Anda di halaman 1dari 3

E.

RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH


Rangkaian listrik merupakan elemen dasar dari semua peralatan elektronika,
seperti pesawat penerima radio, televise, VCD, atau DVD dan computer. Kita telah
mempelajari beberapa prinsip dasar arus listrik dan sekarang kita akan menerapkan
beberapa prinsip dasar itu untuk menganalisis rangkaian listrik arus searah.
Jika menggambar diagram rangkaian listrik, kompenen-komponen seperti resstor,
sumber ggl, voltmeter, dan amperemeter biasanya disajikan dalam bentuk symbol-simbol,
seperti ditunjukan pada table 7.5.

TABEL
GAMBAR

Jika dua atau lebih hambatan dihubungkan dari ujung ke ujung seperti pada
gambar 7.20a, maka hambatan-hambatan itu dikatakan dihubungkan secara SERI.
Hambatan-hambatan ini dapat berupa bola lampu, elemen pemanas, atau peralatan listrik
yang lain (gambar 7.20b). pada gambar 7.20a, muatan yang melalui R1 juga akan melalui
R2 dan kemudian R3. Dengan demikian, arus I yang melalui setiap hambatan sama besar.
Diandaikan pada ujung-ujung rangkaian seri ini dihubungkan dengan beda potensial V.
kita dapat menentukan beda potensial pada ujung-ujung R1,R2,dan R3 yaitu V1, V2, dan
V3 (gambar 7.20a). dengan menggunakan hukum ohm, diperoleh
𝑉1 = 𝐼𝑅1 , 𝑉2 = 𝐼𝑅2 , 𝑉3 = 𝐼𝑅3 erdasarkan hukum kekekalan energy, beda potensial
V harus sama dengan jumlah semua beda potensial dari masing-masing hambatan. Jadi,
𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 = 𝐼𝑅1 + 𝐼𝑅2 + 𝐼𝑅3 = 𝐼(𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 )
𝑎𝑡𝑎𝑢

𝑉
= (𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 )
𝐼

Sekarang kita akan menentukan hambatan ekivalen Rek yang akan menarik arus I yang
sama ketika dihubungkan dengan sumber tegangan V. jadi,

𝑉
𝑉 = 𝐼𝑅𝑒𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 = 𝑉𝑒𝑘
𝐼
Dengan demikian, berdasarkan persamaan diatas diperoleh

𝑅𝑒𝑘 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3

Secara umum, untuk sejumlah hambatan yang disusun secara seri berlaku
𝑅𝑒𝑘 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯

Persamaan diatas menunjukan bahwa Rek rangkaian seri selalu lebih besar dari pada
hambatan penyusunnya yang paling besar.

GAMBAR 7.21

Gambar 7.21. menunjukan sebuah ilustrasi aliran air yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hambatan rangkaian seri. Seperti aliran air yang melalui dua pintu air
dengan kelajuan yang sama, arus yang sama juga mengalir melalui dua resistor yang
dihubungkan secara seri. Untuk aliran air pada gambar 7.21 berlaku ∆𝑦1 + ∆𝑦2 = ∆𝑦.
Demikian pula beda potensial antara ujung-ujung dua hambatan yang disusun seri sama
dengan jumlah dari beda potensial masing-masing hambatan. Jadi, ∆𝑉1 + ∆𝑉2 = ∆𝑉 .

Dua atau lebih hambatan yang dihubungkan sedemikian sehingga arus dari suber
ggi terbagi menjadi beberapa cabang yang terpisah (gambar 7.22a) dikatakan terhubung
secara paralel . rangkaian listrik di rumah – rumah dan gedung – gedung biasnya diatur
sedemikian sehingga semua peralatan listrik dihubungkan secara parallel (gambar 7.22)
dalam rangkaian paralel , jika di putus salah satu arus (missal, R1 pada gambar 7.22a),
arus yang lain tetap mengalir . sedangkan untuk rangkaian seri, jika salah satu alat
dimatikan (missal R1 pada gambar 7.20a), maka arus yang lain juga berhenti.

Pada rangkaian paralel , sebagai mana ditunjukan pada gambar 7.22a, arus total I
yang dihasilkan oleh sumber ggl terbagi menjadi tiga cabang. Andaikan arus yang
melalui hambatan R1 , R2 , dan R3 berturut - turut adalah I1 ,I2 , dan I3. Karena muatanlistrik
kekal, arus yang menuju titik cabang harus sama dengan arus yang keluar dari titik
cabang. Dengan demikian, pada gambar 7.22a berlaku

𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3
Jika hambatan-hambatan dihubungkan secara pararel, masing-masinghambatan
mempunyai tegangan yang sama. Dengan demikian, besarnya 𝐼1 , 𝐼2 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼3 adalah

𝑉 𝑉 𝑉
𝐼1 = 𝑅 , 𝐼2 = 𝑅 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼3 = 𝑅
1 2 3

Untuk menetukan hambatan ekivalen 𝑅𝑒𝑘 yang akan menarik arus I yang sama
dengan ketiga hambatan pararel . Hambatan ekivalen 𝑅𝑒𝑘 ini harus memenuhi

𝑉
𝐼=
𝑅𝑒𝑘

Dari persamaan diatas, diperoeh

𝑉 𝑉 𝑉 𝑉
𝑅𝑒𝑘
= 𝑅 + 𝑅 + 𝑅 , atau
1 2 3

Anda mungkin juga menyukai