Anda di halaman 1dari 10

Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasmik (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak


sehingga retikulum endoplasmik ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel
eukariotik. (Kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma,” dan retikulum diturunkan dari
bahasa Latin berarti "jaringan"). RE ini terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran
yang disebut sisterne (cisternae) (bahasa Latin cisterna berarti “kotak” atau “peti”). Membran
RE memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal, dari sitosul. Dan karena membran RE
ini bersambungan dengan selubung nukleus, ruang di antara kedua membran selubung itu
bersambung dengan ruang internal RE ini. (Gambar 1.1)
Porter dkk(1945) menemukan jala-jala yang halus pada sitoplasma fibroblas ayam,
yang dia sebut retikulum endoplasma(jala-jala dalam plasma).pada irisan tipis tampak jala-
jala ini seperti sluran buntu, slembung memanjang atau berupa terusan. Pada irisan serie dan
dilihat dibawah mikroskop elektron, frey wyssling dan muhlethaler (1965) menunjukkan
bahwa terusan –terusan sitoplasma yang dilihat porter itu saling berhubungan dan membina
jalinan diseluruh sitoplasma.[1]
Retikulum endoplasma yang besar-besar memang dapat dilihat sebagian dibawah
mikroskop cahaya, seperti badan nissl dalam sel saraf. Tapi struktur terincinya baru dapat
diamati dengan menggunakan mikroskop elektron. Dibawah mikroskop elektron dapat jelas
diamati bahwa RE adalah saluran yang berjala-jala atau berjajar-jajar, yang dindingnya terdiri
dari 2 lapis “unit membran”. [2]
Fungsi Retikulum Endoplasma sebagai berikut:
1. sebagai penampang sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya
dikeluarkan dari sel.
2. mensintesis lemak dan kolesterol.
3. menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
4. jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian
sel lain.
Terdapat dua daerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda jelas, sekalipun
tersambung; RE halus dan RE kasar.
1. Retikulum Endoplasma Kasar

RE kasar disebut kasar karena pada membrannya melekat banyak sekali ribosom, sehingga
tampak kasar dibawah mikroskop dan tidak licin. Ribosom juga dilekatkan pada sisi
sitoplasmik membran luar selubung nukleus, yang bertemu dengan RE kasar.
(Gambar 1. 2)

Retikulum endoplasma kasar biasa juga disebut sebagai retikulum endoplasma


granular memiliki daerah yang sebahagian besar tidak mengandung ribosom. Daerah-
daerah tersebut merupakan daerah peralihan, karena dari situlah dibentuk vesikula-vesikula
transpor atau vesikula transisi atau retikulum endoplasma transisi. Vesikula-vesikula
tersebut megandung protein atau lipida yang diangkut secara intraseluler. Vesikula-vesikula
transisi atau vesikula transpor berperan mengangkut makromolekul (protein) dari
retikulum endoplasma.
Di dalam vesikula transport terdapat protein yang larut yang berasal dari lumen
retikulum endoplasma (protein sekretori) atau protein yang terikat pada membran
vesikula (protein membran). Vesikula-vesikula dapat bergabung dengan membran sasaran
dan melepaskan isinya. Membran vesikula merupakan bagian dari membran sasaran. Pada
sel-sel yang aktif mensintesis hormon steroid, retikulum endoplasma licin atau halus
memiliki enzim-enzim untuk sintesis kolesterol, yang merupakan prazat untuk
sintesis hormon steroid. Sintesis lipida berlangsung di dalam retikulum endoplasma licin.
Semua lipida yang dibuat di dalam sel disintesis pada membran retikulum
endoplasma kecuali fosfatildilgliserat dan kardiolipin.
Pada retikulum endoplasma kasar, partikel-partikel ribosom melangsungkan sintesis
protein. Sebagain dari protein tersebut akan menjadi protein transmembran, dan
sebagian yang lain dimasukkan kedalam sistern retikulum endoplasma. Protein transmembran
diperuntukkan untuk membran sell atau membran organel-organel lain, sedangkan protein
yang dilepaskan ke dalam sisterna diperuntukkan bagi organel-organel sel atau untuk
disekresikan.
RE Kasar mempunyai fungsi dalam sintesa protein didalam sel terutama sintesa protein
sekresi dan protein untuk komponen retikulum endoplasma itu sendiri
Sintesis protein pada retikulum endoplasma melibatkan dua reseptor, yaitu (i) reseptor
yang mengenali ribosom sub unit besar dengan rantai polipeptidanya yang baru terbentuk dan
(ii) reseptor yang mengikat ujung 3’mRNA yang pada eukariota ditandai dengan poli
A. Sintesis protein dilakukan oleh polisom atau ribosom pada membran retikulum
endoplasma. Pada mRNA terdapat kodon untuk protein isyarat (signal peptida). Tahap-
tahap berlangsungnya sintesis protein membran retikulum endoplasma adalah (Partin, 2007)
sebagai berikut :
1. mRNA keluar dari inti dan berlekatan dengan ribosom untuk memulai sintesis
protein. Ribosom pada mRNA bergerak menuju kodon star, dan selanjutnya mentranslasi
kodon untuk protein isyarat menghasilkan protein isyarat atau signal peptida. Translasi
berlangsung di dalam sitosol, dan di dalam sitosol terdapat partikel pengenal isyarat
(signal recognition particel = SRP).
2. Protein isyarat (signal peptide ) berikatan partikel pengenal isyarat. Protein pengenal
isyarat selanjutnya terikat pada reseptor yang terdapat pada permukaan membran
retikulum endoplasma
3. Ikatan antara protein pegenal isyarat dengan reseptornya menyebabkan saluran translokasi
protein pada membrane RE terbuka dan memungkinkan polipeptida (protein isyarat) masuk
ke dalam lumen retikulum endoplasma. Untuk sementara sintesis protein terhenti hingga
protein isyarat menembus celah yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
4. Setelah protein isyarat menembus membran retikulum endoplasma, sintesis polipeptida
baru dimulai. Protein isyarat yang terdapat di dalam lumen retikulum endoplasma selanjutnya
dilepaskan oleh signal peptidase.
5. Seiring dengan terlepasnya protein isyarat, perpanjangan polipeptida berlangsung di dalam
lumen hingga ribosom mencapai kodon stop. Selanjutnya polipeptida
baru dilepaskan kedalam lumen. Ribosom yang telah selesai melaksanakan
translasi mengalami disosiasi dan terlepas di dalam sitoplasma.
Terdapat perbedaan target antara protein yang disintesis di dalam sitoplasma oleh
ribosom bebas dengan protein yang disintesis oleh ribosom yang terikat pada permukaan
membrane retikulum endoplasma kasar.
Sintesis protein yang disintesis oleh ribosom bebas di dalam sitoplasma ditujukan
untuk antara lain protein inti, protein mitokondria, protein kloroplas dan protein
peroksisom. Sintesis protein yangberlangsung pada ribosom yang terikat membran
retikulum endoplasma kasar ditujukan untuk antara lain protein membran plasma, protein
vesikula sekresi dan protein lisosom. (Allar, 2005).
Banyak jenis sel terspesialisasi mensekresi protein yang dihasilkan oleh ribosom yang
dilekatkan pada RE kasar. Misalnya, sel-sel tertentu dalam pankreas mensekresi protein
insulin, suatu hormon, ke dalam aliran darah. Begitu rantai polipeptida tumbuh dari ribosom
terikat, rantai ini dimasukkan ke dalam ruang sisternal melalui suatu pori yang dibentuk oleh
protein dalam membran RE tersebut. Begitu rantai ini masuk ke ruang sisternal, protein baru
melipat ke dalam konfirmasi aslinya. Sebagian besar protein sekretoris berupa glikoprotein,
protein yang terikat secara kovalen pada karbohidrat. Karbohidrat dilekatkan ke protein
dalam RE oleh molekul terspesialisasi yang sudah ada di dalam membran RE. Tempelan
karbohidrat pada glikoprotein ialah oligosakarida, istilah untuk polimer gula yang relatif kecil
Pada waktu protein sekretoris telah terbentuk, membran RE akan mempertahankannya
supaya tetap terpisah dari protein, yang dihasilkan oleh ribosom bebas, yang akan tetap
berada dalam sitosol. Protein sekretoris keluar dari RE yang dibungkus dalam membran
vesikula yang menggelembung mirip tunas dari daerah terspesialisasi yang disebut RE
transisi. Vesikula yang berpindah dari satu bagian sel ke sel lain demiklan disebut vesicola
transport.
Di samping membuat protein sekretoris, RE kasar merupakan pabrik membran yang
tumbuh di tempatya dengan menambahkan protein dan fosfolipid. Karena polipeptida yang
akan menjadi protein membran tumbuh dari ribosom, polipeptida ini dimasukkan ke dalam
membran RE itu sendiri dan ditahan di sana oleh bagian hidrofobik protein. RE kasar juga
membuat fosfolipid membrannya sendiri; enzim yang telah ada di dalam membran RE
menyusun fosfolipid dari prekursor di dalam sitosol, Membran RE ini berkembang dan dapat
ditransfer dalam bentuk vesikula transpor ke komponen lain sistem endomembran.
RE merupakan sistem membran dari tubula dan kantong pipih saling-terhubung yang
disebut sisterne, yang juga bersambung dengan selubung nukleus. (Gambar ini merupakan
penampang potongan). Membran RE menyelubungi ruangan yang disebut ruang sisteme. RE
kasar, yang pada permukaan luamya terdapat tonjolan ribosom, dapat dibedakan dari RE
halus dalam mikrograf elektron (TEM).

2. Retikulum Endoplasma halus

RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmiknya tidak mempunyai ribosom,
jadi tampak licin saja.[3] (Gambar 1.3)

RE halus berbagai jenis sel berfungsi dalam bermacam-macam proses metabolisme,


termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun.
Enzim RE halus penting untuk sintesis lipid, termasuk fosfolipid dan steroid. Di antara
steroid yang dihasilkan oleh RE halus ialah hormon seks vertebrata seperti sel leydig dalam
testis, sel corpus luteum dalam ovarium dan berbagai hormone steroid yang disekresi oleh
kelenjar adrenal.
Sel hati merupakan salah satu contoh peran RE halus dalam metabolisme karbohidrat.
Sel hati mnyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen, suatu polisakarida. Hidrolisis
glikogen menyebabkan pelepasan glukosa dari sel hati, yang penting dalam pengaturan
konsentrasi gula dalam darah. Akan tetapi, produk pertama hidrolisis glikogen ialah glukosa
fosfat, suatu bentuk ionik gula yang tidak dapat keluar dari sel dan memasuki darah. Enzim
ditanam dalam membran RE halus sel hati membuang fosfat dari glukosa, yang kemudian
dapat meninggalkan selnya.
Enzim RE halus membantu menawarkan obat dan racun, khususnya dalam sel hati.
Penawar racun biasanya melibatkan penambahan gugus hidroksil ke dalam obat, yang
menyebabkan obat tersebut mudah larut dan lebih mudah dikeluarkan tubuh, fenobartital dan
babiturat penenang lainnya merupakan contoh obat-obat yang dimetabolisme dengan cara ini
oleh RE halus dalam sel hati. Sebenamya, barbiturat, alkohol, dan banyak obat lainnya
mempengaruhi proliferasi RE halus dan enzim penawar racun yang berkaitan. Hal ini
selanjutnya meningkatkan toleransi terhadap obat tersebut, yang berarti bahwa dibutuhkan
dosis yang lebih tinggi untuk mencapai pengaruh tertentu, seperti penenangan. Selain itu,
karena sebagian enzim penawar racun memiliki tindakan yang relatif luas, proliferasi RE
halus dalam merespons satu obat dapat meningkatkan toleransi terhadap obat lain juga.
Misalnya, penyalahgunaan barbiturat dapat menurunkan keefektifan antibiotika tertentu dan
obat-obat bermanfaat lainnya.
Sel otot memperlihatkan fungsi terspesialisasi RE halus lainnya. Membran RE
memompa ion kalsium dari sitosol ke dalam ruang rongga sisternal. Apabila sel otot
dirangsang oleh impuls saraf, kalsium akan bergerak cepat kembali melewati membran RE
untuk masuk ke dalam sitosol dan memicu kontraksi sel otot.
Aktivitas sel tidak tetap, tapi bevariasi, naik turun. Naik turun aktivitas ini dapat juga
diamati pada komposisi RE kasar dan RE halusnya. Makin giat sel itu, makin banyak RE
kasar dan RE halus, dan kalau sedang istirahat jumlanya pun surut.

LINTASAN SEKRESI
Secara morfologis, kompleks golgi menunjukkan suatu polaritas yang terkait secara
langsung dengan fungsi organel. Di dalam sel-sel sekresi, kompleks golgi merupakan
suatu pusat fungsional dalam rantai sekresi. Elemen-elemen penghubung lintasan
sekresi tersebut adalah retikulum endoplasma, vesikula transisi, kompleks golgi,
vesikula sekresi, dan membran plasma. Lintasan rantai sekresi ditunjukkan pada
gambar 8.3.

Lintasan skretori meliputi minimal 6 tahap, yaitu (i) tahap sintesis, (ii) tahap segregasi,
(iii) tahap transpor intraseluler, (iv) tahap konsentrasi, (v) tahap penyimpanan, dan (vi)
tahap pengeluaran. Selama berlangsungnya sekresi, terjadi aliran materi dari retikulum
endopla-sma ke arah badan golgi. Permukaan cekung badan golgi yang terorientasi ke
arah retikulum endoplasma disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis,
sedangkan permukaan cembung yang terorientasi ke arah permukaan sel disebut
permukaan matang atau permukaan trans.
Pada permukaan matang badan golgi, dibentuk vesikulavesikula sekresi, sedangkan
pada permukaan pembentukan terdapat vesikula-vesikula transpor yang dibentuk dari
membrane retikulum endoplasma. Selama berlangsungnya proses sekresi, terjadi aliran
materi yang dibentuk dalam retikulum endoplasma dan bergerak melalui permukaan
badan golgi dari permukaan pembentukan ke permukaan matang. Selanjutnya bergerak
sebagai granula-granula sekresi pada daerah apikal sel dan pada akhirnya menuju ke
membran plasma dimana bahanbahan tersebut dikeluarkan.

FUNGSI BADAN GOLGI


Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa, fungsi dari kompleks golgi adalah sebagai
tempat pemrosesan proteinpasca translasi. Protein-protein tersebut berasal dari lumen
retikulum endoplasma dan bergerak ke badan golgi. Ada dua cara bagaimana protein
melewati permukaan pembentukan ke permukaan matang dari badan golgi, yaitu (i)
Model Sisternal Progression atau model transport vesikula dan (ii) Model Sisternal
Transfer atau model pematangan sisterna (Thorpe, 1984; Allar, 2005)
Pada model sisternal progression, vesikula-vesikula yang berisi protein yang berasal
dari retikulum endoplasma berfusi dengan permukaan pembentukan dari badan golgi
untuk mengalami proses lebih lanjut. Kemudian setiap sisterna bergerak melalui
tumpukan badan golgi ke arah permukaan trans. Pada permukaan trans, sisterna
dipecah-pecah menjadi sejumlah vesikula kecil yang membawa protein ke tujuannya.
Kelemahan model ini adalah karena sisterna badan golgi mempunyai sifat-sifat yang
berbeda, sehingga sulit untuk menjelaskan bagaimana satu sisterna dengan sifat-sifat
tertentu dapat berubah menjadi sisterna dengan sifat-sifat lain (Thorpe, 1984; Allar,
2005).
Pada model sisternal transfer, protein bergerak dari satu sisterna ke sisterna yang lain
melalui pembentukan vesikulavesikula kecil yang dilepaskan dari sisterna sebelumnya.
Vesikula-vesikula tersebut bergerak maju dan berdifusi dengan sisterna berikutnya.
(Thorpe, 1984; Allar, 2005)

Kompleks golgi berfungsi dalam biosintesis glikoprotein dan glikolipida. Glikoprotein


adalah protein yang mengandung karbohidrat yang terikat secara kovalen, biasanya
berupa Dgalaktosa, D-mannosa, L-fucosa, D-glukosamin, N-asetil-Dgalaktosamin, dan
asam N-asetil-muramat atau asam sialat. Unit-unit monosakarida tersebut terikat dalam
rantai oligosakarida.

Bahan-bahan yang akan disekresikan pada akhirnya berkumpul pada permukaan trans
badan golgi dan kemudian dilepaskan dalam bentuk vesikula. Vesikula-vesikula sekresi
melepaskan kandungannya dengan dua cara, yaitu secara konstitutif dan secara
regulatif. Sejumlah protein-protein terlarut maupun yang terikat membran yang baru
disintesis, lipida membran plasma yang baru disintesis dilepaskan dengan cara
konstitutif, artinya tidak tergantung pada signal-signal tertentu seperti hormone atau
neurotransmitter. Sejumlah proteinprotein tertentu yang tersimpan di dalam vesikula
sekresi hanya dapat dilepaskan bilamana ia menerima sinyal-sinyal tertentu yang
berasal dari hormone atau neurotransmitter. Sekresi seperti ini dinamakan sekresi
regulative.

1. Sintesis, Pengemasan dan Pelepasan Hormon Peptida


Sintesis, pengemasan dan pelepasan hormon-hormon peptida melibatkan organel-
organel sitoplasmik, yaitu reticulum endoplasma kasar bersama ribosom dan badan
golgi. Tahap awal adalah sintesis protein pada yang berlangsung pada ribosom yang
melekat pada retikulum endoplasma dan menghasilkan rantai polipeptida yang dikenal
sebagai preprohormon. Rantai polipeptida tersebut diarahkan ke dalam lumen reticulum
endoplasma oleh signal sequence asam-asam amino. Enzim-enzim pada retikulum
endoplasma memotong signal sequencedan menghasilkan prohormon yang tidak aktif.
Prohormon selanjutnya ditranspor menuju badan golgi. Di dalam badan golgi dikemas
dan dilepaskan melalui pertunasan badan golgi dalam bentuk vesikula sekresi.
Di dalam vesikula sekresi terdapat sejumlah enzim yang berperan memotong
prohormon menjadi satu atau lebih hormon yang aktif dan sejumlah fragemen-fragmen
peptida. Hormon-hormon tersebut selanjutnya dirembeskan masuk ke dalam aliran
darah untuk dibawah menuju jaringan target.

ADN mencetak ARNd dalam proses transkripsi yang berlangsung di dalam inti.

ARNd keluar dari dalam inti bergabung dengan ribosom di sitoplasma.

Datang ARNt membawa asam amino yang sesuai dengan kodon.

Terjadi ikatan antar asam amino sehingga terbentuk protein.

Langkah-langkah proses Sintesis Protein


Secara garis besar, ADN sebagai bahan genetis mengendalikan sifat individu melalui
proses sintesis protein. Ada dua kelompok protein yang dibuat ADN, yaituprotein
struktural dan protein katalis. Protein struktural akan membentuk sel, jaringan, dan
organ hingga penampakan fisik suatu individu. Inilah yang menyebabkan ciri fisik tiap
orang berbeda satu sama lain. Protein katalis akan membentuk enzim dan hormon yang
berpengaruh besar terhadap proses metabolisme, dan akhirnya berpengaruh terhadap
sifat psikis, emosi, kepribadian, atau kecerdasan seseorang.

Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama
adalahtranskripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel.
ARNd inilah yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua
adalahtranslasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt.

Sebelum saya jelaskan prosesnya, sebaiknya pahami ini:

- Langkah sintesis protein : Transkripsi dan Translasi


- Tempat berlangsung : Ribosom
- Perancang jenis protein : ADN
- Pelaksana proses : ARNd, ARNt, dan ARNr
sintesis : Adenosin Tri Phosphat
- Sumber energi (ATP)
- Bahan sintesis protein : asam amino
- Enzim yang diperlukan : ARN polimerase
untuk transkripsi

1. Transkripsi
Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:

1. Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai


ARNd. Rantai ADN yang mencetak ARNd disebut rantai sense/template.
Pasangan rantai sense yang tidak mencetak ARNd disebut rantai antisense.
2. Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang
disebut kodogen. Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang
disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode genetika yang berfungsi
mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein.
Selanjutnya boleh dikatakan bahwa ARNd atau kodon itulah yang merupakan
kode genetika. Lihat daftar kodon dan asam amino yang dikodekannya di bawah
ini.
3. Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti
menuju ke ribosom dalam sitoplasma.
Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu dimulai dengan kodon
inisiasi atau kodon start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino metionin. Jika satu
molekul protein telah terbentuk akan selalu diakhiri dengan tanda berupakodon
stop atau kodon terminasi, yaitu UGA, UAA, atau UAG (lihat daftar di atas).

Konsep penting:

Pasangan tiga basa nitrogen disebut triplet. Triplet yang terdapat pada rantai sense ADN
yang mencetak ARNd disebut kodogen. Triplet yang terdapat pada ARNd disebut kodon.
Triplet yang terdapat pada ARNt disebut antikodon.

2. Translasi
Pahami dulu konsep ini:

ARNt memiliki triplet yang merupakan pasangan kodon dan disebut antikodon. Setiap
ARNt hanya dapat mengikat satu jenis asam amino sesuai yang dikodekan oleh kodon.
Jadi dalam translasi terjadi penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd (kodon) oleh
ARNt (antikodon) dengan cara ARNt mengikat satu asam amino yang sesuai.

Setelah ARNd keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung dengan ribosom dalam
sitoplasma. Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang
dilakukan oleh ARNt. Caranya, ARNt akan mengikat asam amino tertentu sesuai yang
dikodekan oleh kodon, lalu membawa asam amino tersebut dan bergabung dengan
ARNd yang telah ada di ribosom. Langkah tersebut dilakukan secara bergantian oleh
banyak ARNt yang masing-masing mengikat satu jenis asam amino yang lain.

Mungkinkah ARNt keliru membawakan jenis asam amino sehingga tidak sesuai dengan
kodon? Kecuali terjadi mutasi, kemungkinan hal ini sangat kecil terjadi. Karena setiap
ARNt yang membawa asam amino akan berpasangan tepat sama dengan ARNd
membentuk pasangan kodon – antikodon. Dengan cara demikian kecil kemungkinan
ARNt ‘salah membawa’ asam amino.

Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di ribosom, selanjutnya
akan terjadi ikatan antar asam amino membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk
setelah berlangsung proses polimerisasi.

1. Proses Transkripsi
Pada tahap ini terjadi di dalam nukleus.DNA double heliks yang terdiri dari 2
sisi, misal yang sisi bawah adalah DNA sense (pencetak/cetakan) sedangkan sisi
atas adalah DNA non sense (bukan cetakan). Pertama, enzim polimerase akan
masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim
polimerase akan mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti yang ada pada
DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai cetakan. Proses pencetakan ini
dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses pengkopian ini
berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses transkripsi selesai
lalu mRNA keluar dari nukleus. Ini video prosesnya..

2. Proses Translasi
Setelah mRNA keluar dari nukleus ke sitoplasma yang membawa kode genetik akan
menempel pada ribosom sub unit kecil. Setelah itu tRNA yang tersebar di sitoplasma
akan menghampiri mRNA dengan membawa pasangan yang sesuai dengan kode genetik
mRNA. setelah itu ribosom sub unit besar akan menghampiri ribosom sub unit kecil
sehingga tRNA berada pada site P lalu pada site A akan ada tRNA lain yang membawa
kode genetik yang sesuai dengan mRNA sehingga berjajaran. Setelah itu asam amino
yang dibawa oleh masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida
dan begitu terus menerus tRNA di site A bergeser ke site P dan datang lagi tRNA lain di
site A asam amino berikatan lagi hingga ujung mRNA maka selesailah proses tanslasi
sehingga terbentuk asam amino atau polipeptida. Ini video prosesnya...

Anda mungkin juga menyukai