NIM : 1710815120010
MATA KULIAH : ANALISIS PENCEMARAN LINGKUNGAN
KADMIUM
1. Definisi Kadmium
Kadmium merupakan hasil sampingan dari pengolahan bijih logam seng
(Zn), yang digunakan sebagai pengganti seng. Unsur ini bersifat lentur, tahan
terhadap tekanan, memiliki titik lebur rendah serta dapat dimanfaatkan untuk
pencampur logam lain seperti nikel, perak, tembaga, dan besi. Senyawa
kadmium juga digunakan bahan kimia, bahan fotografi, pembuatan tabung TV,
cat, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil dan pigmen untuk gelas
dan email gigi (Jensen et al., 1981).
Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak
larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan Kadmium Oksida bila
dipanaskan. Kadmium (Cd) umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor
(Cd Klorida) atau belerang (Cd Sulfit). Kadmium membentuk Cd2+ yang
bersifat tidak stabil. Cd memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4, titik leleh
321°C, titik didih 767°C dan memiliki masa jenis 8,65 g/cm3 (Widowati, 2008).
Logam Cd mempunyai penyebaran sangat luas di alam, tetapi hanya satu
jenis mineral kadmium di alam yaitu greennockite (CdS) yang selalu
ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS) (Arifin, 2008).
Prinsip
Contoh uji air dan air limbah ditambahkan asam nitrat kemudian
dilanjutkan dengan pemanasan yang bertujuan untuk melarutkan analit
kadmium dan menghilangkan zat-zat pengganggu, selanjutnya diukur
serapannya dengan SSA tungku karbon dengan gas argon sebagai gas
pembawa.
Bahan
Larutan induk kadmium 100 mg/L, asam nitrat (HNO3) pekat, air
bebas logam, dan gas argon.
Peralatan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) tungku karbon, alat
pemanas, labu ukur (50 mL, 100 mL dan 1000 mL), gelas piala 100 mL,
pipet volumetrik (1,0 mL; 2,0 mL; 5,0 mL dan 10 mL), kaca arloji
berdiameter 5 cm, gelas ukur 100 mL, pipet ukur 10 mL, alat penyaring
dengan ukuran pori 0,45 pm dilengkapi dengan filter holder dan pompa,
dan kertas saring.
Persiapan pengujian
a. Persiapan contoh uji
Homogenkan contoh uji, masukkan 50 mL contoh uji
ke dalam gelas piala 100 mL
Pipet 0 mL; 1,0 mL; 2,0 mL; 5,0 mL dan 10 mL larutan baku kadmium
0,1 mg/L dan masukkan masing-masing ke dalam labu ukur 100 mL
b. Cara uji
Suntikkan contoh uji ke dalam tungku karbon alat SSA dan
panaskan tungku karbon;
Catat serapannya.
c. Perhitungan
Kadar kadmium (pg/L) = C X fp
Dengan pengertian: C adalah kadar yang didapat dari hasil
pengukuran (pg/L); fp adalah faktor pengenceran.
Prinsip
Penambahan asam nitrat bertujuan untuk melarutkan analit logam
dan menghilangkan zat-zat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji
air dan air limbah dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur
dengan SSA menggunakan gas asetilen, C2H2.
Bahan
Air suling, asam nitrat, HNO3, larutan standar kadmium, dan gas
asetilen, C2H2.
Peralatan
SSA, lampu holow katoda Cd, gelas piala 250 mL, pipet ukur (5
mL; 10 mL dan 20 mL), labu ukur 100 mL, corong gelas, pemanas
listrik;, kertas saring whatman 40 dengan ukuran pori θ 0.42 µm, dan
labu semprot.
Persiapan pengujian
a. Persiapan contoh uji
Pipet 0,0 mL; 0,5 mL; 1 mL; 2 mL; 5 mL; 10 mL dan 20 mL larutan
baku kadmium, Cd 10 mg/L masing-masing ke dalam labu ukur 100
mL.
Perhitungan
Konsentrasi logam kadmium, Cd dihitung sebagai berikut:
Cd (mg/L) = C x fp
dengan pengertian: C adalah konsentrasi yang didapat hasil pengukuran
(mg/L); fp adalah faktor pengenceran.
Persen temu balik (% recovery, %)
% R = (A – B x 100 %)/C
dengan pengertian: A adalah kadar contoh uji yang di spike; B adalah
kadar contoh uji yang tidak di spike; dan C adalah kadar standar yang
diperoleh (target value)
KESIMPULAN
Kadmium merupakan hasil sampingan dari pengolahan bijih logam seng
(Zn), yang digunakan sebagai pengganti seng. Unsur ini bersifat lentur, tahan
terhadap tekanan, memiliki titik lebur rendah serta dapat dimanfaatkan untuk
pencampur logam lain. Senyawa kadmium juga digunakan untuk pembuatan
tabung TV, cat, karet, sabun, percetakan tekstil dan pigmen email gigi. Standar
baku mutu untuk air minum yang mengandung kadmium adalah sebesar 0,003
mg/l. Standar baku kadmium yang terkandung dalam air limbah kegiatan industri
keramik adalah 0,1 mg/l. Kadar paling tinggi kadmium yang terkandung dalam air
limbah bagi kegiatan industri cat adalah 0,1 mg/l dan beban pencemaran paling
tinggi adalah 0,04 gram/m3. Sedangkan konsentrasi paling tinggi kadmium yang
terkandung dalam air limbah kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan adalah
sebesar 0,05 mg/l. Standar baku untuk media air keperluan higene sanitasi,
standar baku yang telah ditetapkan adalah 0,005 mg/l. Semakin tinggi pH dan zat
padat tersuspensi maka semakin rendah kadar kadmium, semakin tinggi
temperatur dan oksigen terlarut maka semakin tinggi juga kadar kadmium.
DAFTAR PUSTAKA
Istarani, Festri dan S. Pandebesie, Ellina. 2014. Studi Dampak Arsen (As) dan
Kadmium (Cd) terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan. Jurnal Teknik
POMITS. 3(1): 53-58.
Jensen, M.L. and Bateman, A.M. 1981. Economic Mineral Deposits, Third Edition,
John Wiley & Sons. New York.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu
Air Laut