Disusun Oleh :
Tantio 160101044
MLIE 4B1
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA
POLITEKNIK APP JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang mana dengan rahmat dan hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, Manajemen Logistik Industri
Elektronika.
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Wimbo selaku dosen mata
kuliah Studi Kelayakan Bisnis dan Bapak Nurdin selaku asisten dosen atas
bimbingannya, juga kepada teman-teman yang memberikan kritik dan saran
mengenai laporan ini.
Dalam lapoan ini mungkin terdapat kekurangan yang tidak sengaja kami
melakukannya. Oleh karena itu penulis kami maklum dan meminta saran dan
kritiknya untuk hasil yang lebih baik lagi.
Akhir kata semoga lapoan ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Jakarta, 10 Mei 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
5.1 Analisis Kegiatan Penjadwalan Proyek (Pra Operasi) .......................... 15
5.2 Struktur Organisasi ................................................................................ 15
5.3 Analisa Jabatan ...................................................................................... 16
5.4 Spesifikasi Jabatan ................................................................................. 16
5.5 Perekrutan Tenaga Kerja ....................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak
dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan
bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai
dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan,
perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Peluang bisnis bagi CV. Starlight bila melihat kondisi pasar saat ini akan
berdampak positif dikarenakan produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan
masyarakat dalam sehari-hari, oleh karena itu kami yakin masyarakat akan suka
dengan produk kami. Benefit yang didapatkan oleh masyarakat juga yaitu
memangkas waktu dalam menyalakan lampu, tanpa harus menyalakan sakrar lampu
disekitar rumah, dan harga yang ekonomis. Selain itu belum terdapat kompetitor
yang mencoba menghadirkan produk inovasi seperti kami dikarenakan perusahaan
besar yang memproduksi lampu hanya terfokus kepada tingkat watt atau tingkat
pencahayaan lampu dan tekstur lampu yang terkesan sederhana.
2
BAB II
ASPEK HUKUM
Untuk Tahapan :
Akte pendirian CV
Nomor pembayaran wajib pajak (NPWP)
Tanda daftar perusahaan (TDP)
Surat ijin untuk membuka usaha (SIUP)
3
Untuk dokumen-dokumen yang berhasil dibuat yaitu :
4
BAB III
ASPEK PEMASARAN
Potensi pasar yang hadir saat ini sangat mendukung bagi perusahaan kami
dikarenakan produk yang kami hadirkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat
saat ini. Oleh karena itu pasar akan menerima produk kami dengan tanggapan
positif dari masyrakat. Selain itu belum terdapat kompetitor yang sama dengan
perusahaan kami dalam menghasikan inovasi lampu seperti ini. Selain itu
perusahaan kami sudah melakukan riset pasar yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi dari masyarakat bahwa produk coba kami hadirkan akan mampu diterima
dan digunakan diberbagai kalangan masyarakat.
3 Jumlah pesaing 4
Rp 540.000 x 1000 = Rp
6 Potensi pasar
324.000.000
Rp 324.000.000 / 5 = Rp
7 Potensi penerimaan
64.800.000
5
3.2 Proyeksi Permintaan
Proyeksi
No Tahun Permintaan (Y) a b
Permintaan
7 2018 75247
Proyeksi penawaran yang kami hadirkan yaitu dengan teknologi dan inovasi
baru maka kualitas produk akan semakin meningkat. Selain itu tekstur yang
ditampilkan pun terkesan praktis. Walaupun produk yang kami hadirkan terkesan
canggih dan praktis namun untuk masalah harga bisa dikatakan harga dari produk
lampu remote ini tergolong standar dikarenakan kami melihat target penjualan yang
merata bagi seluruh kalangan masyarakat.
6
perusahaan kami mencoba melakukan pendataan mengenai ketertarikan masyarakat
terhadap produk yang coba kami ciptakan.
1) Segmentasi
2) Targeting
Target dari CV. Starlight merupakan semua kalangan yang tinggal di negara
indonesia, khususnya wilayah jabodetabek yang mempunyai daya beli yang tinggi.
Dengan inovasi baru, CV. Starlight mencoba untuk meningkat kan service level
dengan tujuan kepuasan pelanggan, bukan hanya menjadi prioritas yakni
kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan produk kami.
7
3) Positioning
1) Strength (Kekuatan)
1. Inovasi produk
2. Menciptakan image produk yang bertahan lama dimata konsumen
3. Inovasi diciptakan dengan dasar penerapan teknologi baru
2) Weakness (Kelemahan)
1. Pelayanan dan penjualan masih sedikit karena masyarakat belum
mengerti
2. Berkurangnya profitabilitas karena terlalu banyak teknologi yang masih
impor
3. CV. Starlight terus memaintenance semua biaya untuk tetap stabil
4. Strategi marketing yang hampir sama dengan kompetitor lain
3) Opportunities (Peluang)
1. Era digital yang terus berkembang yang berkaitan dengan industri
teknologi
2. Jaringan penelitian dan pemasaran mempunyai daya beli tinggi
3. Peningkatan konsumsi dari produk elektronik
4) Threats (Ancaman)
1. Lingkungan bisnis yang tidak pasti dan pasar yang semakin kompetitif
2. Konsumen memiliki banyak pilihan karena pesaing dengan brand besar
3. Komponen intens pada produk
8
BAB IV
ASPEK TEKNIS OPERASI
Lampu
Remote
Lampu Sensor
Produk yang dihasilkan berupa lampu LED yang berteknologikan remote
sensor, dimana pemilihan lampu LED ditujukan supaya kualitas penerangan yang
baik dan umur massa dari lampu tersebut bertahan lama. Selain itu terdapat
beberapa variasi lampu berdasarkan watt. Masyarkat bebas memilih watt lampu
berdasarkan kebutuhan nya dan ditambah dengan penggunaan remote sensor yang
semakin memudahkan masyarakat dalam penggunaannya. Jarak sensor dengan
lampu pun dapat disesuaikan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan
keterbatasan jarak sensor terhadap lampu.
Pengambilan
bahan baku dari Merakit barang Inpeksi
gudang
Pengemasan
9
Proses produksi yang diterapkan yaitu CV. Starlight memesan komponen-
komponen barang yang dibutuhkan dalam pembuatan lampu, remote, dan sensor.
Setelah semua komponen tersedia maka bagian produksi akan merakit komponen-
komponen tadi dimulai dari lampu dengan sensor yang terhubung remote. Setelah
lampu sudah terhubung dengan sensor tahap selanjutnya yaitu penyesuaian jarak
remote dengan sensor sehingga lampu remote sensor ini dapat berfungsi, seletah
semua komponen terakit tahap selanjutnya yaitu proses quality control supaya
sebelum produk sampai ditangan konsumen barang yang sudah jadi ditest terlebih
dahulu apakah terdapat kecatatan komponen ataupun terjadinya kerusakan terhadap
komponen. Setelah proses quality control selesai tahap akhir yaitu packaging
dimana proses ini dilakukan bertujuan barang dikemas dengan sekreatif mungkin
namun tidak memakan biaya yang lebih sehingga masyarakat tertarik.
*Kebutuhan
Kebutuhan
Bahan Merek Pertahun Harga Satuan Jumlah
Per Unit
(Unit)
Bahan baku yang digunakan untuk membuat lampu remote sensor yaitu CV.
Starlight memesan barang kepada setiap vendor lampu, remote, dan sensor.
Sehingga pada saat barang tiba digudang bagian produksi tinggal merakit setiap
komponen barang tersebut sehingga menjadi produk jadi. Dalam artian CV.
Starlight memesan barang jadi untuk dirakit kembali menjadi sebuah produk.
10
3.4 Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Jenis Kegiatan Tarif Upah / (Bulan) Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Upah / Tahun
11
Kendaraan yang digunakan dalam CV. Starlight yaitu berupa mobil box
berukuran sedang dikarenakan jumlah produksi yang cukup banyak sehingga
dibutuhkan kendaraan yang dapat menampung barang dalam sekali angkut. Hal ini
dapat memangkas waktu pengiriman, waktu pengepakan barang, waktu
pengangkutan barang, dan biaya-biaya lainnya.
Gerinda halus 5
1 Ruang Assembling
Solder 5
2 Warehouse Rak 1
Pallet 1
3 Loading & Unloading
Hand Pallet 1
1
QC Conveyor
4
Untuk lokasi pabrik sendiri terletak pada wilayah Jakarta dikarenakan lokasi
vendor yang berada diwilayah jakarta sehingga memudahkan proses pengiriman
barang supaya tidak terjadi keterlamabata atau hambatan dalam memproduksi
barang, selain itu target pasar yang dituju terdapat diwilayah JABODETABEK
sehingga lokasi perusahaan yang terletak dijakarta dijadikan pusat dalam
melakukan aktifitas produksi maupun pemasaran barang. Selain itu jalur atau rute
yang terdapat memudahkan proses pengiriman barang kepada konsumen ataupun
12
retailer, dan mempermudah proses pengiriman barang dari vendor ke perusahaan
CV. Starlight.
Pemeliharaan
Bangunan Rp 10,000,000
Pengendalian Limbah Rp 5,000,000
TOTAL Rp 50,000,000
11'-0" 16'-3"
2'-1 5/8"
Office
11'-0" 4'-6"
2'-9 5/8"
Gudang
Loading/Unloading
11'-5 5/8"
Produksi
9'-0"
5'-0"
3'-6"
13
Tata letak gudang merupakan cara pengaturan fasilitas industri untuk
menunjang kelancaran proses produksi. Tata letak gudang yang baik sangatlah
penting peranannya agar suatu kegiatan proses didalamnya dapat berjalan dengan
lancar. Dalam tata perencanaan tata letak gudang meliputi perencanaan dan
pengaturan letak gudang, peralatan, aliran bahan dan orang-orang yang bekerja
pada masing- masing stasiun kerja. Jika disusun secara baik, maka operasi kerja
menjadi lebih efektif dan efisien. Kondisi tata letak gudang yang tidak berdasar
suatu rancangan tata letak yang menyeluruh dapat menyebabkan ketidak efisienan
waktu pengambilan material yang berujung dalam penanganan material oleh
operator karena keterbatasan waktu.
14
BAB V
ASPEK SDM DAN MANAJEMEN
Dendi Fartawijaya
Direktur
15
5.3 Analisa Jabatan
16
mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja
baru untuk memenuhi kebutuhan SDM (sumber daya manusia) organisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat
deskripsi pekerjaan dan juga spesifikasi pekerjaan.
Sebuah wirausaha atau perusahaan harus dapat mencari dan menarik calon
karyawan yang memiliki kemampuan bekerja dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. Oleh sebab itu, sistem perekrutan tenaga kerja untuk
sebuah perusahaan, perlu memperhatikan prosedur perekrutan yang mampu
memberikan informasi mengenai pelamar yang memiliki kualifikasi dan
kemampuan sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas.
Proses perekrutan di CV. Starlight cukup sederhana, diantaranya adalah :
Memberikan informasi bahwa perusahaan sedang membutuhkan tenaga
kerja..
Menentukan kriteria, misalnya calon tenaga kerja harus mengantongi ijazah
perguruan tinggi. Selain itu, calon tenaga kerja juga harus memiliki
keterampilan dibidangnya, bekerja bagus, mampu bekerja dalam tim, jujur,
loyal, dan mampu bekerja di bawah tekanan.
Seleksi melalui tes, calon tenaga kerja harus mengikuti ujian seleksi, baik
melalui tes psikologi, tes IQ, tes teknis dan tes wawancara.
17
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
SUMBER PEMBIAYAAN
KETERANGAN TOTAL
Modal Sendiri Kredit
A. INVESTASI
HARTA TETAP
Rp
1. Kendaraan Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 -
2. Mesin/Peralatan Rp 2,850,000 Rp 2,850,000
TOTAL HARTA
TETAP Rp 82,850,000 Rp 52,850,000 Rp 30,000,000
B. INVESTASI
HARTA TAK
BERWUJUD
Rp
1. Biaya Pra Operasi Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 -
2. Biaya
Penanggulangan Rp
AMDAL Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 -
TOTAL HARTA Rp
TAK BERWUJUD Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 -
C. TOTAL BIAYA
INVESTASI (A+B) Rp 97,850,000 Rp 67,850,000 Rp 30,000,000
Rp
D. MODAL KERJA Rp 772,000,000 Rp 772,000,000 -
18
E. TOTAL BIAYA
PROYEK (C+D) Rp 869,850,000 Rp 839,850,000 Rp 30,000,000
Jumlah Biaya
Keterangan
Kebutuhan Biaya per Tahun TOTAL
19
Rp
13. Staff SDM
7,000,000
Rp
14. Staff Pemasaran
7,000,000
Rp
15. Staff Keuangan
7,000,000
Rp
16. Staff Produksi
7,000,000
TOTAL BIAYA USAHA Rp 204,000,000
20
PERIODE OPERASI
KETERANGAN
TAHUN 1 ( 2017 ) TAHUN 2 ( 2018 ) TAHUN 3 ( 2019 ) TAHUN 4 ( 2020 ) TAHUN 5 ( 2021 )
Rencana Penjualan (satuan) 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Harga Jual Rp 150,000 150,000 165,000 165,000 181,500
A. HASIL PENJUALAN Rp 1,500,000,000 Rp 1,500,000,000 Rp 1,650,000,000 Rp 1,650,000,000 Rp 1,815,000,000
B. BIAYA POKOK PRODUKSI
1. Bahan Baku & Bahan Pembantu Rp 170,000,000 Rp 178,500,000 Rp 187,425,000 Rp 196,796,250 Rp 206,636,063
2. Upah Tenaga Produksi Rp 348,000,000 Rp 365,400,000 Rp 383,670,000 Rp 402,853,500 Rp 422,996,175
3. Biaya Umum Produksi Rp 50,000,000 Rp 52,500,000 Rp 55,125,000 Rp 57,881,250 Rp 60,775,313
TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 568,000,000 Rp 596,400,000 Rp 626,220,000 Rp 657,531,000 Rp 690,407,550
C. LABA KOTOR ( A - B ) Rp 932,000,000 Rp 903,600,000 Rp 1,023,780,000 Rp 992,469,000 Rp 1,124,592,450
D. BIAYA USAHA
1. Gaji Direktur Rp 25,000,000 Rp 25,000,000 Rp 26,250,000 Rp 26,250,000 Rp 27,562,500
2. Gaji Manajer Produksi Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,750,000 Rp 15,750,000 Rp 16,537,500
3. Gaji Manajer Keuangan Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,750,000 Rp 15,750,000 Rp 16,537,500
4. Gaji Manajer Pemasaran Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,750,000 Rp 15,750,000 Rp 16,537,500
5. Gaji Manajer SDM Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,750,000 Rp 15,750,000 Rp 16,537,500
6. Staff Produksi Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp 7,350,000 Rp 7,350,000 Rp 7,717,500
7. Staff Keuangan Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp 7,350,000 Rp 7,350,000 Rp 7,717,500
8. Staff Pemasaran Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp 7,350,000 Rp 7,350,000 Rp 7,717,500
9. Staff SDM Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp 7,350,000 Rp 7,350,000 Rp 7,717,500
10. Suplai Kantor ( Alat Tulis Kantor ) Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,250,000 Rp 5,250,000 Rp 5,512,500
11. Biaya Sewa Rp 60,000,000 Rp 60,000,000 Rp 63,000,000 Rp 63,000,000 Rp 66,150,000
12. Biaya Listrik, Air, Telfon Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,500,000 Rp 10,500,000 Rp 11,025,000
13. Biaya Kebersihan Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 3,150,000 Rp 3,150,000 Rp 3,307,500
14. Gaji Satpam (1Orang) Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 3,150,000 Rp 3,150,000 Rp 3,307,500
15. Biaya Maintenance (Kendaraan, Mesin) Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,250,000 Rp 5,250,000 Rp 5,512,500
16. Biaya Promosi Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 Rp 5,250,000 Rp 5,250,000 Rp 5,512,500
TOTAL BIAYA USAHA SEBELUM PNYTSN & AMORT Rp 204,000,000 Rp 204,000,000 Rp 214,200,000 Rp 214,200,000 Rp 224,910,000
10. Penyusutan Rp 15,407,143 Rp 15,407,143 Rp 15,407,143 Rp 15,407,143 Rp 15,407,143
11. Amortisasi Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
TOTAL BIAYA USAHA Rp 222,407,143 Rp 222,407,143 Rp 232,607,143 Rp 232,607,143 Rp 243,317,143
E. LABA USAHA ( C- D ) Rp 709,592,857 Rp 681,192,857 Rp 791,172,857 Rp 759,861,857 Rp 881,275,307
F. BIAYA BUNGA 13,5% Rp 3,750,000 Rp 3,750,000 Rp 3,750,000 Rp - Rp -
G. LABA SEBELUM PAJAK ( E - F) Rp 705,842,857 Rp 677,442,857 Rp 787,422,857 Rp 759,861,857 Rp 881,275,307
H. PAJAK 10% Rp 70,584,286 Rp 67,744,286 Rp 78,742,286 Rp 75,986,186 Rp 88,127,531
I. LABA BERSIH ( G - H ) Rp 635,258,571 Rp 609,698,571 Rp 708,680,571 Rp 683,875,671 Rp 793,147,776
21
Tabel 6.3.2 Penyusutan
UMUR PENYUSUTAN
HARTA TETAP NILAI
EKONOMIS PER - TAHUN
Rp
1. Mesin & Peralatan 2,850,000 7 Rp 407,143
2. Inventaris Kantor & Rp
Pabrik 30,000,000 6 Rp 5,000,000
Rp
3. Kendaraan 50,000,000 5 Rp 10,000,000
Jumlah Rp 15,407,143
Tabel 6.3.3 Amortisasi
22
6.4 Proyeksi Arus Kas
D. KEWAJIBAN BANK
1. Angsuran Kredit Investasi Rp - Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp - Rp -
2. Angsuran Kredit Modal kerja Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
TOTAL KEWAJIBAN BANK Rp - Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp - Rp -
E. SALDO AKHIR Rp 772,000,000 Rp 1,415,665,714 Rp 2,033,771,429 Rp 2,750,859,143 Rp 3,453,141,957 Rp 4,264,696,876
23
6.5 Proyeksi Laporan Posisi Keuangan
B. HARTA TETAP
1. Mesin & Peralatan Rp 2,850,000 Rp 2,850,000 Rp 2,850,000 Rp 2,850,000 Rp 2,850,000 Rp 2,850,000
2. Inventaris Kantor Rp 30,000,000 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000
3. Kendaraan Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000
TOTAL HARTA TETAP Rp 82,850,000 Rp 82,850,000 Rp 82,850,000 Rp 82,850,000 Rp 82,850,000 Rp 82,850,000
4. Akum. Penyusutan Rp - Rp 15,407,143 Rp 30,814,286 Rp 46,221,429 Rp 61,628,571 Rp 77,035,714
NILAI BUKU HARTA TETAP Rp 82,850,000 Rp 67,442,857 Rp 52,035,714 Rp 36,628,571 Rp 21,221,429 Rp 5,814,286
HARTA TAK BERWUJUD Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 Rp 15,000,000
1. Akum. Amortisasi Rp - Rp 3,000,000 Rp 6,000,000 Rp 9,000,000 Rp 12,000,000 Rp 15,000,000
NILAI BUKU HARTA TAK BERWUJUD Rp 15,000,000 Rp 12,000,000 Rp 9,000,000 Rp 6,000,000 Rp 3,000,000 Rp -
TOTAL HARTA TETAP Rp 97,850,000 Rp 79,442,857 Rp 61,035,714 Rp 42,628,571 Rp 24,221,429 Rp 5,814,286
24
6.6 Penilaian Investasi
25
IRR
0.20
26
BAB VII
ASPEK AMDAL
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL sendiri merupakan
suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari kegiatan/proyek, yang
dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau
tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya
disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi,
sosial-budaya dan kesehatan masyarakat.Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan
tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif
yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia.
Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif
Iebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka
rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana
kegiatan yang diputuskan tidak Iayak Iingkungan tidak dapat dilanjutkan
pembangunannya.
TUJUAN AMDAL
Secara umum tujuan AMDAL adalah: Menjaga dan meningkatkan kualitas
lingkungan aneka pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah
mungkin. Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu:
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantau
lingkungan hidup.
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
27
Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif
Digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberi
ijin usaha dan/atau kegiatan
MANFAAT AMDAL
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti Porsedur
AMDAL yang benat. Berikut ini beberapa secara umum manfaat yang bisa
diperoleh dari adanya AMDAL:
Sebagai materi/bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
Membantu proses pengambilan keputusan yang benar tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan/program.
Memberi masukan guna penyusunan disain secara rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan.
Memberi masukan bagi penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.Memberi informasi bagi masyarakat umum atas dampak
yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
AMDAL memberikan alternatif solusi minimalisasi dampaktidak baik
(negatif).
AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan
atau pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.
Pada saat pra operasi atau sebelum memulai kegiatan produksi pada PT.
Philips tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Pasalnya
pengelolaan bahan baku maupun kegiatan operasional oleh pihak manajemen
dilakukan dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang cukup penting
khususnya terhadap lingkungan
28
ditimbulkan maka ada beberapa aspek yang mempengaruhi dampak dari
lingkungan sekitar maupun lingkungan warga sekitar yang berada dikawasan
sekitar. Berikut aspek-aspek dampak yang ditinjau dari ekonomi, fisik, sosial, dan
pencemaran antara lain:
1) Dampak ditinjau dari Aspek Ekonomi
Dampak secara ekonomi dalam sebuah pabrik juga berdampak pada masyarakat
sekitar sebagai imbas atas pendirian pabrik. Imbas dari pabrik seharusnya
diimbangi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar. Berikut dampak-
dampak yang ditinjau dari aspek ekonomi antara lain:
Meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar dengan adanya
pabrik lampu remote serta dapat mengurangi pengangguran dalam
lingkup pabrik.
Dengan adanya pabrik di lingkungan masyarakat ini merupakan
momentum untuk meningkatkan kesejahteraan. Biasanya masyarakat
akan berdampak positif semenjak adanya pabrik. Pabrik juga
membutuhkan karyawan dalam melakukan produksinya. Sebagian dari
masyarakat sekitar yang di kawasan pabrik akan mendapatkan kerja
atau yang ingin bekerja di pabrik tersebut sehingga akan mengurangi
pengangguran di sebagian masyarakat tersebut.
Meningkatkan lapangan pekerjaan
Di samping pihak pabrik yang memberikan sebagian untuk di
perkerjakannya dalam proses produksi, tentunya masyarakat juga
diuntungkan dengan adanya pabrik tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan karyawan yang ada di dalamnya, masyarakat sekitar pabrik
juga memanfaatkannnya dengan membuka warung-warung yang
menyediakan makanan atau minuman untuk karyawan disaat karyawan
istirahat ataupun disaat pulang kerja sehingga menambah tingkat
kesejahteraannya.
2) Dampak ditinjau dari Aspek Fisik
Dampak yang ditinjau dari aspek fisik yaitu satu proses masuknya bahan
atau energi ke dalam lingkungan akibat proses penghalusan lampu yang sedang
dirakit berupa debu berbahan plastik dan kaca mengandung zat kimia yang dapat
29
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak dikehendaki baik dari segi kimiawi
ataupun biologis sehingga berdampak negatif bagi kesehatan.
3) Dampak ditinjau dari Aspek Sosial
Analisis dampak lingkungan yang melibatkan aspek sosial yang berkaitan
dengan upaya untuk mengetahui bagaimana pola hidup seseorang dalam memaknai
perusahaan tersebut. Di samping itu norma-norma sosial terhadapnya.
Sebagian proses perekrutan karyawan dilakukan diluar masyarakat sekitar.
Dampak yang mendasar dari masyarakat selain pada dari pencemaran adalah proses
perekrutan. Meskipun sebagian masyarakat sekitar mendapatkan pekerjaan di
pabrik tersebut tetapi sebagian lagi proses tersebut dilakukan diluar masyarakat
sekitar. Ini berarti masyarakat yang tidak berdampak langsung juga merasakan,
sehingga pihak masyarakat sekitar kurang empati terhadap pabrik dan dapat
mengurangi kepercayaan masyarakat sekitar.
7.4 Penanggulangan AMDAL
Mengubah proses,
Mengganti sumber energi,
Mengelola limbah,
Menambah alat bantu.
30
1) Mengubah Proses
Apabila dalam suatu proses industri dan teknologi terdapat bahan buangan
(limbah) yang berupa zat-zat kimia, maka akan terjadi pencemaran lingkungan oleh
zatzat kimia, baik melalui pencemaran udara, pencemaran air maupun melalui
pencemaran daratan. Keadaan ini harus dihindari, yaitu dengan mengubah proses
yang ada dan memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas. Beberapa proses
dalam kegiatan industri dan teknologi sudah ada yang melakukan cara ini dan
ternyata berhasil baik.
2) Mengganti Sumber
Energi Sumber energi yang digunakan pada berbagai kegiatan industri dan
teknologi sebagian besar masih mengandalkan pada pemakaian bahan bakar fosil,
baik minyak maupun batubara. Seperti telah diuraikan di muka bahwa pemakaian
bahan bakar fosil menghasilkan komponen pencemar udara yang berupa gas S02,
N02, H2S dan lain sebagainya. Hal ini bisa dikurangi dengan memakai bahan bakar
LNG (Liquified Natural Gases) yang menghasilkan gas buangan yanglebih bersih.
3) Mengelola Limbah
31