PENDAHULUAN
bagian terpenting dan menjadi perhatian para pembaca laporan keuangan tersebut
salah satu aspek paling sering digunakan untuk menarik investor, pemasok,
yang menaksir bahwa tingkat laba ditambah jumlahnya apabila tidak mencapai dan
dikurangi apabila dianggap relatif tinggi sesuai dengan yang diharapkan. Praktik
income smoothing pada dasarnya muncul karena adanya agency conflict (masalah
theory adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Hal tersebut
konflik kepentingan antara principal dan agent. Agency conflict kemudian muncul
perusahaan tinggi maka kinerja agent dinilai baik terhadap perusahaan, di mana
akan berdampak pada pemberian insentif yang lebih besar terhadapnya. Sedangkan
principal menginginkan laba yang tinggi dengan tujuan ingin mendapatkan dividen
akuntansi ini penting bagi pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini
berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiaannya. Para pengguna internal
kewajiban bagi pihak manajemen untuk melaporkan laporan keuangan secara tepat
waktu.
Ayres, ada tiga faktor yang bisa dikaitkan dengan munculnya praktik-praktik
yang pertama biasanya dikaitkan dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi
aliran kas dan juga keuntungan yang secara pribadi merupakan wewenang dari para
manajer (managers discretion). Contoh untuk hal ini antara lain adalah dengan
ongkos (beban biaya) atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu
tidak lancar, kerugian atau keuntungan atas penjualan aktiva, dan perkiraan-
perkiraan akuntansi lainnya seperti misalnya beban piutang ragu ragu, dan
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Dewi dan Carina (2008). Dalam
asset, net profit margin, sektor industri, dan financial leverage. Pembaruan yang
NPM, EVA, dan cash holding berpengaruh terhadap praktik perataan laba (income
(BEI).
1. Salah satu bagian terpenting dan menjadi perhatian para pembaca laporan
2. Laba akuntansi perusahaan adalah salah satu aspek paling sering digunakan
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah
Net Profit Margin (NPM), Economic Value Added (EVA), dan Economic Value
Added (EVA) terhadap perilaku incomel smoothing. Penelitian ini dilakukan pada
mengetahui :
1. Hubungan antara penilaian kinerja keuangan dengan Return on
1. Bagi peneliti
keuangan dengan ROI, NPM, EVA, dan cash holding terhadap income
mendatang.
2. Bagi Investor
3. Bagi Perusahaan
KAJIAN PUSTAKA
agent. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham
bertindak sebagai principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent
kepentingan principal.
antara principal dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang
oleh angka akuntansi. Hal ini memacu agent untuk memikirkan bagaimana
memperkecil jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba
normal, dan usaha untuk memperbesar jumlah laba yang dilaporkan jika laba
aktual lebih kecil dari laba normal. Selain itu, perataan laba didefinisikan
laba karena adanya motivasi eksternal, internal dan posisi serta bonus yang
diterima manajer. Motivasi eksternal ditunjukkan oleh usaha pemilik saat ini
akuntansi yang dipilih oleh para manajer, mereka berupaya melakukan saving
memiliki kinerja yang baik sehingga bonus yang mereka harap dapat mereka
terima.
Menurut Eckel (1981), jenis perataan laba dibagi menjadi dua, yaitu real
cara ini (Koch, 1981 dan Holthausen et. al., 1995). Misalnya, seorang manajer
yaitu praktik perataan laba yang dilakukan secara sengaja dengan perubahan
biaya dan atau pendapatan dari suatu periode ke periode yang lain yang
berbeda.”
1. Unsur penjualan
periode yang akan datang pembuatan fakturnya dilakukan pada periode ini
rusak dan selanjutnya dilaporkan telah terjual dengan harg yang lebih
2. Unsur biaya
dikeluarkan (Sutrisno 2000). Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini
memiliki arti yang penting sebagai salah satu teknik analisis rasio keuangan yang
ROI merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk
perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net
Sebutan lain untuk rasio ini adalah net operating profit rate of return atau
Stewart & Stern seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart &
Co pada tahun 1993 mengembangkan suatu konsep baru yaitu EVA (Economic
Value Added). EVA atau nilai tambah ekonomis merupakan pendekatan baru
perusahaan dalam tahun berjalan, dan hal ini sangat berbeda dengan laba
akuntansi. EVA yang mencoba mengukur nilai tambah (value creation) yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost
of capital) yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA berusaha
dalam pengertian ekonomi. Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan
perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal
(Utama 1997).
membedakan aktivitas yang value added dari aktivitas yang non-value added.
mengurangi biaya-biaya yang timbul akibat aktivitas yang tidak menambah nilai.
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang dipakai dalam mengukur
margin laba atas penjualan, rasio ini akan melukiskan penghasilan bersih
dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih
(Kasmir, 2008:200). Net Profit Margin merupakan suatu pengukuran dari setiap
satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya,
Net Profit Margin merupakan suatu pengukuran dari setiap satuan nilai
penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga dan
pajak. Diduga net profit margin berpengaruh terhadap income smoothing karena
margin ini terkait dengan objek perataan penghasilan (Suwito dan Herawaty,
2005:138). Secara logis margin ini terhubung langsung dengan objek income
Teori agensi menyatakan bahwa adanya konflik yang terjadi antara manajemen
memiliki free cash flow yang tinggi akan menghadapi agency problem yang
kas di perusahaan.
perusahaan yang tertangkap basah oleh SEC karena melakukan perataan laba,
pada saat pertama kali diumumkan, rata-rata harga sahamnya akan turun sebesar
9%. Sloan (1993) dan Holthausen, Larcker & Sloan (1995), dalam Priyo (2002),
menemukan bukti bahwa return saham masa depan akan menurun pada
perusahaan yang dalam item laporan laba-rugi saat ini hanya mengandung
banyak akrual, dan akan meningkat pada perusahaan yang item pelaporan laba-
dengan Net Profit Margin (NPM), berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
akan lebih mungkin melakukan perataan laba. Hal ini disebabkan karena
laba pada masa yang akan datang sehingga memudahkan dalam menunda atau
mempercepat laba.
pada perataan laba, semakin tinggi cash holding maka perataan laba yang
dilakukan perusahaan juga akan semakin tinggi. Sifat cash holding yang sangat
likuid membuat kas sangat mudah dicairkan dan mudah untuk dipindah.
perusahaan yang selama ini melaporkan laba yang tinggi akan berusaha agar laba
smoothing.
2.3 Kerangka Berpikir
(transakasi) riil.
Praktik perataan laba meliputi usaha untuk memperkecil jumlah laba yang
dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba normal, dan usaha untuk
memperbesar jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih kecil dari laba
disengaja terhadap fluktuasi pada beberapa level laba supaya dianggap normal
bagi perusahaan.
dikeluarkan.
ROI merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk
perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net
suatu perusahaan, misalnya investor yang terlalu berpusat keapda laba sebuah
perusahaan. dalam hal ini, penilaian kinerja keuangan dengan ROI, NPM, EVA
dan Cash Holding juga berpengaruh terhadap praktik Income Smooting dalam
sebuah perusahaan.
pada hasil telaah teoritis seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk lebih
Variabel Independen
ROI (Return On
Investment )
Variabel Dependen
NPM (Net Profit Margin) Income Smooting
Cash Holding
Gambar 2.1
Kerangka Teoritis
2.4 Hipotesis
Bagian ini akan menjelaskan tentang hipotesis pengaruh penilaian kinerja keuangan
dengan ROI, NPM, EVA, dan cash holding terhadap income smoothing pada
berikut:
income smoothing.
income smoothing.
smoothing.
smoothing.