OLEH:
RIVANDY HAMENDA
NIM : 14021104001
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Program Studi S1 Teknik Mesin di Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Oleh:
Rivandy Hamenda
NIM : 14021104001
Dosen Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sam Ratulangi
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih karunia dan berkatnya penulis diberikan hikmat dan kemampuan dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul :
” PERAWATAN ELEVATOR DI HOTEL ARYADUTA MANADO”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis masih jauh dari
kesempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Maka oleh karna itu penulis sangat menghargai kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini, agar lebih bermanfaat bagi penulis
dan bagi kita semua.
Dalam penyelesaian laporan Kerja Praktek ini, penulis telah
banyakmendapat bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulismengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Fabian Manoppo, M.Agr selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi Manado yang telah memberi izin pelaksanaan PKL
ini.
2. Bapak Dr. Eng. Agung Sutrisno, ST, MT. selaku dosen pembimbing I .
3. Bapak Ir. G.D. Soplanit, MT. selaku dosen pembimbing II.
4. Dosen-dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Manado.
5. Teman PKL Universtas Sam Ratulangi Fernando Sengkey dan Andi Hamenda.
6. Serta Ayah dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Akhir kata, semoga laporan kerja praktek ini bias berguna bagi para pembaca
dalam menamba ilmu dan referensi untuk penelitian selanjudnya, semoga setiap
ilmu yang di dapatkan dimanfaatkan dengan benar dan semoga Tuhan Yang Maha
Esa melimpahkan berkatNya kepada kita semua, Amin.
Manado, November 2018
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 7
v
3.3. Uraian Kerja Praktek .......................................................................... 13
BAB IV ................................................................................................................. 16
BAB V ................................................................................................................... 18
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
1
1. Mengetahui sistem-sistem mekanikal secara umum yang ada di Hotel
Aryaduta
2. Mengetahui sistem pengoperasian mesin-mesin yang digunakan di Hotel
Aryaduta
3. Mengetahui bagaimana pemeliharaan dan sistem kerja Chiller di Hotel
Aryaduta
1.4 Manfaat
Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui perkembangan sistem teknologi industri secara langsung
khususnya pada industri perhotelan.
b. Memahami langsung aplikasi teori yang ada pada industri perhotelan.
c. Sebagai latihan kerja sebelum memasuki dunia kerja.
d. Mengetahui lebih real kondisi lapangan.
Bagi Perusahaan
a. Memperkenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerjasama
antara pihak
perusahaan dengan perguruan-perguruan tinggi.
b. Memperoleh SDM yang potensial untuk perusahaan.
c. Merupakan perwujud nyata peran perusahaan dalam mengembangkan
bidang pendidikan.
2
1.5 Batasan Masalah
Pembahasan pada laporan ini dibatasi mengenai kegunaan, pemeliharaan
Elevator.
3
dikelola oleh Hyatt Internasional. Pergantian nama ini karena adanya
penandatanganan kontrak kerja sama selama 10 tahun antara PT Aryaduta Hotel
Tbk dan Hyatt International, yang menyatakan bahwa manajemen Hotel
Ambassador akan dikelola oleh Hyatt International. Mulai saat itu kontrak bersama
Hyatt International terus diperpanjang oleh pemilik hotel sampai saat ini hingga
tahun 2017.
Pada mulanya Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta hanya memiliki Sayap utama
(main wing) dengan 216 kamar, namun pada tahun 1985 dibangunlah sebuah sayap
baru bernama The Ambassador Wing dengan jenis kamar yang baru. Tanggal 7
Desember 1986, peresmian dan pembukaan bangunan baru ini di hadiri oleh istri
Presiden saat itu, Alm. Ibu Tien Soeharto. Penambahan bangunan ini menambah
115 kamar hingga total kamar secara keseluruhan menjadi 331 kamar. Pada tahun
1990, Hyatt Aryaduta Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang lima
dengan tingkat Diamond. Dengan pertimbangan ini, maka pada tahun 1991 Hyatt
Aryaduta Jakarta sepakat untuk mengganti nama menjadi The Aryaduta Jakarta.
Setelah bertahun-tahun memberikan pelayanan kepada customer-nya, di
bulan Januari tahun 1995 The Aryaduta Jakarta berhasil mendapatkan ”Adikarya
Wisata Award 1994” untuk servis yang memuaskan dan fasilitas yang sangat baik.
Kemudian pada bulan Agustus di tahun yang sama, The Aryaduta Jakarta kembali
berganti nama menjadi Hotel Aryaduta Jakarta. Pada bulan Maret 1997, Lippo
Group membeli saham Hotel Aryaduta Jakarta. Pada saat itu, Lippo Group membeli
saham dari Nurman Diah, pemilik saham PT. Hotel Prapatan, Tbk. Kemudian di
tahun 2000, Lippo Group kembali membeli seluruh saham yang dimiliki oleh PT.
Hotel Prapatan sehingga memiliki kuasa penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta. Pada
tahun 2000, pemilik baru PT. Hotel Prapatan, Tbk mengganti nama menjadi PT.
Aryaduta Hotel, Tbk. Pergantian kepemilikan ini menyebabkan PT.Aryaduta Hotel
Tbk. kembali berganti nama menjadi PT. Lippo Karawaci, Tbk di bulan Juli 2004.
Setelah delapan tahun resmi secara penuh dimiliki oleh Lippo Group, maka sampai
saat ini hotel ini menamakan diri The Aryaduta Hotel Jakarta.
Hotel Aryaduta Manado terletak di Jln. Piere Tendean no. 22 Boulevard,
Wenang Utara, Wenang, Kota Manado. Sebelum diambil alih oleh group Lippo per
tanggal 1 Januari 2011 hotel ini bernama The Ritzy Hotel. Hotel Aryaduta Manado
4
merupakan hotel ke-9 dari seluruh hotel yang berada dalam pengelolan PT. Lippo
Karawaci, dibawah kepemimpinan Bapak James Riady. Delapan lainnya yaitu:
Hotel Aryaduta Jakarta, Hotel Aryaduta Semanggi, Hotel Aryaduta Lippo Village
(Tangerang), Hotel Aryaduta Bandung, Hotel Aryaduta Medan, Hotel Aryaduta
Pekanbaru, Hotel Aryaduta Palembang, dan Hotel Aryaduta Makassar. Nama
Aryaduta diambil dari bahasa Sansekerta: Arya (besar) Duta (Utusan). Letak yang
strategis di pusat kota Manado dan jarak yang relatif dekat dengan bandara
Internasional Sam Ratulangi (30 menit waktu tempuh) merupakan salah satu
keunggulan Hotel Aryaduta Manado dalam pengembangan bisnis. Memiliki 11
lantai yang didukung oleh panorama laut, gunung, dan kota, menjadikan Hotel
Aryaduta Manado sebagai “city hotel” dengan nuansa resort. Adapun Visi Hotel
Aryaduta Manado adalah: “turn every moment into a beautiful memory” yang
artinya Hotel Aryaduta Manado siap memberikan pelayanan terbaik yang tak
terlupakan.
Hotel Aryaduta Manado adalah hotel berbintang empat yang memiliki lima
(5) departemen yaitu departemen Front Office, Accounting, Food & Beverage,
House keeping, dan Departemen Engineering.
5
CHIEF
ENGINNEER
SECRETARY
ASST. CHIEF
ENGINEER
ELECTRICAL CIVIL
ENGINEER ENGINEER
AC & REFR
SOUNDMAN TECHNICIAN MECHANIC CIVIL TECH CIVIL TECH
TECH
HANDYMAN
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
Jenis Elevator / lift dilihat dari penggunaannya, adalah ;
1. Passenger Elevator.
2. Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).
3. Service Elevator (passenger-freight elevator).
4. Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).
8
2.3. Program pemeliharaan elevator atau lift
Secara praktis pemeliharaan dikerjakan oleh ahlinya yaitu produsen atau
agennya. Walaupun begitu pihak pengelola bangunan harus mendapat jaminan
bahwa pesawat lif berfungsi baik sebagaimana mestinya. Jaminan lif itu dapat
berupa sebagai berikut :
Tiap-tiap kemacetan harus sudah selesai diperbaiki dalam satu jam, atau dua
jam dengan alasan yang wajar.
Jumlah kemacetan dalam setahun tiap-tiap satuan pesawat, rata-rata tidak lebih
dari 3 kali.
Jumlah jam lift berhenti (tidak jalan) karena dilakukan perawatan dan
perbaikan ialah maksimal 5% dari jumlah jam tugasnya setahun. Lihat box
ilustrasi.
Setahun sekali diadakan audit atas pekerjaan fisik dan administrasi oleh pihak
ketiga (ahli bidang lift, kesehatan dan keselamatan kerja) untuk menilai mutu
dan hasil pelaksanaan pemeliharaan.
2.1.Sangsi atas jaminan harus jelas tersebut dalam kontrak (surat perjanjian). Biaya
inspeksi atau audit dipikul bersama agar auditur jujur tidak memihak siapapun.
9
Catatan :
Ada satu bulan dalam satu tahun dikosongkan, untuk mengulang
pekerjaan yang dirasa tertunda, dan atau reparasi yang direncanakan
dalam rangka pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance).
2.3.Jadwal Pemeliharaan
Catatan :
10
cadang (atau cukup reparasi), jauh-jauh hari sebelum terjadi kerusakan, dan
biasanya sesuai dengan jadwal yang dirancang oleh pabrikan. Waktu yang
diperlukan untuk pemeriksaan harus serendah mungkin sehingga tidak
mengganggu pelayanan (operasi) lift.
2. Pemeliharaan berkala.
Yaitu kebersihan, pelumasan, penyetelan kembali peralatan yang senantiasa
berfungsi. Jadwal yang dianjurkan oleh pabrikan harus diikuti, disamping juga
pengalaman sendiri selama bertahun-tahun. Preventive Maintenance tidak beda
dengan Planned Maintenance.
11
9. Jadwal reparasi dapat dilaksanakan pada waktu-waktu yang ditentukan oleh
manajemen, setelah keputusan atas laporan evaluasi. Reparasi dilaksanakan
tanpa tergesa-gesa sehingga diharapkan hasil mutu yang baik.
Catatan :
1. Check list : Tiap-tiap suku ada umurnya, dan saat kapan mulai diperiksa,
ditest atau di re-adjust (stel ulang) dan terakhir kapan diganti baru
(replacement).
2. Tiap-tiap lift mempunyai ‘jam terbang’yang berbeda, sehingga ramalan
umur suku/komponen berbeda.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Minggu I
Sebelum melaksanakan kerja praktek, mahasiswa diberi arahan dan pengenalan
mengenai sejarah dan profil perusahaan terlebih dahulu oleh Manager Teknik
Bapak Alex. Pengarahan juga diberikan oleh satuan keamanan Hotel Aryaduta oleh
Bapak Herman, beliau berpesan untuk tidak melakukan hal-hal ceroboh di
lingkungan Hotel. Dari divisi kesehatan dan keselamatan kerja oleh Bapak Yan,
perusahaan belum mengatur mengenai jaminan kecelakaan saat bekerja pada
mahasiswa kerja praktek oleh karena itu mahasiswa dianjurkan untuk lebih berhati-
hati dan tidak ceroboh, untuk gangguan sakit seperti panas, flu dan sakit ringan
peserta kerja praktek dapat pergi ke UKS untuk meminta obat-obatan. Dari bagian
13
HRD mendapat arahan dari Ibu Nita perusahaan memberikan makan siang di kantin
perusahaan bagi mahasiswa kerja praktek.
Jam kerja di Hotel Aryaduta mulai pukul 07.00-16.00 setiap hari senin-jum’at.
Budaya disiplin dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan memotivasi mahasiswa dan
mengajarkan mahasiswa untuk berlaku demikian. Minggu pertama mahasiswa
diberi materi kelas dan lapangan setiap hari mengenai sistem yang ada di Hotel oleh
Engineer Mechanical dan Mekanik, tujuannya agar mahasiswa dapat memahami
sistem dan menemukan permasalahan yang dapat diselesaikan menurut disiplin
ilmu Teknik Mesin.
3.3.2 Minggu II
Mahasiswa membantu pekerjaan-pekerjaan yang menunjang perawatan
mechanical. Pekerjaan yang dilakukan pada masa kerja praktek, adalah
pengecekkan pelumas, pengecekkan suhu, pembersihan condenser, pembersihan
AHU, dan lain-lain.
3.3.4 Minggu IV
Hasil analisa pada saat melakukan kerja praktek wajib disusun dan diserahkan
ke perusahaan, agar pembimbing lapangan dapat memberikan arahan yang lebih
mendalam dan memiliki dasar untuk memberikan nilai kepada mahasiswa kerja
praktek.
14
3.4. Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Praktek
15
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengecekan dan perawatan lift harus sesuai jadwal dari pabrik, perawatan
dilakukan sebulan sekali.
Oli untuk kabel sling dan guide rail harus selalu dicek, karena sling dan guide
rail membutuhkan banyak oli.
Kabel sling agar tetap sesuai ukuran dengan sangkar, kalau ukurannya berubah
alias “melar” maka harus diganti.
Motor yang ada di dalam ruang mesin harus selalu dicek.
Pengecekkan Brake / rem pada motor lift.
Pengecekkan semua sensor keselamatan yang ada dalam lift.
Pengecekkan mesin pintu agar tetap berfungsi seperti normalnya.
Pengecekkan pintu pada sangkar lift.
Pengecekkan pintu pada setiap lantai pendaratan.
Pengecekkan setiap dinabolt yang mengikat di setiap braket lift.
Pengecekkan setiap kabel elektronik.
Pastikan setiap fungsi safety berfungsi dengan baik
Pengecekkan kebersihan di atas sangkar lift dan pit.
Pengecekkan governor agar tetap berfungsi dengan baik.
Pengecekkan beban overload.
Pengecekkan pulley pada rotasi kabel sling.
Pengecekkan buffer pada pit.
Jika hal-hal tersebut diperhatikan secara serius dan dijalankan benar-benar
maka kita dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan pada sebuah
16
elevator. Yang seringkali terjadi, untuk menghemat biaya perawatan umumnya user
mengurangi frekuensi pengecekan atau menolak mengganti spare part yang sudah
berumur. Ataupun mengganti spare partoriginal dengan versi KW yang lebih
murah namun tidak terjamin.
17
BAB V
5.1. Kesimpulan
1. Perawatan elevator harus dilakukan sesuai standar yang diberikan oleh
pabrik.
2. Masalah elevator yang tidak mau beroperasi normal adalah akibat sensor
pada pintu sangkar mengalami stress
5.2. Saran
1. Sensor pintu elevator harus diganti pada masa maintenance bulan berikut
2. Peningkatan Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di
lingkungan kerja dalam pemeliharaan dan perawatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19