Anda di halaman 1dari 4

I.

Landasan teori

A. Neonatus

Periode Neonatal/ Neonatus adalah jangka waktu sejak bayi baru lahir
sampai 28- 30 hari. Neonates terbagi atas 2 periode yaitu:
 Periode Neonatus Dini adalah jangka waktu 0- 7 hari setelah lahir
 Periode Neonatus Lanjut adalah jangka waktu 8- 28 hari setelah lahir

Bayi baru lahir adalah suatu organism yang sedang tumbuh yang baru mengalami
proses kelahiran dan mampu menyesuaikan diri dari kehidupan intrauteri ke
kehidupan ekstrauteri.
B. Kebutuhan Tidur Neonatus

Neonates sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Bayi yang
lahir dari ibu tanpa medikasi lahir dalam keadaan terjaga. Mata terbuka lebar dan
mengisap kencang. Setelah sekitar satu jam bayi baru lahir menjadi diam dan kurang
responsive terhadap stimulus internal dan eksternal. Periode tidur berakhir beberapa
menit sampai 2 samapai 4 jam setelahnya. Kemudian bayi terbangun lagi dan
seringkali menjadi terlalu responsive terhadap stimulus. Stimulus lapar, nyeri, dingin,
atau yang sering kali menyebabkan tangisan. Pada minggu pertama, bayi baru lahir
tidur dengan konstan. Kira-kira 50 % dari tidur adalah tidur REM, yang menstimulasi
pusat otak tertinggi. Hal ini dianggap esensial bagi perkembangan karena neonates
tidak terjaga cukup lama untuk stimulasi eksternal yang bermakna (Potter & perry,
2006).

II. Asuhan keperawatan kebutuhan tidur pada neonatus

Usia 2-6 hari

Kebutuhan tidur bayi BBL biasanya akan tidur pada sebagian besar waktu di antara waktu
makan, namun waspada dan bereaksi ketika terjaga. Hal ini adalah normal dalam 2
minggu pertama. Perlahan bayi sering terjaga di antara waktu menyusu. Asuhan yang
harus diberikan dalam hal ini adalah:

1. Menjelaskan pada orang tua bahwa pola tidur seperti itu adalah hal yang normal
Rasional : mengurangi rasa khawatir pada orang tua
2. Memberikan suasana yang tenang dan kurangi gangguan atau rangsangan.
Rasional : suasana yang tenang dan kurangi gangguan atau rangsangan dapat
membuat tidur neonates lebih lama lingkungan yang tenang, damai, dan minimalkan
gangguan membuat bayi jauh dari kondisi terjaga.

3. Bayi harus tidur tanpa kena angin namun cukup mendapat udara segar .
Rasional : angin dapat mengganggu kesehatan bayi terutama sistim pernafasan.
4. Meletakkan bayi berbaring miring untuk tidur atau tidurkan kembali tanpa bantal
Rasioanal : agar bayi merasa lebih nyaman pada saat tidur dan menghindari
kekakuan otot dengan alih posisi
5. Menjaga agar bayi tidak berguling atau jatuh ke lantai; hindarkan dari jangkauan anak
lain atau binatang peliharaan, hindari tertutup bantal atau benda lain.
Rasioanal : menghindari resiko cidera pada neonatus

6 minggu pertama

Aktifitas Tidur Pada bulan pertama 60 % waktu bayi digunakan untuk tidur, sedang
periode jaga ( bangun ) pada mulanya berhubungan dg rasa lapar, tetapi dlm beberapa
minggu periode jaga lebih lama dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan interaksi
sosial. Asuhan yang harus diberikan dalam hal ini adalah:

1. Lakukan pijatan yang nyaman, pengaturan posisi, dan sentuhan afektif

Rasional: Pijatan ringan memiliki banyak manfaat antara lain, mengurangi perilaku
stress pada bayi premature. Selain itu, bermanfaat untuk meningkatkan bounding and
attachment antara ibu dan bayi, meningkatkan berat badan, serta meningkatkan
kuantitas tidur bayi (Andini, 2014).

2. Menggendong, membelai, memeluk, dan menjaganya agar tetap hangat

Rasional : tindakan tersebut menambah kedekatan antara ibu dan banyinya sehingga
bayi yang semula menangis akan merasa lebih nyaman dan mudah tertidur.

3. Tetap memberikan Asi eksklusif

Rasional : Bayi yang menangis dan tidak bisa tertidur memiliki kemungkinan bahwa
bayi tersebut lapar dan membutuhkan asupan makanan dari ASI

4. Jaga suhu ruangan agar tetap stabil.

Rasional : Suhu ruangan yang stabil menambah kenyaman bagi bayi yang baru lahir.

5. Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam, berikan lingkungan yang
tenang, damai, dan minimalkan gangguan.

Rasional : Lampu menyala membuat kerja otak tetap aktif sehingga bayi sulit untuk
tidur, sedangkan lingkungan yang tenang, damai, dan minim akan gangguan dapat
membuat tidur neonates lebih lama lingkungan yang tenang, damai, dan minimalkan
gangguan membuat bayi jauh dari kondisi terjaga.

6. Ajarkan keluarga tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tidur ( misal suhu ruangan
yang terlalu panas atau dingin, lingkungan yang tidak tenang, dan stress pada bayi)
Rasional : Dengan mengajarkan kepada keluarga maka pola tidur bayi akan lebih
efektif karena faktor pemicu tergangguanya tidur bayi dapat dikurangi.

7. Pantau kondisi neonates setiap saat untuk mengantisipasi popok yang basah.

Rasional : Dengan memantau kondisi neonates, maka gangguan dapat segera diatasi
agar neonates bisa kembali tidur dengan nyaman.
Referensi

Andini, M., Riri, N., & Gamya, T.U. ( 2014). Pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan neonates.
Jom PSIK, 1 (2), 1-9.doi

Potter & perry. ( 2006). Fundamental keperawatan konsep, proses, dan praktik edisi 4. Jakrta :
EGC.

Purwati, S.ST.(2012). Asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita. Diktat ajar. Diakses pada 14
Mei 2015 di http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/1/jhptump-a-purwatisst-11-1-isidikt-t.pdf.

Anda mungkin juga menyukai