NIM : 181710301023
Kelas : TIP A
Ikatan Kimia
Pengertian Ikatan Kimia
Sebagian besar unsur-unsur yang ada di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas (kecuali
golongan gas mulia) melainkan berikatan dengan unsur lain membentuk senyawa diatomik
maupun poliatomik. Misalnya logam Natrium tidak ditemukan di alam bebas kecuali dalam
bentuk persenyawaan seperti NaCl dalam air laut, Lithium dalam mineral Spodumen
LiAl(SiO3)2, Magnesium dalam mineral Dolomit MgCa(CO3)2 dan masih banyak lagi yang
lain.
Atom-atom unsur cenderung untuk saling berikatan membentuk konfigurasi stabil seperti
halnya konfigurasi gas mulia yaitu 2 elektron (Helium) dan 8 elektron pada kulit terluar.
Kecenderungan atom-atom unsur menyerupai konfigurasi gas mulia menjadi salah satu alasan
atom unsur untuk berikatan dengan atom unsur lain/sejenis sehingga menyebabkan terjadinya
gaya tarik antar atom yang saling berikatan. Gaya tarik yang mengikat atom-atom inilah yang
kita sebut sebaga ikatan kimia.
Ikatan Kovalen
Gas-gas yang kita temukan di alam, seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, berada dalam bentuk
molekulnya: H2, N2, dan O2. Mengapa demikian? Sebagai atom tunggal, unsur-unsur ini
sangat reaktif, sehingga membentuk molekul untuk mencapai konfigurasi elektron yang
stabil. Contohnya adalah molekul hidrogen (H2). Atom H hanya mempunyai 1 e-, perlu
tambahan 1 e- agar menjadi seperti He. Jika 2 atom H berdekatan, keduanya dapat
menggunakan 2 e- yang ada secara bersama, sehingga masing-masing atom H menjadi seperti
He. 2 e- tersebut menarik kedua atom H untuk berikatan menjadi molekul H2. Ikatan yang
terbentuk adalah ikatan kovalen. Pada ikatan kovalen terjadi pemakaian bersama pasangan
elektron dari atom-atom yang berikatan. Pada ikatan kovalen, atom-atom yang berikatan
memungkinkan untuk mencapai konfigurasi stabil (aturan duplet maupun oktet) seperti
halnya konfigurasi gas mulia. Ikatan kovalen biasa disebut juga ikatan molekuler.
Pembentukan ikatan kovalen dapat dijelaskan dengan struktur lewis seperti contoh berikut
ini.
Seperti halnya atom N pada NH3, atom Cl pada senyawa Al2Cl6 memberikan sepasang
elektron ke atom Al untuk mencapai konfigurasi stabil (oktet), seperti ditunjukkan pada
gambar berikut ini.
Pembentukan ikatan kovalen koordinasi dapat juga dipelajari pada video berikut ini
CH4 : Metana
CO2 : Karbon Dioksida
CO : Karbon Monoksida
HCl : Asam Klorida
H2O : Air
Senyawa asam dan basa
Senyawa karbon
Perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen
Perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen:
Senyawa ion
Titik didih tinggi
Dapat menghantarkan daya listrik pada lelehan
Umumnya larut dalam pelarut polar misalnya air
Umumnya tidak larut dalam pelarut nonpolar
Senyawa kovalen
Titik didih rendah
Tidak dapat menghantarkan daya listrik pada lelehan
Umumnya tidak larut dalam pelarut polar misalnya air
Umumnya larut dalam pelarut nonpolar
Ikatan Logam
Ikatan logam adalah salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik elektrostatik antara
elektron (awan elektron) dan ion logam bermuatan positif (kation) pada masing-masing atom.
Logam membentuk struktur raksasa di mana elektron di kulit terluar atom bebas bergerak.
Ikatan logam sangat kuat, sehingga logam dapat mempertahankan struktur yang teratur dan
biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.