Anda di halaman 1dari 13

Prevalensi nodul tiroid berkisar antara 5% sampai 50%

bergantung pada populasi tertentu dan sensitivitas dari


teknik deteksi; prevalensi nodul tiroid meningkat
sesuai dengan umur, keterpajanan terhadap radiasi
pengion dan defesiensi iodium. di Amerika Serikat
prevalensi nodul tiroid soliter sekitar 4-7% dari
penduduk dewasa, 3-4 kali lebih sering pada wnita
dibandingkan pria. Nodul akan ditemukan lebih
banyak lagi pada waktu operasi, autopsi, dan dari hasil

EPIDEMIOLOGI pemeriksaan ultrasonografi yang luput atau tidak


terdeteksi secara klinik. Pada autopsi nodularitas
ditemukan pada sekitar 37% dari populasi, 12% di
antaranya dari kelompok yang tadinya dianggap
sebagai nodul soliter. Untungnya hanya sebagian kecil
yaitu hanya kurang dari 5% nodul tiroid soliter ganas.
Belum ada data epidemilogi mengenai prevalensi
nodul tiroid di berbagai daerah di Indonesia yang
dikenal memiliki tipologi geografis dan konsumsi
iodium yang bervariasi.

Sumber: Setiati, Siti, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
MIKROSKOPIS HE x40

Keterangan:
1. Folikel padat dilapisi epitel kuboid berisi koloid
2. Folikel uniform

Sumber:
http://www.thetrp.net/downloadpdf.asp?issn=0973-
0354;year=2012;volume=9;issue=2;spage=71;epag
e=72;aulast=Arora;type=2
MIKROSKOPIS HE x20
Keterangan:
1. Folikel padat dilapisi epitel kuboid berisi koloid
2. Folikel uniform

Sumber:
http://www.thetrp.net/downloadpdf.asp?issn=0973-
0354;year=2012;volume=9;issue=2;spage=71;epag
e=72;aulast=Arora;type=2
MIKROSKOPIS HE x10

Keterangan:
1. Folikel padat dilapisi epitel kuboid berisi koloid
2. Folikel uniform

Sumber:
http://www.jcdr.net/ReadXMLFile.aspx?id=7430
MIKROSKOPIS HE x
MAKROSKOPIS
Keterangan:
1. Nodul soliter
2. Simpai utuh
3. Berbatas tegas
4. Kenyal
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC30
90057/
-Genetik
-Kehamilan
-Perempuan
-Lingkungan
FAKTOR RISIKO
-Proses Autoimun
- Riwayat Kanker Tiroid
-Riwayat Terkena Radiasi

Sumber: Setiati, Siti, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Adenoma tiroid memiliki
prognosis yang sangat baik
PROGNOSIS dan tidak kambuh kembali
dan bermetastasis.

Sumber: Kumar, Vinay, Abdul K Abbas, dan John


C Aster. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins.
Singapura: Elsevier
1. Nodul yang tidak nyeri, sering
ditemukan sewaktu pemeriksaan fisik.
2. Ditemukan masa yang lebih besar dapat
menimbulkan gejala lokal seperti
MANIFESTASI kesulitan menelan.
3. Adenoma toksik dapat menunjukkan
KLINIS gejala tirotoksikosis seperti palpitasi,
peningkatan tonus otot, nafsu makan
meningkat dan penurunan berat badan.

Sumber: Kumar, Vinay, Abdul K Abbas, dan John


C Aster. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins.
Singapura: Elsevier
1. Mutasi RAS
2. Mutasi fosfatidilinositol – 3 –
kinase (PIK3CA)
3. Ditemukan suatu gen fusi
PAX8/PPARG
ETIOLOGI 4. Mutasi somatik pada reseptor
TSH dan subunit – α dari GS
(GNAS)

Sumber: Kumar, Vinay, Abdul K Abbas, dan John


C Aster. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins.
Singapura: Elsevier
1. Biopsi aspirasi jarum halus
 Uji diagnostik in vivo
a. Ultrasonografi
Untuk menentukan ukuran dan volume kelenjar troid
dan juga untuk membedakan nodul yang bersifak
kistik, padat maupun campuran
b. Sidik tiroid
Memberikan refleksi dari fungsi jaringan tiroid. Juga
dapat digunakan untuk membedakan antara hot nodul
atau cold nodul
c. CT-scan/MRI
Pemeriksaan Digunakan untuk mengetahui posisi anatomi dari
nodul atau jaringan tiroid terhadap organ sekitar
 Uji diagnostik in vitro
a. Hormon tiroid & TSHs
Penunjang Digunakan untuk mengetahui fungsi tiroid. Jika kadar
hormonnya normal dapat
menyingkirkan diagnostik keganasan
digunaka untuk

b. Calcitonin
Pemeriksaan dilakukan apabila ada karsinoma tiroid
medullare atau multiple endocrine neoplasma (MEN)
tipe 2 dalam riwayat keluarga

2. Pemeriksaaan Histo Patologi

Sumber: Setiati, Siti, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
MAKROSKOPIS Keterangan:
5. Nodul soliter
6. Simpai utuh
7. Berbatas tegas
8. Kenyal
Sumber: Kumar, Vinay, Abdul K Abbas, dan John
C Aster. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins.
Singapura: Elsevier
Jalur pengisyaratan reseptor TSH berperan penting dalam
patogenesis adenoma toksik. Mutasi somatik yang
mengaktifkan (mendapatkan fungsi atau gain-of-function)
satu dari dua komponen sistem pengisyaratan ini –paling
sering pada gen yang mengkode reseptor TSH itu sendiri
dan, lebih jarang, pada subunit-α dari Gs (GNAS)-
memungkinkan sel folikel mensekresi hormon tiroid tanpa
tergantung pada stimulasi TSH (autonomi tiroid). Akibat
dari banyaknya produksi hormon tiroid pada adenoma ini
adalah hipertiroidisme simptomatik, dengan suatu nodul
“panas” tiroid yang terlihat pada pemeriksaan pencitraan.
Secara keseluruhan, mutasi somatik pada jalur
PATOGENESIS pengisyaratan reseptor TSH tampaknya terdapat pada
sekitar lebih dari separuh adenoma toksik. Tidak
mengherankan, bahwa mutasi seperti ini juga bisa
ditemukan pada suatu kelompok nodul autonomik struma
multinodular toksik. Suatu kelompok kecil adenoma
folikuler non fungsional (<20%) menunjukkan adanya
mutasi RAS atau fosfatidilinositol-3-kinase (PIK3CA),
atau mengandung suatu gen fusi PAX8/PPARG, yang
kesemuanya merupakan kelainan genetik yang juga
ditemukan pada karsnoma folikuler.
Sumber: Kumar, Vinay, Abdul K Abbas, dan John C Aster.
2015. Buku Ajar Patologi Robbins. Singapura: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai