Anda di halaman 1dari 26

Konsep Utama dalam

WtE
Keuntungan dari limbah energi anda

• Strategi telah berubah


Semula, berurusan sampah untuk kesehatan, higienitas, alasan
lingkungan (sanitary landfill dibiayai oleh PEMDA)
Kini, mendapatkan uang melalui daur ulang dan menggunakan
sebagai bahan baku sebagai energi dan kompos utk pertanian
(dan pada saat yg sama berhasil menangai persyaratan
kesehatan lingkungan, higien) --- merupakan solusi win win
Sekarang pusat biaya ubah menjadi pusat laba
Biaya Skenario mendatang yang memungkinkan
Darimana sampah berasal pengumpulan & Darimana keuntungan berasal:
penyimpanan

Transportasi, tipping fees dibayar konsumen


1. Rumahtangga 1. Daur ulang, bahan baku utk
energi (baik aerobik & incinerasi),
2. Sekolahan/kantor, masjid, kompos
pusat perbelanjaan, 2. Daur ulang, utamanya proses
anaerob
3. Pasar makanan, ikan, daging 3. Proses Anaerob

3. Pasar kain, elektronik, barang 4. Daur ulang, insinerasi


lainnya

4. Industri 5. Daur ulang, insinerasi an aerobik

6. Rumah sakit 6. Pengolahan khusus tdk ada


keuntungan
7. Limbah Berbahaya Beracun 7. Pengolahan khusus tdk ada
Dimana sudah dilakukan: hanya di 8 negara, di EU tetapi
tumbuh dg cepat
Hasil: Limbah Domestik terolah berdasarkan Negara di Eropa
Tahun 2009 berdasarkan kategori pengolahan, sortasi dlm persen tahun 2011

Negara yang mempunyai PEMDA yang kuat,


operator pemerintah (swasta) melakukan yang
terbaik
Kepasitas pengadaan WtE (sampah menjadi energi)
kebanyakan dilakukan oleh publik saat memulai, baru
diswastanisasi. Sekarnang ada alternatif lain : KPS
Konsep daur ulang & menggunakan sampah sbg bahan
baku sejak 1995
Th 2010 plant biogas beroperasi, incinerator
beroperasi & unit daur ulang mendapatkan untung

umum
dibuka
Tempat
Pengisian
biogas untuk
Berapa lama dapat terlaksana :Contoh
Siapa yang mendanai (contoh)
• Swedia: pihak PEMDA & Perusahaan milik
Daerah (BUMD)
• Belanda : PEMDA, Propinsi, (65%)-
perush.swasta 35% (suplier peralatan/ off takers
utk listrik)
• Vietnam: Perusahaan milik PEMDA & investor
swasta (supplier peralatan)
Berapa potensi listrik yg dihasilkan dari sampah?

WtE di Eropa Potensi di WtE di Eropa Potensi di


(CEWEP) Aktual Indonesia (CEWEP) Aktual Indonesia
2010 Berdasarkan 2010 Berdasarkan
200 kg/RT 400 kg/RT
Sampah diproses 73 million ton 46 million ton
Sampah diproses 73 million ton 92 million ton
utk Energi
utk Energi
Produksi Listrik 29 million MWh 18.2 million
MWh Produksi Listrik 29 million MWh 29 million MWh
Kapasitas (90 % 3,678 MW 2,295 MW Kapasitas (90 % 3,678 MW 3,678 MW
plant load factor) plant load factor)
Total efektif Ekuivalen dg 12% Ekuivalen dg 7% Total efektif Ekuivalen dg 12% Ekuivalen dg
kapasitas yang Portfolio Energi Portfolio Energi kapasitas yang Portfolio Energi 12% Portfolio
dihasilakan di Indonesia Indonesia dihasilakan di Indonesia Energi Indonesia
Indonesia (30 GW) Indonesia (30 GW)

Produksi dari Insinerator & Anaerobik Digestion


Kategori Teknologi WtE

Skema Kelompok Teknologi dalam WtE

Teknologi WtE

Teknologi konversi kimia Teknologi proses panas

Insinerasi konvensional
• Kompos
Ringkasan Teknologi WtE & Prinsip Dasar

Jenis Teknologi
Prinsip Dasar Keluaran/Penggunaan
WtE

Anaerobic Dekomposisi bio- Biogas dapat dibakar langsung dalam boiler


Digestion (AD) kimia dari materi gas untuk menghasilkan panas atau dapat
organik yang menghasilkan listrik jika dibakar dalam turbin
ditemukan dalam uap atau gabungan panas dan unit daya
limbah biomassa (CHP). Sebagai alternatif, biogas dapat
basah tanpa adanya dibersihkan dg menghilangkan karbon
oksigen, untuk dioksida dan zat lain untuk menghasilkan
menghasilkan biogas biomethane. Gas ini dapat disalurkan ke
dan pupuk kaya dalam jaringan gas yang akan digunakan
nitrogen dalam cara yang sama seperti gas alam
Ringkasan Teknologi WtE
& Prinsip Dasar
Jenis Teknologi WtE Prinsip Dasar Kelauran/Penggunaan

Landfill gas recovery (LFG) Pengumpulan dan Biogas TPA dapat digunakan sebagai biogas. Proyek LFG
pembakaran biogas memerlukan tempat pembuangan sampah yang beroperasi
langsung dari TPA selama beberapa tahun (10th) dengan jumlah sampah
organik yang cukup untuk menghasilkan biogas yang sesuai
dengan besaran investasi LFG. Jumlah tahun beroperasi untuk
menghasilkan biogas yang cukup ditentukan oleh aliran
limbah yang masuk TPA dan tingkat peluruhan/pembusukan
sesuai kondisi setempat (EPA, 2010)
Insinerasi konvensioanl Pembakaran limbah padat Panas yang dihasilkan dapat digunakan secara langsung untuk
untuk menghasilkan energi tujuan pemanasan atau bisa menghasilkan listrik dengan
dan / atau panas menggunakan turbin uap, atau keduanya.
Pyrolysis Dekomposisi termo-kimia Output dapat berupa gas yang mudah terbakar, minyak atau
bahan organik oleh panas arang padat. Semua dapat digunakan untuk keperluan
dalam ketiadaan oksigen pembangkit panas dan listrik. Minyak pirolisis dapat
ditingkatkan untuk menghasilkan bensin dan solar
menggunakan teknik penyulingan minyak
Gasification Dekomposisi termo-kimia Output gas yang mudah terbakar dapat digunakan secara
bahan organik oleh panas langsung untuk menghasilkan panas dan listrik. Atau bisa
memerlukan konsentrasi upgrade ke syngas. Hal ini dapat digunakan untuk
oksigen sedikit di bawah memproduksi baik biometana untuk grid gas, atau bahan
tingkat stoikiometri bakar transportasi seperti hidrogen, etanol, diesel sintetis
atau bahan bakar panas
Anaerobic digestion (AD)
Chemical conversion technologies Anaerobic digestion (AD) is a well-established
technology that recovers energy from the organic portion of solid or liquid
wastes.
Landfill gas recovery (LFG)
• Pemulihan gas TPA (LFG) mungkin yang paling sederhana dari teknologi WtE, proses
dekomposisi biologis yang sama dengan teknologi anaerobic digestion, tidak
diperlukan menciptakan lingkungan mikro-organisme untuk mencerna bahan organik,
tetapi mengambil keuntungan dari kapasitas TPA untuk melakukan dekomposisi
sampah.
• Proyek LFG secara luas di Amerika Serikat & Eropa, skr ini diimplementasikan di negara
berkembang. Kapasitas terpasang LFG secara Global sdh mencapai 3.228 MW (GMI,
2012), yang 242 MW berlokasi di negara-negara berkembang dan terdaftar di UNFCCC-
CDM. LFG disetujui sbg bentuk CDM, berhak untuk menghasilkan efek Pengurangan
Emisi Bersertifikat (CER). Nilai pasar CER telah jatuh dari € 25 / tCO2 (2008) menjadi
kurang dari € 1 / tCO2 hari ini.
• LFG sangat menarik bagi Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis tinggi atas
limbah yang telah dibuang. Bahkan jika Indonesia menerapkan sistem pengelolaan
sampah yang ideal mengikuti prinsip-prinsip hirarki limbah, di mana tempat
pembuangan sampah hanya menerima bahan lembam/inert, masih akan ada
kesempatan untuk memulihkan gas dari sampah organik yang dibuang bertahun-tahun
sebelumnya.
Thermal Processing Technologies
• Insinerasi konvensional (CI) adalah teknologi pemulihan limbah paling mapan
dengan lebih dari 1.000 plant di seluruh dunia (WSP, 2013). Kebanyakan plant
menggunakan panas yang dihasilkan oleh limbah pembakaran untuk
menghasilkan uap untuk menghasilkan listrik.
• Plant insinerasi juga dapat beroperasi sebagai CHP (gabungan panas dan
pembangkit listrik) pemanfaatan ulang limbah panas untuk meningkatkan
efisiensi proses, atau untuk penggunaan langsung dalam jaringan panas
perumahan atau industri.
Advanced Thermal (AT) Processing Technologies

• AT processes are established and viable using certain waste streams (e.g.
biomass, industrial wastes, tyres etc.) but are in early stages in terms of
treating MSW.
• (AT) teknologi menawarkan keunggulan dibandingkan pembakaran langsung
sampah tetapi umumnya lebih mahal.
• Baik teknologi pirolisis dan gasifikasi teknologi mengubah energi kimia
dalam bahan bakar sampah menjadi energi dalam gas output.
• Output syngas juga memungkinkan untuk fleksibilitas yang besar dalam
penggunaan, dengan potensi peningkatan efisiensi secara keseluruhan.
• AT memerlukan investasi tinggi, sebagian besar karena kebutuhan biaya
untuk pra pengolahan bahan baku dan pengolahan gas buang.
• AT proses ditetapkan dan layak menggunakan limbah tertentu (misalnya
biomassa, limbah industri, ban dll) tetapi dalam tahap awal dalam hal
mengelola sampah domestik
Pyrolysis
• Pirolisis adalah teknologi yang relatif baru WtE yang menggunakan panas dan
lingkungan bebas oksigen untuk memecah padatan organik dalam sampah
menjadi tiga produk: arang padat, minyak dan pirolisis syngas.
• Proporsi masing-masing output ditentukan oleh karakteristik sampah dan
suhu operasi dalam reaktor pirolisis, yang bervariasi antara 300oC dan 800oC.
• Secara umum, panas proses, semakin banyak syngas akan diproduksi dengan
minyak pirolisis. Output ini dapat digunakan untuk bahan bakar turbin uap dan
menghasilkan listrik, atau digunakan sebagai bahan bakar.
Gasification
• Gasifikasi juga merupakan teknologi yang relatif baru WtE yang sebagian
mengoksidasi zat padat organik yang ada dalam limbah.
• Perlu diperjelas bahwa mungkin ada kebingungan dalam penggunaan istilah
gasifikasi seperti yang kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan produksi
biogas dari sampah organik.
• Istilah gasifikasi secara eksklusif mengacu pada perlakuan termal sampah di
mana material berbasis karbon diubah menjadi syngas
The Most Recent WtE Technology
• Plasma arc gasifikasi, sampah dilewatkan dalam kiln pada suhu 4000oC dan
7000oC, sehingga syngas yang dihasilkan dan semua produk limbah lainnya
menjadi immobilized kondisi vitrifikasi & dapat dengan aman dibuang,
menghindari kebutuhan untuk menangani emisi gas atau padat (Hicks &
Rawlinson, 2010).
• Plasma arc gasifikasi adalah teknologi inheren mahal karena jumlah energi
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu reaktor ke tingkat yang diperlukan
Summary of WtE technologies’ suitability per waste stream
and potential output
Working Group Exercise

1) Based on your own data (Province/City/District) on the


quantity & composition of MSW, identify suitability of
waste stream using template form provided
2) Present in plenary
Working Group Exercise

1) Berdasarkan data yang ada di


Propinsi/Kota/Kabupated tentang jumlah & komposisi
sampah, identifikasi identifikasi kecocokan
karakteristik sampah terhadap teknologi (seperti
tempate berikut):
2) Presentasikan (open space)
Jenis teknologi
Jenis sampah Jumlah AD LFG Incineration Gasificatio Pirolysis
sampah n
Makanan
Daun & taman
Sampah kering yg
mudah di daur ulang
Anaerobic Landfill gas
Conversion Technologies Incineration Gasification Pyrolysis
digestion recovery
WASTE STREAMS
Food waste
Municipal or Industrial

Garden and park waste


Dry recoverable waste
Refuse derived fuel
Inert
Hazardous
Solid Recovered Fuel
Biomass
Agricultural

Animal waste
Dry recoverable waste
Hazardous
Working Group Exercise
1) Based on your own data (Province/City/District) on the quantity & composition
of MSW, identify suitability division of activities done by the local Government
and the private sector.
2) What is the cost per activity
1) Collection
2) Transport to facility
3) Sorting
4) Anaerobic digestion or incineration
5) Production of gas or electricity
6) Production of Recycled goods
7) Production of compost
3) What can be the earnings per activity
1) recycled from sorting
2) gas or electricity production
3) recycled goods after incineration (metals aluminum, glass)
4) Compost (wholesale to state companies/plantations)
4) What is the required investment
1) for sorting
2) For anaerobic digestion or incineration
3) For selling recycled goods after incineration
Working Group Exercise
1) Berdasarkan data yang ada di Propinsi/Kota/Kabupated tentang jumlah &
komposisi sampah, identifikasi kegiatan yang telah dilakukan baik oleh PEMDA
ataupun SWASTA sesuai dg tugas & fungsinya
2) Berapakah pembiayaan untuk tiap kegiatan
1) Pengumpulan
2) Transportasi ke TPA
3) Pemilihan
4) Anaerobic digestion or incineration
5) Production of gas or electricity
6) Production of Recycled goods
7) Produksi kompost
3) Berapakah pendapatan yang diperolah dari tiap kegiatan:
1) Daur ulang dari pemilahan
2) gas or electricity production
3) recycled goods after incineration (metals aluminum, glass)
4) Kompost (wholesale to state companies/plantations)
4) Berapah investasi yang diperlukan untuk
1) Pemilahan
2) For anaerobic digestion or incineration
3) For selling recycled goods after incineration
Continued
Working working
Group Group
Exercise Exercise
continued

• Siapa akan mendanai kegiatan apa?


• Bagaimana kegiatan tsb akan didanai: hutang,
ekuitas, anggatan PEMDA?
• Siapa yang akan menjamin: misal utk cost over runs
• Kerugian pada saat bahan baku tdk disediakan &
komposisi/kandungannya berubah drastis? C
• Bagaimana pengaturan pembagian keuntungan?

Anda mungkin juga menyukai