DATA KLINIS
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pasien adalah rujukan dari RSUD Pariaman dengan keluhan perut yang membesar
serta nafas terasa sesak.Pasien pernah di rawat di RSUD pariaman selama 10 hari. Di RSUD
Pariaman pasien direncanakan akan dilakukan drainase cairan asites, tetapi alat di RSUD
terbatas sehingga harus di rujuk ke RSUP DR.Mdjamil padang.
RIWAYAT KESEHATAN
Oksigen 5 liter
Keluarga meyakini jika pasien tidak mengalami penyakit hati.Karena menurut keluarga
penyakit hati itu ditandai dengan tubuh yang berwarna kuning. Menurut keluarga jika pasien
mengalami sakit, keluarga akan membawa pasien ke RS terdekat dan pasien pernah berobat
ke bidan. Keluarga mengatakan pasien jarang mengkonsumsi obat-obatan dari warung.Selain
itu, keluarga juga mengatakan pasien tidak pernah merokok dan tidak ada mengkonsumsi
alcohol.Menurut keluarga pasien termasuk orang yang terbuka saat pasien baru pertama kali
mengalami pembesaran perut, pasien langsung mengatakan pada keluarganya dan pasien juga
mengatakan merasa cemas dan takut.
Penggunaan :
Tembakau : (√ ) Tidak (- ) Ya , Berhenti dua bulan yang lalu ( ) pipa ( ) cerutu ( ) <1
bungkus perhari () 1-2 bungkus/hari
Pasien mendapatkan diet ML DH II (makanan lunak diet hati II) dari RS. Keluarga
mengatakan bahwa pasien tidak mau atau enggan untuk makan makanan yang diberikan
karena takut makin sesak nafas, sehingga pasien hanya makan 2-3 sendok makan dan minum
dalam 1 hari hanya kira-kira ±600 cc. Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak memiliki
alergi terhadap makanan maupun minuman dan pasien tidak ada menggunakan suplemen
makanan dari luar. Keluarga mengatakan bahwa sebelum sakit, pasien memiliki BB 70 kg
dan dalam 2 minggu terakhir, pasien mengalami penurunan BB sebanyak 5 kg.
(-) Penurunan sensasi kecap (√) mual (-) Muntah (-) Stomatitis
Riwayat masalah kulit/penyembuhan (√) Tidak ada (-) penyembuhan abnormal (-) Ruam (-)
kering (-) keringat berlebihan
Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelum sakit pasien makan makanan seperti biasa. Saat
sakit, keluarga mengatakan bahwa keluarga sering memberi makan makanan yang berkuah
dan menimbulkan nafsu makan seperti sate, bakso dan soto.
Makanan pagi :
Sehat : makan habis1-2 porsidengan komposisi nasi,ikan asin atau telur atau ayam
atau atau ikan atau daging (kadang) dan sayur.
Sakit/RS : nasi 1 porsi, lauk pauk dan buah (habis 2-3 sendok makan)
Makan siang :
Sehat : Makan habis 1-2 porsidengan komposisi nasi,telur atau ayam atau atau ikan daging
(kadang) dan sayur, buah (kadang-kadang),
Sakit/ RS : nasi 1 porsi , lauk pauk dan buah(habis 2-3 sendok makan)
Makan malam :
Sehat : Makan habis 1-2 sendok porsi dengan komposisi nasi,telur atau ayam atau
atau ikan atau danging (kadang) dan sayur serta cemilan (kadang-kadang)
POLA ELIMINASI
Keluarga pasien mengatakan bahwa biasanya pasien BAK dalam sehari ada 4-5 kali saat
sehat dan saat sakit ini pasien menggunakan kateter dan tampak warna urin pasien kuning
kecoklatan dan keruh. Saat pengkajian tampak volume urin pasien sebanyak ±300 cc dan
keluarga mengatakan bahwa itu merupakan urin semenjak pagi. Keluarga mengatakan bahwa
pasien BAB berwarna kuning kecoklatan dan konsistensi agak keras.
Kebiaasaan defekasi:
Sakit : keluarga pasien menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan BAB klien, namun
konsistensi BAB klien agak keras, BAB klien kadang 1 kali/2 hari.
Kebiasaan berkemih :
Sakit : pasien BAK dengan menggunakan kateter, tampak urin pada urinbag berwarna
kuning kecoklatan dan keruh.
Inkontinensia :-
Lain lain :-
Kategori 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Berpakaian / berdandan √
Toileting √
Berpindah √
Berjalan √
Menaiki tangga √
Belanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √
444444
Keluhan saat beraktifitas: klien menyatakan klien cepat lelah dan badan terasa lemah saat
beraktivitas.
Kebiasaan ketika sehat :5-6jam/ tidur malam malam 1 jam tidur siang
Lain-lain : -
Keluarga mengatakan bahwa pasien sering tebangun dimalam hari, karena nyeri yang
dirasakan di perut pasien dan sesak nafas yang dirasakan.
Bicara : (-) Normal (√) tidak jelas (-) gagap (-)afasia ekspresif
Ketidak nyamanan / nyeri : (√) ada (-) tidak (√) akut (-) kronik
Deskripsi : rasa nyeri timbul pada perut pasien, nyeri terasa terus menerus, skala
nyeri 7
Masalah keluarga bekenaan dengan hospitalisasi :Keluarga mengatakan tidak ada kesulitan
dalam membagi waktu untuk menemani pasien di rumah sakityang menemani anak-anak
pasien.
Kegiatan sosial :
Keluarga mengatakan bahwa .pasien semenjak sakit pasien tidak banyak berinteraksi dengan
lingkungan sosial karena sering istirahat.
Keluarga mengatakan bahwa pasien sudah tidak mengalami menstruasi dan tidak mengingat
kapan terakhir menstruasi dan telah menopause.Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak ada
menggunakan kontrasepsi oral.
Perhatian utama tentang perawatan rumah sakit atau penyakit ( finansial , perawatan diri ) :
Keluarga pasien mengatakan sangat terbantu untuk biaya perawatan selama pasien di rumah
sakit, klien menggunakan BPJS, Untuk perawatan diri pasien,pasien hanya di lap-lap oleh
anaknya setiap hari.
Kehilangan/ perubahan besar di masa lalu : Tidak ada
hal yang dilakukan saat ada masalah : Menurut anak pasien, pasien dikenal dengan
kepribadian yang terbuka, pasien sering menceritakan penyakitnya kepada anak-anaknya.
Agama : Islam
Pengaruh agama dalam kehidupan :Kleuarga pasien mengatakan, semua penyakit yang
didapat adalah cobaan dari tuhan. Keluarga selalu mendoa’akan kesembuhan Ny.N dalam
setiap shalat 5 waktunya.
Suhu : 39,1OC
Serumen (+),
Stomatitis (-)
Dada
Perkusi:
Auskultasi :
Perkusi : Redup
444444
Reflek Fisologis
Bisep : +/+
trisep : +/+
Patella: +/+
Diagnostik : -
Laboratorium :
Darah lengkap
Kimia Klinik
DO:
RR : 32x/i
DO:
Indikator: Aktifitas:
- Mengenali faktor
penyebab - Menentukan lokasi, karakteristik,
- Mengenali onset mutu, dan intensitas nyeri sebelum
(lamanya sakit) mengobati pasien
- Menggunakan metode - Periksa order/pesanan medis untuk
pencegahan
obat, dosis, dan frekuensi yang
- Menggunakan metode
nonanalgetik untuk ditentukan analgesic
mengurangi nyeri - Cek riwayat alergi obat
- Menggunakan - Tentukan analgesic yang cocok, rute
analgetik sesuai pemberian dan dosis optimal.
kebutuhan - Utamakan pemberian secara IV
- Mencari bantuan dibanding IM sebagai lokasi
tenaga kesehatan
penyuntikan, jika mungkin
- Melaporkan gejala
pada tenaga kesehatan - Monitor TTV sebelum dan sesudah
- Menggunakan pemberian obat narkotik dengan dosis
sumber-sumber yang pertama atau jika ada catatan luar
tersedia biasa.
- Mengenali gejala- - Cek pemberian analgesic selama 24
gejala nyeri jam untuk mencegah terjadinya puncak
- Mencatat pengalaman
nyeri sebelumnya nyeri tanpa rasa sakit, terutama dengan
- Melaporkan nyeri nyeri yang menjengkelkan
sudah terkontrol - Mengevaluasi efektivitas analgesic
pada interval tertentu, terutama setelah
dosis awal, pengamatan juga diakukan
melihat adanya tanda dan gejala buruk
atau tidak
menguntungkan(berhubungan dengan
pernapasan, depresi, mual muntah,
mulut kering dan konstipasi)
- Dokumentasikan respon pasien tentang
analgesic, catat efek yang merugikan