BAB 1 PENDAHULUAN
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapa dibedakan
lagi secara fisik, larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Larutan jenuh
merupakan larutan yang melewati titik jenuh, dalam upaya untuk
melarutkan lebih banyak zat terlarut melebihi titik jenuh, kelebihan zat
terlarut akan membentuk endapan dibagian bawah, memisahakan dirinya
menjadi fase padat.Hal ini terjadi untuk mempertahankan batas zat terlarut
bahwa larutan yang bosa menahan pada suhu dan tekanan tertentu.
Hampir semua besar zat dapat melarut di dalam air, hanya ada yang
mudah dan bahkan ada pula yang sukar atau sedikit sekali
larut.Kemampuan melarut suatu zat didalam sejumlah pelarut pada suhu
tertentu berbeda-beda antara satu dengan lainnya.Jumlah maksimal zat
terlarut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu inilah yang disebut
kelarutan (solubility). Sedangkan Pengertian hasil Kali Kelarutan adalah
Hasil kali kelarutan ialah hasil kali konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh
garam yang sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi
dipangkatkan dengan koefisien menurut persamaan ionisasinya Garam-
garam yang sukar larut Faktor-faktor yang mempengaruhi larutan adalah
jenis pelarut, suhu dan pengadukan. Sebenarnya tanpa kita sadari begitu
banyak konsep kimia yang sering kita terapkan dalam kehidupan sehari-
hari meskipun hanya mencampurkan dua larutan sederhana akan tetapi
telah ada bentuk reaksi didalamnya.Dari percobaan ini kita akan
mengetahui apa itu kelarutan dan cara menentukan hasil kali kelarutan
dari garam karbonat, didasari dari betapa pentingnya mengetahui sistem
kesetimbangan maka dilakukan praktikum ini, dasar yang berisi materi
hasil kali kelarutan yang dapat membantu dalam hal ini.
NUR RESKY SARI DWI JAYANTI
15020180094
HASIL KALI KELARUTAN
namun tidak terjadi endapan. Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya lebih dari nilai Ksp, maka larutan disebut lewat jenuh dan
terbentuk endapan. (Zulkarnaen,2004 : hal 213).
Kesetimbangan homogen merupakan kesetimbangan yang anggota
sistemnya mempunyai kesamaan fase, sehingga sistem yang terbentuk itu
hanya memiliki satu fase.
Kesetimbangan heterogen merupakan suatu kesetimbangan yang
anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu fase, sehingga sistem yang
terbentuk pun mempunyai lebih dari satu macam fase.
(Zulkarnaen, 2004 : hal 216).
Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat
terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan
antara zat terlarut yang larut dan yang tak larut. Pembentukan larutan
jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut
yang berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang
banyaknya tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan jenuh disebut
kelarutan zat terlarut. Lazimnya kelarutan dinyatakan dalam gram zat
terlarut per 100 cm3 atau 100 gram pelarut pada temperatur yang sudah
ditentukan (Birdt, 2001 : hal 146).
Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat larutan
jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Menurut prinsip Le Chatelier,
sistem pada keadaan setimbang menanggapi peningkatan salah satu
pereaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan dimana arah
pereaksi tersebut dikonsumsi. Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut
semakin rendah kelarutannya dengan kehadiran senyawa lain yang
memberikan ion senama. Pengaruh ion senama yang ditambahkan dalam
larutan jenuh adalah menurunkan kelarutan, sedangkan pengaruh ion tak
senama yang lebih dikenal dengan istilah pengaruh garam, cenderung
meningkatkan kelarutan (Oktoby, 2001 : hal 191).
Suatu larutan tak jenuh kalah pekat (lebih encer) dari pada larutan
jenuh. Dan suatu larutan lewat jenuh lebih pekat dibandingkan dengan
larutan jenuh. Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat
larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Zat terlarut haruslah lebih
banyak larut dalam dalam pelarut panas dari pada dalam pelarut dingin.
Jika tersisa zat terlarut yang belum larut, sisa itu disingkirkan. Larutan
panas itu kemudian didinginkan dengan hati-hati untuk menghindari
pengkristalan. Artinya larutan itu tidak boleh digetarkan atau diguncang,
dan debu maupun materi asing dilarang masuk. Jika tidak ada zat terlarut
yang memisahkan diri selama pendinginan, maka larutan yang dingin itu
bersifat lewat jenuh (Birdt, 2001 : hal 150)
Untuk garam yang sangat larut (misalnya CaCl), konsentrasi ion
dalam larutan air yang jenuh sangat tinggi sehingga larutan menjadi
sangat tidak ideal. Ada banyak pengabungan ion – ion dalam larutan yang
menghasilkan pasangan sementara ion dengan muatan yang berlawanan
dan juga dalam kelompok yang lebih besar. Oleh karena itulah kita
membatasi perhatian kita pada pasangan garam larut dan tidak larut
(Oxtoby, 2001 : hal 196).
Hubungan antara kelarutan dengan Ksp yaitu Ksp dapat menentukan
kelarutan dan kelarutan dapat pula dihitung dari tabel Ksp. Pengaruh ion
senama, sejak ini larutan jenuh yang mengandung ion-ion yang berasal
dari satu sumber padatan murni. Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut
semakin rendah kelarutannya dengan kehadiran yang memberikan ion
senama. Pengaruh ion senama dalam kesetimbangan kelarutan adalah
misalnya larutan yang jernih dengan penambahan sedikit larutan yang
mengandung ion senama akan menurunkan kelarutan zat, dan kelebihan
terlarut mengendap. Pengaruh ion senama lebih dikenal dengan istilah
pengaruh garam. Kelarutan meningkat apabila terjadi pembentukan
pasangan ion dalam larutan. Faktor yang lebih nyata dari pasangan ion
Kelarutan :Praktis, tidak larut dalam air, larut dalam asam encer
disertai dengan terjadinya selembung gas.
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat
Struktur Molekul :
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Ksp adalah hasil kali suku-suku konsentrasi ion, dan masing-
masing suku dipangkatkan dengan bilangan yang sama dengan
koefisien dalam persamaan kimianya
Percobaan kali ini adalah mengetahui kesetimbangan hasil kali
dari sebuah larutan. Bahan-bahan dari percobaan kali ini adalah
menggunakan larutan MgCO3,CaCO3 dan BaCO3 sebagai sampel
percobaan,larutan standar NaOH sebagai Zat pereaksi,larutan standar
HCL 0.01 M sebagai titran dan indikator fenol merah sebagai larutan
penunjuk. Hasil kali kelarutan adalah perkalian kelarutan antar
konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya
dipangkatkan koefisiennya masing. Hasil kali kelarutan dilambangkan
dengan Ksp. Percobaan Kesetimbangan Hasil Kali Kelarutan
dilakukan dengan tiga larutan yaitu larutan MgCO 3, CaCO3 dan BaCO3
melalui prosedur yang sama.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum, kita harus bisa menguasai materi
yang akan dipraktikumkan, sehingga pada proses praktikum dapat
berjalan dengan lancer, Kehati-hatian harus dijaga dengan baik agar
tidak melakukan kesalahan yang fatal, di harapkan agar lebih teliti
dalam pengukuran volume HCL sehingga tidak ada kesalahan dalam
perhittungan.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Perhitungan
1. Larutan MgCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
0,1287 ml
= V titran=
(1000 )
0.1287 mol
= 3,76 ml x
1000 ml
= 3,871 x 10-4 mol
b. NaOH yang di tambahkan
0.10296 mol
= 10 ml x
1000 ml
= 0,1296 x 10-4 mol
c. NaOH yang diberi HCL sisa
NaOH yang ditambahkan – HCL bereaksi dengan NaOH sisa
= (0,1296-3,871) x 10-4 mol
=
3,7414 x 10-4 mol
d. HCL yang di tambahkan
0.1287 m
= 5 ml x
1000ml
¿ 6,435 x 10
−4
mol
e. HCL yang bereaksi dengan MgCO3
NaOH yang bereaksi – HCL yang ditambahkan
= (3,7414 – 6,435) 10-4
= 10,1764 x 10-4 mol
f. Jumlah Mol MgCO3
HCL yang bereaksi dengan MgCO3
=
2
10,1764 x 10−4 mol
=
2
= 5,0882 x 10 -4
g. Kepekatan MgCO3
5,0882 x 1 10−4
=
25.10−3
=2,032528. 10 -4 M
h. Jadi kelarutan MgCO3
=2,032528 x 10 -4 M
MgCO3 Mg 2+ + C032-
Ksp = Mg 2+ + CO32-
= (2,032528)(2,032528)
= 4,07056
2. Larutan BaCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
0.1287 m
= 3,4 ml x
1000 ml
= 4,3758x 10-4
b. NaOH yang di tambahkan
0.10296 m
= 10 ml x
1000 ml
= 1,0296x 10-3
c. NaOH yang bereaksi dengan HCL sisa
43758 x 10−5
=
25.10−3
=1750,32 x 10 -2 M
h. Jadi kelarutan BaCO3
Ksp = Ca 2+ + CO32-
= (1750,32 x 10 -2 ) (1750,32 x 10 -2)
NUR RESKY SARI DWI JAYANTI
15020180094
HASIL KALI KELARUTAN
= 3063620,102 x 10-4
3. Larutan CaCO3
a. HCL yang bereaksi dengan NaOH sisa
0.10296 mol
= 3,3 mol ¿
1000 ml
= 4.2471 x 10−4 mol
b. NaOH yang di tambahkan
1,0296 m
=10 ml x
1000 ml
= 1,0296 x 10
−3
mol
= 0.10296x10-4
c. NaOH yang bereaksi dengan HCL sisa
NaOH yang ditambahkan – HCL sisa
= 0.10296x10-4 - 4.2471 x 10−4
= 4.14414 X 10-4
d. HCL yang di tambahkan
0.1287 m
= 5 ml x
1000 ml
= 6,435 x 10-4 mol
e. HCL yang bereaksi dengan CaCO3
NaOH yang bereaksi– HCL yang ditambahkan
= 4.14414 X 10-4 - 6,435 x 10-4
= 2.29086 x 10-4
f. Jumlah Mol BaCO3
= Yang bereaksi dengan MgCO3
2.29086 x 10−4
=
2
=1.14543 . 10 -4
g. Kepekatan CaCO3
= 25. 10-3
1.14543 . 10−4
=
25.10−3
= 0,0458172 x 10 -1 M
= 0,0458172 x 10 -1 M
= 4.58172 x 10-3
BgCO3 Ba 2+ + C032-
Ksp= Ba 2+ + CO32-
= (0,0458172 x 10 -1 )( 0,0458172 x 10 -1 )
= 2.099215816 x 10-2
GAMBAR
Proses penyiapan HCL baku pada buret untuk proses titrasi dan proses
dilakukannya titrasi.