FAUNDRA PRATAMA. P
D111 10 300
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
i
PERENCANAAN PENJADWALAN PENGADAAN MATERIAL
PROYEK PELEBARAN RUAS JALAN PANCIRO – GALESONG BATAS
TAKALAR KAB GOWA”
ABSTRACT: Scheduling is the allocation of available time to carry each work in order to complete
a project until achieve optimum results by considering the existing limitations. To avoid problems
which may appear in the development process of a project, we need scheduling and resource
allocation. Scheduling and material allocation which includes a number of calculation analysis
stages by conseidering the sequence of work implementation and material required. Line of
Balance is a simple diagram to show location and time which some of working item will be held.
Widening highway project of Panciro-Galesong discussed about scheduling and material
allocation which includes a number of calculation analysis stages by conseidering the sequence of
execution work and material required. In this project, the work was done bassed on schedule of ‘S’
curve, for more detail, analysis do with scheduling linear method (Line of Balance) by plotting the
duration planning of ‘S’ curve to the work stations in the area in order to obtain a vector diagram
for each work item. After completed making vector, the time required to provide the material for
each station cab be obtained by entering the the volume of works at the work station with the time
obtained in the vector diagram. Results obtained is procurement calender and material allocation
for each work item. So it was obtained that the use of Line of Balance method is more effective
because it show the work implementation in the terms of duration (time) and location
(workstation). The work that in the conflict can be seen immediately, so that it can be controlled,
and also can be facilitate in monitoring the work implementation.
_____________________________________________________________________
1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Gowa, INDONESIA
2
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Gowa, INDONESIA
3
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Gowa, INDONESIA
1
PENDAHULUAN
2
sehinggah keputusan yang diperlukan berupa jarak, umumnya digunakan
dapat segera diambil. Hubungan antara pembagian stasiun.
durasi proyek dengan ketiga unsur Tujuan dari metode ini adalah
tersebut dapat dilihat pada persamaan untuk menjamin bahwa sumber daya
berikut: yang digunakan baik dalam bentuk
( 3) material ataupun tenaga kerja selalu
=
( 3/ )
tersdia dalam jumlah yang tepat pada
Grafik “S” waktu yang diperlukan sesuai dengan
Disamping cara tabulasi atau penjadwalan aktivitas pekerjaan setiap
diagram balok, adanya suatu varian unit. Sehinggah tidak terjadi
lebih jelas terlihat bila disajikan dalam penumpukan material atau tenaga kerja
bentuk grafik yang dikenal dengan nama yang berlebihan ataupun kekurangan
grafik “S”. Dalam hal ini, grafik “S” yang dapat mengakibatkan penundaan
adalah suatu grafis yang disusun untuk waktu kerja.
menunjukkan hubungan nilai komulatif
METODOLOGI PENELITIAN
biaya atau jam orang yang telah
digunakan atau persentase (%) Metodologi
penyelesaian pekerjaan tertahap waktu.
Grafik yang dibuat dengan sumbu Secara garis besar, tahan
vertikal menunjukkan nilai komulatif penelitian ini dapat dilihat pada gambar
biaya atau jam-orang atau penyelesaian 3.2 berikut:
pekerjaan dan sumbu horixontal
menunjukkan waktu kalender masing- Latar Belakang
masing dari angka 0 sampai 10, pada
umumnya akan membentuk huruf S. Perumusan Masalah
Dari kuva “S” dapat diketahui
persentase kemajuan pekerjaan yang Studi Literatur
dicapai pada waktu tertentu. Untuk
menentukan bobot tiap jenis/item Pengumpulan Data: Gambar
pekerjaan adalah dengan menghitung proyek
3
1. Pekerjaan Umum, meliputi c. Laston lapis aus (AC-WC)
pembuatan direksi keet, = 703,92 ton
pengukuran dan As built drawing, d. Laston lapis antara (AC-BC)
dokumentasi, mobilisasi dan = 1055,90 ton
demobilisasi. 4. Pengembalian Kondisi dan
2. Pekerjaan Tanah, meliputi Pekerjaan Minor
pekerjaan galian dan timbunan, a. Bahu Jalan 1760,50m3
penyiapan badan jalan.
3. Pekerjaan Perkerasan Berbutir, Penjadwalan dan Alokasi Material
meliputi lapis pondasi agregat A dengan Metode Line of Balance
dan lapis pondasi agregat B.
4. Pekerjaan Perkerasaan Jalan, Pada proyek ini pekerjaan
meliputi lepis resap pengikat, lapis dilakukan hanya berdasar pada schedule
perekat, pekerjaan lapis aus (AC- kurva “S”, agar lebih mendetail analisa
WC) dan lapis antara (AC-BC) dilakukan menggunakan metode
5. Pekerjaan struktur dan lain-lain. penjadwalan linear (Line of Balance)
dengan memplot durasi perencanaan
HASIL DAN PEMBAHASAN kurva “S”, terhadap stasiun kerja
dilapangan sehinggah diperoleh diagram
Rincian Volume dan Jenis Pekerjaan vektor untuk setiap item pekerjaan.
4
Diagram Linear / Line of Balance (LOB)
Line of Balance ruas Jalan Panciro - Galesong Batas Takalar Kabupaten Gowa
Finish
1+000
0+950
0+900
0+850
0+800
0+750
0+700
0+650
0+600
0+550
0+500
0+450
0+400
0+350
0+300
0+250
0+200
0+150
0+100
0+050
0+000
17-Agust 24-Agust 31-Agust 07-Sep 14-Sep 21-Sep 28-Sep 5-Oct 12-Oct 19-Oct 26-Oct 2-Nov 9-Nov 16-Nov 23-Nov 30-Nov
23_agust 30-Agust 06-Sep 13-Sep 20-Sep 27-Sep 4-Oct 11-Oct 18-Oct 25-Oct 1-Nov 8-Nov 15-Nov 22-Nov 29-Nov 06-Des
Finish
2+500
2+450
2+400
2+350
2+300
2+250
2+200
2+150
2+100
2+050
2+000
1+950
1+900
1+850
1+800
1+750
1+700
1+650
1+600
1+550
1+500
1+450
1+400
1+350
1+300
1+250
1+200
1+150
1+100
1+050
1+000
17-Agust 24-Agust 31-Agust 07-Sep 14-Sep 21-Sep 28-Sep 5-Oct 12-Oct 19-Oct 26-Oct 2-Nov 9-Nov 16-Nov 23-Nov 30-Nov
23_agust 30-Agust 06-Sep 13-Sep 20-Sep 27-Sep 4-Oct 11-Oct 18-Oct 25-Oct 1-Nov 8-Nov 15-Nov 22-Nov 29-Nov 06-Des
Volume
NO Jenis Pekerjaan Material Segmen Stasiun Waktu Pemakaian Waktu Penyiapan Satuan
Material
1 Timbunan Pilihan Material Pilihan 1 0+000 - 1+000 7 September - 13 September 15 6 September - 13 September 15 900 M3
2 1+000 - 2+500 14 September - 20 September 15 13 September - 20 September 15 1279,8 M3
2 Lapis pondasi Aggregat Aggregat 1 0+000 - 1+000 14 September - 22 September 15 13 September -22 September 15 600 M3
Kelas B Kelas B 2 1+000 - 2+500 23 September - 4 Oktober 15 22 September - 4 Oktober 15 853,8 M3
3 Lapis pondasi Aggregat Aggregat 1 0+000 - 1+000 21 September -29 September 15 20 September -29 September 15 450 M3
Kelas A kKelas A 2 1+000 - 2+500 30 September -11 Oktober 15 29 September -11 Oktober 15 639,9 M3
4 Lapis Resap Pengikat Prime coat 1 0+000 - 1+000 5 Oktober -7 Oktober 15 5 Oktober - 7 Oktober 15 2800 Ltr
2 1+000 - 2+500 8 Oktober - 11 Oktober 15 8 Oktober -11 Oktober 15 4424 Ltr
5 Laston Lapis Antara Aspal Mix 1 0+000 - 1+000 12 Oktober -18 Oktober 15 12 Oktober - 18 Oktober 15 420 ton
(AC-BC) 2 1+000 - 2+500 19 Oktober - 25 Oktober 15 19 Oktober - 25 Oktober 15 835,88 ton
6 Lapis Perekat Take Coat 1 0+000 - 1+000 19 oktober - 21 Oktober 15 19 Oktober - 21 Oktober 15 1050 Ltr
2 1+000 - 2+500 22 Oktober - 25 Oktober 15 22 Oktober - 25 Oktober 15 1589,7 Ltr
7 Laston Lapis Aus Aspal Miix 1 0+000 - 1+000 26 Oktober - 4 November 15 26 Oktober - 4 November 15 280 ton
(AC-WC) 2 1+000 - 2+500 5 November - 15 November 15 5 November - 15 November 15 423,92 ton
8 Bahu Jalan Aggregat kelas B 1 0+000 - 1+000 9 November -18 November 15 8 November - 18 November 15 701,25 M3
2 1+000 - 2+500 19 November -29 November 15 18 November - 29 November 15 1212,3 M3
5
Penentuan Jarak Dumping dan c. Menentukan jarak damping dapat
Jumlah Rate Kendaraan diperoleh dengan menentukan jarak
yang dibutuhkan kendaraan (misal
Untuk menentukan jarak Dump Truck) untuk menghampar
dumping dan jumlah rate kendaraan material yang diangkut. Sebelum
dapat dilakukan dengan cara sederhana menentukan jarak yang dibutuhkan,
dengan menggunakan data-data yang terlebih dahulu kita menentukan
telah ada dan yang telah dihitung jarak yang dibutuhkan untuk
sebelumnya. Adapun langkah-langkah menghampar material sebesar 1 m3
penentuan jarak dumping serta kedalam stasiun yang memiliki
kebutuhan rate kendaraan dapat volume kebutuhan material yang
dijelaskan sebagai berikut: berbeda.
a. Pertama yakni menentukan volume d. Dari jarak penghamparan 1 m3
material perstasiun yang telah dapat ditentukan jarak yang
dihitung sebelumnya dan telah dibutuhkan kendaraan untuk
terlampir. menghampar material perstasiun.
b. Dari data kebutuhan volume
material perstasiun yang diperoleh, = jarak pemakain 1 m x volume bak kendaraan
selamjutnya kita dapat menentukan e. Dari jarak dumping tiap stasiun,
jumlah kebutuhan rate kendaraan kita dapat menentukan jarak rata-
dengan rumus sederhana, yakni: rata dumping kendaraan dalam satu
Kebutuhan Rate Kendaraan segmen.
=
/
Tabel 4.3 Rekapitulasi Total kebutuhan Rate Kendaraan dan Jarak Dumping untuk Tiap Stasiun
6
AGUSTUS
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Galian Biasa
24 25 26 27 28 29 30 31
Galian Biasa
SEPTEMBER
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Galian Biasa Timbunan Pilihan
Penyiapan Badan Jalan Penyiapan Badan Jalan
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Timbunan Pilihan
Lapis Agregat Kelas B Lapis Agregat Kelas B
Lapis Agregat Kelas A
28 29 30
OKTOBER
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Lapis Agregat Kelas B
Lapis Agregat Kelas A Lapis Agregat Kelas A
Lapis Resap Pengikat
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Laston Lapis Antara (AC-BC) Laston Lapis Antara (AC-BC)
Lapis Perekat
26 27 28 29 30 31
Laston Lapis Aus (AC-WC)
NOVEMBER
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8
Laston Lapis Aus (AC-WC)
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Laston lapis Aus (AC-WC)
Bahu Jalan Bahu Jalan
23 24 25 26 27 28 29 30
Bahu Jalan
7
Dari gambar 4.4 dan gambar 4.5 2. Dari hasil penjadwalan dan alokasi
dapat dilihat lama durasi pengerjaan material dengan menggunakan
suatu item dan tanggal pengadaan metode Line of Balance (LOB),
bisa diketahui dengan lebih detail
material pekerjaan . Untuk waktu
waktu pelaksanaan pekerjaan tiap
penyiapan material dapat dilihat pada stasiun disertai kebutuhan tiap
tabel 4.4 dimana ditentukan dari jenis stasiun. Dalam hal ini terdapat 11
material yang digunakan. Untuk material item pekerjaan. Untuk pekerjaan
aspal penyiapan harus dilakukan pada galian biasa dikerjakan selama 3
saat material tersebut akan digunakan, minggu. Untuk pekerjaan
sedang untuk material selain aspal dapat penyiapan badan jalan dikerjakan
selama 2 minggu. Untuk pekerjaan
disediakan atau diorder sehari sebelum
timbunan pilihan dikerjakan selama
waktu pengerjaan. Adapun rekapitulasi 2 minggu. Untuk pekerjaanlapis
penggabungan antara volume material pondasi agregat kelas B dikerjakan
dan jadwal pendistribusian material selama 3 minggu. Untuk pekerjaan
dapat dilihat pada tabel 4.2. lapis pondasi kelas A dikerjakan
selama 3 minggu. Untuk pekerjaan
Pada pekerjaan Laston Lapis lapis resap pengikat dikerjakan
Aus (AC-WC) diketahui memiliki selama 1 minggU. Untuk pekerjaan
produktifitas yang nilainya besar, Laston Lapis Antara (AC-BC)
sedangkan pada saat pelaksanaan dikerjakan selama 2 minggu. Untuk
pekerjaan mengalami keterlambatan dan pekerjaan Lapis perekat di kerjakan
memakan waktu 3 minggu. Hal ini di selama 1 minggu. Untuk pekerjaan
karenakan adanya hambatan pada saat Laston Lapis Aus (AC-WC)
pemesanan material. Dimana AMP yang dikerjakan selama 3 minggu. Untuk
digunakan adalah AMP milik PT. pekerjaan timbunan biasa pada
Harfiah Graha Perkasa sendiri yang bahu jalan dikerjakan selama 3
masih memiliki kapasitas produksi yang minggu. Dan untuk pekerjaan bahu
sedikit. Sedang pada saat pelaksanaan jalan dikerjakan selama 3 minggu.
pekerjaan laston lapis aus bersamaan
dengan pengerjaan paket proyek 5.2 Saran
pengaspalan di daerah lain.
Penjadwalan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN menggunakan metode Line of Balance
akan lebih efektif jika data yang tersedia
5.1 Kesimpulan untuk membuat penjadwalan lebih
mendetail. Selain itu dapat pula lebih
Dari perencanaan penjadwalan memudahkan dalam monitoring
pengadaan material pada proyek pelaksanaan pekerjaan.
pelebaran ruas jalan Panciro – Galesong
Kabupaten Takalar dapat disimpulkan Metode Line of Balance adalah
yaitu: metode yang sederhana tapi sangat
praktis dan tepat untuk proyek
1. Pada skripsi ini perencanaan konstruksi jalan karena metode ini
penjadwalan pengadaan material bersifat repetitif dan dengan metode ini
memiliki 2 tahapan analisa, yakni: pekerjaan bisa dilakukan tanpa berpatok
analisa volume kebutuhan material pada perencanaan dalam kurva “S”.
dan penjadwalan dengan metode
diagram vektor (Line of Balance).
8
DAFTAR PUSTAKA