PENDAHULUAN
Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi,
nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan “birokrat tidak
mampu berbisnis “ditujukan untuk mengkritik buruknya kinerja perusahaan-
perusahaan sektor publik. Pemerintah sebagai salah satu organisasi sektor publik pun
tidak luput dari tudingan ini. Organisasi sektor publik pemerintah merupakan lembaga
yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari
masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada
penyelenggara pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya pemerintahan yang
bersih.
Pemerintahan yang bersih atau good govermance ditandai dengan tiga pilar utama
yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut
adalah partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik harus
membuka pintu yang seluas-luasnya agar semua pihak yang terkait dalam
pemerintahan tersebut dapat berperan serta atau berpartisipasi secara aktif, Jalannya
pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan pemerintahan
tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan. Dalam bahasa akuntansi, akuntabilitas
(kemampuan memberikan pertanggungjawaban) merupakan dasar dari pelaporan
keuangan. Pelaporan keuangan pemerintah tersebut memegang peran yang penting
agar dapat memenuhi tugas pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat dalam suatu masyarakat yang demokratis.
Page 1
pemenuhan tanggung jawab. Kewajiban tersebut meliputi :Answering, usaha untuk
memberikan penjelasan atau justifikasi untuk pelaksanaan dan/atau pemenuhan
tanggung jawab. Reporting, pelaporan hasil atas pelaksanaan dan/atau pemenuhan.
Producing, asumsi kewajiban atas hasil yang dicapai. Adanya tuntutan yang semakin
besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi
manajemen sektor publik untuk memberikan informasi kepada publik, salah satunya
melalui informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Dilihat dari sisi internal
organisasi, laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi
kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan
merupakan alat pertanggungjawaban kepada publik dan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Menurut GASB, tujuan laporan keuangan sektor publik
adalah:
Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor publik
mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik serta value for
money dalam menjalankan aktivitasnya serta untuk menjamin dilakukannya
pertanggungjawaban publik oleh organisasi sektor publik, maka diperlukan audit
terhadap organisasi sektor publik tersebut. Audit yang dilakukan tidak hanya terbatas
pada audit keuangan dan kepatuhan, namun perlu diperluas dengan melakukan audit
terhadap kinerja organisasi sektor publik tersebut.
Page 2
Bab II
Pembahasan
Standar audit berbeda dengan prosedur audit, yaitu “prosedur” berkaitan dengan
tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan “standar” berkaitan dengan kriteria atau
ukuran mutu kinerja tindakan tersebut, dan berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. Standar audit, yang berbeda dengan
prosedur auditi, berkaitan dengan tidak hanya kualitas profesional auditor namun juga
berkaitan dengan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan auditnya dan
dalam laporannya.
Page 3
Akuntansi Indonesia dan Norma Pemeriksaan Akuntan yang berlaku di seluruh
Indonesia pada kongres IAI ketiga tanggal 2 Desember 1973.
Seiring berjalannya waktu dan peristiwa yang terjadi, secara bertahap Prinsip
Akuntansi Indonesia dan Norma Pemeriksaan Akuntan ditambah, disesuaikan, dan
disempurnakan. Di Indonesia, pada masa sebelurnnya, standar pemeriksaan dikenal
dengan narna SAP (Standar Audit Pemerintahan) 1995. Namun, seiring dengan
perkembangan teori pemeriksaan, dinamika masyarakat yang menuntut adanya
transparansi dan akuntabilitas, serta kebutuhan akan hasil pemeriksaan yang bernilai
tambah maka hal ini menuntut BPK untuk menyempurnakan Standar Audit
Pemerintah (SAP) 1995.
PeIaksanaan audit kinerja sektor publik menjadi suatu hal yang sangat penting
demi rnewujudkan tuntutan masyarakat akan terciptanya pemerintahan yang baik,
sebab hasil audit kinerja dibutuhkan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan maupun
kegagalan organisasi sektor publik dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi
secara keseluruhan. Indonesia telah meiniliki suatu standar dalarn pelaksanaan audit
pemerintahan yakni Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang telah dibuat oleh BPK-
RI pada tahun 1995. Namun, SAP dirasa tidak dapat memenuhi tuntutan dinarnika
masa kini, terutama sejak adanya reformasi konstitusi di bidang pemeriksaan yakni
Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Perneriksaan Pengelolaan dan Tanggung
jawab Keuangan Negara serta Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan
perneriksa Keuangan Negara. Dengan adanya Undang-undang tersebut, maka BPK RI
rnenyusun standar pemeriksaan yang baru, yakni Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) pada awal tahun 2007.
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
Page 4
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.
c. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya
harus dinyatakan Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit
yang
dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Page 5
OBJEK AUDIT SEKTOR PUBLIK
Persiapan Penugasan
Proses Audit
Page 6
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Selama ini sektor publik/pemerintah tidak luput dari tudingan sebagai sarang
korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara, padahal sektor
publik merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber
legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan
oleh masyarakat kepada penyelenggara pemerintahan haruslah diimbangi dengan
adanya pemerintahan yang bersih.
Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor publik
mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik serta value for
money dalam menjalankan aktivitasnya, diperlukan audit terhadap organisasi sektor
publik tersebut. Akan tetapi, audit yang dilakukan tidak hanya terbatas pada audit
keuangan dan kepatuhan saja, namun perlu diperluas dengan melakukan audit
terhadap kinerja organisasi sektor publik tersebut.
Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit.
Audit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara
independen atas ekonomi dan efisiensi operasi, efektifitas dalam pencapaian hasil
yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang
berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak pengguna laporan tersebut.
Page 7
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Erlangga
http://www.google.com
http://id-jurnal.blogspot.com
http://suhardi.uap.ac.id
Page 8
Daftar Pustaka
Page 9