Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PEMBENTUKAN KADER UKS”

Di MA NURUL MUTTAQIN

Oleh:
KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Pembentukan kader UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
Sasaran : Guru dan Siswa – Siswi MA Nurul Muttaqin
Tempat : MA Nurul Muttaqin
Hari/Tanggal : Senin, 08 Oktober 2018
Alokasi Waktu : 45 menit
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Komunitas

A. Latar Belakang

Program UKS adalah upaya terpadu program dan lintas sector

dalam rangka mengingkatakan derajat kesehatan serta membentuk

perilaku hidup bersih dan sehat pesertas didik yang berada di sekolah

dasar dan madrasah ibtidaiyah. Menurut SDKI 1997 tingkat

partisipasi Sekolah Dasar besarnya 90 % dari jumlah anak usia 6 – 14

tahun,dan dilanjutkan di tingkat Sekolah SLTP dan SLTA. Oleh karena

itu memberdayakan anak untuk hidup sehat yang dilakukan melalui

sekolah merupakan upaya strategi untuk menjangkau kelompok umur

usia sekolah agar memiliki kemampuan untuk hidup sehat.

Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan pasal 17, dinyatakan bahwa kesehatan anak

diselenggrakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan

anak dan kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan

anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia pra sekolah, dan

usia sekolah. Selanjutnya dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan


sekolah diselenggarakanuntuk meningkatkan kemampuan hidup sehat

peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik

dapat belajar, tumbuh dan berkembangsecara harmonis dan

optimalmenjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam upaya pembentukan manusia Indonesia yang
berkualitas.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang pembentukan kader

UKS diharapkan guru dan siswa memahami tentang :

a. Pengertian tentang kader UKS


b. Tugas-tugas kader UKS

C. Materi
a. Pengertian tentang definisi UKS
b. Fungsi dan tujuan UKS
c. Manfaat dan pentingnya UKS
d. Alat-alat apa saja yang harus ada di dalam UKS

D. Rencana Kegiatan

1. Metode
Penyuluhan (ceramah dan tanya jawab) tentang pengolaan sampah
2. Media
PPT, leptop, LCD
3. Waktu dan Tempat
Waktu : senin, 08 Oktober 2018
Pukul : 09.00 - Selesai
Tempat : MA Nurul Muttaqin
4. Peserta : Guru dan Siswa – Siswi
5. Tahap – tahap Kegiatan

Tahap Wakt Kegiatan Kegiatan Metod Media


u keluarga e
pasien
Pendahulu 5’ Pembukaan Diskusi PPT
- Memperkenalkan - Menjawab
an
diri salam dan
mendengarkan
- Menjelaskan maksud - Memperhatika
dan tujuan penyuluhan n
- Melakukan kontrak
waktu - Memperhatika
- Menyebutkan materi n
penyuluhan yang akan
diberikan
Pelaksana 15’ Pelaksanaan Diskusi PPT
a. Menjelaskan - Memperhatika
an dan
pengertian tentang n
definisi kader UKS tanya
b. Menjelaskan peran - Memperhatika jawab
kader UKS n
c. Menggali
pengetahuan - Memperhatika
peserta penyuluhan n
tentang kader UKS
d. Memberikan
reinforcement
- Memperhatika
positif
n
e. Menjelaskan
kegiatan didalam
- Memperhatika
UKS.
n
- Memperhatika
n

Penutup 10’ - Memberikan - Bertanya Diskusi PPT


kesempatan untuk
bertanya - Memperhatika
- Menjawab n
pertanyaan sasaran
- Mengevaluasi hasil - Mengikuti
penyuluhan evaluasi dengan
- Menjelaskan aktif
kesimpulan - Memperhatika
penyuluhan n
- Mengucapkan terima - Menjawab
kasih dan salam salam

E. Tugas Mahasiswa

1. Patmia : Ketua Kelompok


2. Rio Hardiatma : Penyaji
3. Rista tri L : Notulen dan Operator
4. Wahyuning Suci A : Moderator
5. Agung Purnomo : Seksi Konsumsi
6. Yulaifung Angga : Seksi Perlengkapan
7. Dea Mayella : Observer
8. Rizki Rindang Sayang : Observer
9. M. Arsykar : Observer
10. Tubagus Hafidh H. : Observer
11. Syaf Rahmawati : Observer
12. M. Ridwan : Observer

Denah Lokasi

Observer
Ketua Kelompok

Penyaji
Tempat Duduk Masyarakat
Moderator

Notulen dan Operator

Observer

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya persiapan yang baik terkait alat dan media yang sesuai
dengan kegiatan.
b. Pengorganisasian kegiatan penyuluhan dilakukan sebelum
kegiatan dimulai, yaitu pada tanggal 07 Oktober 2018 yang
disampaikan kepada pembimbing penyuluhan bahwa pada
tanggal 07 Oktober 2018 pukul 09.00 WIB ada kegiatan
penyuluhan di MA Nurul Muttaqin.

2. Evaluasi Proses
a. Semua guru dan siswa mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal
hingga akhir acara.
b. Guru dan siswa memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan.
c. Guru dan siswa mampu menjawab pertanyaan terkait UKS
3. Evaluasi Hasil
1. Sasaran dapat menjelaskan :
a. Pengertian tentang definisi kader UKS
b. Fungsi dan tujuan kader UKS
c. Sasaran diharapkan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan.

Tinjauan Teori

1.1 Pengertian tentang kader UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

Kader kesehatan adalah adalah seseorang yang mau dan mampu

melaksanakan upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat di bawah pembinaan petugas kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran diri-sendiri dan tanpa pamrih..


Kader kesehatan adalah promotor kesehatan dan tenaga sukarela

yang dipilih untuk mengembangkan tugas sebagai promotor kesehatan di

masyarakat maupun di lingkungan sekolah.

Kader kesehatan remaja atau kader UKS adalah siswa yang

memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikt melaksanaknsebagian

usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri,

teman, keluarga dan lingkungannya.

1.2 Tujuan dari UKS

1.2.1.1 Tujuan Umum


Melalui peran kader kesehatan secara optimal diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan.

1.2.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan dibentuknya kader UKS di sekolah adalah:
A. Meningkatkan partisipasi siswa dalam pelaksanaan trias
program UKS di sekolah. Sehat baik dalam arti fisik, mental
maupun social
B. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di
sekolah, diruma, dan dilingkungan sekitar
C. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama teman
dan orang lain untuk hidup sehat.

1.3 Kriteria Kader UKS


1. Guru dan siswa yang mau menjadi kader UKS
2. Guru dan siswa yang belum pernah mendapatkan pelatihan kader
kesehatan
3. Berprestasi , berbadan sehat dan berwatak pemimpin dan
bertanggung jawab.
4. Berpenampilan rapi dan bersih.
5. Mendapatkan izin orang tua.

1.4 Tugas dan Kewajiban Kader UKS


1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Dapat menggerakkan sesama teman siswa untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan sekolah.
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di
sekolah maupun di rumah.
4. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, seperti jumat
sehatBIAS, penimbangan tinggi dan berat badan, pemeriksaan gi
dan pemeriksaan mat.

1.5 Peran Kader UKS

Kader kesehatan usia sekolah dan remaja bertugas membantu


upaya-upaya peningkatan kesehatan terutama pencegahan upaya
penyakit dan promosi kesehatan yang meliputi anatara lain:

1. Mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan


pendidikan ketrampilan hidup sehat (PKHS).
2. Menyebarluaskan informasi kesehatan kepada teman sebaya di
lingkungannya.
3. Peduli terhadap masalah kesehatan di lingkungan sekolah dan
dilingkungan tempat tinggalnya.
4. Mengawasi kebersihan lingkungan.
5. Mengingatkan teman sebaya dilingkungannya agar melaksanakan
PHBS.
6. Membantu petugas kesehatan dalam melakukan penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala.
7. Membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan teman sebaya.

1.6 Keterampilan Dasar Anggota PMR/KKR


1. Pertolongan Pertama Pada Orang Pingsan
a. Tempatkan penderita di posisi yang nyaman
Jika hal yang menjadi penyebab pingsan karena berada di tempat
yang panas maka harus segera dibawa ke tempat yang teduh.
Anda harus mencari tempat yang benar-benar nyaman untuk
orang yang sedang pingsan. Hal ini bisa membantu
mengembalikan kesadaran.
b. Arahkan Kepala Miring
Untuk membantu pernafasan orang yang pingsan agar kembali
pulih seperti semua maka miringkan satu sisi kepala baik ke
kanan maupun ke kiri. Anda juga bisa menambahkan bantal yang
tidak terlalu tinggi. Hal ini bisa membuat aliran oksigen ke
bagian otak terpenuhi dan penderita cepat sadar. Jika penderita
sudah setengah sadar maka katakan bahwa penderita sudah
ditolong agar merasa lebih tenang.
c. Tinggikan Kaki
Pingsan bisa disebabkan karena aliran darah ke bagian otak
memang tidak lancar dan menyebabkan penderita tidak
mendapatkan oksigen dan darah yang cukup. Untuk mengatasi
ini maka bisa menempatkan bantal dibawah kaki sehingga posisi
kaki lebih tinggi. Langkah ini akan membantu penderita agar bisa
segera sadar.
d. Longgarkan Baju atau Ikat Pinggang
Orang yang sedang pingsan biasanya tidak bisa bernafas dengan
baik dan merasa sesak. Untuk mengatasi hal ini maka Anda bisa
membuka satu atau dua buah kancing baju. Selain itu longgarkan
ikat pinggang agar tidak terlalu kencang dan nafas menjadi lebih
baik. Pakaian yang terlalu ketat hanya akan menyebabkan
pernafasan menjadi lebih berat sehingga membuat penderita
merasa sesak.
e. Berikan Minyak Kayu Putih
Untuk membantu kesadaran orang yang pingsan maka bisa
dioleskan minyak kayu putih atau balsam di bagian pelipis dan
leher. Pijat bagian antara ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak
kayu putih. Tindakan ini bisa membantu penderita pingsan agar
cepat sadar. Pijatan pada bagian telapak kaki juga sangat baik
agar kesehatan cepat pulih.

f. Berikan Minuman Hangat


Setelah penderita pingsan sadar maka berikan minuman yang
manis atau hangat. Minuman akan membantu tubuh merasa lebih
baik dan cairan bisa sangat baik untuk mendukung sirkulasi
darah. Tapi jika penderita mengalami sakit kepala dan mual yang
berat maka berikan minuman sedikit demi sedikit.
g. Jika Sudah Sadar, Posisikan Duduk Santai
Jika orang yang pingsan sudah sadar maka sarankan untuk orang
tadi agar bisa duduk santai. Duduk santai dengan bersandar akan
membantu tubuh untuk beradaptasi dan membuat peredaran
darah bisa bekerja dengan baik. Selain itu penyesuaian kondisi
ini juga bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat sehat. Tanyakan
kepada orang yang pingsan, apakah masih pusing, mual atau
ingin muntah. Kondisi lanjutan ini bisa menentukan perawatan
lanjutan untuk orang yang pingsan.
2. Pertolongan Pertama Pada Orang Mimisan
a. Dudukkan anak, agar hidung lebih tinggi dari jantung. Jangan
tidur telentang sebab aliran darah ke hidung bertambah deras
dan darah dapat tertelan ke belakang.
b. Bungkukkan badannya ke depan sedikit, lalu beri instruksi agar
bernafas dari mulut.
c. Tekan cuping hidung selama kurang lebih lima menit
d. Bila setelah lima menit mimisan belum berhenti, tekan lagi
cuping hidung selama 10 menit.
e. Jika masih tetap berdarah, bawalah anak ke rumah sakit terdekat.
f. Jangan lupa, akan lebih baik setelah melakukan pertolongan
pertama, segera konsultasikan kondisi ini pada dokter.
3. Perawatan Luka
a. Luka Memar
- - Kompres dengan es
Es akan mendinginkan pembuluh darah di area yang
memar, maka semakin sedikit darah yang akan keluar ke
jaringan di sekitar pembuluh. Masukan es atau air dingin
ke dalam kantung atau handuk dan tempelkan di atas
bagian tubuh yang memar selama sekitar 10 menit. 2.

- Balut
Jika terjadi memar di lengan atau kaki, serega balut
dengan perban elastis di sekitar daerah memar. Balutan
akan mencegah pembuluh darah bocor sehingga memar
tidak akan bertambah parah
b. Luka Robek

- Hentikan perdarahan sebelum memasang pembalut.


- Jangan membalut luka terlalu kencang ataupun terlalu
longgar.
- Ikat ujung pembalut dengan rapi agar tidak sampai terurai.
- Buat balutan lebih lebar daripada lukanya untuk menambah
luas permukaan yang mengalami tekanan sehingga mencegah
terjadinya kerusakan jaringan.
- Untuk luka terbuka pada alat gerak, lakukan pembalutan dari
distal ke proksimal arah jantung.
- Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya
untuk pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila
dibalut dalam keadaan lurus.
4. Pertolongan Pertama Pada Kaki Keseleo
a. Rest (Istirahat)
Istirahatkan otot yang sedang mengalami keseleo. Hindari
menggunakan otot yang sedang keseleo selama beberapa hari,
terutama jika pergerakan dapat menimbulkan nyeri. Namun,
terlalu lama beristirahat juga dapat membuat otot Anda
menjadi lemah dan memperlama proses penyembuhan. Hindari
mengistirahatkan otot Anda terlalu lama untuk menghindari
kelemahan dan kaku otot.
b. Ice (Es)
Letakkan es sesegera mungkin setelah Anda mengalami cedera
untuk mengurangi pembengkakan. Namun hindari meletakkan
es langsung pada kulit Anda. Bungkus es dengan handuk dan
letakkan es pada otot selama kurang lebih 20 menit. Ulangi
setiap jam pada hari pertama. Pada hari berikutnya, letakkan es
setiap 4 jam. Setelah 3 hari, aplikasikan kompres hangat untuk
memperlancar peredaran darah.
c. Compression (Tekanan)
Untuk mengurangi pembengkakan, bungkus area yang
mengalami keseleo dengan perban elastis hingga
pembengkakan berkurang. Namun hindari jangan membungkus
terlalu ketat karena dapat mengurangi sirkulasi peredaran
darah.
d. Elevation (Angkat)
Usahakan untuk memposisikan otot yang cedera sejajar atau
lebih tinggi dari jantung Anda.

Selain metode di atas, kiat lainnya yang dapat Anda lakukan antara
lain:

a. Mengonsumsi obat pengurang rasa nyeri dan bengkak seperti


ibuprofen atau paracetamol.
b. Gunakan obat oles untuk mengurangi keseleo seperti yang
mengandung methysalisilat atau menthol.
c. Setelah kembali beraktivitas normal, pastikan Anda melakukan
peregangan serta pemanasan yang cukup sebelum berolahraga.
d. Jika setelah melakukan cara-cara di atas keseleo Anda juga tak
kunjung hilang, segeralah berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Daftar Pustaka

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia


Dini. Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang.

Effendy, Nasrul (1998), dasar-dasar keperawatan kesehatan


masyarakat, editor, Yasmin

Asih - Ed 2 – Jakarta : EGC

Mubarak, Wahid Iqbal & Chayatin, Nurul(2009) , ilmu kesehatan


masyarakat : teori dan

aplikasi, Jakarta : Salemba Medika

Departemen Kesehatan. (2008). Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan


di Sekolah. Jakarta:

Departemen Kesehatan.

Sumantri, M. (2007). Pendidikan Wanita. Dalam Ali, M., Ibrahim, R.,


Sukmadinata, N.S.
dan Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan:
Handbook.. Bandung:

Pedagogiana Press (Halaman 1175 – 1186).

Anda mungkin juga menyukai