutan jenuh MgCO3,CaCO3,BaCO3
dan indikator fenol merah.
3.3 Cara Kerja
Ambil larutan MgCO3 sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 100 ml, ditambahkan 5 ml larutan HCl 0,01 M, setelah itu,
tambahkan 10 ml larutan NaOH 0,01 M, kemudian tambahkan larutan
penunjuk fenol merah, ambil larutan baku HCl 0,01 M masukkan ke
dalam buret. Tititrasi larutan MgCO3 tadi, dengan larutan HCl yang
telah disiapkan. Pada saat titrasi, erlenmeyer digoyangkan agar larutan
homogen sempurna, Hentikan penambahan larutan HCl dari buret, bila
warna telah berubah menjadi dari merah ke jingga, Catat volume HCl
0,01 M pada akhir titrasi. Lakukan langkah tersebut pada larutan
CaCO3 dan BaCO3.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

4.1 Hasil

A. Tabel Data Pengamatan

Sampel Replikasi V Titran V Titran Ksp


Rata-Rata
1 3,8 ml
2 3,5 ml
MgCO3 3,76 ml 4,07056
3 4 ml
1 3,4 ml
2 3,2 ml
BaCO3 3,4 ml 4,21316.10-6
3 3,6 ml
1 3,5 ml
2 3,3 ml
CaCO3 3,3 ml 4,1616.10-6
3 3,2 ml

4.2 Pembahasan
Ksp adalah hasil kali suku-suku konsentrasi ion, dan masing-
masing suku dipangkatkan dengan bilangan yang sama dengan
koefisien dalam persamaan kimianya
Percobaan kali ini adalah mengetahui kesetimbangan hasil kali
dari sebuah larutan. Bahan-bahan dari percobaan kali ini adalah
menggunakan larutan MgCO3,CaCO3 dan BaCO3 sebagai sampel
percobaan,larutan standar NaOH sebagai Zat pereaksi,larutan standar
HCL 0.01 M sebagai titran dan indikator fenol merah sebagai larutan
penunjuk. Hasil kali kelarutan adalah perkalian kelarutan antar
konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya
dipangkatkan koefisiennya masing. Hasil kali kelarutan dilambangkan
dengan Ksp. Percobaan Kesetimbangan Hasil Kali Kelarutan
dilakukan dengan tiga larutan yaitu larutan MgCO 3, CaCO3 dan BaCO3
melalui prosedur yang sama.

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Dalam percobaan ini di lakukan adalah memahami cara


pembuatan larutan jenuh suatu garam karbonat dan menentukan
hasil kali kelarutan dari garam garam karbonat.
Perlakuan itu mengambil larutan MgCO3 jenuh sebanyak 25 ml
dengan pipet dan dimasukan ke dalam elrenmeyer 250 ml ditambah
dengan HCL sebanyak 5 ml dalam larutan tersebut di tamabah larutan
penunjuk fenol merah. Ambil larutan baku HCL 0,01 ml masukan ke
dalam larutan hasil kerja melalui buret 50 ml dititrasi sedikit demi
sedikit sampai berubah menjadi berwarna kuning bening, hentikan
titrasi hitunglah volume HCL baku, dari hasil perhitungan di peroleh
hasil kelarutan garam karbonat .
Pada waktu menitrasi larutan campurkan HCL 0,01 m itu
sebenarnya untuk mengetahui beberapa NaOH yang masih ada,
andaikan hasil tidak sesuai cara kerja sesuai yang di perolah seperti
kelebihan larutan. Maka hasil tidak sesuai dengan sisa yang di
harapkan, hal tersebut bisa terjadi karena ada faktor kesalahan saat
menitrat, kesalahan ini seringkali karena kurang telitinya praktikan
dalam pembacaan volume pada buret, kurang tepatnya dalam
mengamati perubahan warna pada proses titrasi serta kurang teliti
dalam penambahan antara larutan yang satu dengan yang lain.
Berdasarkan praktikum, diperoleh hasil kali kelarutan (Ksp)
MgCO3 = 4,07056 sedangkan secara teoritis Ksp MgCO 3 = 2,6 x 10-5
sehingga berdasarkan praktikum larutan ini merupakan larutan kurang
jenuh. Dalam percobaan Ksp CaCO3 = 4,1616 x 10-6 sedangkan
secara teoritis Ksp CaCO3 = 9 x 10-9 sehingga berdasarkan praktikum
larutan ini juga merupakan larutan kurang jenuh. Dan dalam
percobaan Ksp BaCO3 =4,21816 x 10-6 sedangkan secara teoritis Ksp
BaCO3 = 8,1 x 10-9 sehingga bedasarkan praktikum larutan ini
merupakan larutan lewat jenuh.

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Berdasarkan hasil percobaan nilai Ksp yang diperoleh tidak


sesuai dengan nilai Ksp secara teoritis dimana Ksp MgCO 3 =4,07056,
Ksp CaCO3 = 4,1616 x 10-6 dan Ksp BaCO3 =4,21816 x 10-6, hal ini
menyebabkan kelarutan MgCO3, CaCO3 dan BaCO3 berbeda. Hal ini
disebabkan oleh adanya faktor kesalahan misalnya dalam
pengambilan larutan mungkin saja volume larutan tidak tepat
besarnya, sehingga mempengaruhi hasil titrasi yang kemudian akan
berpengaruh pada hasil perhitungan hasil kali kelarutannya atau
kesalahan praktikan dalam menentukan volume yang digunakan.
Kebersihan alat-alat juga sangat berpengaruh, kemungkinan alat yang
digunakan tidak dalam keadaan baik, kurang bersih dan
terkontaminasi dengan zat lain yang memungkinkan data yang
diperoleh kurang akurat. Larutan MgCO 3, CaCO3 dan BaCO3 tidak
benar-benar dalam keadaan jenuh. Kemungkinan selanjutnya adalah
larutan baku yang digunakan, NaOH dan HCl, memiliki konsentrasi
yang tidak tepat 0,01 M atau larutan tersebut telah terkontaminasi
dengan zat-zat lain.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Dari hasil percobaan didapatkan pada larutan BaCO 3 besar ksp


4,21816 x 10-6, pada CaCO3 besar Ksp 4,1616 x 10-6, pada MgCO3
besar Ksp 4,07056. Nilai BaCO3 lebih besar dari hasil teoritasnya
maka di sebut sebagai larutan lewat jenuh,dan CaCO 3 ,MgCO3 jauh
lebih kecil dari nilai Ksp teoritisnya maka di sebut sebagai larutan
kurang jenuh Perbedaan hasil percobaan dengan literatur
disebabkabkan terjadinya kesalahan pada saat praktikum, seperti
kurang telitinya dalam pembacaan volume, atau kesalahan dalam
melakukan titrasi.

5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum, kita harus bisa menguasai materi
yang akan dipraktikumkan, sehingga pada proses praktikum dapat
berjalan dengan lancer, Kehati-hatian harus dijaga dengan baik agar
tidak melakukan kesalahan yang fatal, di harapkan agar lebih teliti
dalam pengukuran volume HCL sehingga tidak ada kesalahan dalam
perhittungan.

DAFTAR PUSTAKA

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Adkusumo,2009. ”Kimia Fisik Untuk Universitas”,Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka.
Anonim,2018, “Penuntun Praktikum Kimia Dasar”, UMI: Makassar.
Birdt, James E, 2001. “Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi kelima
jilid
1”.Jakarta: Binarupa Aksara.
Chang, Raymond, 2005. “Kimia dasar edisi ketiga”.Jakarta:Erlangga.
Dirjen POM,1979. “Farmakope Indonesia edisi III”.Jakarta: Depkes RI.
Oxtoby,david,2001. “Prinsip- Prinsip Kimia Modern”. Surabaya:Erlangga.
Purwoko, Agus, 2006. “Kimia Dasar 1”. Mataram: Mataram University
Press.
Zulkarnaen, Abdul Karim, 2004. “Ilmu Kimia Jilid II”. Jakarta: Departmen
Kesehatan RI.

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Lampiran
Perhitungan
1. Larutan MgCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
0,1287 ml
= V titran=
(1000 )
0.1287 mol
= 3,76 ml x
1000 ml
= 3,871 x 10-4 mol
b. NaOH yang di tambahkan
0.10296 mol
= 10 ml x
1000 ml
= 0,1296 x 10-4 mol
c. NaOH yang diberi HCL sisa
NaOH yang ditambahkan – HCL bereaksi dengan NaOH sisa
= (0,1296-3,871) x 10-4 mol
=
3,7414 x 10-4 mol
d. HCL yang di tambahkan
0.1287 m
= 5 ml x
1000ml
¿ 6,435 x 10
−4
mol
e. HCL yang bereaksi dengan MgCO3
NaOH yang bereaksi – HCL yang ditambahkan
= (3,7414 – 6,435) 10-4
= 10,1764 x 10-4 mol
f. Jumlah Mol MgCO3
HCL yang bereaksi dengan MgCO3
=
2
10,1764 x 10−4 mol
=
2

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

= 5,0882 x 10 -4

g. Kepekatan MgCO3

Jumlah mol MgCO3


=
25. 10-3 L

5,0882 x 1 10−4
=
25.10−3
=2,032528. 10 -4 M
h. Jadi kelarutan MgCO3
=2,032528 x 10 -4 M

MgCO3 Mg 2+ + C032-

Ksp = Mg 2+ + CO32-
= (2,032528)(2,032528)
= 4,07056

2. Larutan BaCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
0.1287 m
= 3,4 ml x
1000 ml
= 4,3758x 10-4
b. NaOH yang di tambahkan
0.10296 m
= 10 ml x
1000 ml
= 1,0296x 10-3
c. NaOH yang bereaksi dengan HCL sisa

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

NaOH yang ditambahkan – HCL yang bereaksi

= (1,0296x10-3- 4,3758x 10-4 )


=
4,27284 x 10-4
d. HCL yang di tambahkan
0.102967 m
5 ml x
1000 ml
¿ 5,148 x 10−4 mol
e. HCL yang bereaksi dengan BaCO3
NaOH yang bereaksi – HCL yang ditambahkan
= ¿ 5,148 x 10−4 - 4,27284 x 10-4
=0.87516 x 10-4
f. Jumlah Mol BaCO3
HCL y ang bereaksi dengan BaCO3
=
2
0.87516 x 10−4
=
2
= 0.43758 x 10 -6
= 43758 x 10-5
g. Kepekatan BaCO3

Jumlah mol BaCO3


=
25. 10-3

43758 x 10−5
=
25.10−3
=1750,32 x 10 -2 M
h. Jadi kelarutan BaCO3
Ksp = Ca 2+ + CO32-
= (1750,32 x 10 -2 ) (1750,32 x 10 -2)
NUR RESKY SARI DWI JAYANTI
15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

= 3063620,102 x 10-4

3. Larutan CaCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
0.10296 mol
= 3,3 mol ¿
1000 ml
= 4.2471 x 10−4 mol
b. NaOH yang di tambahkan
1,0296 m
=10 ml x
1000 ml
= 1,0296 x 10
−3
mol
= 0.10296x10-4
c. NaOH yang bereaksi dengan HCL sisa
NaOH yang ditambahkan – HCL sisa
= 0.10296x10-4 - 4.2471 x 10−4
= 4.14414 X 10-4
d. HCL yang di tambahkan
0.1287 m
= 5 ml x
1000 ml
= 6,435 x 10-4 mol
e. HCL yang bereaksi dengan CaCO3
NaOH yang bereaksi– HCL yang ditambahkan
= 4.14414 X 10-4 - 6,435 x 10-4
= 2.29086 x 10-4
f. Jumlah Mol BaCO3
= Yang bereaksi dengan MgCO3

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

2.29086 x 10−4
=
2
=1.14543 . 10 -4

g. Kepekatan CaCO3

Jumlah mol CaCO3

= 25. 10-3

1.14543 . 10−4
=
25.10−3

= 0,0458172 x 10 -1 M

h. Jadi kelarutan BaCO3

= 0,0458172 x 10 -1 M

= 4.58172 x 10-3

BgCO3 Ba 2+ + C032-

Ksp= Ba 2+ + CO32-
= (0,0458172 x 10 -1 )( 0,0458172 x 10 -1 )
= 2.099215816 x 10-2

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

GAMBAR

Proses pengambilan larutan MgCO3 sebanyak 25 ml menggunakan pipet


volume dan proses pemberian indikator fenol merah.

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094
HASIL KALI KELARUTAN

Larutan BaCO3,MgCO3,dan CaCO3 yang telah diberi indikator fenol merah


dan ditutup aluminium foil agar tidak menguap.

Proses penyiapan HCL baku pada buret untuk proses titrasi dan proses
dilakukannya titrasi.

Hasil Perubahan warna larutan BaCO3,MgCO3 ,dan CaCO3 setelah dititrasi


.

NUR RESKY SARI DWI JAYANTI


15020180094

Anda mungkin juga menyukai