TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Sedangkan meurut ahli lain malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut
maupun kronik yang disebakan oleh infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit
dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala
B. Epidemiologi
insidensi malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indikator menurunnya angka
malaria dengan kemitraan global, Roll Back Malaria Initiative (RBMI) pada
3
malaria pada 2030, sesuai dengan Keputusan Menkes
Uji Reaksi Cepat yang disebut Rapid Diagnostic Test (RDT); pengobatan
(ACT).4
kasus positif malaria per 1000 penduduk dalam satu tahun, Sejak tahun 2011 -
4
Gambar 2.2 API Malaria di Indonesia 2011-2015
Gambar 2.3 Annual Parasite Incidence (API) tahun 2015 menurut Provinsi.15
Berdasarkan data API tahun 2015 menyatakan bahwa terdapat 3 daerah provinsi
yang memiliki insidensi malaria tertinggi yaitu : Papua, Papua Barat, NTT. Sedangkan
C. Etiologi
5
oleh nyamuk betina Anopheles ataupun ditularkan langsung melalui transfusi
darah atau jarum suntik yang tercemar serta dari ibu hamil kepada janinnya. 16,17
1. Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria falsiparum (disebut juga malaria tropika), merupakan jenis
penyakit malaria yang terberat atau paling ganas, kadar parasitemia paling tinggi.
otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.1,15
2. Plasmodium vivax
Menyebabkan malaria tertiana. Gejala demam berulang dengan interval bebas
demam 2 hari. Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3 bulan. Relaps 50% dalam
3. Plasmodium malariae
Menyebabkan malaria quartana, bersifat asimtomatis dalam waktu lama. Bila
terdapat demam, maka gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3
hari1,15
4.Plasmodium ovale
Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya menifestasi klinis ringan,pola demam
seperti malaria vivaks. banyak di Afrika dan Pasifik Barat. Lebih ringan.
6
5. Plasmodium Knowlesi
falsiparum.1
Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium.
sekaligus jarang sekali terjadi. Infeksi jenis ini biasanya terjadi di daerah yang
tinggi angka penularannya. Malaria yang disebabkan oleh P.Vivax dan P.Malariae
dapat kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh
tubuh; lemah, menggigil dan demam yang biasanya berlangsung 10-14 hari.15,16
Parasit malaria memerlukan dua hospes untuk siklus hidup, yaitu manusia dan
yang berada dalam kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dalam peredaran darah
selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati
dan menjadi tropozoit hati. Kemudian berkembang menjadi skizon hati yang
terdiri dari 10.000 sampai 30.000 merozoit hati. Siklus ini disebut siklus
eksoeritrositer yang berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. Pada P. vivax dan
7
tetapi ada yang menjadi bentuk dorman yang disebut hipnozoit. Hipnozoit
tersebut dapat tinggal di dalam sel hati selama berbulan-bulan sampai bertahun-
tahun. Pada suatu saat bila imunitas tubuh menurun, akan menjadi aktif sehingga
Merozoit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan masuk ke dalam
peredaran darah dan menginfeksi sela darah merah. Di dalam sel darah merah,
eritrosit yang terinfeksi skizon) pecah dan merozoit yang keluar akan menginfeksi
sel darah merah lainnya. Siklus inilah yang disebut dengan siklus eritrositer.
Setelah 2-3 siklus skizogoni darah, sebagian merozoit yang meninfeksi sel darah
merah dan membentuk stadium seksual yaitu gametosit jantan dan betina.17,18
gametosit, di dalam tubuh nyamuk, gamet jantan dan gamet betina melakukan
pembuahan menjadi zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi ookinet kemudian
akan menjadi ookista dan selanjutnya menjadi sporozoit yang nantinya akan
8
Masa inkubasi atau rentang waktu yang diperlukan mulai dari sporozoit
masuk ke tubuh manusia sampai timbulnya gejala klinis yang ditandai dengan
atau rentang waktu mulai dari sporozoit masuk sampai parasit dapat dideteksi
9
Gambar 2.5 Siklus Hidup Plasmodium
E. Patofisiologi
berbagai macam sitokin, antara lain TNF(tumor necrosis factor). TNF akan
dibawa aliran darah ke hipotalamus yang merupakan pusat pengatur suhu tubuh
darah merah, sehingga sel darah yang terinfeksi maupun tidak terinfeksi akan
pecah yang akan bermenifestasi menjadi anemia. P.Vivax dan P.Ovale hanya
menginfeksi 2% sel darah merah muda dari seluruh sel darah merah. P. malariae
menginfeksi 1% sel darah merah tua dari seluruh jumlah sel darah merah.
dihancurkan oleh sel-sel magrofag dan limfosit. Penambahan sel-sel radang ini
permukaan pembuluh darah yang terinfeksi akan membentuk knob yang berisi
tersebut akan berikatan dengan reseptor sel endotel kapiler. Akibat dari proses ini
10
terjadilah obstruksi (penyumbatan) di pembuluh kapiler sehingga terjadi iskemia.
Terjadinya sumbatan ini juga didukung oleh proses terbentuknya ‘rosette’ yaitu
gerombolan sel darah merah yang berparasit dengan sel darah lainnya.16,17,18
F. Menifestasi Klinis
Gejala utama yang muncul yaitu demam. Demam yang terjadi diduga
terbentuknya sitokin atau toksin lainnya. Pada beberapa penderita, demam tidak
tanpa gejala. Gambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodik, anemia
dan splenomegali.5,14,19,20
pengobatan sebelumnya atau pada derajat resistensi hospes. Selain itu juga cara
infeksi yang mungkin disebabkan gigitan nyamuk atau secara induksi (misalnya
2. Gejala prodromal
berupa: malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang dan
otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin
11
3. Gejala-gejala umum
Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (malaria proxym)
secara berurutan:
Periode dingin
Dimulai dengan menggigil, kulit dingin, dan kering, seluruh badan gemetar,
pucat sampai sianosis. Periode ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam
Periode panas
Wajah terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas tubuh tetap
tinggi, dapat sampai 40oC atau lebih, penderita membuka selimutnya, respirasi
syok. Periode ini berlangsung lebih lama dari fase dingin dapat sampai 2 jam atau
Periode berkeringat
Penderita berkeringan mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh, penderita
merasa capek dan sering tertidur. Bial penderita bangun akan merasa sehat dan
Gejala klasik (trias malaria) lebih sering dialami penderita malaria vivax,
atau malah tidak ada. Diantara 2 periode demam terdapat periode tidak demam
yang berlangsung selama 12 jam pada malaria falciparum, 36 jam pada malaria
vivax dan ovale, dan 60 jam pada malaria malariae. Perbedaan kurva suhu tubuh
12
penderita malaria fasciparum, malaria vivax, dan malaria malariae dapat dilihat
Anemia merupakan gejala yang sering ditemui pada infeksi malaria, dan
lebih sering ditemukan pada daerah endemik. Kelainan pada limpa akan terjadi
setelah 3 hari dari serangan akut dimana limpa akan membengkak, nyeri dan
hiperemis.5,14
13
Hampir semua kematian akibat malaria disebabkan oleh P. falciparum. pada
4. Distress pernafasan
5. Gagal sirkulasi atau syok, pengisian kapiler >3 detik , tekanan sistolik <80
7. Hemoglobinuria
Gambaran Laboratorium :
3. Anemia Berat (Hb<5gr% untuk endemis tinggi, <7gr% untuk endemis sedang-
rendah)
14
4. Hiperparasitemia (parasit >2% eritrosit atau 100.000 parasit/uL di daerah
endemis rendah atau >5% eritrosit atau 100.000 parasit/uL didaerah endemis
tinggi)
6. Hemoglobinuria
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan mikroskopik
Sebagai standar emas pemeriksaan laboratoris pada penderita malaria adalah
3. Kepadatan parasit :
A. Semi kuantitatif:
15
B. Kuantitatif
Jumlah parasit dihitung permikroliter darah pada sediaan darah tebal atau
sediaan darah tipis. Untuk penderita tersangka malaria berat perlu memperhatikan
hal-hal berikut :
1. Bila pemeriksaan sediaan darah pertama negatif, perlu diperiksa ulang setiap
2. Bila hasil pemeriksaan darah tebal selama 3 hari berturut-turut tidak ditemukan
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan
3. Tes serologi
Tes ini berguna untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria
atau pada keadaan dimana parasit sangat minimal. Tes ini kurang bermanfaat
sebagai alat diagnostic sebab antibodi baru terbentuk setelah beberapa hari
parasitemia. Titer >1:200 dianggap sebagai infeksi baru, dan tes >1:20 dinyatakan
positif.9,10,11,18
H. Diagnosis
16
infeksi malaria ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan darah secara mikroskopik
1. Anamnesis
Keluhan utama, yaitu demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan pegal-pegal.
Riwayat berkunjung dan bermalam lebih kurang 1-4 minggu yang lalu ke
daerah endemik malaria.
Selain hal-hal tersebut di atas, pada tersangka penderita malaria berat, dapat
Kejang-kejang.
17
Warna air seni seperti the pekat dan dapat sampai kehitaman.
2. Pemeriksaan Fisik
Demam (≥37,5oC)
Pembesaran limpa
Pembesaran hati.1,5,16,18
Tekanan darah sistolik <70 mmHg pada orang dewasa dan <50 mmHg pada
anak-anak.
Frekuensi napas >35 kali permenit pada orang dewasa atau >40 kali permenit
pada balita, dan >50 kali permenit pada anak dibawah 1 tahun.
Penurunan kesadaran.
Tanda-tanda dehidrasi.
18
Gagal ginjal ditandai dengan oligouria sampai anuria.
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Mikroskopik
c. Tes serologi.1,18
c. Kimia Darah
d. EKG
e. Thoraks Foto
h. Urinalisa18
19
Gambar 2.6 Alogaritma Penemuan Penderita Malaria 2017.1
I. Diagnosis Banding
lain :
a. Demam Tifoid
b. Demam Dengue
d. Leptospirosis ringan
20
a. Radang otak (meningitis/ensefalitis)
c. Tifoid enselopati
d. Hepatitis
e. Leptospirosis berat
g. Sepsis
J. Tatalaksana
parasit yang ada didalam tubuh manusia. Obat anti malaria yang tersedia di
komplikasi. Kina merupakan obat anti malaria pilihan untuk pengobatan radikal
malaria falciparum tanpa komplikasi. Selain itu kina juga digunakan untuk
sebagai obat antimalaria pelengkap pada malaria klinis, pengobatan radikal dan
21
Beberapa obat antibiotika dapat bersifat sebagai antimalaria. Khusus di
Rumah Sakit, obat tersebut dapat digunakan dengan kombinasi obat antimalaria
lain, untuk mengobati penderita resisten multidrugs. Obat antibiotika yang sudah
bekerja cepat dan menghasilkan efek potensiasi antara lain dengan kina.21
resistensi.1
22
Gambar 2.7 Alogaritma Tatalaksana Penderita Malaria 2017. 1
Pengobatan malaria falsiparum dan vivax saat ini dengan ACT ditambah
dengan Primakuin. Dosis ACT untuk malaria falsiparum sama dengan malaria
vivax primaquin pada malaria falsiparum hanya diberikan pada hari pertama saja
dengan dosis 0.25 mg/kgbb, dan untuk malaria vivaks diberikan selama 14 hari
23
dengan dosis 0.25 mg/kgbb . Primaquin tidak boleh diberikan pada bayi usia <6
bulan.1
makasimal penderita dewasa yan dapat diberikan untuk artesunat dan amodiakuin
24
Tabel 2.3 Pengobatan Malaria Vivax.1
25
Tabel 2.4 Pengobatan Malaria Campuran.1
Tabel 2.5 Pengobatan Malaria Falsiparum dan Malaria Vivax Pada Ibu Hamil.1
26
Gambar 2.7 Penatalaksanaan Malaria Berat di Pelayanan Primer dan Sekunder. 1
Jika tidak ada fasilitas rawat inap, pasien harus dirujuk ke fasilitas lebih
lengkap. Sebelum dirujuk diberikan Artesunat im (dosis 2.4 mg/kgbb).1
Artesunat diberikan loading dose secara bolus 2.4mg/kgbb per intravena sebanyak
3 kali pada jam ke-0,12,24. Selanjutnya diberikan 2,4 mg/kgbb setiap 24 jam
27
Cara Pemberian Kina drip
3. 4 jam berikutnya berikan kina dengan dosis rumatan 10mg/kgbb dalam larutan
5. Setelah itu diberikan lagi dosis rumatan seperti diatas, sampai penderita mampu
6. Bila sudah dapat minum obat pemberian kina iv diganti dengan kina tablet
28
Gambar 2.8 Penatalaksanaan Malaria Berat di RS Rujukan
3. Kemoprofilaksis
terinfeksi malaria maka gejala klinis yang muncul tidak terlalu berat.
29
Kemoprofilaksis ini ditujukkan untuk orang yang berpergian ke daerah endemis
malaria dalam waktu yang tidak terlalu lama. Untuk kelompok atau individu yang
akan berpergian ke daerah endemis malaria dalam waktu lama dalam waktu lama
setiap hari selama tidak lebih dari 12 minggu. Doksisiklin tidak boleh diberikan
K. Prognosis
serta pengobatan.
2. Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas yang dilaporkan
pada anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada kehamilan meningkat sampai
50%.
3. Prognosis malaria berat dengan gangguan satu fungsi organ lebih baik
30
Kepadatan parasit <100.000/µL, maka mortalitas <1%.
31