Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Pemukiman

Pemukiman merupakan suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat

berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut termaksud juga semua fasilitas dan

pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani dan

keadaan sosialnya yang baik untuk keluarga dan individu (WHO)

Pemukiman merupakan suatu tempat untuk tinggal secara permanen, berfungsi sebagai

tempat untuk bermukim, beristirahat, berekreasi dan tempat berlindung dari pengaruh lingkungan

yang memenuhi persyaratan psikologis, physiologis, bebas dari penularan penyakit dan

kecelakaan. (Winslow dan APH)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang

digunakan sebagai tempat tinggal dari sekelompok manusia.

Jenis Pemukiman

1. Pemukiman/perkampungan tradisional

2. Perkampungan darurat

3. Perkampungan kumuh ( slum area )

4. Pemukiman transmigrasi

5. Perkampungan untuk kelompok-kelompok khusus

6. Pemukiman baru

Menurut winslow, pemukiman merupakan suatu tempat untuk tinggal secara permanen,

berfungsi sebagai tempat untuk bermukim, beristirahat, berekreasi dan tempat berlindung dari

pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan psikologis, physiologis, bebas dari penularan

penyakit dan kecelakaan.


Keadaan darurat atau dahulu dikenal sebagai staat van oorlog en beleg (SOB) yang dalam

bahasa Inggris disebut sebagai state of emergency adalah suatu pernyataan dari pemerintah yang

bisa mengubah fungsi-fungsi pemerintahan, memperingatkan warganya untuk mengubah

aktivitas, atau memerintahkan badan-badan negara untuk menggunakan rencana-rencana

penanggulangan keadaan darurat. Biasanya, keadaan ini muncul pada masa bencana alam,

kerusuhan sipil, atau setelah ada pernyataan perang.

Keadaan darurat adalah situasi yang menimbulkan risiko segera untuk kesehatan,

kekayaan hidup, atau lingkungan. Sebagian besar keadaan darurat memerlukan intervensi

mendesak untuk mencegah memburuknya situasi. Meskipun dalam beberapa situasi, mitigasi

mungkin tidak dapat dilakukan dan lembaga mungkin hanya dapat menawarkan perawatan

paliatif untuk akibatnya. Untuk dapat didefinisikan sebagai keadaan darurat, insiden itu harus

menjadi salah satu dari berikut:

· Segera mengancam jiwa, kesehatan, atau lingkungan.

· Telah menyebabkan hilangnya nyawa, mengancam kesehatan, kerusakan harta benda atau

kerusakan lingkungan

· Memiliki probabilitas tinggi meningkat menyebabkan bahaya untuk kehidupan, kesehatan,

properti atau lingkungan.

Darurat juga biasanya didefinisikan dalam ketetapan-negara sebagai suatu kondisi dimana

hidup, kesehatan atau properti dalam bahaya, dan prompt memanggil bantuan sangat penting.

Pada dasarnya pelayanan tanggap darurat sebagian besar bertujuan untuk melindungi kesehatan

manusia dan harta benda, serta dampak terhadap lingkungan.

Keadaan darurat merupakan suatu keadaan yang sulit dan terjadi tanpa diduga-duga yang

memerlukan penanganan segera untuk mengendalikan seperti keadaan semula.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemukiman darurat merupakan wilayah yang

ditempati oleh seseorang atau kelompok manusia dimana keadaannya memerlukan penanganan

yang segara untuk mengatasi keadaan yang sementara ataupun mendesak.

Unsur-unsur Pemukiman

1. Penduduk / Warga / Perkumpulan Orang-orang atau manusia

Orang-orang yang berada di dalamnya terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling

berinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinyu. Suatu daerah tempat tinggal biasanya

dipimpin oleh seseorang

2. Rumah

Rumah adalah tempat berlindung dari segala macam gangguan yang dapat diisi oleh keluarga

yang merupakan unsur terkecil dari masyarakat.

3. Sarana fisik

Sarana tersebut digunakan untuk mendukung aktivitas serta kepentingan penduduk agar

dapat terus berjalan dan hidup.

Jenis Pemukiman

Berdasarkan sifatnya :

a. Pemukiman Perkampungan Tradisional

Perkampungan seperti ini biasa nya penduduk atau masyarakatnya masih memegang teguh

tradisi lama. Kepercayaan, kabudayaan dan kebiasaan nenek moyangnya secara turun temurun

dianutnya secara kuat. Tidak mau menerima perubahan perubahan dari luar walaupun dalam

keadaan zaman telah berkembang dengan pesat.


Kebiasaan-kebiasaan hidup secara tradisional yang sulit untuk diubah inilah yang akan

membawa dampak terhadap kesehatn seperti kebiasaan minum air tanpa dimasak terlebih dahulu,

buang sampah dan air limbah di sembarang tempat sehingga terdapat genangan kotor yang

mengakibatkan mudah berjangkitnya penyakit menular.

b. Perkampungan Darurat

Jenis perkampungan ini biasanya bersifat sementara (darurat) dan timbulnya perkampungan

ini karena adanya bencana alam. Untuk menyelamatkan penduduk dari bahaya banjir maka

dibuatkan perkampungan darurat pada daerahh/lokasi yang bebas dari banjir. Mereka yang

rumahnya terkena banjir untuk sementara ditempatkan diperkampungan ini untuk mendapatkan

pertolongan bantuan dan makanan pakaian dan obat-obatan. Begitu pula ada bencana lainnya

seperti adanya gunung berapi yang meletus, banjir, longsor dan lain sebagainya.

Daerah pemukiman ini bersifat darurat tidak terencana dan biasanya kurang fasilitas

sanitasi lingkungan, seperti pembuangan air limbah dan samapah yang tidak pada tempatnya

sehingga kemungkinan penjalaran penyakit yang menginfeksi masyarakat yang bermukim akan

mudah terjadi.

c. Perkampungan Kumuh (Slum Area)

Jenis pemukiman ini biasanya timbul akibat adanya urbanisasi yaitu perpindahan penduduk

dari kampung (pedesaan) ke kota. Yang pada umumnya berniat ingin mencari kehidupan yang

lebih baik, penghasilan lebih baik dan lain sebagainya. Mereka bekerja di toko-toko, di restoran-

restoran, sebagai pelayan, cleaning servis, dan lain sebagainya.

Sulitnya mencari kerja di kota akibat sangat banyak pencari kerja, sedang tempat bekerja

terbatas, maka banyak diantara mereka manjadi orang gelandangan sehingga dikota yang pada

umumnya sulit mendapatkan tempat tinggal yang layak dan pantas hal ini karena tidak
terjangkau oleh penghasilan (upah kerja) yang mereka dapatkan setiap hari, akhirnya meraka

membuat gubuk-gubuk sementara (gubuk liar), yang tidak sesuai dengan standar kesehatan yang

ditentukan, biasanya perkampungan atau permukiman ini terletak ditepian sungai.

Perkampungan kumuh sangat mencolok karena tempatnya yang kotor, bangunan yang tidak

teratur, seta masyarakatnya yang terlihat tidak perduli lingkungan.

d. Pemukiman Transmigrasi

Jenis pemukiman semacam ini di rencanakan oleh pemerintah yaitu suatu daerah

pemukiman yang digunakan untuk tempat penampungan penduduk yang dipindahkan

(ditransmigrasikan) dari suatu daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang atau

kurang penduduknya tapi luas daerahnya (untuk tanah garapan bertani bercocok tanam dan lain

lain). Disamping itu jenis pemukiman ini merupakan tempat pemukiman bagi orang-orang

(penduduk) yang di transmigrasikan akibat di tempat aslinya sering dilanda banjir atau seirng

mendapat gangguan dari kegiatan gunung berapi. Ditempat ini meraka telah disediakan rumah,

dan tanah garapan untuk bertani (bercocok tanam) oleh pemerintah dan diharapkan mereka

nasibnya atau penghidupannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan kehidupan di daerah

aslinya.

e. Perkampungan Untuk Kelompok-Kelompok Khusus

Perkampungan seperti ini dibasanya dibangun oleh pemerintah dan masyarakat

diperuntukkan bagi orang -orang atau kelompok-kelompok orang yang sedang menjalankan

tugas tertentu yang telah dirancanakan . Penghuninya atau orang orang yang menempatinya

biasanya bertempat tinggal untuk sementara, selama yang bersangkutan masih bisa menjalan kan

tugas. setelah cukup selesai maka mereka akan kembali ke tempat/daerah asal masing masing.
Contohnya adalah perkampungan atlit (peserta olah raga pekan olahraga nasional)

Perkampungan orang -orang yang naik haji, perkampungan pekerja (pekerja proyek besar,

proyek pembangunan bendungan, perkampungan perkemahan pramuka dan lain lain.

f. Perkampungan Baru (real estate)

Pemukiman semacam ini drencanakan pemerintah dan bekerja sama dengan pihak swasta.

Pembangunan tempat pemukiman ini biasanya dilokasi yang sesuai untuk suatu pemukiman

(kawasan pemukiman). ditempat ini biasanya keadaan kesehatan lingkunan cukup baik, ada

listrik, tersedianya sumber air bersih , baik berupa sumur pompa tangan (sumur bor) atau pun air

PAM/PDAM, sisetem pembuangan kotoran dan iari kotornya direncanakan secara baik, begitu

pula cara pembuangan samphnya di koordinir dan diatur secara baik.

Selain itu ditempat ini biasanya dilengakapi dengan gedung-gedung sekolah (SD, SMP, dll)

yang dibangun dekat dengan tempat tempat pelayanan masyarakat seperti poskesdes/puskesmas,

pos keamanan kantor pos, pasar dan lain lain. Jenis pemukiman seperti ini biasanya dibangung

dan diperuntukkan bagi penduduk masyarakat yang berpenghasilan menengah ketas. rumah

rumah tersebut dapat dibeli dengan cara di cicil bulanan atau bahkan ada pula yang dibangun

khusus untuk disewakan. contoh pemukiman speriti ini adalah perumahan IKPR-BTN yang pada

saat sekarang sudah banyak dibangun sampai ke daerah-daerah.

Untuk di daerah – daerah (kota kota ) yang sulit untuk mendapatkan tanah yang luas untuk

perumahan, tetapi kebutuhan akan perumahan cukup banyak, maka pemerintah bekerja sama

dengan pihak swasta membangun rumah tipe susun atau rumah susun (rumah bertingkat) seperti

terdapat di kota metropolitan DKI Jakarta. Rumah rumah seperti ini ada yang dapat dibeli secara

cicilan atau disewa secara bulanan.


Sarana dan Prasarana

Prasarana lingkungan pemukiman adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang

memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Prasarana utama

meliputi jaringan jalan, jaringan pembuangan air limbah dan sampah, jaringan pematusan air

hujan, jaringan pengadaan air bersih, jaringan listrik, telepon, gas, dan sebagainya. Jaringan

primer prasarana lingkungan adalah jaringan utama yang menghubungkan antara kawasan

pemukiman atau antara kawasan pemukiman dengan kawasan lainnya. Jaringan sekunder

prasarana lingkungan adalah jaringan cabang dari jaringan primer yang melayani kebutuhan di

dal am satu satuan lingkungan pemukiman.

Sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk

penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Contoh sarana

lingkungan pemukiman adalah fasilitas pusat perbelanjaan, pelayanan umum, pendidikan dan

kesehatan, tempat peribadatan, rekreasi dan olah raga, pertamanan, pemakaman. Selanjutnya

istilah utilitas umum mengacu pada sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan pemukiman,

meliputi jaringan air bersih, listrik, telepon, gas, transportasi, dan pemadam kebakaran. Utilitas

umum membutuhkan pengelolaan profesional dan berkelanjutan oleh suatu badan usaha.

2. Daerah Yang Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan

Daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan yang dimaksud adalah daerah yang tidak

memenuhi semua Syarat Sehat Perumahan dan Lingkungan Pemukiman yang telah dijabarkan

dipoint Syarat Sehat Perumahan dan Lingkungan Permukiman. Daerah yang tidak memenuhi

syarat kesehatan salah satunya adalah Permukiman kumuh. Permukiman kumuh adalah

permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan

bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi
syarat. Selain permukiman kumuh, daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk

permukiman yaitu :

a. Daerah yang terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,

tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya. Karena daerah-daerah

yang disebutkan tersebut sangat memungkinkan berdampak buruk bagi masyarakt yang

membuat permukiman disekitarnya. Misalnya, pada daerah bantaran sungai permukiman

disekitar akan sangat mudah terkena banjir, dan apabila sudah terkena banjir akan banyak

masalah kesehatan yang muncul seperti sampah yang beserakan kemana-mana

mengakibatkan timbul bermacam-macam penyakit dari Diare, campak, ispa, penyakit kulit

dan lain sebagainya.

b. Daerah yang terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau

bekas tambang. Pada daerah TPA sampah dan tambang merupakan tempat yang butuh

waktu yang sangat lama untuk dapat dijadikan tempat permukiman, daerah tersebut sudah

banyak mengandung vektor penyebab penyakit, secara internal seperti bakteri, virus,

kuman, jamur dan lain sebagainya.

c. Daerah terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur

pendaratan penerbangan. Jika permukiman terletak didaerah rawan kecelakaan seperti alur

pendaratan penerbangan, daerah dekat dengan rel kereta api, daerah yang dekat jalan raya,

daerah yang terletak dekat aliran listrik atau tiang listrik, dan lain sebagainya akan

berdampak buruk bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya.


Sumber :

Azwar, A. (1996). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan . Jakarta : Mutiara Sumber Widya.
Keman, S. 2007. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Vol.3 No.2 : 183-194.
Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan
Perumahan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan
R.I.

Anda mungkin juga menyukai