Anda di halaman 1dari 5

Perencanaan Maintenance pada Kompresor Sentrifugal Multistage (58-K-101A) di PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan-

Indramayu

(Sumber: Manual Book PT.Pertamina (Persero))


Jadwal Maintenance pada Kompresor Sentrifugal Multistage

Frekuensi Deskripsi Maintenance


Daily 1. Memeriksa sistem pelumasan
2. Memeriksa keadaan Bearing
3. Memeriksa Keadaan Belt Motor
penggerak
4. Memeriksa Motor penggerak (Driver)
5. Memeriksa Tekanan Kompresor
6. Memeriksa Tekanan Oli
7. Memeriksa Temperatur Kompresor
8. Memeriksa Temperatur Oli
9. Memeriksa Pneumatic Control dan
Actuator untuk kebocoran udara
Bulanan Setiap 4 bulan sekali dilakukan penggantian
serta pembersihan partisi, diantaranya:
a. Penggantian Air Filter
b. Pembersihan Intercooler
c. Penggantian Lube Oil
d. Memeriksa hubungan Inlet Control
Valve Actuator

Tahunan Kegiatan yang dilakukan, diantaranya:


a. Memeriksa Drive Kopling
b. Memeriksa Gear dan pinion
c. Memeriksa Impeller
d. Memeriksa Diffuser
e. Pembersihan Difusser
f. Memeriksa pompa oli utama dan tambahan
g. Memeriksa pendingin oli
h. Memeriksa Inlet Valve
i. Memeriksa kondisi alat ukur
Pembersihan Intercooler
Kurang bersihnya Intercooler akan mengakibatkan daya serap panas untuk udara
yang dikompresi menjadi tidak sempurna sehingga temperatur pada kompresor akan
meningkat. Jika temperatur kompresor meningkat dapat mempengaruhi proses yang
sedang berlangsung serta kompresor akan mengalami Overheat karna adanya peningkatan
temperatur dari batas yang diperbolehkan.

Jika Intercooler tersebut kotor maka salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah
dengan cara membersihkan tube-tube di dalam Intercooler.

Gambar Pembersihan Intercooler yang kotor (Sumber: Dokumentasi PT.Pertamina (Persero))

Kerusakan pada Impeller


Impeller biasa rusak akibat adanya vibrasi dan adanya pengikisan sudu-sudunya.
Beberapa penyebab yang terjadi akibat vibrasi adalah sebagai berikut :

a. Unbalance

Getaran yang terjadi karena massa dari peralatan yang tidak seimbang.

b. Miss-alignment

Getaran yang terjadi karena tidak senternya antara penggerak dengan yang
digerakkan.

c. Bearing Defect
Suatu kerusakan yang terjadi pada bearing dimana bearing sudah mengalami
cacat, seperti kerusakan pada lingkar tempat meletakkan bolabola, hal ini
menyebabkan getaran
Gambar Impeller yang sudah rusak (Sumber: Dokumentasi PT.Pertamina (Persero))

Kerusakan pada Bearing


kerusakan pada Bearing dapat kita ketahui dari jumlah debit yang dihasil
kompresor tersebut, jika debit yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang seharusnya, maka
salah satu komponen yang perlu di check adalah Bearing. Bearing tersebut akan menjadi
rusak disebabkan oleh putaranputaran yang terjadi pada shaft, sehingga bearing tersebut
akan mendapatkan moment bending yang menjadi awal dari kerusakan tersebut.

Jika bearing tersebut mengalami kerusakan maka salah satu upaya yang perlu
dilakukan adalah dengan cara mengganti bearing tersebut.

Gambar Bearing yang mengalami kerusakan (Sumber: Dokumentasi PT.Pertamina (Persero))

Kerusakan Karena Vibrasi


Vibrasi adalah getaran yang terjadi pada saat pengoperasian pompa. Vibrasi
merupakan awal dari kerusakan pada kompresor sentrifugal 910-C-1, karena vibrasi dapat
menyebabkan seal aus dan lepas, dapat menyebabkan komponen lain seperti baut dan mor
kendor, dapat menyebabkan brinneling (denting) pada bearing. Sehingga menyebabkan
kinerja kompresor tidak optimal lagi.
Adapun hal-hal yang dapat menyebakan vibrasi adalah :

1. Kompresor bekerja diluar BEPnya (Best Efficiency Point).


2. Udara masuk dalam sistem dalam bentuk pusaran (vortex).
3. Terjadi aliran turbulen dalam sistem.
4. Kompresor beroperasi pada putaran kritis.
5. Sirkulasi internal.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari vibrasi, yaitu:

1. Balancing pada semua komponen yang berotasi.


2. Mengganti shaft yang dianggap sudah melengkung.
3. Diameter impeller dapat diperbesar atau diperkecil agar kompresor bekerja dengan
BEP nya.
4. Masalah sirkulasi internal dapat diatasi dengan pengaturan impeller pada open
impeller atau close impeller menjadi lainnya.

Kerusakan Pada Shaft Sleeve


Kerusakan pada shaft sleeve ini dapat diketahui dengan cara melihat jumlah
kapasitas yang dihasilkan kompresor tersebut, jika debit kompresor tersebut kurang dari
debit yang seharusnya maka salah satu kemungkinan yang terjadi adalah clearence pada
shaft sleeve tersebut sudah besar, sehingga perlu diganti ataupun diperbaiki. Adapun upaya
yang dapat dilakukan untuk memperbaiki shaft sleeve adalah salah satu dengan proses
metallizing, yaitu proses penambahan metal (spray metal) pada komponen-komponen yang
sudah rusak, ataupun karena pengurangan jumlah.

Gambar Shaft Sleeve yang rusak (Sumber: Dokumentasi PT.Pertamina (Persero))

Anda mungkin juga menyukai