Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN

KULIAH KERJA NYATA ( KKN )


PERIODE GENAP TAHUN 2017/2018

KELOMPOK : 112
DUSUN : KEMLOKOLEGI
DESA : PUCAKWANGI
KECAMATAN : PAGERUYUNG
KOTA : KENDAL

Disusun oleh:
1. Sony Charvelino (Ketua) 18.J1.0036
2. Bagas Nugroho (Kordes ) 15.D1.0168
3. Aneliananda Dian P. (Sekretaris) 15.I1.0091
4. Asih Dian Putri Sinaga (Bendahara) 15.D1.0220
5. Natalia (Anggota) 15.E1.0216
6. Angling Wicaksono (Anggota) 14.A1.0137

Dosen Pembimbing Lapangan : Ibu Angelika Riyandari, Ph.D.

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG

2018

i
ii

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
PROGRAM KULIAH KERJA NYATA
PERIODE SEMESTER GENAP TA. 2017/2018

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Pembinaan : Pemberdayaan Masyarakat Desa Pucakwangi


Melalui Penyuluhan dibidang Pendidikan, Pemasaran Produk, Teknologi,
dan Kesehatan Pangan.
2. Daerah Pembinaan : Desa Pucakwangi, Kecamatan Pageruyung,
Kendal.
3. Jumlah Anggota Binaan : 8 Orang
4. Tim Pelaksana KKN :
Ketua : Sony Charvelino / 18.J1.0036
Koordinator Desa : Bagas Nugroho / 15.D1.0168
Sekretaris : Aneliananda Dian P / 15.I1.0091
Bendahara : Asih Dian Putri Sinaga / 15.D1.0220
Anggota : Natalia / 15.E1.0216
Anggota : Angling Wicaksono / 14.A1.0137
Biaya Kegiatan : Rp. 6.800.000

Semarang, 24 Agustus 2018

Ketua Kelompok 112, Dosen Pembimbing Lapangan,

Sony Charvelino Angelika Riyandari, Ph.D


NIM 18.J1.0036 NPP : 058.1.1996.201
iii

Menyetujui, Mengetahui,
Kepala LPPM Ka.P3M

DR.Berta Bekti Retnawati MSi Rudy Elyadi, SE, MM


NPP.058.1.1998.219 NPP : 058.1.1989.053
iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan observasi di Dusun
Kemlokolegi, Desa Pucakwangi, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal untuk
dapat menyusun beberapa program kerja yang akan dilakukan pada saat Kuliah Kerja
Nyata (KKN) berlangsung. Kuliah Kerja Nyata pada kelompok 112 dilakukan di Dusun
Kemlokolegi, Desa Pucakwangi, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, Jawa
Tengah. Semua ini dapat terlaksana dengan lancar oleh karena doa, nasihat, bimbingan,
serta dukungan dari semua pihak yang selalu mendukung penulis. Maka dari itu, penulis
ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. F Ridwan Sanjaya, SE, S.Kom, MS.IEC selaku Rektor Universitas Katolik
Soegijapranata yang telah memberikan motivasi kepada seluruh peserta KKN dalam
menjalankan program KKN periode semester genap tahun 2017 / 2018.

2. Bapak Handoko selaku Kepala Desa Pucakwangi yang sudah bersedia menerima
peserta KKN.

3. Ibu Angelika Riyandari Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing dengan sabar, dan memberikan saran yang menuntun kami di dalam
menyusun dan melaksanaan program KKN.

4. Bapak Rudi Elyadi, SE. MM selaku Kepala LPPM yang telah memberikan dorongan
dan semangat kepada para peserta KKN.

5. Teman–teman KKN satu desa Pucakwangi yang bersama berjuang dalam


pelaksanaan KKN 2017/2018 ini.
v

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang penulis lakukan dalam
penyusunan laporan Observasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini. Oleh sebab itu, penulis
memerlukan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun bagi penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Semarang,18 Agustus 2018

Kelompok 112 Dusun Kemlokolegi


vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………. viii

BAB I ……………………………………………………………………………. 9

PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 9

1.1 Gambaran Umum dan keadaan Lokasi ……………………………………… 9


1.2 Kondisi Sosial Ekonomi Budaya dan Pemerintahan Sosial Budaya ………... 10
1.3 Potensi Wilayah …………………………………………………………….. 11

BAB II …………………………………………………………………………. 12

PERMASALAHAN DAN PROGRAM KERJA ……………………………….. 12

2.1 Identifikasi Masalah .,……………………………………………………….. 12

2.2 Pemilihan Masalah ………………………………………………………….. 13

2.3 Program Kerja ………………………………………………………………. 14

BAB III ………………………………………………………………………… 15

PELAKSANAAN PROGRAM ……………………………………………….. 15

3.1 Program Desa ………………………………………………………………... 16

3.2 Program Utama ……………………………………………………………… 17

3.3 Program Penunjang …………………………………………………………. 19


vii

BAB IV …………………………………………………………………………… 38

PENUTUP ……………………………………………………………………….. 38

4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….. 39

4.2 Saran …………………………………………………………………………. 40


viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Web dan Logo Desa Pucakwangi …………………………………. 16


Gambar 2. Program Bimbingan Belajar ………………………………………. 18
Gambar 3. Program Re-Desain Balai Desa ……………………………………. 20
Gambar 4. Program Sinau Bahasa Inggris ……………………………………. 23
Gambar 5. Program Promosi Produk Pengolahan Jagung ……………………. 25
Gambar 6. Program Sibusa Goes Online ………………………………………… 28
Gambar 7. Program Sosialisasi Budaya Mengkonsumsi Jajan Sehat …………. 31
Gambar 8. Program Be One to Be Strong ……………………………………. 37
9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum dan Keadaan Lokasi KKN


Kecamatan Pageruyung adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten
Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Batas-batas wilayah yang ada di Kecamatan
Pageruyung yaitu:
a. Utara : Desa Pageruyung
b. Timur : Desa Krikil
c. Selatan : Desa Petung
d. Barat : Desa Bangun Sari
Kecamatan Pageruyung termasuk kecamatan yang sudah berkembang.Kondisi
perekonomian disana juga sudah cukup baik dan berkembang. Keberadaan pertokoandan
minimarket sudah ada meskipun tidak banyak, dan jalannya pun sudah ber-aspal. Mayoritas
penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani, peternak, dan pedagang.
Kelompok 112 KKN Periode Genap tahun 2017/2018 mendapat kesempatan untuk
mengabdi di Kecamatan Pageruyung tepatnya di Desa Pucakwangi. Desa Pucakwangi terdiri
dari 3 Dusun, 4 RW dan 22 RT. Saat ini Desa Pucakwangi dipimpin oleh seorang Kepala
Desa yang bernama Bapak Handoko. Berdasarkan data kantor statistik Kabupaten Kendal,
Kecamatan Pageruyung terletak pada 464mdpl dengan suhu rata-rata maksimum 32°C dan
minimun 18°C.Jarak tempuh dari desa menuju ke kecamatan adalah sekitar 0,5 km sedangkan
jarak tempuh dari desa menuju ke ibukota kabupatenadalah sekitar 32km. Desa Pucakwangi
terdiri dari 3 dusun, yaitu Dusun Kemlokologi, Dusun Pucung, dan Dusun Dawuhan. Ada
fasilitas transportasi umum untuk menuju ke Desa Pucakwangi yang berupa angkutan umum.
Berdasarkan laporan bulanan dari desa pada tahun 2018, jumlah penduduk Desa
Pucakwangi adalah 3.326 jiwa.Penduduk laki-laki berjumlah 1.680 jiwa, sedangkan
penduduk wanita berjumlah 1.646 jiwa.Fasilitas pendidikan yang terdapat di Desa
Pucakwangi meliputi PAUD yang berjumlah 2 unit, TK berjumlah 4 unit, Sekolah SD/MI
berjumlah 3 unit, SMP berjumlah 1 unit , dan SMA berjumlah 1 unit. Sarana tempat ibadah
yang ada di Desa Pucakwangi yaitu Masjid yang berjumlah 2 unit dan Mushola yang
berjumlah 26 unit dan sarana kesehatan yaitu Posyandu/Polindes terdapat 4 unit. Kami
melakukan observasi sebanyak 2 kali, pada tanggal 11 Juli 2018 dan 17 Juli
2018.Berdasarkan observasi yang kami lakukan, kami mendapatkan gambaran umum Desa
10

Pucakwangi yaitu kondisi dan jalan menuju ke Desa Pucakwangi sudah ber-aspal dan sudah
baik.

1.2. Kondisi Sosial Ekonomi Budaya dan Pemerintahan


Kondisi Desa Pucakwangi yang berada di Kecamatan Pageruyungan Kota Kendal sudah
berkembang dan maju.Beberapa rumah warga sudah dibangun dengan baik.Kondisi jalan
raya juga sudah memiliki kondisi yang cukup baik.Mata pencaharian sebagian besar warga di
Desa Pucakwangi adalah sebagai petani, buruh tani, pedagang, serta peternak.Pada warga
dengan mata pencaharian petani, mereka menanam jagung, jambu, kopi, pala, dan cengkeh.
Kemudian untuk warga yang memiliki mata pencaharian buruh tani, mereka bekerja dengan
cara menggarap lahan pertanian milik warga setempat. Warga dengan mata perncaharian
pedagang, mereka menjual hasil bumi yang mereka tanam kepada tengkulak untuk dijual ke
pasar.Kemudian pada warga yang memiliki mata pencaharian bertenak, mereka beternak
ayam dan lebah madu.
Terdapat beberapa kebudayaan di Desa Pucakwangi,yang pertama adalah kebudayaan
gotong royong yang sangat erat dengan warga di Desa Pucakwangi. Contohnya, warga saling
membantu pada saat ada warga lain yang sedang mempunyai acara-acara penting
(pernikahan, hajatan, sunatan, serta acara-acara kebudayaan setempat). Kebudayaan yang
kedua adalah keramahan yang dimiliki oleh warga Desa Pucakwangi terhadap para
pendatang. Keramahan dalam bentuk senyum, sapa, dan salam terhadap para pendatang.
Kebudayaan keramahan yang dimiliki oleh warga sekitar ditunjukkan kepada kami saat
melakukan observasi ke Desa Pucakwangi.Bapak Seketaris Desa beserta staff lainnya sangat
memiliki sikap terbuka terhadap kedatangan kami semua.Lalu yang ketiga adalah kerukunan
antar warga yang tinggal di Desa Pucakwangi.
Warga Desa Pucakwangi 100% beragama muslim dan menganut budaya Jawa dalam
kesehariannya. Oleh sebab itu, warga di Desa Pucakwangi sangat menjunjung tinggi nilai-
nilai kerukunan. Selain itu, Desa Pucakwangi juga menjadi pusat perkembangan agama
muslim di Kecamatan Pageruyung. Pada saat kami melakukan wawancara terhadap kepala
Desa Pucakwangi, beliau mengatakan bahwa nilai kerukunan antar warga sangat dijunjung
tinggi, dan tidak ada perbedaan antara masyarakat dengan agama lain, maupun masyarakat
dari golongan manapun.Beliau juga berpesan kepada kami, bahwa kami juga harus mampu
untuk menjaga kerukunan antar kelompok yang sedang melakukan KKN di Desa
Pucakwangi.
11

Susunan organisasi yang ada di Desa Pucakwangi dipimpin oleh seorang Kepala Desa
yaitu Bapak Handoko.Bapak Handoko berperan dalam mengatur segala hal yang berkaitan
dengan kegiatan-kegiatan dan sebagai wakil warga Desa Pucakwangi untuk menghadiri
acara-acara penting.Selain itu, Bapak Handoko juga dibantu oleh para karyawan di Kantor
Kepala Desa Pucakwangi.Karyawan yang bertugas meliputi sekretaris desa, bendahara desa,
serta karyawan pembantu yang lainnya.

1.3. Potensi Wilayah


Potensi yang terdapat di Desa Pucakwangi adalah pertanian, peternakan, serta
perdagangan. Dalam sektor pertanian, beberapa warga ada yang memiliki sawah dan
perkebunan sendiri, tetapi ada juga yang mengerjakan sawah dan perkebunan milik orang
lain. Di Desa Pucakwangi, memiliki potensi hasil bumi yang dapat berkembang yaitu jagung,
jambu biji, ketela, dan pala. Melihat potensi tersebut, hasil bumi tersebut seharusnya dapat
dikembangkan untuk mempunyai nilai jual yang tinggi.Seperti contohnya jagung dapat
dikembangkan dan diberi inovasi baru menjadi keripik jagung, mie jagung, serta minyak
jagung.Kurang berkembangnya produk olahan dari hasil bumi tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya wawasan dan informasi masyarakat mengenai inovasi produk olahan hasil
pertanian. Selain itu juga didukung oleh kurangnya fasilitas pendukung dan pengawasan
secara langsung dari pihak tertentu, sehingga ini dapat berdampak dalam proses
pengembangan kedepannya.Dengan melakukan pemberdayaan kepada para warga di Desa
Pucakwangi terkait tentang cara mengolah hasil bumi tersebut dengan baik dan benar,
diharapkan mampu menambah wawasan serta pemasaran hasil bumi warga kepada
masyarakat di daerah lain.
12

BAB II
PERMASALAHAN DAN PROGRAM KERJA

2.1.Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Desa Pucakwangi, ditemukan
beberapa masalah yang teridentifikasi, antara lain:
 Pertanian
Hasil pertanian meliputi jambu biji dan jagung cukup melimpah.Cara pemasaran yang
dilakukan masyarakat Desa Pucakwangi hanya dilakukan dengan langsung menjual dalam
kondisi mentah, sehingga uang hasil penjualannya pun terbatas dan seadanya.Tidak adanya
penanganan lebih lanjut untuk mengolah produk pertanian tersebut menjadi produk yang
memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Hal ini tentu menjadi salah satu permasalahan
yang dapat diperbaiki karena apabila produk pertanian tersebut dapat terlebih dahulu diolah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi maka akan dapat meningkatkan nilai
penjualannya. Nilai penjualan yang meningkat dapat meningkatkan pula penghasilan
masyarakat serta meningkat pula kondisi perekonomian Desa Pucakwangi.
 Sarana Bimbingan Belajar
Dewasa ini, pendidikan menjadi sarana utama dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan yang tinggi sangat diperlukan anak-anak dalam masa yang akan mendatang.
Pendidikan yang diiberikan kepada seorang anak juga dipengaruhi oleh orang tua. Orang tua
berperan aktif dalam melakukan pendampingan dan membimbing anak-anak. Pertama kali
kami datang ke Desa Pucakwangi, kami melihat banyak anak-anak di desa yang kurang
mendapatkan bimbingan dan pendampingan oleh orang tua saat bermain maupun belajar di
rumah. Mayoritas orang tua di Desa Pucakwangi bekerja sebagai petani, sehingga banyak
menghabiskan waktu di sawah. Pada saat kami melaksanakan kegiatan Bimbingan
Belajar,Anak-anak sangat antusias dalam belajar karena mereka tidak memiliki sosok
pendamping saat belajar dirumah,sehingga nilai akademik yang mereka dapatkan kurang
baik. Oleh sebab itu,kami juga bersemangat untuk mengajari mereka belajar bersama agar
mreka lebih bisa mendapatkan nilai yang baik dan lebih mengerti ilmu yang mereka
dapatkan.Selain belajar bersama,kami juga melakukan dinamika dengan anak-anak dalam
bentuk bermain dan bernyanyi bersama.

.
13

 Sistem Informasi Desa


Desa Pucakwangi merupakan jantung kota di Kecamatan Pageruyung. Sudah
tersedianya berbagai macam fasilitas pendidikan, kesehatan, pasar, bahkan adanya angkutan
umum menjadikan Desa Pucakwangi sebagai desa yang lebih maju.Namun ketika kami
melakukan observasi, ternyata desa tersebut belum memiliki sistem informasi desa. Sistem
informasi desa ini dapat berguna untuk menunjukan kepada orang banyak bagaimana profil
dan kondisi Desa Pucakwangi, potensi hasil bumi Desa Pucakwangi, ataupun hal lain yang
berkaitan dengan informasi Desa Pucakwangi sehingga ketika Desa Pucakwangi memiliki
web tersendiri untuk profilnya, maka akan memudahkan masyarakat lain menemukan
informasi Desa Pucakwangi dengan lebih mudah.

2.2. Pemilihan Masalah


Setelah melakukan kegiatan observasi, diketahui bahwa terdapat beberapa masalah di
Desa Pucakwangi, kelompok kami membagi masalah ke dalam 3 kategori, yaitu masalah
utama dan masalah penunjang, dan masalah lanjutan. Adapun rincian permasalahannya
adalah sebagai berikut :

2.2.1. Masalah Utama


Belum tersedianya Sistem Informasi, Web, dan Logo Desa Pucakwangi.

2.2.2. Masalah Penunjang


Kurangnya Bimbingan dan Pendampingan belajar pada anak-anak di lingkungan Desa
Pucakwangi.

2.2.3.Masalah Lanjutan
 Kurangnya inovasi produk olahan hasil bumi dan sistem pengemasan produk tersebut.
 Kurangnya metode pemasaran produk olahan tersebut sehingga produk hanya
dipasarkan kepada orang-orang di sekitar desa saja.
 Perancangan desain untuk membantu proses renovasi gedung balai desa.
 Perlu adanya bimbingan belajar dan pembentukan karakter untuk anak-anak sekolah
dasar.
14

2.3. Program Kerja


Program kerja yang akan kami laksanakan dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu
program kerja utama ,program kerja penunjang, dan program kerja lanjutan yang ketiganya
berkaitan dengan rincian masalah yang telah kami susun di atas. Masing-masing kategori
memiliki program kerja yang berbeda.
15

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM

3.1 Program Utama


Membuat Web dan Logo Desa Pucakwangi
A. Penanggung Jawab
Kelompok 111 & 112
B. Tujuan
Dari Program Utama yang kelompok 111 & 112 laksanakan,bertujuan untuk
mengenalkan Desa Pucakwangi kepada seluruh Masyarakat tentang potensi-potensi
apa saja yang ada di Desa Pucakwangi,serta memperkenalkan tentang nilai-nilai
keagamaan Muslim dan juga tentang Pemberdayaan Manusia di Desa Pucakwangi.
C. Sasaran
Tempat-tempat di Desa Pucakwangi serta Kelompok-kelompok program di
Desa Pucakwangi.
D. Latar Belakang
Pertama kali kami melakukan observasi lapangan di Desa Pucakwangi, kami
mengalami kesulitan saat mengakses informasi Desa Pucakwangi melalui internet.
Padahal, kami mendapatkan informasi bahwa Desa Pucakwangi memiliki banyak
potensi desa yang dapat dikembangkan dan dilihat oleh masyarakat luas. Melihat
permasalahan yang terjadi, kami kemudian menyampaikan ide dari kelompok kami
kepada aparat desa terkait program pembuatan Web dan Logo Desa Pucakwangi.
E. Sumber Dana
Sumber dana yang kami gunakan berasal dari Universitas.
F. Permasalahan
Pada saat kami melaksanakan program Web dan Logo Desa Pucakwangi,
kami memiliki beberapa kendala yang ada. Kendala yang pertama, susah untuk
mendapatkan informasi mengenai profil Desa Pucakwangi. Kedua, tidak adanya
sumber daya manusia untuk mengatur dan mengelola Web Desa Pucakwangi.Ketiga,
masyarakat di Desa Pucakwangi kurang memiliki pengetahuan dalam bidang
teknologi.
16

G. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan pembuatan WEB,kami awali dengan mencari informasi
tentang desa pada tanggal 27 Juni 2018 dan dihari-hari berikutnya kami membuat
Web dan Logo Desa. Didalam Web terdapat Profil Desa, Logo Desa, Video Vlog dan
juga tentang Kelompok-kelompok Pemberdayaan Manusia.
H. Dokumentasi dan Hasil Pengabdian
Kelompok kami telah melaksanakan program Web dan Logo selama berada di
Desa Pucakwangi. Berikut kami sertakan hasil dokumentasi dari program pembuatan
Web dan Logo Desa Pucakwangi

Gambar 1. Web dan Logo Desa Pucakwangi

I. Dukungan Eksternal
Pihak yang membantu dalam melaksankan kegiatan WEB adalah perangkat
Desa untuk mendapatkan informasi tentang profil Desa serta informasi-informasi
lainnya.
17

3.2 Program Kelompok


Bimbingan Belajar di Desa Pucakwangi
A. Penanggung Jawab
Kelompok 112
B. Tujuan
Bimbingan Belajar yang kelompok kami laksanakan bertujuan untuk
menambah dan berbagi ilmu kepada anak-anak di Desa Pucakwangi.Kami berperan
sebagai pembimbing yang mengajak mereka belajar dengan menggunakan metode
yang lebih menarik.
C. Sasaran
Anak-anak Sekolah di lingkungan sekitar Desa Pucakwangi
D. Latar Belakang
Pertama kali kami melaksanakan kegiatan Bimbingan Belajar,Anak-anak
sangat antusias dalam belajar karena mereka tidak memiliki sosok pendamping saat
belajar dirumah,sehingga nilai akademik yang mereka dapatkan kurang baik.Oleh
sebab itu,kami juga bersemangat untuk mengajari mereka belajar bersama agar mreka
lebih bisa mendapatkan nilai yang baik dan lebih mengerti ilmu yang mereka
dapatkan.Selain belajar bersama,kami juga melakukan dinamika dengan anak-anak
dalam bentuk bermain dan bernyanyi bersama.
E. Sumber Dana
Sumber dana yang kami gunakan berasal dari Universitas.
F. Permasalahan
Terdapat beberapa permasalahan yang kami temui didalam pelaksanaan
Bimbingan Belajar yaitu motivasi anak untuk terlibat aktif dalam belajar sangat
sedikit,mereka lebih memilih untuk bermain.Anak-anak yang datang untuk
Bimbingan Belajar malas untuk membaca buku pelajaran yang mereka bawa sehingga
ketika mereka ditanya sebuah pertanyaan mereka tidak bisa menjawab.Anak-Anak
juga kurang mampu dalam menangkap mata pelajaran yang diajarkan seperti bahasa
Inggris ,Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
18

G. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Bimbingan Belajar dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2018.Program
Bimbingan Belajar yang kami berikan dilaksanakan 3 kali dalam seminggu yaitu
setiap hari Senin,Rabu dan Jumat,pelaksanaan Bimbingan Belajar dimulai dari pukul
19.00–21.00. Kami memulai kegiatan Bimbingan Belajar dirumah Bapak
Handoko,namun yang datang hanya 8 orang,kami memberitahukan kepada anak-anak
yang datang Bimbingan Belajar untuk mengajak teman-teman yang lain untuk
bergabung belajar bersama.Dihari selanjutnya jumlah yang mengikuti Bimbingan
Belajar bertambah sehingga kami lebih bersemangat untuk mengajari mereka.Kami
juga memberikan motivasi dan semangat untuk anak-anak supaya lebih bersemangat
dalam belajar.
H. Dokumentasi dan Hasil Pengabdian
Kelompok kami telah melaksanakan program Bimbingan Belajar selama
berada di Desa Pucakwangi.Berikut kami sertakan hasil dokumentasi dari program
Bimbingan Belajar.

Gambar 2. Program Bimbingan Belajar


19

I. Dukungan Eksternal
Pihak yang membantu dalam melaksankan kegiatan Bimbingan Belajar adalah
Ibu Umniyah Nihayatul.Ibu berperan dalam menyampaikan informasi bahwa kegiatan
Bimbingan Belajar kami laksanakan tiga kali dalam seminggu kepada Ibu-ibu di
lingkungan sekitar dan anak-anak yang masih bersekolah.

3.3 Program Penunjang

3.3.1 Re-desain Kantor Balai Desa (RAB)

A. Penanggung Jawab
Angling Wicaksono (14.A1.0137).
B. Sasaran
Kantor Balai Desa.
C. Pendahuluan
Pada awal observasi ke Balai Desa Pucakwangi, saya melihat bahwa bangunan
Balai Desa Pucakwangi masih belum memiliki tempat parkir yang memadai dan juga
ada beberapa titik pada bangunan yang sudah memerlukan renovasi. Setelah
membicarakan program individu kepada Kepala Desa Pucakwangi, saya juga diminta
untuk merubah Aula Pertemuan menjadi Gedung Serbaguna yang memiliki fungsi
utama sebagai lapangan badminton dan juga merubah bangunan kantor menjadi 2
lantai. Tujuan untuk melakukan re-desain atau renovasi ini yaitu untuk lebih
memajukan Desa Pucakwangi dengan menambahkan fasilitas – fasilitas yang ada di
Kantor Balai Desa Pucakwangi.
D. Sumber Dana
Uang dari Universitas Katolik Soegijapranata.
E. Permasalahan
Pada saat pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya) terdapat beberapa
permasalahan, yaitu pada saat perhitungan satuan biaya per item yang lumayan
merumitkan. Permasalahan lainnya yaitu mencari harga satuan bahan dan harga
satuan pekerjaan yang biayanya berbeda dengan harga di Semarang. Solusi dari
permasalahan tersebut yaitu:
- Mengerjakan bersama dengan bantuan Reza (kelompok 111).
- Mengerjakan saat sepi, karena butuh konsentrasi.
- Konsultasi dengan teman yang sudah berpengalaman mengerjakan RAB.
20

F. Pelaksanaan Kegiatan
Pada tanggal 7 Agustus 2018, saya memulai mengerjakan perhitungan RAB
setelah desain bangunan disetujui oleh Kepala Desa Pucakwangi. Perhitungan pada
hari ini hanya sampai pada pencarian harga satuan bahan dan pekerjaan. Karena tidak
menemukan harga satuan pekerjaan yang tersedia, maka kami memakai harga satuan
biaya dan pekerjaan yang ada di Semarang dan juga telah berkonsultasi dengan teman
yang sudah berpengalaman.
Pada tanggal 8-11 Agustus 2018, saya menghitung semua RAB yang
diperlukan dalam renovasi Balai Desa Pucakwangi. Namun, masih terdapat beberapa
yang salah saat saya konsultasikan dengan teman saya. Pada tanggal 12 Agustus 2018,
saya mengerjakan revisi pekerjaan RAB dan melakukan pengecekan ulang lagi
apakah ada yang kurang dari poin-poin harga satuan barang hingga menjadi RAB
Kantor Balai Desa Pucakwangi dan hari ini juga saya mengajukan hasil pekerjaan
Desain dan RAB yang telah dibuat kepada Kepala Desa Pucakwangi.

G. Dokumentasi dan Hasil Pengabdian


Gambar 3. Program Re-Desain Balai Desa
21

H. Pembahasan
Program individu perhitungan RAB ini dapat dibilang berhasil, karena semua
perhitungan yang ada sudah saya buat dengan semaksimal mungkin dan juga
mendapat bantuan dari teman-teman saya. Hasil biaya akhir yang cukup tinggi ini
dikarenakan kami memilih bahan yang memiliki spesifikasi yang tinggi agar dapat
bertahan hingga kurang lebih 50 tahun kedepan.
I. Hasil Program Penunjang
Re-desain Kantor Balai Desa (RAB)

Saat pertama kali survey di Kantor Balai Desa Pucakwangi, saya melihat
bahwa kurangnya fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kantor Balai Desa Pucakwangi,
salah satunya yaitu parkiran yang tidak memadai. Hal inilah yang menjadi alasan saya
untuk mencoba membantu untuk Re-desain Kantor Balai Desa Pucakwangi. Namun
saya tidak dapat mengerjakan itu sendiri tanpa bantuan Reza dari kelompok 111,
maka dari itu kami memiliki program penunjang yang sama namun berbeda
pekerjaan, saya bagian mengerjakan RAB sedangkan Reza mengerjakan desainnya.

Pada awal pembuatan RAB saya sudah mendapatkan kesulitan dalam mencari
harga satuan bahan dan pekerjaan, karena takut terlalu lama untuk survey satu persatu
harga satuan bahan, maka saya memutuskan untuk menggunakan harga satuan bahan
dari Semarang. Pada hari-hari setelahnya akhirnya perhitungan RAB telah selesai
dengan sepesifikasi yang tinggi dan memiliki total harga penawaran Rp
581,316,168.04
22

3.3.2 Pengajaran Basic Bahasa Inggris pada Murid SD Negeri 2 PucakWangi

A. Penanggung Jawab.
Sonny Charvelino (18.J1.0036)
B. Sasaran.
Murid - murid SD Negeri 2 PucakWangi kelas 3 dan 4
C. Pendahuluan
Karena Pendidikan amatlah penting untuk generasi bangsa, khususnya Bangsa
Indonesia dan untuk lebih memajukan anak anak SDN 2 Desa Pucak Wangi
Kecamatan Pageruyung, Salah satu pendidikan yang penting adalah Pengajaran
Bahasa Inggris untuk anak - anak, Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa
Internasional yang mendunia, Pendidikan Bahasa Inggris sejak dini sangat penting
agar dalam menghafal dan menyusun kata secara tertulis dan oral dapat digunakan
sebagai alat komunikasi dengan tujuan memberikan bekal kemampuan dan
ketrampilan dasar kepada siswa.
Pada saat observasi dan bertanya pada Kepala Desa dan juga Kepala Sekolah,
Beliau memberitahu bahwa murid murid SD kelas 3 dan kelas 4 belum mendapatkan
pendidikan Bahasa Inggris, dan saya berinisiatif untuk melakukan pengajaran basic
bahasa Inggris khususnya pada murid kelas 3 dan kelas 4, karena kelas 5 dan 6 sedang
ada kegiatan pramuka , jadi saya tidak bisa mengajar kelas 5 dan 6 dikarenakan
padatnya kegiatan kelas tersebut .Tujuan saya mengadakan pengajaran basic bahasa
Inggris agar Memberikan pengetahuan kosa kata Bahasa Inggris, Memberikan
pengetahuan tentang cara pengucapan bahasa Inggris dan tata penulisan yang benar
pada siswa – siswi.
D. Sumber Dana
Uang dari Universitas dan sebagian uang pribadi.
E. Permasalahan
Pada saat pelaksanaan pengajaran basic bahasa Inggris di SD Negeri 2
PucakWangi, permasalahan pertama yang timbul adalah adanya 2 -3 anak yang
lamban dalam berpikir atau mencatat apa yang saya ajarkan contohnya ketika saya
mengajarkan tentang nama nama warna dan huruf , beberapa anak itu hanya diam dan
melihat ke arah buku, belum ada usaha seperti anak anak lain yang saling melihat
catatan temannya. Permasalahan ke dua adalah adanya anak anak kelas lain yang
23

berusaha masuk ke kelas itu dan membuat gaduh suasana pelajaran pagi itu. Solusi
dari ke 2 permasalahan tersebut ialah Memberikan perhatian khusus pada anak – anak
yang kurang bersemangat dalam belajar dengan mengajarinya cara menulis yang
benar dan dibimbing secara perlahan, kemudian dari masalah kedua solusinya adalah
dengan menutup pintu dan diberi meja serta ada yang duduk di meja tersebut agar
pintu sementara tidak dapat dibuka serta bekerja sama dengan guru guru yang ada
untuk membujuk anak anak yang membat gaduh tersebut.
F. Pelaksanaan Kegiatan
Pada hari Kamis,26 Juli kami ke sekolah untuk mengurus perijinan serta
berkenalan dengan Kepala Sekolah beserta guru guru SDN 2 PucakWangi,berkeliling
sekolah serta berkenalan dengan murid murid SDN tersebut, Pada tanggal 28 Juli
pukul 8 pagi saya memulai pengajaran saya yang pertama yaitu memulai materi
pertama, nama nama warna dan mengenal bagian bagian rumah dalam bentuk
gambar. Saya menggunakan laptop dan proyektor yang tersedia dari SDN 2
PucakWangi sendiri setelah menerangkan dan memberitahu mereka untuk mencatat,
saya memberikan soal, menunggu jawaban,mengecek, kemudian memanggil mereka
satu persatu untuk memberikan hadiah berupa makanan dan minuman ringan. Hari ke
2, 3, dan 4 pun berlangsung dengan cara yang sama tetapi pada hari ke 2 dan 3 saya
menggunakan metode poster dalam mengajar dan materi yang berbeda antara lain
alphabet dan nama nama sayuran, sedangkan hari ke 4 kami kedatangan tamu dari Ibu
– Ibu DPL yang terhormat yaitu Mrs. Angelika Riyadari Ph.D. dan Mrs. Emilia Ninik
Aydawati SP.,M.Hum untuk ikut berpartisipasi dalam pengajaran hari ke 4 tersebut,
sekaligus kunjungan beliau yang ke 3.

G. Dokumentasi dan Hasil Pengabdian


Gambar 4. Program Sinau Bahasa Inggris
24

H. Hasil Pembahasan
Pengajaran Bahasa Inggris yang dilakukan di SDN 2 Pucak Wangi dinyatakan
cukup berhasil, walaupaun ada permasalahan permasalahan yang timbul, tetapi
dengan kerja sama kelompok dan antar kelompok permasalahan tersebut dapat
teratasi. Murid – murid dapat mencerna dengan baik pelajaran yang diberikan dan
dapat menjawab pertanyaan dengan nilai yang memuaskan.

3.3.3 Program Penunjang : Promosi Produk Pengolahan Puding Jagung dan Selai
Jagung

A. Penanggung Jawab

Bagas Nugroho (15.D1.0168)

B. Sasaran.

Awalnya Para petani, pedagang jagung, namun saat play sasaran berubah menjadi Ibu
ibu PPK dan Ibu ibu di Desa Pucak Wangi.

C. Pendahuluan

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting
di dunia, selain gandum dan padi. Selain penghasil karbohidrat yang tinggi, jagung juga
tinggi gula namun aman untuk gula darah, menjaga kesehatan mata, melindungi dari risiko
penyakit jantung, dan menurunkan risiko kanker usus. Tanaman yang memiliki nama latin
Zea mays L ini juga memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga baik dikonsumsi dan
mudah dijadikan dasar dari makanan. Bagi penduduk Indonesia sendiri jagung sudah
merupakan salah satu panganan pokok.

Alasan saya mengambil program ini karena ketika saya melakukan observasi dan
kedua, Bapak Kepala Desa mengatakan bahwa Desa Pucakwangi sendiri merupakan
penghasil jagung terbesar di Kecamatan Paguruyung, dan benar ketika saya melakukan
survey langsung disana. Walaupun penghasilan jagung sudah tercukupi, saya ingin lebih
memajukan lagi perekonomian masyarakat disana terutama jagung dengan cara memasarkan
jagung tersebut dikarenakan kurangnya wawasan masyarakat tentang cara mempromosikan
25

bisnis yang baik, kurang beraninya masyarakat disana untuk berbisnis melalui online dan
market place, dan kurangnya minat pembeli di era digital seperti sekarang.

D. Dokumentasi & Hasil Pengabdian

Gambar 5. Program Promosi Produk Pengolahan Jagung

E. Pembahasan

Materi tentang Bisnis Jagung Pinter saya angkat menjadi program individu karena
bertujuan untuk :

- Membantu masyarakat tentang strategi yang tepat dalam mempromosikan produknya.

- Membantu masyarakat untuk berani berbisnis melalui online shop dan market place.

- Untuk meningkatkan lagi omzet jual beli jagungnya.

- Dan melakukan pemasaran yang efektif dan kreatif agar menjadi daya tarik
masyarakat luar untuk membeli.

Selain itu juga ada manfaatnya yaitu :

- Meningkatkan wawasan masyarakat bagaimana cara berbisnis yang efektif dan kreatif
seperti memberi bonus product tersebut, memberikan diskon, kemasan yang menarik,
menggunakan online shop, market place dan lain lainya.

- Dapat mengelola pemasaranya menjadi lebih baik lagi.


26

F. Hasil dari Program

Setelah saya melakukan program individu saya, perasaan saya begitu senang, bukan
karena senang sudah menyelesaikan program namun saya senang karena banyak ibu ibu
disana yang bertanya cara nya bagaimana sih caranya berbisnis online , bikin akun online ,
bikin market place dan lain lain, dengan rasa semangat saya menjelaskanya secara rinci dan
terlebih lagi ada 1 orang ibu ibu juga mau mencoba berbisnis bisnis jagung pintar melalui
online yaitu Ibu Kepala Desa. Kenapa hanya 1 orang ? Saya sudah mensurfey ternyata
banyak ibu ibu yang masih takut bisnis melalui online, seperti takut lupa passwordnya, lupa
step step bisnis onlinenya, ribet, dan takut tidak laku dan hanya mau bisnis secara langsung
saja Walaupun hanya 1 orang yang berminat tapi itu kepuasan bagi saya karena telah berhasil
melakukan program tersebut.

3.3.4 SIBUSA goes Online

A. Penanggung Jawab
Asih Dian Putri Sinaga : 15.D1.0220
B. Sasaran
Ibu-Ibu Kelompok Wanita Tani ( KWT )
C. Pendahuluan
Penambahan packaging dalam SIBUSA dilakukan karena pemasaran akan lebih
banyak dilihat oleh konsumen bila pengemasan yang ada sangat menarik serta mempunyai
standarisasi seperti kemasan snack lainya yang sejenis yang sekarang ini banyak
dipasarkan melalui media sosial.
D. Permasalahan
a. Kurangnya pengetahuan bagaimana cara memasarkan produk dengan online.
b. Terkendala oleh anggota kelompok yang rata-rata adalah ibu-ibu rumah tangga yang
belum begitu mengetahui cara-cara dalam pemasaran online.
c. Hanya ada beberapa anggota ibu-ibu Kelompok Wanita Tani yang memakai media
social seperti instagram,facebook,whatapps dsb.
d. Plastik pouch dan sticker menjadi biaya tambahan.
27

E. Tujuan
Tujuan dari Program Penunjang ini supaya Kelompok Wanita Tani (KWT) bisa belajar
tentang pemasaran produk secara online,serta dapat menjadi sebuah contoh untuk inovasi-
inovasi lain kedepannya.
F. Manfaat
Dari Produk Kelompok Wanita Tani saya belajar tentang bagaimana cara untuk
menambah jumlah kemasan agar lebih bervarian,serta lebih bisa dijual kedalam pasar
yang lebih luas dengan desain sticker yang dibuat untuk mempercantik dan diharapkan
dapat menarik hati para konsumen yang akan membeli produk dari KWT yaitu
SIBUSA(Stick Buah dan Sayur).Kelompok Wanita Tani juga berterimakasih atas
partisipasi dalam penambahan packaging dari SIBUSA yang lebih baik lagi,serta telah
membantu Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pemasaran yang dilakukan secara
online.Kelompok Wanita Tani kami ajarkan untuk dapat mengakses media sosial
Instagram untuk lebih aktif lagi dalam memasarkan produk SIBUSA dalam media sosial
yang saya buatkan,serta saya menyarankan untuk SIBUSA dipasarkan melalui media
penjualan online seperti Shopee,Tokopedia,Bukalapak dan media penjualan online
lainnya.
G. Pelaksanaan Program
Tempat : Rumah Warga Desa Pucakwangi

Hari / Tanggal : Kamis, 08 Agustus 2018


Selasa – Kamis, 1-3 Agustus 2017
Waktu : 14.00 – selesai
Sasaran : Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)

H. Hasil Pengabdian
Memberi pengetahuan kepada Kelompok Wanita Tani tentang packaging yang baik
serta bagaimana cara memasarkan produk SIBUSA ke dunia online. Dari hasil
pengabdian ternyata Kelompok Wanita Tani (KWT) memang kesusahan dalam sistem
pemasaran SIBUSA.Dengan keterbukaan semua anggota Kelompok Wanita Tani saya
lebih mudah untuk belajar bersama tentang sistem pemasaran online dan manfaatnya bagi
penjualan dari produk SIBUSA.saya membuatkan Instagram bagi Kelompok Wanita Tani
(KWT) untuk bisa memasarkan SIBUSA secara online. Dengan Program yang saya buat
28

tanggapan seluruh anggota dari Kelompok Wanita Tani sangat baik,semua anggota juga
menyarankan untuk dibantu dalam sistem pemasaran,karena memang masalah utama dari
produk SIBUSA adalah dalam segi pemasaran yang masih kurang baik,karena tidak ada
rekan yang berkompeten dalam bidang manajemen pemasaran.
Gambar 6. Program Sibusa Goes Online
29

I. Pembahasan
Kami datang kerumah salah satu anggota dari Kelompok Wanita Tani(KWT),kami
mengikuti runtutan acara yang biasanya dilaksanakan oleh kelompok,seperti arisan didalam
Kelompok Wanita Tani,Pembayaran iuran bulanan,serta membahas tentang Kelompok
Wanita Tani yang akan mengikuti acara tahunan yang ada di Desa Pucakwangi yaitu
Karnaval. Kami membuka proram ini dengan perkenalan dengan seluruh anggota Kelompok
Wanita Tani yang hadir dalam perkumpulan yang memang dilaksanakan setiap satu bulan
sekali,kami menyampaikan maksud dari kedatangan dari KKN UNIKA
SOEGIJAPRANATA yaitu ingin memberikan usulan tentang penambahan packaging dari
produk SIBUSA serta cara-cara untuk memasarkan SIBUSA ke media sosial.Kami
mengajarkan bagaimana baiknya packaging yang lebih simple agar dapat dibawa kemana-
mana dan dengan adanya packaging yang lebih simple serta pembuaan sticker didalam
packaging dapat menarik para konsumen agar membeli produk dari KWT yaitu SIBUSA.
J. Pelaksanaan Program
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel . Pelaksanaan Program Sibusa Goes Online
Hari, Tanggal Waktu Kegiatan

Kamis, 03 Agustus 14.00 – Memperkenalkan pengemasan produk SIBUSA


2018 Selesai dalam bentuk packaging yang lebih kecil serta
berbagi cara untuk memasarkan SIBUSA
kedalam media sosial Instagram
30

3.3.5 Sosialisasi Budaya Mengkonsumsi Jajan Sehat


A. Penanggung Jawab
Aneliananda Dian Pradita/15.I1.0091
B. Sasaran
Ibu PKK dan Anak-anak Desa Pucakwangi
C. Pendahuluan
Anak-anak usia sekolah dasar banyak yang mengonsumsi makanan-makanan yang
dijual oleh penjual-penjual jalanan yang biasanya jauh dari kata sehat. Orangtua
(khususnya ibu) biasanya tidak berani untuk menegur perilaku jajan anak-anaknya.
Selain itu juga untuk para Ibu masih kurang sekali pengetahuan tentang bagaimana
cara mengolah bahan alami seperti buah dan sayur sebagai jajanan yang sehat dan
enak bagi anak-anak. Buah dan sayuran adalah bagian penting dalam pola makan
sehat yang ideal.
Nutrisi di dalamnya sangat baik untuk menjaga kestabilan kesehatan tubuh,
terutama kandungan mineral dan vitaminnya. Sayuran merupakan menu yang menu
yang hampir ada di dalam hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik dalam
keadaan mentah sebagai lalapan atau dalam berbagai bentuk masakan dan olahan.
Dewasa ini, telah terjadi perubahan pola konsumsi pangan pada anak-anak di
Indonesia yang menyebabkan anak-anak lebih suka jajan di pinggir jalan dibanding
mengkonsumsi buah dan sayur sebagai olahan makanan. Hal ini dapat memicu
munculnya penyakit degeneratif dan metabolik pada anak-anak sehingga dirasa perlu
adanya penyuluhan dan sosialisasi tentang bagaimana membudayakan dan membuatn
sendiri jajanan yang sehat bagi anak-anak.
D. Tujuan
Sosialisasi tersebut diadakan dengan tujuan agar para Ibu di Desa Pucakwangi
bisa membuatkan jajan sehat untuk anak-anaknya dan anak juga dapat mengurangi
jajan di pinggir jalan menjadi menerapkan pola hidup sehat dengan cara
mengkonsumsi jajan sehat dari bahan alami yaitu buah dan sayur.
E. Sumber Dana
Sumber dana yang kami gunakan berasal dari Universitas.
F. Permasalahan
Dalam pelaksanaan program individu ini sebenarnya tidak terlalu banyak
permasalahan yang ditemui karena para Ibu yang datang pada waktu sosialisasi
semuanya menangkap baik informasi apa saja yang disosialisasikan. Hanya saja
31

ketika para Ibu mencicipi produk jajanan sehat yang dibagikan (puding jagung dan
selai jagung), bermacam komentar tentang rasa produk tersebut yang kurang manis
atau terlalu manis. Namun permasalahan itu dapat diatasi karena jika untuk masalah
rasa, saat menambahkan gula pada produk para Ibu bisa menyesuaikannya dengan
selera masing-masing sehingga bisa tercipta rasa yang cocok dengan selera masing-
masing.

G. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Sosialisasi Budaya Mengkonsumsi Jajan Sehat ini dilakukan pada hari
Minggu, 29 Juli 2018 pukul 15.00 di Balai Desa Pucakwangi. Kegiatan ini diikuti
oleh kurang lebih sekitar 20 Ibu PKK. Kegiatan sosialisasi ini berlangsung bersamaan
dengan adanya arisan PKK Desa Pucakwangi sehingga setelah acara arisan selesai,
sosialisasi tersebut baru bisa dilakukan. Kegiatan ini juga berjalan dengan lancar
karena para Ibu yang menjadi sasaran memperhatikan hal-hal yang disampaikan
dengan baik. Berbagai macam pertanyaan yang ditanyakan oleh para Ibu juga
semuanya dapat terjawab dengan baik dan jelas sehingga sosialisasi tersebut dapat
memberikan pengetahuan baru bagi para Ibu. Contoh produk jajan sehat yang
dibagikan juga dapat diterima dengan baik oleh para Ibu.

H. Dokumentasi dan Hasil Pengabdian


Berikut kami sertakan hasil dokumentasi dari Program Sosialisasi Budaya
Mengkonsumsi Jajan Sehat
Gambar 7. Program Sosialisasi Budaya Mengkonsumsi Jajan Sehat
32

I. Dukungan Eksternal

Dalam melakukan program individu ini saya mendapatkan banyak dukungan, terutama
dari Ibu Ketua PKK Desa Pucakwangi yaitu Ibu Nihayatul Umniyah. Ibu Umi inilah yang
sudah membantu saya dalam mengumpulkan para Ibu PKK untuk menjadi sasaran program
yang saya kerjakan. Selain dari Ibu Umi, saya juga mendapat dukungan dari seluruh teman-
teman KKN Desa Pucakwangi. Teman-teman inilah yang membantu saya dalam
mempersiapkan semuanya saat sebelum sosialisasi berlangsung hingga sosialisasi berhasil
dilakukan.

3.3.6 Edukasi Nilai-nilai Kerjasama pada Anak-anak Sekolah Dasar Negeri 02


Pucakwangi.
A. Penanggung Jawab
Natalia /15.E1.0216
B. Sasaran
Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 02 Pucakwangi Kelas 01 dan 02
C. Latar Belakang
Di Desa Pucakwangi terdapat tiga sekolah dasar. Pengajaran yang
berlangsung dilakukan secara formal dan informal. Anak-anak mendapatkan
pengetahuan dan pembelajaran pada saat berada di sekolah secara formal. Pengajaran
informal juga sudah dilaksanakan, namun masih terbatas belum maksimal
dikarenakan jumlah guru yang belum memadai.
33

Pengajaran informal bisa meliputi beberapa hal, mengenai nilai-nilai moral


yang ditanamkan pada anak,keterampilan tangan, maupun kegiatan ekstrakulikuler.
Nilai-nilai moral perlu ditanamkan sejak dini pada anak-anak, supaya nantinya anak-
anak dapat bertumbuh dan berkembang pada sosialnya dengan baik.
D. Permasalahan
SD Negeri 02 Pucakwangi berada di jalan Serma Darsono, Desa Pucakwangi,
Kendal . Pada saat saya dan tim datang untuk melakukan observasi, saya dan tim
menemukan beberapa permasalahan yang ada, yaitu : pertama, kurangnya sikap sopan
santun dari siswa-siswi di SDN 02 Pucakwangi. Kedua, siswa-siswi kelas 1-3 kurang
dapat bertingkah laku dengan baik kepada teman-teman sebayanya ( sering bertengkar
pada saat bermain dan jam istirahat ). Ketiga, siswa-siswi memiliki kekurangan pada
nilai-nilai kerjasama.
Hal tersebut terlihat pada kurangnya kekompakkan selama berada di dalam
kelas. Pada saat saya dan tim mengajak untuk bermain, awalnya hanya beberapa siswa
yang mau diajak untuk bermain. Selain itu, pada saat permainan berlangsung,
komunikasi diantara para siswa-siswi juga kurang, sehingga terkadang melanggar
aturan di dalam permainan. Kurangnya kerjasama di dalam kelompok siswa-siswi
juga membuat permainan menjadi kurang efektif dan kurang berjalan dengan baik.
E. Tujuan
Tujuan diadakannya program ini yaitu untuk mengajarkan nilai-nilai yang ada
di dalam kerjasama, supaya siswa-siswi mampu menerapkan nilai-nilai tersebut di
dalam kehidupan.
F. Manfaat
Siswa-siswi SDN 02 Pucakwangi dapat mengetahui dan memahami nilai-nilai
kerjasama sehingga mampu meningkatkan kerjasama di sekolah, di rumah, maupun di
pergaulan sehari-hari.
34

G. Pelaksanaan Program
a) . Waktu Pelaksanaan
Tabel Pelaksanaan Program Be One to Be Strong
Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

Jumat / 27 Juli 2018 09.00 - 09.15 - Pembukaan dan Perkenalan Tim kepada siswa-siswi kelas 1
SD.
09.15 - 09.30 - Memberikan materi mengenai nilai-nilai di dalam kerjasama
( secara verbal ).

09.30 – 09.45 - Games I : Karet Berpindah ( Praktek mengenai nilai-nilai


kerjasama di dalam kelompok ).

09.45 – 10.00 -Games II : Telur Naga


( Praktek mengenai nilai-nilai kerjasama di dalam kelompok ).

10.00 – 10.15 -Games III : Pensil Gantung ( Praktek mengenai nilai-nilai


kerjasama di dalam kelompok ).

10.15 – 10.30 -Mengulang kembali poin-poin nilai kerjasama kepada siswa-


siswi dan penutupan ( dengan membagikan snack kepada
siswa – siswi ).

Rabu / 8 Agustus 09.30 - 09.45 - Pembukaan dan Perkenalan Tim kepada siswa-siswi kelas 2
2018 SD.
09.45 - 10.00 - Memberikan materi mengenai nilai-nilai di dalam kerjasama
( secara verbal ).

10.00 – 10.15 - Games I : Karet Berpindah ( Praktek mengenai nilai-nilai


kerjasama di dalam kelompok ).

10.15 – 10.30 -Games II : Telur Naga


( Praktek mengenai nilai-nilai kerjasama di dalam kelompok ).
35

10.30 – 11.00 -Games III : Pensil Gantung ( Praktek mengenai nilai-nilai


kerjasama di dalam kelompok ).

10.45 – 11.00 -Mengulang kembali poin-poin nilai kerjasama kepada siswa-


siswi dan penutupan ( dengan membagikan snack kepada
siswa – siswi ).

b) . Alat dan Bahan


1. Sedotan
2. Karet gelang
3. Balon
4. Botol plastik bekas
5. Tali rafia
6. Pensil
7. Snack
c) . Anggaran
1. Sedotan ( 1 pack ) Rp. 10.000
2. Karet Gelang Rp. 4.000
3. Balon ( 3 pack ) Rp. 15.000
4. Tali Rafia Rp. 6.000
5. Pensil Rp. 15.000
6. Snack Rp. 50.000

Total Rp. 100.000

d) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat


1. Faktor Pendukung
- Pihak sekolah bersikap sangat terbuka terhadap kedatangan saya dan
tim.
- Pihak sekolah mendukung program yang hendak kami lakukan di
Sekolah Dasar Negeri 02 Pucakwangi.
- Siswa-siswi mampu terlibat secara aktif di dalam permainan.
36

- Ada fasilitas ruang kelas yang diberikan oleh pihak sekolah untuk
melaksanakan program.
- Siswa-siswi sangat menikmati permainan dan program yang saya dan
tim berikan.
2. Faktor Penghambat
- Kondisi ruang kelas yang kurang luas, sehingga permainan
berlangsung kurang nyaman.
- Kondisi lingkungan sekolah kurang kondusif ( kami memulai
menjalankan program pada saat jam istirahat berlangsung ).
- Kondisi siswa-siswi SD yang kurang dapat bertingkah laku dengan
sopan.
- Ada satu siswa yang memberontak dan menangis saat pelaksanaan
program pada kelas 01 SD.
- Siswa-siswi bersikap malu-malu pada saat diajak untuk bermain.

H. Hasil Pengabdian
Setelah saya dan tim menjalankan program, maka hasilnya mampu
meningkatkan sikap kerjasama antara siswa-siswi yang sedang melakukan
permainan. Pada awal permainan, sikap siswa-siswi masih malu-malu untuk diajak
bermain bersama. Namun, setelah dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil,
akhirnya siswa-siswi mampu terlibat secara aktif di dalam permainan yang
diberikan. Sehingga di akhir program, siswa-siswi mampu menunjukkan sikap
bekerjasama di dalam kelompok mereka dengan baik dibandingkan dengan sikap
mereka di awal permainan.

I. Pembahasan
Penerapan nilai-nilai kerjasama memang perlu ditanamkan sejak dini kepada
para siswa-siswi. Pemberian nilai-nilai kerjasama tidak hanya diberikan secara teori
saja, namun perlu dilakukan praktek secara langsung kepada para siswa-siswi.
Harapannya, setelah melakukan praktek untuk sikap bekerjasama di dalam kelompok,
maka siswa-siswi juga mampu meningkatkan sikap tersebut di dalam kelompok
bermain, di rumah dan di sekolah dalam kesehariannya.
37

J. Dokumentasi
Gambar 8. Program Be One to Be Strong
38

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.1.1 Hasil Program Desa
Program desa yang dibuat yaitu Pembuatan Web Desa Pucakwangi berhasil
dilaksanakan. Kami membuat web desa menggunakan wordpress melalui internet.
Desa Pucakwangi sebelumnya belum memiliki logo desa, sehingga kami juga
membuatkan logo untuk Desa Pucakwangi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka
dapat disimpulkan jika program desa yang kami lakukan berjalan dengan baik dan
bermanfaat bagi Desa Pucakwangi.

4.1.2 Hasil Program Utama


Program utama yang kami laksanakan yaitu Bimbingan Belajar untuk anak-
anak yang masih berstatus pelajar di Desa Pucakwangi. Bimbingan Belajar kami
adakan tiga kali dalam seminggu. Tujuan program bimbingan belajar yaitu untuk
menambah dan berbagi ilmu kepada anak-anak di Desa Pucakwangi.Kami berperan
sebagai pembimbing yang mengajak mereka belajar dengan menggunakan metode
yang lebih menarik. Kami memulai kegiatan Bimbingan Belajar dirumah Bapak
Handoko,namun yang datang hanya 8 orang,kami memberitahukan kepada anak-anak
yang datang Bimbingan Belajar untuk mengajak teman-teman yang lain untuk
bergabung belajar bersama.Dihari selanjutnya jumlah yang mengikuti Bimbingan
Belajar bertambah sehingga kami lebih bersemangat untuk mengajari mereka.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa program bimbingan
yang kami lakukan telah terlaksana dan berjalan dengan baik. Program belajar yang
kami lakukan juga bermafaat bagi anak-anak yang mengikutinya.
39

4.1.3 Hasil Program Penunjang


 Keberhasilan dari Program “ Re-desain Kantor Balai Desa (RAB) “ dilihat
dari rancangan laporan mengenai biaya re-desain yang telah disusun. Selain
itu, keberhasilan juga dapat dilihat dari perhitungan RAB yang menggunakan
spesifikasi yang tinggi dan harga penawaran yang baik pula. Rancangan
laporan yang telah dibuat juga telah diberikan dan disetujui oleh Bapak
Handoko selaku Kepala Desa Pucakwangi.
 Keberhasilan dari program “ Pengajaran Basic Bahasa Inggris pada Murid
SD Negeri 2 Pucakwangi “ dilihat dari kerjasama di dalam kelompok dan
antar kelompok. Meskipun muncul beberapa permasalahan yang ada, namun
siswa-siswi mampu menyelesaikannya di dalam kelompok-kelompok yang
ada. Selain itu, siswa-siswi juga mampu mencerna pelajaran yang diberikan
dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Maka, murid-
murid mampu mendapatkan nilai yang memuaskan berdasarkan pertanyaan
yang telah diberikan.
 Keberhasilan dari program “ Promosi Produk Pengolahan Puding Jagung dan
Selai Jagung “ dilihat dari terlibat aktifnya Ibu-Ibu PKK di dalam sesi tanya
jawab yang diberikan. Beberapa Ibu-Ibu PKK yang hadir juga mau menerima
dan mau belajar langkah-langkah dalam berbisnis online. Selain itu,beberapa
ibu-ibu juga mempraktekkan untuk membuat akun instagram setelah program
kegiatan dilaksanakan.
 Keberhasilan dari program “ SIBUSA Goes Online “ dilihat dari keterbukaan
semua anggota Kelompok Wanita Tani ( KWT ) saat pembicara
menyampaikan materi mengenai pemasaran produk SIBUSA secara online.
Selain itu, para anggota Kelompok Wanita Tani juga memberikan tanggapan
yang positif dan mendukung sistem pemasaran secara online yang pembicara
sampaikan.
 Keberhasilan program “ Sosialisasi Budaya Mengkonsumsi Jajan Sehat “
dilihat dari Ibu-Ibu PKK mampu memperhatikan presentasi yang pembicara
berikan dengan baik. Selain itu, pada saat sesi tanya jawab diberikan, Ibu-Ibu
PKK juga mampu terlibat dengan aktif bertanya kepada pembicara. Maka,
Ibu-Ibu PKK mampu mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengolahan
jajan yang aman dan sehat bagi anaknya.
40

 Keberhasilan program “ Edukasi Nilai-nilai Kerjasama pada Anak-anak


Sekolah Dasar Negeri kelas 01 dan 02 Pucakwangi “ dilihat dari
meningkatnya sikap kerjasama antara siswa-siswi yang mengikuti permainan.
Pada awal permainan sikap siswa-siswi masih malu-malu untuk diajak
bermain bersama dan bekerjasama, namun pada prosesnya siswa-siswi mampu
terlibat secara aktif untuk mengikuti permainan yang diberikan oleh
pembicara. Dilihat dari penjelasan diatas, maka dengan meningkatnya sikap
bekerjasama yang ditunjukkan oleh siswa-siswi, dapat dikatakan program
berhasil dan mampu memberikan dampak.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi LPPM Unika Soegijapranata


Jadwal survey lokasi KKN yang diberikan kepada mahasiswa terlalu singkat,
sehingga waktu yang tersedia untuk melakukan observasi dirasa kurang cukup untuk
menggali dan mendalami permasalahan yang ada di lokasi KKN. Selain itu, waktu
yang diberikan kepada mahasiswa dalam pelaksanaan KKN di Desa juga kurang,
sehingga dalam menjalankan program-program yang telah disusun kurang dilakukan
secara maksimal. Hal itu berdampak pada hasil dari program yang masih sangat
kurang bagi desa setempat.

4.2.2 Bagi Mahasiswa KKN Unika Soegijapranata periode selanjutnya


Diharapkan mahasiswa KKN periode selanjutnya dapat melanjutkan dan
meneruskan serta mengembangkan program kerja yang telah kelompok kami
laksanakan di Desa Pucakwangi, Kecamatan Pageruyung.

4.2.3 Bagi Masyarakat Desa Pucakwangi


Harapan kami, warga di Desa Pucakwangi, Kecamatan Pageruyung dapat
meneruskan dan mengembangkan hasil dari program kerja yang telah dilaksanakan
selama kegiatan KKN sehingga dapat bermanfaat bagi generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai