Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDEKATAN DAN STRATEGI

PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Pera Nurfathiyah, S.P., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Resti Ayundari (D1B016159 )

Arib Sunni (D1B016160 )

Ahmad Riski (D1B016163 )

Yayan Kurniawan (D1B016164 )

Bagasferyan Hutagalung (D1B016165 )

Febrina Sinta Uli Gultom (D1B016166)

Sesti Sulistia (D1B016167 )

Muhammad Ryan (D1B016181 )

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai Pendekatan Masyarakat dan Strategi
Pengembangan Masyarakat ini dengan lancar.

Laporan ini bertujuan sebagai tugas dalam jurusan Agribisnis


Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak
dapat terselesaikan tanpa bantuan dari bebagai pihak oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pera Nurfathiyah, S.P., M.Si. Selaku dosen
pengampu dalam mata kuliah Pengembangan Masyarakat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan karena penulis hanya manusia biasa yang tidak
pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun guna perbaikan bagi penulis nantinya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

2
i

Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................ i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................... 1

BAB II Pembahasan

2.1 Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat .................................. 2


2.2 Strategi Pengembangan Masyarakat ........................................ 3
2.3 Contoh Kasus Pendekatan Masyarakat ................................... 5

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan .............................................................................. 7

ii

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan masyarakat merupakan suatu proses swadaya masyarakat
yang diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat guna
meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik, dan
kultural serta untuk mensinerjikan gerakan untuk kemajuan dan kemakmuran
bangsa. Pengembangan masyarakat menekankan adanya pemberdayaan,
partisipasi, dan peranan langsung warga komunitas. Pengembangan
masyarakat dipandang sebagai strategi yang tepat untuk memberdayakan dan
menigkatkan taraf hidup masyarakat luas. Namun perlu diingat bahwa setiap
masyarakat mempunyai tradisi dan adat-istiadat yang berbeda, yang dapat
menjadi potensi yang dapat dikembangkan sebagai modal sosial.
Tujuan dari program pemerintah ini adalah mengentaskan kemiskinan,
mencari solusi persoalan sosial yang dihadapi komunitas, dan mengatasi
konflik di dalam komunitas skala kecil maupun komunitas dalam skala yang
lebih besar. Untuk itu dalam upaya pengembangan masyarakat, dibutuhkan
strategi dan pendekatan yang tepat. Selain itu, perlu dilakukan pembahasan
pengembangan masyarakat dalam konteks beragam pendekatan yang dapat
dipandang sebagai cara-cara alternatif dalam melaksanakan pengembangan
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendekatan pemberdayaan masyarakat ?
2. Bagaimana strategi pengembangan masyarakat ?
3. Bagaimana contoh kasus tentang pendekatan dan strategi pengembangan
masyarakat?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui tentang pendekatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengetahui tentang strategi pengembangan masyarakat.
3. Mengetahui contoh kasus tentang pendekatan dan strategi pengembangan
masyarakat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat


Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa
masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi
merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Berdasarkan konsep
demikian, maka pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan
sebagai berikut:
a. Upaya itu harus terarah (targetted). Ini yang secara populer disebut
pemihakan. Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan
program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai
kebutuhannya.
b. Program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan
oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat
yang akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni supaya bantuan
tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan kemampuan serta
kebutuhan mereka. Selain itu sekaligus meningkatkan keberdayaan
(empowering) masyarakat dengan pengalaman dalam merancang,
melaksanakan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya
peningkatan diri dan ekonominya.
c. Menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-sendiri
masyarakat miskin sulit dapat memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya. Juga lingkup bantuan menjadi terlalu luas kalau
penanganannya dilakukan secara individu. Karena itu seperti telah
disinggung di muka, pendekatan kelompok adalah yang paling efektif, dan
dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien. Di samping itu
kemitraan usaha antara kelompok tersebut dengan kelompok yang lebih
maju harus terus-menerus di bina dan dipelihara secara sating
menguntungkan dan memajukan.

5
Di aras masyarakat akar rumput (masyarakat miskin) pendekatan
masyarakat dapat dirangkum menjadi tiga daur hidup, yang disebut Tridaya, yaitu:

1. Daur hidup pengembangan sumber daya manusia dalam kelembagaan


kelompok orang miskin meliputi: proses penyadaran kritis dan
pengembangan kepemimpinan bersama atau kolektif, dilanjutkan dengan
mengembangkan perilaku wira usaha sosial agar mampu mengelola usaha
bersama atau mikro.
2. Daur hidup pengembangan usaha produktif dalam kelembagaan kelompok
orang miskin meliputi: pengaturan ekonomi rumah tangga (ERT) agar
mampu menabung bersama dalam kelompok yang akan digunakan untuk
modal usaha mersama dalam kegiatan usaha produktif.
3. Daur hidup kelembagaan kelompok orang miskin meliputi: pengelolaan
organisasi yang akuntabilitas, kepemimpinan yang partisipatif,
pengelolaan keuangan yang transparan, dan pengembangan jejaring yang
luas.

2.2 Strategi Pengembangan Masyarakat

Ada tiga strategi dasar dalam pengembangan masyarakat, yaitu Strategi


Empiris-rasional, Strategi Normatif-reedukatif, dan Strategi Kekuasaan-Paksaan
(Power-Coercive). Seperti dijelaskan pada bagian terdahulu, pemilihan strategi
yang tepat didasarkan kepada asumsi-asumsi yang digunakan oleh perencana
terhadap kondisi masyarakat. Asumsi tentang masyarakat memberikan pijakan
kepada perencana untuk mennetukan berbagai hal yang harus dipersiapkan dan
dilakukan kemudian dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
1. Strategi Empiris-Rasional
Strategi Empiris Rasional didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
a) Manusia adalah mahluk rasional. Dengan demikian, musuh utama
rasionalitas manusia adalah kebodohan dan tahayul.
b) Manusia akan mengikuti kepentingan dirinya yang rasional.
c) Manusia akan menerima perubahan jika perubahan tersebut dapat
diterima dan dibenarkan secara rasional. Untuk itu, agen perubahan harus

6
dapat menunjukkan manfaat perubahan bagi sasaran perubahan. Karena
apabila manfaat dari perubahan itu tidak dapat mereka terima atau tidak
dapat terbukti, maka mereka tidak dapat meyakini perlunya perubahan
bagi mereka.
Tujuan yang ingin dicapai adalah perubahan pengetahuan melalui
informasi atau dasar pemikiran intelektual.

7
2. Strategi Normatif-Reedukatif
Strategi Normatif-reedukatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
a) Pola tindakan dan perilaku warga masyarakat didukung oleh
b) Norma-norma sosial-budaya, dan
c) Komitmen individu terhadap norma-norma.
d) Norma sosial-budaya didukung oleh sikap dan sistem nilai dari
indvidu (pandangan normatif yang memperkuat komitmen mereka).
e) Perubahan pola perilaku atau tindakan masyarakat hanya kaan terjadi
jika orang dapat digerakan hatinya untuk mengubah orientasi normatif
terhadap pola lama dan mengembangkan komitmen terhadap pola yang
baru.
Tujuan yang ingin dicapai adalah perubahan siskap, perasaan, dan pola
hubungan.
3. Strategi Power-Coercive
Strategi Power-coercive didasarkan kepada asumsi:
a) Manusia akan mengikuti keinginan dari pihak lain yang dipandangkan
memiliki kekuasaan lebih besar. Terlebih lagi bila sebagian sumber
pemenuhan kebutuhan dia berada pada pihak tersebut.
b) Masyarakat yang memiliki tingkat intelektual yang rendah dan situasi
masyarakat yang anomi menuntut peran yang lebih besar dari penguasa
untuk melakukan inisiatif dan pengaturan.
c) Manusia akan mengikuti perubahan yang terjadi ketika tidak memiliki
daya daya tawar dan kemampuan untuk mengoreksi.
4) Unsur kekuasaan yang digunakan :
a) Kekuasaan Politik
b) Kekuasaan Ekonomi
c) Kekuasaan Moral.
Tujuan yang ingin dicapai perubahan orientasi dan kemauan
mengikuti arah perubahan. Sebagai strategi dasar, operasionalisasinya
akan terkait dengan pendekatan dan model pengembangan masyarakat
yang digunakan. Untuk itu, perlu diperhatikan komponen-komponen

8
yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi pengembangan
masyarakat.

2.3 Contoh Kasus Pendekatan Masyarakat dan Strategi Pengembangan


Masyarakat
Ini Janji Menteri Pertanian pada Petani di Ogan Ilir

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Ir H Andi Amran Sulaiman


melakukan panen padi di atas lahan rawa lebak seluas 400 ribu hektar di Desa
Simpang Pelabuhan Dalam Pemulutan Kabupaten OI, Kamis (12/10/2017).

Indralaya, Detik Sumsel - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Ir H


Andi Amran Sulaiman beserta jajaran berkunjung ke Desa Simpang Pelabuhan
Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI). Kunjungan menteri
Pertanian RI tersebut, ke Kabupaten OI, Kamis (12/10) pukul 11.00, dalam rangka
melaksanakan panen padi di atas lahan rawa lebak seluas 400 ribu hektar di Desa
Simpang Pelabuhan Dalam Pemulutan Kabupaten OI.Usai melaksanakan panen
padi di atas lahan rawa lebak, ke depan Menteri Pertanian RI, Andi Amran
Sulaiman berjanji akan meningkatkan kesejahteraan petani. Karena, menurutnya
upaya swasembada pangan boleh dikatakan berhasil.

9
Mengingat saat ini, para petani tidak lagi memanen padi satu kali dalam
satu tahun. Melainkan, saat ini panen padi telah dinikmati oleh petani sebanyak
tiga kali dalam satu tahun. Begitu pun juga, bantuan yang diberikan kepada petani
semula Rp 50 ribu per hari. Kini, dinaikkan menjadi Rp 200 ribu per hari untuk
setiap petani. "Tentu ke depan, tugas kita adalah bagaimana meningkatkan
kesejahteraan para petani," ujarnya.

Ia menjelaskan, program cetak sawah di atas lahan rawa lebak yang berada
di desa-desa dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI telah dicanangkan sejak
dua tahun yang lalu. Lanjutnya, kini para petani telah menikmati hasilnya. "Saat
ini, upah petani sudah kita berikan sumbangan Rp 200 ribu per hari setiap petani
yang semula hanya Rp 50 ribu per hari. Kalau dikalikan satu bulan saja, sudah Rp
6 juta penghasilannya setiap petani. Tinggal lagi ke depan kita mencarikan solusi
bagaimana petani itu bisa sejahtera. Melalui kegiatan pemanfaatan lahan-lahan
yang ada di atas rawa lebak, seperti menanam rempah-rempah, cengkeh, sayur-
sayuran dan lain-lain yang berhubungan dengan rempah-rempah, termasuk juga
pemanfaatan sumber daya air di area persawahan untuk pembudidayaan ikan,"
jelasnya.

Ia menambahkan, tentu upaya ke depan untuk mensejahterakan petani


tidak hanya bagi petani di Kabupaten OI saja. Melainkan petani-petani yang ada
di wilayah Sumsel termasuk beberapa Provinsi lainnya seperti di daerah
Kalimantan dan Pulau Sumatera. "Pemerintah terus mengupayakan program
pertanian. Sekarang ini kan, kita tahu para petani tidak lagi memakai peralatan
manual dalam pengelolaan pertanian. Semuanya sudah menggunakan teknologi
canggih seperti peralatan yang memadai antara lain mesin cetak sawah, mesin
tanam padi, mesin pengolah air serta mesin panen padi iya itu tadi yang barusan
kita gunakan," ujarnya seraya menyebut penerapan teknologi pertanian di wilayah
Indonesia berdasarkan hasil dari studi banding yang dilakukan oleh pemerintah
beberapa waktu lalu ke negara-negara berkembang seperti Vietnam, Thailand, dan
Jerman. (AL)

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa
masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi
merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri. pemberdayaan
masyarakat harus mengikuti pendekatan yaitu upaya itu harus terarah
(targetted), program harus mengikutsertakan dan dilaksanakan oleh
Pemerintah atau Institusi tertentu. Pengembangan Masyarakat melibatkan
pekerja sosial, masyarakat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling
bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap
program atau proyek tersebut.

Pengembangan masyarakat adalah setiap usaha yang bertujuan untuk


mengembangkan masyarakat . Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan
sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelolah
kegiatan atau program yang mereka kembangkan, disini masyarakat dapat
membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi,
merencanakan kegiatan dan lain-lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatan-strategi-dan-metode-
pemberdayaan-masyarakat/ (diakses Selasa, 6 Februari 2018 pukul 15:30 )

http://secuilmimpi.blogspot.co.id/2013/10/strategi-dan-pendekatan-dalam.html
(diakses Selasa, 6 Februari 2018 pukul 15:40 )

http://www.detiksumsel.com/ini-janji-menteri-pertanian-pada-petani-di-ogan-ilir
( diakses Senin,12 Februari 2018 Pukul 14:25 )

12

Anda mungkin juga menyukai