Anda di halaman 1dari 27

PERAWATAN ELEVATOR DI HOTEL ARYADUTA MANADO

LAPORAN KERJA PRAKTEK

OLEH:

RIVANDY HAMENDA
NIM : 14021104001

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2018
PERAWATAN ELEVATOR DI HOTEL ARYADUTA
MANADO

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Program Studi S1 Teknik Mesin di Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

Oleh:
Rivandy Hamenda
NIM : 14021104001

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2018
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : Rivandy Hamenda
NIM : 14021104001
Benar mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Teknik,
Jurusan Teknik Mesin, telah melakukan Kerja Praktek di Hotel Aryaduta mulai
dari tanggal 16 Agustus sampai dengan 16 september 2018.
Demikianlah pengesahan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Manado, November 2018
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I

Dr. Eng. Agung Sutrisno, ST, MT


NIP. 197603212000121001

Dosen Pembimbing II

Ir. G.D. Soplanit, MT


NIP. 195811021987031003

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sam Ratulangi

Dr. Eng. Charles S.C Punuhsingon, ST, MT


NIP. 19771202205011002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih karunia dan berkatnya penulis diberikan hikmat dan kemampuan dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul :
” PERAWATAN ELEVATOR DI HOTEL ARYADUTA MANADO”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis masih jauh dari
kesempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Maka oleh karna itu penulis sangat menghargai kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini, agar lebih bermanfaat bagi penulis
dan bagi kita semua.
Dalam penyelesaian laporan Kerja Praktek ini, penulis telah
banyakmendapat bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulismengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Fabian Manoppo, M.Agr selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sam Ratulangi Manado yang telah memberi izin pelaksanaan PKL
ini.
2. Bapak Dr. Eng. Agung Sutrisno, ST, MT. selaku dosen pembimbing I .
3. Bapak Ir. G.D. Soplanit, MT. selaku dosen pembimbing II.
4. Dosen-dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Manado.
5. Teman PKL Universtas Sam Ratulangi Fernando Sengkey dan Andi Hamenda.
6. Serta Ayah dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Akhir kata, semoga laporan kerja praktek ini bias berguna bagi para pembaca
dalam menamba ilmu dan referensi untuk penelitian selanjudnya, semoga setiap
ilmu yang di dapatkan dimanfaatkan dengan benar dan semoga Tuhan Yang Maha
Esa melimpahkan berkatNya kepada kita semua, Amin.
Manado, November 2018
Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN................................................................. iii

KATA PENGANTAR............................................................................................ iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................... 1

1.4 Manfaat ................................................................................................. 2

1.5 Batasan Masalah ................................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................... 3

1.7 Profil Perusahaan .................................................................................. 3

1.7.2 Lokasi Perusahaan .......................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 7

2.1. Jenis-jenis Elevator atau Lift................................................................. 7

2.2. Komponen Utama Elevator atau Lift .................................................... 8

2.3. Program pemeliharaan elevator atau lift ............................................... 9

2.4. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance). ....................... 10

2.5. Karakteristik dari Pemeliharaan pencegahan. ..................................... 11

BAB III .................................................................................................................. 13

3.1. Lokasi Kerja Praktek .......................................................................... 13

3.2. Durasi Kerja Praktek ........................................................................... 13

v
3.3. Uraian Kerja Praktek .......................................................................... 13

3.4. Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................... 15

BAB IV ................................................................................................................. 16

4.1. Perawatan Elevator ............................................................................. 16

4.2. Masalah yang sering terjadi ................................................................ 17

4.3. Analisis Masalah dan Solusi ............................................................... 17

BAB V ................................................................................................................... 18

5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 18

5.2. Saran ................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Kegiatan Kerja Praktek ......................................................... 13

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi ..............................................................................6


Gambar 3.1 Elevator Pulley ...................................................................................15
Gambar 3.2. Ruang Mesin Elevator .......................................................................15

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerja Praktek (KP) merupakan sarana bagi mahasiswa/i untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dibangku perkuliahan, selain itü dapat
memberikan gambaran kepada mahasiswa/i tentang dunia kerja secara nyata.
Diharapkan dengan adanya Kerja Praktek ini, mahasiswa tidak hanya mengetahui
teorinya saja tetapi juga mengetahui prakteknya secara langsung. Dengan
memperoleh pengalaman dunia kerja pada perusahaan atau instansi yang dipilih
sebagai tempat kerja praktek.sesuai dengan bidang mahasiswa/i yaitu di teknik
Meşin. Maka penulis mengambil kerja praktek bagian mechanical (meşin).
Elevator atau sering disebut dengan lift merupakan salah satu jenis pesawat
pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang maupun penumpang dari suatu
tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi ataupun sebaliknya. Adapun jenis
mesin lift dibagi menjadi dua yaitu mesin lift penumpang dan lift barang. Gerak
kerja dari mesin lift ini adalah dengan cara menaik turunkan sangkar pada sebuah
lorong lift dimana gerakannya berasal dari putaran motor listrik.
Konstuksi umum mesin lift/elevator berupa sebuah sangkar yang dinaik
turunkan oleh mesin pengangkat, dimana yang akan direncanakan disini adalah dua
sangkar tanpa penyeimbang (Counter Weight) yang mana apabila salah satu
sangkar naik maka sangkar yang satu lagi harus turun begitu pula untuk sebaliknya.
Sangkar tersebut dijalankan pada rel-rel dengan menggunakan alat penuntun
sangkar yang terpasang tetap, hal ini dimaksudkan agar lift tersebut tidak
bergoyang pada saat berjalan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui sistem kerja Elevator secara spesifik
2. Mengetahui bagaimana pemeliharaan Elevator di Hotel Aryaduta

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :

1
1. Mengetahui sistem-sistem mekanikal secara umum yang ada di Hotel
Aryaduta
2. Mengetahui sistem pengoperasian mesin-mesin yang digunakan di Hotel
Aryaduta
3. Mengetahui bagaimana pemeliharaan dan sistem kerja Chiller di Hotel
Aryaduta

1.4 Manfaat
Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui perkembangan sistem teknologi industri secara langsung
khususnya pada industri perhotelan.
b. Memahami langsung aplikasi teori yang ada pada industri perhotelan.
c. Sebagai latihan kerja sebelum memasuki dunia kerja.
d. Mengetahui lebih real kondisi lapangan.

Bagi Perguruan Tinggi


a. Menjalin kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan SDM dan
teknologi antara pihak perusahaan dalam hal ini Hotel Aryaduta dengan
pihak perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Sam Ratulangi Manado.
b. Dapat memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan
informasi untuk pengembangan kurikulum yang ada.
c. Sebagai bahan evaluasi bagi proses pembelajaran di kampus.

Bagi Perusahaan
a. Memperkenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerjasama
antara pihak
perusahaan dengan perguruan-perguruan tinggi.
b. Memperoleh SDM yang potensial untuk perusahaan.
c. Merupakan perwujud nyata peran perusahaan dalam mengembangkan
bidang pendidikan.

2
1.5 Batasan Masalah
Pembahasan pada laporan ini dibatasi mengenai kegunaan, pemeliharaan
Elevator.

1.6 Sistematika Penulisan


1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan, sejarah Industri
perhotelan Hotel Aryaduta, lokasi perusahaan, struktur organisasi, dan visi
misi perusahaan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka mengenai Elevator.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek/penelitian
dan uraian kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek
4. BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang “ Perawatan Elevator di Hotel Aryaduta”
5. BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
6. DAFTAR PUSTAKA
7. LAMPIRAN
Bab ini berisi absensi dan foto-foto kegiatan selama kerja Praktek.

1.7 Profil Perusahaan


1.7.1 Sejarah Perusahaan
Hotel Aryaduta memiliki sejarah yang cukup panjang sebagai salah satu
hotel tertua yang ada di Jakarta dan masih bertahan hingga kini. Berada di pusat
ibukota Jakarta, pembangunan hotel Aryaduta dirintis pada tahun 1971 dengan
masa konstruksi 3 tahun dan mulai beroperasi pada bulan Juni 1974. Saat itu, hotel
ini dikenal dengan nama The Ambassador. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1976,
The Ambassador berubah nama menjadi Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta dengan

3
dikelola oleh Hyatt Internasional. Pergantian nama ini karena adanya
penandatanganan kontrak kerja sama selama 10 tahun antara PT Aryaduta Hotel
Tbk dan Hyatt International, yang menyatakan bahwa manajemen Hotel
Ambassador akan dikelola oleh Hyatt International. Mulai saat itu kontrak bersama
Hyatt International terus diperpanjang oleh pemilik hotel sampai saat ini hingga
tahun 2017.
Pada mulanya Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta hanya memiliki Sayap utama
(main wing) dengan 216 kamar, namun pada tahun 1985 dibangunlah sebuah sayap
baru bernama The Ambassador Wing dengan jenis kamar yang baru. Tanggal 7
Desember 1986, peresmian dan pembukaan bangunan baru ini di hadiri oleh istri
Presiden saat itu, Alm. Ibu Tien Soeharto. Penambahan bangunan ini menambah
115 kamar hingga total kamar secara keseluruhan menjadi 331 kamar. Pada tahun
1990, Hyatt Aryaduta Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang lima
dengan tingkat Diamond. Dengan pertimbangan ini, maka pada tahun 1991 Hyatt
Aryaduta Jakarta sepakat untuk mengganti nama menjadi The Aryaduta Jakarta.
Setelah bertahun-tahun memberikan pelayanan kepada customer-nya, di
bulan Januari tahun 1995 The Aryaduta Jakarta berhasil mendapatkan ”Adikarya
Wisata Award 1994” untuk servis yang memuaskan dan fasilitas yang sangat baik.
Kemudian pada bulan Agustus di tahun yang sama, The Aryaduta Jakarta kembali
berganti nama menjadi Hotel Aryaduta Jakarta. Pada bulan Maret 1997, Lippo
Group membeli saham Hotel Aryaduta Jakarta. Pada saat itu, Lippo Group membeli
saham dari Nurman Diah, pemilik saham PT. Hotel Prapatan, Tbk. Kemudian di
tahun 2000, Lippo Group kembali membeli seluruh saham yang dimiliki oleh PT.
Hotel Prapatan sehingga memiliki kuasa penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta. Pada
tahun 2000, pemilik baru PT. Hotel Prapatan, Tbk mengganti nama menjadi PT.
Aryaduta Hotel, Tbk. Pergantian kepemilikan ini menyebabkan PT.Aryaduta Hotel
Tbk. kembali berganti nama menjadi PT. Lippo Karawaci, Tbk di bulan Juli 2004.
Setelah delapan tahun resmi secara penuh dimiliki oleh Lippo Group, maka sampai
saat ini hotel ini menamakan diri The Aryaduta Hotel Jakarta.
Hotel Aryaduta Manado terletak di Jln. Piere Tendean no. 22 Boulevard,
Wenang Utara, Wenang, Kota Manado. Sebelum diambil alih oleh group Lippo per
tanggal 1 Januari 2011 hotel ini bernama The Ritzy Hotel. Hotel Aryaduta Manado

4
merupakan hotel ke-9 dari seluruh hotel yang berada dalam pengelolan PT. Lippo
Karawaci, dibawah kepemimpinan Bapak James Riady. Delapan lainnya yaitu:
Hotel Aryaduta Jakarta, Hotel Aryaduta Semanggi, Hotel Aryaduta Lippo Village
(Tangerang), Hotel Aryaduta Bandung, Hotel Aryaduta Medan, Hotel Aryaduta
Pekanbaru, Hotel Aryaduta Palembang, dan Hotel Aryaduta Makassar. Nama
Aryaduta diambil dari bahasa Sansekerta: Arya (besar) Duta (Utusan). Letak yang
strategis di pusat kota Manado dan jarak yang relatif dekat dengan bandara
Internasional Sam Ratulangi (30 menit waktu tempuh) merupakan salah satu
keunggulan Hotel Aryaduta Manado dalam pengembangan bisnis. Memiliki 11
lantai yang didukung oleh panorama laut, gunung, dan kota, menjadikan Hotel
Aryaduta Manado sebagai “city hotel” dengan nuansa resort. Adapun Visi Hotel
Aryaduta Manado adalah: “turn every moment into a beautiful memory” yang
artinya Hotel Aryaduta Manado siap memberikan pelayanan terbaik yang tak
terlupakan.
Hotel Aryaduta Manado adalah hotel berbintang empat yang memiliki lima
(5) departemen yaitu departemen Front Office, Accounting, Food & Beverage,
House keeping, dan Departemen Engineering.

1.7.2 Lokasi Perusahaan


Aryaduta Manado berlokasi di Manado Boulevard, jalan di tepi laut yang
menawarkan deretan tempat makan kaya warna dan aroma dan juga tempat banyak
orang datang untuk menikmati panorama Teluk Manado dan Gunung Klabat di
kejauhan. Selain tak jauh dari pusat kota, Aryaduta Manado mengunggulkan 198
kamar dan suite yang telah mengundang decak kagum dari pelancong lokal maupun
internasional.

1.7.3 Struktur Organisasi Departemen Engineering

5
CHIEF
ENGINNEER

SECRETARY

ASST. CHIEF
ENGINEER

ELECTRICAL CIVIL
ENGINEER ENGINEER

Sr. Sr. PLANT


Sr. CIVIL
ELECTRICAL MECHANIC OPERATOR

AC & REFR
SOUNDMAN TECHNICIAN MECHANIC CIVIL TECH CIVIL TECH
TECH

HANDYMAN

Gambar 1.1. Struktur Organisasi

1.7.4 Misi Perusahaan


1.7.4.1 Misi
Di Hotel Aryaduta, kami mewujudkan keramahtamahan Nusantara dalam
setiap elemen layanan. Adalah hasrat terbesar kami untuk memastikan
semua tamu merasa nyaman, dan di saat yang sama selalu mengedepankan
warisan budaya Indonesia di semua hotel dan resor kami.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Jenis-jenis Elevator atau Lift


Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan
menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator)
2. Lift Barang ( Freight elevator )
3. Lift Pelayan ( Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil ).
Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan
yang nyata pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada
sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb
waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.
Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift
barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam
gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan)
dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan
pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang
dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau
lebih).
Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya.
Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board)
didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift
barang, sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang
(persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi
semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang
terpasang dalam gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian
besar lift barang yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk
dapat mengangkut penumpang atau orang.

7
Jenis Elevator / lift dilihat dari penggunaannya, adalah ;
1. Passenger Elevator.
2. Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).
3. Service Elevator (passenger-freight elevator).
4. Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).

2.2. Komponen Utama Elevator atau Lift


Komponen utama elevator terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang
mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).
2.2.1 Ruang Mesin (Machine Room)
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana diruangan tersebut terjadinya
semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam
ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator.
2.2.2. Motor Penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik
(Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor
penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai
dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan
dengan kapasitas angkut .
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang
berfungsi menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju,
pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic
Control) . Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan
tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ).
Jenis Penggerak Elevator / lift
Pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu :
a. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).
b. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type
elevator).
Perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yaitu :

8
2.3. Program pemeliharaan elevator atau lift
Secara praktis pemeliharaan dikerjakan oleh ahlinya yaitu produsen atau
agennya. Walaupun begitu pihak pengelola bangunan harus mendapat jaminan
bahwa pesawat lif berfungsi baik sebagaimana mestinya. Jaminan lif itu dapat
berupa sebagai berikut :
 Tiap-tiap kemacetan harus sudah selesai diperbaiki dalam satu jam, atau dua
jam dengan alasan yang wajar.
 Jumlah kemacetan dalam setahun tiap-tiap satuan pesawat, rata-rata tidak lebih
dari 3 kali.
 Jumlah jam lift berhenti (tidak jalan) karena dilakukan perawatan dan
perbaikan ialah maksimal 5% dari jumlah jam tugasnya setahun. Lihat box
ilustrasi.
 Setahun sekali diadakan audit atas pekerjaan fisik dan administrasi oleh pihak
ketiga (ahli bidang lift, kesehatan dan keselamatan kerja) untuk menilai mutu
dan hasil pelaksanaan pemeliharaan.
2.1.Sangsi atas jaminan harus jelas tersebut dalam kontrak (surat perjanjian). Biaya
inspeksi atau audit dipikul bersama agar auditur jujur tidak memihak siapapun.

Catatan : Suatu Ilustrasi :


Jumlah jam operasi lift dalam suatu bangunan kantor kira-kira 3000
jam. Jumlah aktu lift diizinkan istirahat untuk dirawat ialah 5% atau
150 jam, terdiri atas 100 jam pemeriksaan berkala dan 50 jam
cadangan untuk reparasi dan penyetelan ulang (readjustment). Jika
dalam satu tahun dilakukan 32 kali pemeriksaan (rata-rata 3 kali per
bulan), maka tiap-tiap kunjungan memakan waktu 3,2 jam diluar jam
perjalanan. Lihat contoh daftar periksa pada lampiran.

2.2.Kontrak perawatan harus lengkap mencakup semua aspek, termasuk jadwal


pemeriksaan. Table dibawah ini adalah contoh jadwal untuk satu tahun
pemeliharaan lift. Jadwal ini merupakan lampiran dri kontrak pemeliharaan,
dan mengikat untuk dilaksanakan.

9
Catatan :
Ada satu bulan dalam satu tahun dikosongkan, untuk mengulang
pekerjaan yang dirasa tertunda, dan atau reparasi yang direncanakan
dalam rangka pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance).

2.3.Jadwal Pemeliharaan

Catatan :

1. Jadwal alternative dapat dibuat untuk tiap-tiap gedung agar


menyesuaikan diri dengan keadaan dan jumlah tenaga kerja yang
tersedia. Dasar penjadwalan tetap berlaku, yaitu jumlah jam
pemeriksaan untuk tiap-tiap komponen.
2. Komponen yang lebih sering mengalami pemeriksaan ialah pintu
lantai, terutama pintu di lobby karena tugas kerjanya lebih berat.
Dianjurkan tiap-tiap bulan diperiksa, yaitu door contack, interlock,
door hanger roller, excentric roller, air cord, door closer (weight),
stopper, guides, dan cam roller.

2.4.Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance).


Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance = PM ) dirancang
dengan maksud menghindari (dan juga menunda) kerusakan dari peralatan atau
komponen yang vital, yang lambat atau cepat pasti terjadi.
Ada dua (2) aspek yang dapat kita kemukakan dalam pelaksanaan Pemeliharaan
pencegahan
1. Pemeriksaan (Inspection)
Pemeriksaan oleh teknisi yang kompeten atas bagian-bagian peralatan kritis.
Pemeriksaan seringkali memberi petunjuk adanya keharusan mengganti suku

10
cadang (atau cukup reparasi), jauh-jauh hari sebelum terjadi kerusakan, dan
biasanya sesuai dengan jadwal yang dirancang oleh pabrikan. Waktu yang
diperlukan untuk pemeriksaan harus serendah mungkin sehingga tidak
mengganggu pelayanan (operasi) lift.
2. Pemeliharaan berkala.
Yaitu kebersihan, pelumasan, penyetelan kembali peralatan yang senantiasa
berfungsi. Jadwal yang dianjurkan oleh pabrikan harus diikuti, disamping juga
pengalaman sendiri selama bertahun-tahun. Preventive Maintenance tidak beda
dengan Planned Maintenance.

2.5. Karakteristik dari Pemeliharaan pencegahan.


1. Check list buat khusus untuk individual unit (planning).
2. Dedikasi dan mekanik, teknisi dan adjuster saat memeriksa peralatan.
3. Kecakapan dan keterampilan (skill and competent) teknisi dengan
pengetahuan up to date, melalui field education (pelatihan lapangan).
4. Quality control oleh supervisor untuk memperoleh quality assurance.
5. Tiap-tiap trouble (call back) harus dianalisa sebab-musabahnya dengan dasar
teori, dan disimpulkan oleh suatu tim (bukan perorangan). Kemungkinan
diperlukan perbaikan rencana.
6. Suku cadang dibawah standard (mutu rendah) harus dicari substitusinya dan
diuji lebih dulu (improvement of quality design).
7. Jumlah jam pemeriksaan dan pemeliharaan berkala tidak harus sama seragam
untuk semua unit lift, melainkan harus seimbang menurut work-load, umpama
12 kali setahun untuk lift VIP dan 15 kali setahun untuk lift penumpang pegawai
(umum).
8. Kontraktor sebaiknya agen tunggal pabrikan atau pabrikan sendiri, karena dia
mempunyai pengalaman yang luas dan paham sifat-sifat lift tertentu.

11
9. Jadwal reparasi dapat dilaksanakan pada waktu-waktu yang ditentukan oleh
manajemen, setelah keputusan atas laporan evaluasi. Reparasi dilaksanakan
tanpa tergesa-gesa sehingga diharapkan hasil mutu yang baik.

Catatan :
1. Check list : Tiap-tiap suku ada umurnya, dan saat kapan mulai diperiksa,
ditest atau di re-adjust (stel ulang) dan terakhir kapan diganti baru
(replacement).
2. Tiap-tiap lift mempunyai ‘jam terbang’yang berbeda, sehingga ramalan
umur suku/komponen berbeda.

12
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Kerja Praktek


Lokasi kerja praktek yaitu di Hotel Aryaduta Manado khususnya
Departemen Engineering.

3.2. Durasi Kerja Praktek


Durasi kerja praktek dilakukan dalam satu bulan. Kerja praktek dilakukan
sejak 16 Agustus 2018 sampai 16 September 2018.

3.3. Uraian Kerja Praktek


Tabel 3.1 Daftar Kegiatan Kerja Praktek
Minggu Kegiatan
I Pengenalan Hotel dan Sistem Mechanical
II Kerja di bagian Mechanical
III Pengambilan Data Judul Kerja Praktek
IV Penyelesaian Laporan Kerja Praktek

3.3.1 Minggu I
Sebelum melaksanakan kerja praktek, mahasiswa diberi arahan dan pengenalan
mengenai sejarah dan profil perusahaan terlebih dahulu oleh Manager Teknik
Bapak Alex. Pengarahan juga diberikan oleh satuan keamanan Hotel Aryaduta oleh
Bapak Herman, beliau berpesan untuk tidak melakukan hal-hal ceroboh di
lingkungan Hotel. Dari divisi kesehatan dan keselamatan kerja oleh Bapak Yan,
perusahaan belum mengatur mengenai jaminan kecelakaan saat bekerja pada
mahasiswa kerja praktek oleh karena itu mahasiswa dianjurkan untuk lebih berhati-
hati dan tidak ceroboh, untuk gangguan sakit seperti panas, flu dan sakit ringan
peserta kerja praktek dapat pergi ke UKS untuk meminta obat-obatan. Dari bagian

13
HRD mendapat arahan dari Ibu Nita perusahaan memberikan makan siang di kantin
perusahaan bagi mahasiswa kerja praktek.
Jam kerja di Hotel Aryaduta mulai pukul 07.00-16.00 setiap hari senin-jum’at.
Budaya disiplin dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan memotivasi mahasiswa dan
mengajarkan mahasiswa untuk berlaku demikian. Minggu pertama mahasiswa
diberi materi kelas dan lapangan setiap hari mengenai sistem yang ada di Hotel oleh
Engineer Mechanical dan Mekanik, tujuannya agar mahasiswa dapat memahami
sistem dan menemukan permasalahan yang dapat diselesaikan menurut disiplin
ilmu Teknik Mesin.

3.3.2 Minggu II
Mahasiswa membantu pekerjaan-pekerjaan yang menunjang perawatan
mechanical. Pekerjaan yang dilakukan pada masa kerja praktek, adalah
pengecekkan pelumas, pengecekkan suhu, pembersihan condenser, pembersihan
AHU, dan lain-lain.

3.3.3 Minggu III


Syarat untuk dinyatakan lulus kerja praktek di Hotel, mahasiswa harus membuat
dan menyerahkan laporan kerja praktek kepada pihak Hotel. Pembimbing lapangan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih judul laporan. Untuk
menyelesaikan laporan, mahasiswa harus mengambil data teknik di lapangan dan
membandingkannya dengan data dari perusahaan untuk selanjutnya diolah dan
dianalisa. Dari hasil analisa, mahasiswa harus memberikan solusi konkrit sesuai
dengan disiplin ilmunya.

3.3.4 Minggu IV
Hasil analisa pada saat melakukan kerja praktek wajib disusun dan diserahkan
ke perusahaan, agar pembimbing lapangan dapat memberikan arahan yang lebih
mendalam dan memiliki dasar untuk memberikan nilai kepada mahasiswa kerja
praktek.

14
3.4. Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Praktek

Gambar 3.1 Elevator Pulley

Gambar 3.2. Ruang Mesin Elevator

15
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Perawatan Elevator


Berikut beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan
untuk memastikan lift bebas masalah dan aman digunakan walau sudah berusia
belasan tahun :

 Pengecekan dan perawatan lift harus sesuai jadwal dari pabrik, perawatan
dilakukan sebulan sekali.
 Oli untuk kabel sling dan guide rail harus selalu dicek, karena sling dan guide
rail membutuhkan banyak oli.
 Kabel sling agar tetap sesuai ukuran dengan sangkar, kalau ukurannya berubah
alias “melar” maka harus diganti.
 Motor yang ada di dalam ruang mesin harus selalu dicek.
 Pengecekkan Brake / rem pada motor lift.
 Pengecekkan semua sensor keselamatan yang ada dalam lift.
 Pengecekkan mesin pintu agar tetap berfungsi seperti normalnya.
 Pengecekkan pintu pada sangkar lift.
 Pengecekkan pintu pada setiap lantai pendaratan.
 Pengecekkan setiap dinabolt yang mengikat di setiap braket lift.
 Pengecekkan setiap kabel elektronik.
 Pastikan setiap fungsi safety berfungsi dengan baik
 Pengecekkan kebersihan di atas sangkar lift dan pit.
 Pengecekkan governor agar tetap berfungsi dengan baik.
 Pengecekkan beban overload.
 Pengecekkan pulley pada rotasi kabel sling.
 Pengecekkan buffer pada pit.
Jika hal-hal tersebut diperhatikan secara serius dan dijalankan benar-benar
maka kita dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan pada sebuah

16
elevator. Yang seringkali terjadi, untuk menghemat biaya perawatan umumnya user
mengurangi frekuensi pengecekan atau menolak mengganti spare part yang sudah
berumur. Ataupun mengganti spare partoriginal dengan versi KW yang lebih
murah namun tidak terjamin.

4.2. Masalah yang sering terjadi


Berikut beberapa masalah yang sering terjadi selama kerja praktek:

 Elevator berhenti tiba-tiba saat running.


 Pintu sangkar elevator tidak bisa dibuka.

4.3. Analisis Masalah dan Solusi


Analisis masalah Elevator tidak mau beroperasi saat pintu sudah tertutup
dan pintu sangkar elevator tidak bisa dibuka. Hal ini terjadi karena, sensor pintu
sangkar elevator mengalami stress. Stress yang dimaksud adalah karena pintu
otomatis elevator sering ditahan oleh pengguna yang terlambat masuk saat akan
beroperasi. Sehingga, ketika pintu sudah tertutup, elevator tidak mau beroperasi.
Solusi dari masalah ini adalah melakukan reset pada control panel elevator. Sensor
akan diganti pada masa maintenance bulan berikutnya.

17
BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Perawatan elevator harus dilakukan sesuai standar yang diberikan oleh
pabrik.
2. Masalah elevator yang tidak mau beroperasi normal adalah akibat sensor
pada pintu sangkar mengalami stress

5.2. Saran
1. Sensor pintu elevator harus diganti pada masa maintenance bulan berikut
2. Peningkatan Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di
lingkungan kerja dalam pemeliharaan dan perawatan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Sarwono Kusasi. 2016. Pengoperasian dan Teknik Perawatan Lift.


https://www.scribd.com/doc/307402711/02-Jilid-1-Buku-2.
Diakses 2 November 2018.
Hotel Aryaduta. 2018. Our Story. https://www.aryaduta.com/. Diakses 2 November
2018.
Ir. Sarwono Kusasi. 20115. Manajemen perawatan sarana transportasi vertical
dalam bangunan Gedung.
https://www.slideshare.net/tiarifi/05manajemen-perawatan-sistem-
sarana-transportasi-vertikal-dalam-bangunan-gedung. Diakses 3
November 2018.
Anynomous. 2017. Panduan Pemeliharaan Lift.
https://www.scribd.com/doc/316585889/Panduan-Pemeliharaan-
Lift. Diakses 3 November 2018

19

Anda mungkin juga menyukai