Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus


Malaria. Ditjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit Kementrian Kesehatan RI.
2017.

2. Kementrian kesehatan RI. Epidemiologi Malaria di Indonesia. ISSN 2088-270X.


Jakarta. 2011.

3. Kartono M. Nyamuk Anopheles: Vektor Penyakit Malaria. Medika 20. Jakarta.


2003; 615.

4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Update : April, 2012. Available from :


http://www.depkes.go.id/article/print/1883/ayo-gebrak-malaria.html

5. Harijanto PN, Langi J, Richie TL. Patogenesis Malaria Berat. Dalam: Harijanto PN
(editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan.
Jakarta: EGC, 2000; 118-26

6. Departemen Kesehatan RI. Sistem Surveilans Dalam Program Penanggulangan


Malaria Di Indonesia. Jakarta.

7. Departemen Kesehatan RI. Epidemiologi Malaria, Materi Latihan Managemen P2


Malaria Untuk Kasubsi Vektor Kabupaten. Jakarta: Subdit Malaria Depkes RI. 1998.

8. Russel, P.F. Practical Malariology.London: Oxford Univercity Press. 1983.

9. Johnston, S.P., Pieniazek, N.J., Xayavong, M.V., Slemenda, S.B., Wilkins,P.P.,


Silva, A.J.d. PCR as a Confirmatory Technique for Laboratory Diagnosis of Malaria.
Journal of Clinical Microbiology. 2006 ; 44(3): 1087.
10. Laoboonchai, A., Kawamoto, F., Tha noosingha, N., Kojima, S., Miller, S., Kain,
K.C. PCR based ELISA technique for malaria diagnosis of specimens from Thailand.
Tropical Medicine and International Health. 2001; 6(6): 458-62.

11.World Health Organization. Guidelines for the treatment of malaria. Geneva. 2006.

12, Kyabayinze, D.J., Asiimwe, C., Nakanjako, D., Nabakooza, J., Counihan, H.,
Tibenderana, J.K. Use of RDTs to improve malaria diagnosis and fever case
management at primary health care facilities in Uganda. Malaria Journal. 2010; 9 :
200.

13. Purwaningsih S. Diagnosis Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,


Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000;
185-92.

14. Harijanto PN. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006; 1754-60.

15. Kementrian Kesehatan RI. Pusat data dan informasi. Jakarta, 2016; ISSN
2442-7659

16, Rampengan TH. Malaria Pada Anak. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,
Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000;
249-60.

17.Nugroho A & Tumewu WM. Siklus Hidup Plasmodium Malaria. Dalam Harijanto
PN (editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan.
Jakarta: EGC, 2000; 38-52.

18.Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia.


Jakarta, 2006; 1-12, 15-23, 67-68.
19. Zulkarnaen I. Malaria Berat (Malaria Pernisiosa). Dalam: Noer S et al (editor).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta. Balai Penerbit FKUI,
2000; 504-7.

20.Mansyor A dkk. Malaria. Dalam: kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid I,
Jakarta, Fakultas Kedokteran UI, 2001; 409-16.

21.Tjitra E. Obat Anti Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria, Epidemiologi,


Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; 194-204.

22. Departemen Kesehatan RI, Pedoman Penatalaksaan Kasus Malaria di Indonesia.


Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan, 2008.

Anda mungkin juga menyukai