Anda di halaman 1dari 4

A.

Peran Etika dan CSR dalam Strategi Pemasaran


Berkaitan dengan Menanggapi permintaan pelanggan, bersama dengan ancaman
peningkatan regulasi, perusahaan semakin memasukkan etika dan tanggung jawab sosial
ke dalam proses perencanaan pemasaran strategis. Reputasi organisasi dapat dirusak oleh
kinerja yang buruk atau perilaku pelanggaran etis. Tentunya, para stakeholder yang paling
terkena imbas masalah akan mempunyai pergeseran persepsi mengenai reputasi
perusahaan. Di sisi lain, mereka yang bahkan tidak terkena imbas langsung terhadap
masalah juga dapat mengalami pergeseran persepsi terhadap reputasi perusahaan seperti
dipengaruhi oleh berita atau pendapat publik.

1. Dimensi Tanggung Jawab Sosial


Tanggung jawab sosial adalah konsep luas yang terkait dengan kewajiban organisasi
untuk memaksimalkan dampak positifnya pada masyarakat sambil meminimalkan
dampak negatifnya. tanggung jawab sosial terdiri dari empat dimensi: ekonomi,
hukum, etika, dan filantropi

1. 1 Ekonomi dan hukum


Dari perspektif ekonomi, semua perusahaan harus bertanggung jawab
kepada pemegang saham yang memiliki hubungan sebagai pemangku
kepentingan serta mempengaruhi reputasi perusahaan.
Tanggung jawab ekonomi menghasilkan keuntungan dari melayani
karyawan dan masyarakat pada umumnya karena dampaknya terhadap tingkat
pekerjaan serta pendapatan di daerah tempat perusahaan berada. Pemasar juga
memiliki harapan, untuk mematuhi hukum dan peraturan. Ini adalah suatu hal
yang menantang karena legaliltas dan lingkungan (termasuk di dalamnya
keadaan sosial, regulasi dan hukum) sulit untuk diterka karena sangat mungkin
terjadi beberapa perubahan mengenai suatu peraturan.
1. 2 Etika
Etika pemasaran selanjutnya berpicu pada beberapa dasar, norma dan
nilai yang dianut oleh pemerintah, rakyat, dan perusahaan itu sendiri. Hal
mendasar dari prinsip-prinsip ini telah dikodifikasi sebagai hukum dan
peraturan untuk mendorong pemasar agar dapat menyesuaikan diri dengan
harapan perilaku etis dalam bermasyarakat.
1. 3 Filantropis
Tanggung jawab filantropis. Tanggung jawab ini, yang melampaui etika
pemasaran, tidak diperlukan perusahaan, tetapi mereka mempromosikan
kesejahteraan manusia atau niat baik dan melampaui dimensi tanggung jawab
sosial, hukum, dan etika. Perusahaan dapat meraih tujuan finansial dengan cara
menarik kepercayaan konsumen dan disaat bersamaan juga menjaga lingkungan
dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan jenis dan tujuan perusahaan.
2. Etika pemasaran dan strategi
Etika pemasaran mencakup prinsip dan standar yang memandu perilaku individu
dan kelompok dalam membuat keputusan pemasaran. Strategi pemasaran harus
mempertimbangkan pemangku kepentingan termasuk manajer, karyawan, pelanggan,
regulator pemerintah, pemasok, pemegang saham, masyarakat, dan kelompok minat
khusus yang semuanya berkontribusi pada standar yang diterima dan harapan masyarakat.
Standar paling dasar dari standar ini telah disesuaikan sebagai hukum dan peraturan untuk
mendorong perusahaan agar sesuai dengan harapan masyarakat terhadap perilaku bisnis.
jika sebuah perusahaan tidak mengikuti standar dan prosedur yang berlaku di
lingkungannya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap reputasi perusahaan dan Sanksi serta
beberapa akibat dapat muncul dari pihak eksternal terutama stakeholders seperti hilangnya
kepercayaan, ketidak puasan pelanggan, hingga proses hukum, hal ini dpat terjadi.
Mengingat bahwa begitu banyak kesuksesan perusahaan bergantung pada persepsi
publik terhadap perusahaan, reputasi perusahaan adalah salah satu sumber daya internal
terbesarnya yang secara langsung memengaruhi keberhasilan strategi pemasaran. Nilai
reputasi positif sulit diukur, tetapi sangat penting dan sekali hilang bisa sulit diperoleh
kembali
3. Tantangan Berprilaku Etis dan Bertanggung Jawab Sosial
Setiap individu pasti memiliki kepentingan, nilai, dan tujuannya masing masing
Ketika terjadi ketidak pahaman ataupun saling tidak menghormati nilai yang dianut
masing masing, dapat terjadi sebuah pelanggaran etika dan konflik. Maka seharusnya
dalam sebuah organisasi, dilakukan sebuah “framing” di awal agar sesama anggota dapat
saling mengerti dan saling menselaraskan dengan visi misi dan tujuan sebuah organisasi
maupun perusahaan. Hal ini dapat berpengaruh dengan etika yang nantinya diterapkan
dalam pemasaran.

B. Kegiatan Kegiatan tidak etis dalam pemasaran


Masalah etika adalah masalah, situasi, atau peluang yang dapat diidentifikasi yang
membutuhkan individu atau organisasi untuk memilih dari beberapa tindakan yang
harus dievaluasi sebagai benar atau salah, etis atau tidak etis.
1. Masalah etika secara keseluruhan
a) Menyalahartikan kemampuan perusahaan
b) Manipulasi atau penyalahgunaan data atau informasi
c) Eksploitasi anak-anak atau kelompok yang kurang beruntung
d) Invasi privasi
e) Kegiatan anti persaingan
f) Perilaku kasar
g) Penyalahgunaan sumber daya perusahaan

2. Masalah etika terkait produk

umumnya muncul ketika perusahaan gagal mengungkapkan risiko yang terkait dengan
produk atau informasi mengenai fungsi, nilai, atau penggunaan suatu produk. Ini masalah
umum di banyak industri, termasuk mobil, mainan, obat-obatan, dan industri lain di mana
masalah keamanan atau desain ikut bermain.
Isu etis terkait produk yang umum lainnya melibatkan produk palsu, terutama di bidang
pakaian, audio, dan video saluran, dan perangkat lunak komputer.

3. Masalah Etis terkait-Harga

Penetapan harga adalah salah satu yang paling diawasi dan diatur dari semua aktivitas
pemasaran. Mengingat bahwa perbedaan harga dapat menciptakan keunggulan kompetitif
yang signifikan, setiap upaya untuk secara artifisial memberi satu perusahaan keunggulan
atas yang lain tunduk pada intervensi hukum atau peraturan.
Diskriminasi harga dapat terjadi ketika perusahaan mengenakan harga yang berbeda
kepada pelanggan yang berbeda. Secara umum, diskriminasi harga adalah ilegal, kecuali
perbedaan harga memiliki dasar dalam perbedaan biaya sebenarnya dalam menjual produk
ke satu pelanggan relatif terhadap yang lain (seperti diskon volume dan pencocokan harga
kompetitif).

4. Masalah Etis terkait Promosi

Praktik pemasaran yang salah atau menyesatkan dapat merusak kepercayaan pelanggan
dalam suatu organisasi. Komisi Perdagangan Federal memantau bisnis untuk praktik
tipuan dan mengambil tindakan pendisiplinan bila diperlukan.
Masalah etika juga muncul ketika perusahaan menggunakan pernyataan ambigu, di mana
klaim sangat lemah sehingga pemirsa, pembaca, atau pendengar harus menyimpulkan
pesan yang dimaksudkan pengiklan. Karena secara inheren samar-samar, menggunakan
kata-kata yang ambigu memungkinkan perusahaan untuk menolak niat untuk menipu.

Anda mungkin juga menyukai