Setelah setiap tahapan kerja diidentifikasi dan dianalisa tingkat risikonya, langkah
antara level risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko yang
ditetapkan sebelumnya.
Evaluasi risiko dilakukan untuk menentukan apakah risiko dari setiap tahapan kerja
risiko low), tidak dapat diterima (tingkat risiko high dan very high) dan dapat
2. Setiap tahapan kerja yang telah dianalisa dan diketahui tingkat risikonya,
maka lakukan evaluasi apakah tingkatan risiko tersebut dapat diterima, tidak
3. Jika tingkatan risiko yang ada tidak dapat diterima, maka perlu dilakukan
Hasil dari evaluasi risiko adalah daftar prioritas risiko (risk register) untuk tindakan
lebih lanjut. Keputusan harus memperhatikan luasnya konteks risiko dan mencakup
pertimbangan toleransi risiko yang ditanggung oleh pihak-pihak selain organisasi yang
SUMBER:
Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3 OHS
Risk Management. Jakarta : PT.Dian Rakyat.