PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan adalah kata didik yang mendapat imbuhan ‘pe’ dan ‘an’. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, didik memiliki arti ‘memelihara dan memberi latihan mengenai
akhlak dan kecerdasan. Sedangkan definisi pendidikan sendiri adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Jadi dalam hal ini definisi pendidikan adalah proses atau
perbuatan mendidik. Belajar adalah suatu hal yang tak pernah dapat dipisahkan dari setiap
individu. Manusia diberi fasilitas berupa akal agar dimanfaatkan sebaik mungkin, yang salah
satu caranya adalah dengan belajar.
Ketika keinginan untuk belajar telah muncul sebagai suatu stimulus untuk mengetahui
suatu hal, maka seseorang dengan keinginan belajar tadi akan memperoleh suatu hazanah
keilmuwan. Disinilah peran motivasi berlangsung.Pada dasarnya motivasi adalah dorongan
dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang
yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
Oleh karena itu, perbuatan seseorang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema
sesuai dengan motivasi yang mendasarinya
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dan berupa
kompetensi, ketrampilan dan sikap. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak,
peserta didik. Dalam pembelajaran siswa sering mengalami kejenuhan, guru hendaknya
tempat belajar bagi siswa juga harus dapat menciptakan suatu suasana yang baik
khususnya di dalam kelas.Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa. Ini
berarti bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan siswa belajar.
tersebut. Masalah-masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor internal (yang berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri) dan juga oleh faktor eksternal (yang berasal dari luar siswa
itu sendiri). Salah satu faktor internal adalah kejenuhan yang dialami siswa saat belajar.
Seorang guru hendaknya bisa menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalahnya adalah “ Apa yang
Tujuannya adalah “Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor pendorong
pembelajaran”
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu hal yang harus dikedepankan dalam menciptakan suasana belajar
untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi
siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan
mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa. Beberapa tips yang dapat menjadi
sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong
pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat
menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan
Anda juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan
oleh anak didik Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau
Jika hal di atas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan
memancing yang bisa membuat anak didik Anda tidak lagi bungkam di
yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang
biasa ia perlihatkan.
Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda
anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan
Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya
percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan
kelas.
Selain itu, keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan
belajar bagi siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai dan siswa
akan lebih mudah menangkap pelajaran. Siswa tidak akan merasa sungkan
bertanya jika mereka tidak mengerti karena salah satu jalan membuat siswa cepat
mengerti adalah dengan cara bertanya. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab
antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik
kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan
bisa diserap dan diterima oleh peserta didik. Penguasaan terhadap semua
dalam setiap kelas maksimal 32 siswa. Hal ini ditetapkan agar guru bisa lebih
mudah memberikan pelajaran dengan baik dan siswa juga akan mudah menangkap
yang nantinya akan mendapatkan hasil yang baik pula. Selain itu juga bagian sarana
dan prasarana disekolah akan lebih mudah menyediakan alat praktikum sesuai
dengan jumlah siswa seperti komputer, alat praktik IPA, peralatan olahraga, labor
bahasa dan lain-lain. Dan juga guru menyampaikan materi pembelajaran dikelas
dengan menggunakan alat multimedia. Bagi guru yang kreatif mereka membuat
animasi karikatur dalam pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh. Bagian
kurikulum juga harus memikirkan bagaimana agar siswa juga dapat menerima
pembelajaran dengan baik dengan cara menyusun jadwal pelajaran dengan rapi.
Dalam satu hari siswa jangan diberikan pelajaran yang berumus, harus diselingi
1. Faktor internsik
Yang mana faktor intern ini muncul dari dirinya sendiri berkat motivasi
dirinya dengan berkeinginan untuk belajar tanpa ada suruhan atau motivasi
dari orang lain, tetapi motivasi itu muncul sendiri dari diri pribadi sendiri.
Motivasi
Minat
Bakat
intern (dari dalam). Dengan faktor intern inilah siswa itu dalam belajarnya
aman dan cepat mengerti, karena sifat berkeinginan belajar itu muncul dari
2. Faktor eksternsik
Faktor enkstren ini ialah yang mana faktor pendorong siswa dalam belajar
ini muncul dari bimbingan oang lain atau motivasi muncul dari orang lain,
tidak dai diri sendiri. Yang mana faktor pendorong siwa ekstern ini muncul
Keluarga
Yang mana faktor keluarga yang banyak memberi motivasi kedalam diri anak
tesebut selagi keluarga itu keluaga yang peduli kepada pendidikan dan segala
· Lingkungan masyarakat
Faktor lingkungan masyarakat ini juga bisa memberikan sifat yang buruk dan
baik, tetapi kalau lingkungan masyarakat yang baik, bisa mempengaruhi faktor
dalam waktu yang panjang dan tidak menghasilkan prestasi yang memuaskan.
Sehingga, muncul merasaan letih pada individu baik secara fisik maupun psikis.
keterlibatan yang intensif dengan tuntutan belajar yang berlangsung cukup lama.
Teman sebaya
Teman sebaya bisa mempengaruhi siswa itu untuk menjadi lebih baik atau lebih
buruk dalam motivasi belajar, karena berkat teman di sekolah lah yang banyak
mempengaruhi siswa untuk lebih baik dan buruk. Apabila seseoang mendapat
teman sebaya yang baik, maka motivasi belajar anak itu akan lebih baik karena
Setiap manusia adalah pribadi yang unik, dalam proses pembelajaran mereka
memiliki cara belajar, cara memproses informasi, intensitas belajar, hasil belajar dan
sebagainya yang berbeda dengan yang lainnya. Selain memiliki beberapa perbedaan
individual, individu yang satu dengan individu yang lain juga memiliki persamaan-
persamaan yang bersifat umum.
Muncul banyak teori yang bertolak dari hal-hal yang bersifat umum ini.Hal ini
mengarahkan pada prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip dalam belajar (Gagne
&Briggs, 1978; Davis, 1987; Dimyani & Mudjiono, 1994; Iskandar, dkk, 1995) sebagai
berikut :
a. Prinsip Sadar Tujuan
Pembelajaran hendaknya berusaha menyadari dan memperjelas tujuan belajarnya dan
guru penting untuk mengkomunikasikan tujuan pembelajaran. Tinggi kesadaran dan
kejelasan tujuan belajar, akan mengakibatkan tingginya efektifitas dan efisiensi proses
dalam hasil belajar.
b. Prinsip Perhatian, minat, dan motivasi
Perhatian dapat menimbulkan minat, begitu juga sebaliknya.Minat dan perhatian, juga
dapat menimbulkan motivasi, dan begitu juga sebaliknya.
c. Prinsip Kesiapan
Hukum kesiapan ( Law of Readiness ) oleh Thorndike menyatakan belajar akan lebih
berhasil jika siswa atau mahasiswa dalam keadaan siap, karena dalam keadaan
tersebut kegiatan belajar akan berjalan secara serius.
Aspek dari kesiapan antara lain kesiapan mental, kesiapan pengetahuan terkait(materi
persyaratan) kesiapan bahan, dan kesiapan instrument (alat dan bahan)
d. Prinsip Latihan
Hukum latihan (Law of Exercise) oleh Thorndike. Prinsip ini juga disebut prinsip
pengulangan (repetition) oleh Gagne ( Gagne dan Briggs, 1978). Prinsip pengulangan
menjelaskan semakin banyak frekuensi latihan semakin baik hasil belajar.Gagne dan
Briggs (1978) menyatakan situasi stimulus dan responnya perlu diulangi dalam belajar
untuk memperbaiki dan memahami pelajaran tertentu.
e. Prinsip Aktivitas
Contohnya CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ), menghendaki pembelajaran yang
bergantung tingkat keaktifan siswa dimana keaktifan ini tidak terbatas pada keaktifan
secara fisik tetapi juga keaktifan mental emosional dan intelegensi sehingga dapat
dikatakan keaktifan siswa merupakan “primus motor” dalam kegiatan belajar maupun
pembelajaran.
f. Prinsip Keterlibatan Langsung
Keterlibatan langsung (mengalami yang sebenarnya) dalam proses pembelajaran
memberikan banyak manfaat bagi siswa. Dengan mengalami sendiri (pengamatan
langsung), mengamati sendiri, mencoba sendiri, mempraktekan sendiri akan membuat
belajar menjadi lebih bermakna dan pengetahuan yang diperoleh akan dapat bertahan
lebih lama dalam memori. Dalam belajar melalui pengalaman langsung, siswa tidak
sekedar mengamati secara langsung, tetapi ia juga menghayatinya dan bertanggung
jawabterhadap hasilnya.
g. Prinsip Tantangan
Menyatakan bahwa untuk memotivasi siswa dalam belajar maka bahan ajar haruslah
dirancang sedemikian rupa sehingga menantang siswa karena tantangan tersebut
membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.Dalam kegiatan belajar, siswa akan
menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Tantangan yang muncul ini akan membuat siswa semakin termotivasi dalam belajar.
1. Bahwa Belajar Merupakan Tindakan dan Perilaku siswa yang kompleks, sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
2. Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu tidak boleh
sembarangan.
3. Proses Mengajar harus dijalankan sesuai dengan prinsip yang ada sehingga dapat
menciptakan suasana kelas yang di nginkan bersama
B. SARAN