Anda di halaman 1dari 4

5.0.

SAAT MENGHITUNG KICK TOLERANT

Setelah uji kebocoran dan sebelum pengeboran di depan, toleransi tendangan harus dihitung pada
interval melalui bagian lubang untuk dibor pada berat lumpur yang diharapkan. Jika faktor
seperti berat lumpur atau geometri drillstring berubah, maka toleransi tendangan harus dihitung
ulang. Ketika pengeboran ke daerah overpressure dengan peningkatan tekanan pori yang cepat,
dan meningkatkan berat lumpur untuk mengkompensasi, toleransi tendangan (dibatasi oleh
kekuatan formasi pada sepatu selubung sebelumnya) akan berkurang dengan cepat. Ini akan
ditunjukkan pada Contoh 3.3.

6.0. BAGAIMANA MENGHITUNG KICK TOLERANT


Untuk tujuan desain sumur dan pemantauan sumur dengan kemampuan tendangan potensial,
toleransi tendangan harus dihitung dalam hal:
1. menendang volume yang dapat diedarkan tanpa retak sepatu casing sebelumnya.
2. Bobot lumpur tambahan di atas berat lumpur saat ini.
3. Pengeboran Toleransi Tendangan: Ini adalah tekanan pori maksimum yang dapat ditoleransi
tanpa perlu melebihi berat lumpur maksimum yang diijinkan.

6.1 TOLERANSI TOLIS KIRKULASI


Referensi ke Gambar 3.5 menunjukkan bahwa ketika bagian atas gelembung gas mencapai
sepatu saat sedang diedarkan menggunakan metode Driller, tekanan pada sepatu selubung
diberikan oleh:

Px = Pf - Pg - (TD - H - CSD) x pm
Dimana :

Pf = tekanan formasi pada TD berikutnya, psi


Pg = tekanan dalam gelembung gas = H x G
H = tinggi gelembung gas pada sepatu casing, f
G = gradien gas = 0,05 hingga 0,15 psi / f
TD = kedalaman total lubang berikutnya, f
CSD = pengaturan casing kedalaman, f
pm = berat lumpur maksimum untuk bagian lubang berikutnya, ppg
Figure 3.5 Circulation Of The Gas Influx Using The Drillers Method

Menata ulang persamaan di atas dalam hal H dan mengganti Px dengan gradien fraktur pada sepatu (FG)
memberikan:

H = 0.052 x pm (TD - CSD) + (FG x CSD x 0.052 - Pf)


0.052 x pm – G (3.4)
Dimana :
FG = fraktur gradien pada sepatu casing di ppg
Pf = tekanan pori dalam psi

Catatan: Lihat Bab 2 untuk pembahasan terperinci tentang penentuan fraktur gradien (FG) dan
pembentukan break down gradient (FBG).

Dalam lubang vertikal dan dekat-vertikal, FBG selalu lebih besar daripada FG. Dalam lubang
yang sangat miring, GDP biasanya lebih kecil dari FG. Untuk penghitungan toleransi tendangan,
direkomendasikan untuk mengurangi nilai yang terekam selama pengujian kebocoran di sumur
vertikal sebesar 100 psi dan menggunakan nilai yang dihasilkan sebagai nilai perkiraan FG.

Volume masuknya pada sepatu casing adalah


V1= H x Ca bbl (3.5)

dimana Ca = kapasitas antara pipa dan lubang, bbl / ft

Pada kondisi lubang bawah volume masuknya (V2) diberikan oleh:


P2 V2 = P1 V1

(Efek T dan Z diabaikan untuk saat ini)


P1V 1
V 2= (3.6)
P2
Dimana :
P1 = tekanan fraktur pada sepatu, psi
P2 = Pf, psi

Nilai V2 adalah toleransi tendangan sirkulasi dalam bbls.

6.2 ADDITIONAL MUD WEIGHT


Tekanan shutpang drillpipe maksimum yang diizinkan (DPSIP) diberikan oleh:
DPSIP = (FG - pm) x CSD x 0.052 (3.7)

Dan dalam hal berat lumpur tambahan,

Kick Tolerance = (FG-pm) (3.8)

Contoh 3.1: Kick Tolerance Calculations


Hitung toleransi tendangan untuk sumur berikut:

9 5/8" casing = 14,500 ft

Next TD =17000 ft

FG at 9 5/8" shoe = 16 ppg


Temperature gradient

= 0.02 F /f

Max. mud weight for nexthole

=14.5 ppg

Max formation pressure at next hole = 14 ppg

Asumsikan lubang berikutnya 8 ½ "dan ada 5" drillpipe dari permukaan ke TD

Jawab :

H = 0.052 x pm (TD - CSD) + (FG x CSD x 0.052 - Pf)


0.052 x pm- G
H = 0.052 x 14.5 (17000-14500) + (16x14500x0.052 – 14x17000x0.052)
0.052 x 14.5 – 0.1
H = 2405 f

Volume pada shoe = H x kapasitas antara lubang / drillpipe

Capacity =  ( 8.5 – 5 )
4x 144

= 0.2577 ft 3/ft/ 5.62 bbl/ft = 0.0459 bbl/ft

V1 = 0.0459 (bbl/ft) x 2405 (ft)


V1 = 110.4 bbl (volume gelembung di shoe)
Hanya menggunakan hukum Boyle:
P1 V1 = P2 V2

16 x 14500x 0.052 x 110.4 =14x17000x 0.052 x V2

V2 = 107.8 bbls

EFEK SUHU
T = suhu permukaan + gradien suhu + 460

Perhatikan bahwa konstanta 460 diperlukan untuk mengkonversi ke derajat Rankin yang harus
dilakukan sebelum hukum gas ideal dapat digunakan.
T1 (pada shoe) = 60 + 0,02 (F / ft) x 14500 (ft) + 460 = 810 R
T2 (pada TD) = 60 + 0,02 x 17000 + 460 = 860 R

Anda mungkin juga menyukai