Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERCOBAAN

Perkecambangan Kacang Hijau Media Kapas Basah


Pembimbing : Sunarmi S.Pd

DISUSUN OLEH
1. Wiji Lestari
2. Bangkit Nusantara
3. Lukman Efendi
4. Rio Ramadhan

IX A

MTs NEGERI 8 KLATEN


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
I. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri organsime adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktivitas kehidupan ini tidak
dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara ireversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan
yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan
proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses
perkecambahan itu terjadi beserta kondisi – kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor –
faktor penyebab perkecambahan.

II. TUJUAN
 Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumubuhan kacang hijau.
 Mengetahui tipe perkecambahan tumbuhan kacang hijau.
 Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau.

III. LANDASAN TEORI


A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini
tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya ukuran meliputi volume, massa, tinggi yang irreversibel. Irreversibel
maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena
dapat diukur atau dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel - sel
menuju ke struktur dan fungsi tertentu / proses perubahan bentuk (morfogenesis). Perkembangan
bersifat kualitatif karena tidak dapat dinyatakan dalam satuan ukuran atau tidak dapat dinyatakan
dalam satuan bilangan.

B. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau
munculnya plantula(tumbuhan kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam
beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang
berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon
(daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada
kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air
merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air
yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim
– enzim akan mulai mencerna bahan – bahan yang disimpan pada kotiledon, dan nutrient –
nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
penceranaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase, dan protease. Hormon
giberelin berperan penting untuk aktifitas dan mensintesis enzim – enzim tersebut.

C. Tipe Perkecambahan
1. Perkecambahan epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan
oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang
tanah (Arachis hypogaea).

2. Perkacambahan hipogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah,
misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi
(Oryza sativa).

D. Pertumuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3
daerah yaitu:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – sel di daerah ini aktif membelah
(bersifat meristematik).
2. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel – sel di daerah ini
memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel – selnya berdefisiasi menjadi sel – sel
yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

E. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder dalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar.
Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktifitas pembelahan
kambium mengarah ke arah luar dan dalam. Aktifitas kambium kedua arah mengakibatkan
bertambah tebal dan besar diameter batang.

F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor eksternal:
1. Cahaya matahari
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan dengan proses fotosintesis
tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan akan semakin cepat apabila
tumbuhan ditempatkan pada tempat gelap.
2. Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis
dan menjaga kelembaban.
3. Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Nutrisi dapat berupa unsur
makro dan unsur mikro.
4. Suhu
Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktivitas enzim dan kandungan air
dalam tubuh tumbuhan.
5. Kelembaban
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk perkecambahan biji.
Faktor internal:
1. Hormon
 Auksin : pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel merangsang aktivitas
kambium.
 Sitokinin : merangsang pembelahan sel merangsang pembesaran batang dan akar.
 Giberelin : menyebabkan tanaman kerdil menjadi normal. merangsang pertumbuhan
raksasa.
 Gas etilen : menghambat perkembangan akar menghambat pembentukan bunga.
 Asam absisat : mempercepat proses penuaan daun menyebabkan dormansi pada biji.

IV. RUMUSAN MASALAH


 Apa tipe perkecambahan pada tumbuhan kacang hijau?
 Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada kacang hijau?
 Adakah perbedaan antara tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap dengan
tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang?

V. HIPOTESIS
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di
tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya
matahari.

VI. ALAT DAN BAHAN


 2 gelas aqua plastic
 Kapas
 Biji kacang hijau
 Air

VII. CARA KERJA


I. Biji kacang hijau direndam dalam air selama semalam.
II. 2 gelas aqua plastik disiapkan dan di dalamnya diberi kapas yang sudah ditetesi air.
III. Masing – masing gelas ditandai dengan memberi label GELAP dan TERANG
IV. Biji kacang hijau yang telah direndam semalaman diletakkan di dalam 2 gelas aqua. Masing
– masing gelas berisi 5 biji kacang hijau
V. Letakkan gelas aqua yang berlabel GELAP di tempat yang gelap seperti di dalam kardus atau
di kolong tempat tidur.
VI. Letakkan gelas aqua yang berlabel TERANG di tempat yang terang atau mendapat cahaya
matahari seperti di samping jendela atau di halaman rumah.
VII. Setiap hari kedua tanaman tersebut ditetesi air secukupnya.
VIII. Amati setiap hari perubahan panjang akar, panjang batang, jumlah daun, dan warna daun
selama 7 hari.

IX. HASIL PENGAMATAN


PANJANG
PANJANG AKAR JUMLAH DAUN WARNA DAUN
HA BATANG
RI TERAN TERAN GEL TERAN
GELAP GELAP GELAP TERANG
G G AP G
Ke-1 0,7 cm 0,3 cm 0,1 cm 0,1 cm - - - -
Ke-2 3 cm 1 cm 1 cm 0,5 cm - - - -
Ke-3 8 cm 4 cm 1,7 cm 1,8 cm - 2 - Hijau muda
Ke-4 13,5 cm 9,5 cm 3 cm 2,5 cm 2 2 Kuning muda Hijau
Ke-5 20,5 cm 14 cm 4 cm 3,3 cm 2 2 Kuning Hijau tua
Ke-6 26,5 cm 17 cm 4,5 cm 4,7 cm 2 2 Kuning tua Hijau tua
Ke-7 31 cm 20 cm 5 cm 4 cm 2 2 Kuning tua Hijau tua

X. PEMBAHASAN
Perkecambahan kacang hijau termasuk tipe perkecambahan epigeal karena kotiledonnya
terletak di atas permukaan tanah yang setiap harinya akan terus naik seiring dengan tumbuhnya
batang tanaman yang semakin tinggi.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat. Hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Dalam hal ini, kecambah
yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin
merangsang perpanjangan sel – sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang
namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil, kurus, dan daunnya tidak
berkembang.
Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat terang mengalami hal sebaliknya.
Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah
terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga
batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna
hijau.

XI. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa tipe perkecambahan
tumbuhan kacang hijau adalah epigeal karena kotiledonnya berada di atas tanah.
Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang
lain ikut mempengaruhi. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap
pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang diletakkan di
tempat terang. Tetapi tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap warnanya lebih
pucat dan batangnya lemah / lemas. Sedangkan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat
terang warnanya hijau dan batangnya kuat.
LAPORAN PERCOBAAN
PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU MEDIA TANAH
Pembimbing : Sunarmi S.Pd

DISUSUN OLEH
1. Wiji Lestari
2. Bangkit Nusantara
3. Lukman Efendi
4. Rio Ramadhan

IX A

MTs NEGERI 8 KLATEN


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu pula dengan tanaman.
Dalam proses pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh banyak factor diantaranya tanah. Tanah
merupakan suatu medium yang memungkinkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Begitu banyak macam tanah yang ada di lingkungan kita. Penulis menggunakan tanah biasa, tanah
pasir, dan tanah merah sebagai sample penelitian. Penelitian diharapkan untuk memperoleh tanah yang
baik diantara ketiga tanah tersebut yang memungkinkan tanaman kacang hijau tumbuh dan berkembang
lebih cepat.

B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh tanah terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
2. Tanah jenis apa yang memungkinkan tanaman kacang hijau tumbuh lebih cepat?
3. Diantara akar, batang, daun tanaman kacang hijau manakah yang tumbuh lebih cepat?
4. Apakah media tumbuh tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau?

Tujuan Penelitian
1. Melakukan penelitian pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2. mengetahui pertumbuhan dan perkembangan paling cepat diantara akar, batang, dan daun.
3. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pperkembangan tanaman kacang hijau.
4. Mengetahui pengaruh tanah terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

C. Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2. Dapat menyimpulkan bagian tanaman kacang hijau yang lebih cepat tumbuh.
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau dengan menentukan beberapa variable.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman


Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible
( tidak dapat kembali ke bentuk semula ). Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang artinya dapat dinyatakan
dengan satuan bilangan. Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif
yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Pertumbuhan pada tanaman melalui empat tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer,
pertumbuhan sekunder, dan pertumbuhan terminal. Namun tidak semua jenis tanaman melalui empat
tahap tersebut.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhirnya masa dormansi pada biji
atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. Perkecambahan dibedakan menjadi dua,
yaitu perkecambahan hypogeal dan perkecanbahan epigeal. Perkecambahan hypogeal merupakan
pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus kulit biji
yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah.
Perkecambahan epigeal merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan kotiledon
dan plumula keluar ke atas tanah.
Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar.
Pertumbuhan primer dan pertumbuhan terminal sama-sama memiliki tiga daerah pertumbuhan, yaitu
daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem
sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tanaman dikotil dan gymnospermae. Tanaman
dikotil seperti kacang hijau juga mengalami pertumbuhan sekunder.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh factor dalam (internal) dan factor luar
(eksternal). Faktor dalam terdiri dari gen dan hormone tumbuhan (fitohormon) yang memiliki
peran masing-masing. Fitohormon tersebut ialah auksin, sitokinin, asam absisat, giberelin, etilen,
asam traumalin, dan kalin.
Faktor luar (eksternal) yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkambangan pada tanaman
ialah cahaya, air, nutrisi, kelembapan, suhu, dan derajat keasaman (pH). Angin, gas, struktur dan
tekstur tanah, bahan organic serta gulma, serangga dan mikroorganisme penyebab penyakit juga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
C. Tanah
Tanah merupakan lapisan kulit bumi palin luar yang merupakan hasil pelapukan dan
pengendapan batuan yang dalam proses terjadimya telah bercampur dengan macam-macam
bahan organik. Terbentuknya tanah dipengaruhi oleh factor bahan induk, iklim, organisme,
bentuk wilayah, dan waktu.
Perbandingan komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah bahan mineral
45 persen, bahan organic 5 persen, air 25 persen, dan udara 25 persen. Jika di dalam tanah
terdapat sedikit nitrogen, maka pertumbuhan akar lebih cepat. Sebaliknya jika di dalam tanah
kaya nitrogen maka pertumbuhan akar akan lambat.
BAB III METODE PENELITIAN

A. Rumusan Hipotesis
1. Mungkin tanah sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau.
2. Mungkin tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang pada medium tanah pasir.
3. Mungkin bagian akar tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh.

B. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas : jenis-jenis tanah (tanah biasa, tanah pasir, tanah merah).
2. Varibel terikat : kecepatan pertumbuhan tanaman jagung dlihat dari akar, batang, dan daun
tanaman kacang hijau.
3. Variabel kontrol : volume air untuk menyiram, sinar matahari langsung, tempat penanaman,
waktu penanaman, jumlah tanah, jenis biji jagung, jumlah biji jagung yang di tanam.

C. Jadwal Penelitian
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No. Nama Kegiatan Waktu
1. Menyiapkan alat dan bahan 25 Juli 2010
2. Melakukan penelitian 26 Juli 2010
3. Mengambil data 11 Agustus 2010
4. Menulis laporan penelitian 07 Oktober 2010

D. Alat dan Bahan


1. Gelas plastic bekas air mineral 3 buah
2. penggaris
3. Biji kacang hijau 9 buah
4. Tanah biasa, tanah pasir, dan tanah merah
5. Air

E. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Masukkan tanah biasa, tanah pasir, tanah merah ke dalam gelas plastik masing-masing yang
telah tersedia dengan jumlah yang sama.
3. Tanamlah 3 buah biji kacang hijau pada masing-masing tanah yang telas di siapkan.
4. Tempatkan tanaman kacang hijau di tempat yang teduh.
5. Siram dengan air pada pagi dan sore hari dengan jumlah yang sama.
6. Lakukan pengambilan data hari terakhir.
7. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Mulai menanam tanggal 25 Juli 2010

Jenis Tanah
Hari
Tanggal Tanah Pasir Tanah Biasa Tanah Merah Keterangan
Ke
(cm) (cm) (cm)
26-Jul 1 2 2 2
27 2 5 4 5
28 3 8 7,5 7,5
29 4 10 9,5 10
30 5 16 17 17
31 6 22 24 25
01-Agust 7 26 26,5 29
2 8 28 229 31
3 9 30 30 33
4 10 31 30 34
5 11 32 30 35
6 12 33 31 35
7 13 34 32 35
8 14 35 33 35,5
9 15 36 34 36
10 16 Semua tumbuhan mati, belum
11-Agust 17 diketahui penyebabnya
1.2 Tabel Pengamatan Panjang Akar Tanaman kacang hijau
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kacang hijau mulai berkecambah saat usia 2 hari.
Saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat di atas permukaan tanah dengan panjang rata-rata 1
cm. walaupun akar kacang hijau terdapat dalam tanah, ujung akar yang tumbuh memenjang tetap
terlihat pada gelas plastik bekas air mineral. Sedangkan daun pertama tunbuh pada hari ke-6.
Tumbuhan kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling cepat
terdapat dalam medium tanah pasir. Akar, batang, dan daunnya paling panjang diantara yang
lainnya. Namun kecepatan pertumbuhan tersebut mempengaruhi keadaan tanaman. Hal ini dapat
dilihat dari daun dan batangnya. Bentuk daun tipis, warnanya hijau kekuningan dengan ukuran
panjang namun sempit. Sedangkan bentuk batangnya kecil dengan ukuran panjang dan berwarna
hijau muda.
Kondisi di atas berbanding terbalik dengan kondisi tanaman kacang hijau yang terdapat
dalam tanah merah. Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah merah memang lebih
pendek daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium tanah pasir. Namun kondisi
tanamannya sangat baik. Batangnya lebih besar dan kuat dengan warna yang sama yaitu hijau
muda. Daunnya tebal, lebar, dan warnanya hijau segar.
Semua pengamatan di atas dipengaruhi oleh tanah. Tanah pasir sedikit mengandung unsure
hara tanah seperti nitrogen. Di dalam tanah pasir juga tidak terdapat mikroorganisme maupun
bahan organik yang membantu proses penyuburan tanah. Padahal kondisi tanah yang baik untuk
pertumbuhan mempunyai perbandingan komponen tanah, yaitu mineral 45 persen, bahan organik
5 persen, air 25 persen, dan udara 25 persen.

C. Uji Hipotesis
a. Tanah sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
b. Tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang pada jenis tanah pasir.
c. Bagian akar semua tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan penulis menyimpulkan bahwa proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dimulai dengan tumbuhnya akar, batang,
baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda. Oleh sebab itu, akar
tumbuh lebih panjang dibandingkan batang ataupun daun.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu, dipengaruhi oleh tanah
sebagai medium. Tanah pasir yang miskin unsur hara, merupakan medium paling baik untuk
kecepatan pertumbuhan. Walaupun keadaan tanaman kacang hijau tidak sebaik tanaman yang
terdapat dalam tanah humus. Baiknya keadaan tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah
humus disebabkan karena tanah humus kaya akan unsur hara.

B. Saran
1. Perlu diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.
2. Sebaiknya faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
juga harus diperhatikan.
3. Penanaman kacang hijau sebaiknya tetap dalam keadaan tanah yang subur.

Anda mungkin juga menyukai