Cara Meningkatkan Konsentrasi Saat Bekerja
Cara Meningkatkan Konsentrasi Saat Bekerja
ISBN: 9789799646360
Bob Sadino, ikon entrepreneur Indonesia, hadir membagikan ilmunya di bidang kewirausahaan
yang telah menjadi kunci suksesnya selama puluhan tahun. Pengusaha agro industri yang dikenal
sebagai boss dari Kem Chicks ini ternyata memiliki segudang kiat dan trik yang ‘nyeleneh’
namun terbukti ampuh dalam membangun bisnis yang terus berkembang. Berasal dari keluarga
yang sederhana, sempat berprofesi sebagai kuli bangunan hingga pedagang telur keliling ternyata
tak menyurutkan semangat Bob untuk merintis usahanya. Baginya, menjadi ‘orang bodoh’
seperti dirinya bukanlah halangan untuk sukses, namun justru memudahkan dalam mencapai
keberhasilan.
Ia menganggap ilmu sekolahan hanya melahirkan kaum sarjana yang lamban dan teracuni oleh
pengetahuan basi. Bob sendiri banyak menimba ilmu dengan metode ‘street learning‘ alias
belajar mempraktikkan secara langsung, dan tentu saja jauh dari lingkungan sekolahan. Tidak
heran banyak ajarannya yang mendobrak dan memutarbalikkan pakem-pakem manajemen dan
ekonomi yang selama ini diagung-agungkan kaum sarjana. Namun dari situlah ia menemukan
bahwa untuk sukses kita harus menjadi ‘goblok’. Mengapa?
Dalam melakukan usahanya Bob memegang beberapa prinsip. Ia selalu menciptakan pasar bagi
produknya, bukan mencarinya. Mencari-cari pasar, seperti yang banyak diajarkan di bangku
kuliahan, hanya membuag-buang waktu dan tenaga saja. Bob juga tidak pernah bertele-tele
dalam merancang usahanya. Baginya yang terpenting adalah, segera lakukan dan lihat hasilnya!
Kegagalan dan kerugian justru merupakan hal yang dicarinya, untuk meningkatkan kualitas
dirinya dan para karyawan.
Dalam memilih karyawannya, Bob tidak pernah melihat latar belakang pendidikan. Ia justru
menerima orang dengan syarat mau bekerja dan belajar. Jika ada kesalahan yang dilakukan oleh
karyawannya, ia justru melihatnya sebaga satu bentuk pendidikan yang tak ternilai
harganya.Karyawan seperti itu justru dipertahankan karena telah mengecap pembelajaran dari
kesalahan yang diperbuatnya.
Masih banyak lagi kiat-kiat bisnis ampuh ala Bob Sadino yang diuraikan dalam buku ini.
Termasuk juga kisah-kisah unik yang dapat menjadi inspirasi bagi para calon entrepreneur.
Dikisahkan juga sisi lain kehidupan seorang Bob Sadino yang selama ini kurang diketahui oleh
orang banyak.
Buku ini sangat cocok dibaca semua kalangan, terutama mereka yang ingin menjadi seorang
entrepreneur dan sedang menimba ilmu. Bob sendiri menuturkan bahwa untuk menjadi
entrepreneur tidaklah sulit, tidak perlu pendidikan dan bakat khusus. Yang penting adalah mau
bekerja dan mau belajar, serta mengetahui kiat-kiat rahasianya. Semuanya dibahas lengkap
dalam buku ini.
Lain halnya jika Anda tidak berkonsentrasi. Anda mungkin akan mengerjakan tugas-tugas yang
tidak penting sehingga Anda sibuk tapi tidak bermakna. Besar kemungkinan juga Anda akan
merasa bersalah karena tidak produktif bekerja atau stres karena bertumpuknya pekerjaan
penting.
Jika Anda sekarang ini merasa sulit berkonsentrasi saat bekerja, jangan khawatir. Berikut tahap
demi tahap yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan konsentrasi Anda.
Langkah pertama adalah merencanakan tugas-tugas yang harus Anda kerjakan. Mengapa?
Karena dengan merencanakannya, Anda akan tahu apa yang harus diselesaikan pada suatu hari
kerja.
Anda bisa merencanakan tugas-tugas tersebut dalam pikiran atau dengan membuat to-do list
harian. Waktu membuat rencana tersebut bisa di pagi hari atau malam hari sebelumnya.
Tugas apa yang harus direncanakan? Tentu, tugas-tugas penting yang berkaitan erat dengan
karier, finansial, atau sasaran Anda. Batasi juga tugas-tugas penting tersebut, misalnya 3 buah
per hari, agar Anda tidak terbebani dan tidak lupa karena keterbatasan daya ingat.
Sebagai contoh, sebagai seorang full time blogger, dua tugas penting saya adalah menulis
postingan dan menulis ebook. Tugas-tugas ini penting karena berkaitan dengan sasaran saya di
2016.
Oleh karena itu, saya merencanakan hari kerja saya dengan memasukkan menulis postingan dan
ebook sebagai prioritas. Tugas-tugas lain, seperti menjawab email dan komentar, dijadikan tugas
yang bukan prioritas. Dengan kata lain, saya mengerjakannya setelah menulis atau ketika saya
memiliki waktu luang.
2. Singkirkan pengganggu
Setelah merencanakan pekerjaan, kini saatnya Anda bekerja, bukan? Nah, agar konsentrasi tidak
terganggu, sebelum bekerja Anda mesti menyingkirkan pengganggu terlebih dahulu.
Pengganggu ini bisa berasal dari lingkungan kerja, telepon seluler Anda, atau sosial media. Tidak
terlalu sulit menyingkirkan pengganggu tersebut sepanjang Anda ingin menyingkirkannya.
Sebagai contoh, Anda bisa memutuskan koneksi internet atau mengaktifkan fitur senyap telepon
seluler Anda untuk beberapa saat. Atau, jika Anda memiliki ruang kerja sendiri, Anda bisa
menutup pintu dan memasang label jangan diganggu dari pukul sekian ke sekian.
3. Kerjakan satu per satu tugas penting Anda
Setelah Anda merasa nyaman untuk bekerja, kerjakan satu per satu tugas penting yang telah
direncanakan tersebut. Anda bisa memilih tugas yang paling mudah dulu untuk membangun
momentum kerja atau sebaliknya.
Sebagai contoh, saya biasanya menulis ebook terlebih dahulu karena lebih sulit dibanding
menulis postingan. Bagi saya, mengerjakan tugas yang sulit terlebih dahulu membuat saya lebih
percaya diri karena merasa tugas-tugas lain bisa dikerjakan dengan lebih mudah.
4. Istirahat sejenak
Energi dan perhatian itu terbatas. Oleh karena itu, Anda harus meluangkan waktu untuk
beristirahat sejenak ketika Anda bekerja. Tujuannya adalah mengalihkan perhatian sejenak
sehingga otak Anda menjadi segar kembali.
Misalnya saja, setelah satu jam bekerja, Anda beristirahat 10 menit dengan meminum kopi/teh,
ngobrol dengan rekan, atau meditasi. Selain itu, gunakan waktu istirahat siang untuk makan
siang dan beristirahat sejenak. Jangan gunakan istirahat siang untuk bekerja atau memikirkan
pekerjaan.
Pada kasus saya, saya terbiasa menerapkan Teknik Pomodoro, yaitu saya menulis per 25 menit.
Setelah 25 menit, saya beristirahat 5 menit (pengaturan waktunya menggunakan Pomodairo).
Istirahat ini saya isi dengan berbaring-baring di kasur ruang kerja saya atau meminum teh sambil
berdiri.
Langkah kelima adalah melakukan kaji ulang (review) terhadap rencana pekerjaan Anda. Yang
Anda lakukan adalah membandingkan pencapaian dengan apa yang telah direncanakan. Dengan
demikian, Anda bisa menjaga atau mengendalikan konsentrasi Anda.
Perbandingan pencapaian dengan rencana ini bisa dimulai dengan mengajukan pertanyaan pada
diri sendiri, antara lain:
6. Fokus kembali
Jika setelah mengkaji ulang Anda merasa tidak produktif alias belum menyelesaikan tugas
penting, fokus ulang pikiran atau perhatian Anda. Jangan merasa bersalah dengan waktu dan
tenaga yang telah Anda sia-siakan. Segera, pusatkan konsentrasi Anda kembali pada tugas-tugas
yang harus diselesaikan hari ini.
Sebagai contoh, saya sering mengalami hari-hari kerja yang mengecewakan karena masalah
pribadi atau ada hal yang tidak terduga. Saya membuang-buang waktu untuk berinternet. Namun,
saya kemudian memfokuskan perhatian saya pada pekerjaan saya.
Saya melihat to-do list harian saya dan mulai menulis lagi. Memang terasa berat, namun saya
harus memulainya. Tanpa disadari, dengan memulainya secara bertahap, saya bisa
berkonsentrasi kembali dan menyelesaikan tugas-tugas penting harian saya.
Meningkatkan konsentrasi saat bekerja itu perlu strategi dan latihan. Oleh karena itu, cobalah
Anda mempraktikkan tahap demi tahap di atas untuk melejitkan konsentrasi Anda dalam bekerja.
Selamat mencoba!
0 Shares
Tahukah Anda mengapa ilmuan jaman dulu sanggup menulis buku hingga ribuan halaman dalam
hanya waktu yang singkat? Tahukah juga Anda mengapa mereka mampu menguasai berbagai
bidang pengetahuan, dari filsafat hingga biologi, dari bahasa hingga astronomi?
Jawabannya, karena jaman dulu belum ada sarana hiburan seperti TV, radio, hp, gadget,
komputer, dan internet yang mengganggu konsentrasi. Yang ada hanyalah buku untuk dibaca
serta tugas-tugas untuk dikerjakan. Jadi, mereka bisa fokus pada tugas dan buku di depan
mereka. Fokus mereka tidak terbagi-bagi antara kerja, mendengarkan musik, mengobrol di media
sosial, dan membaca berita di internet.
Berbeda sekali dengan orang zaman sekarang. Bagi orang zaman sekarang, konsentrasi bagaikan
barang yang saaaaangat mahal. Sangat sulit mendapatkannya. Sangat sulit bisa berkonsentrasi
saat melakukan pekerjaan. Ketika bekerja sambil membuka internet, maka waktu yang ada
bukannya digunakan untuk bekerja, tetapi justru habis untuk berselancar di dunia maya.
“Iya, banget. Kerjaan saya sering terbengkalai gara-gara internet. Padahal, saya ingin sekali
menyetop kebiasaan berselancar di dunia maya. Tetapi susah banget,” demikian jawab Anda.
Untuk mengetahui cara meningkatkan konsentrasi saat bekerja, terlebih dulu Anda harus
mnegetahui karakter konsentrasi.
Karakter Konsentrasi
Konsentrasi itu ibarat air di dalam bak mandi Anda. Ada kalanya penuh dan ada kalanya habis,
tinggal semata kaki.
Jika air di bak mandi digunakan untuk mandi, maka lama-lama habis. Jika Anda ingin mencuci
baju, maka Anda harus mengisinya lagi, menyalakan keran di bak mandi Anda.
Nah, karena air di bak mandi bisa habis, maka Anda harus menggunakannya secara bijak. Anda
harus berhemat air. Jika Anda ingin mandi dan mencuci baju, maka jangan gunakan air untuk
sesuatu yang tidak penting seperti mengguyur kawan yang sedang berulang tahun.
Konsentrasi pun begitu. Jika Anda menggunakannya untuk melakukan suatu aktivitas, maka
lama-kelamaan ia habis. Saat konsentrasi habis, maka Anda tak bisa bekerja dengan maksimal.
Tetapi, apa dasar ilmiah yang menyatakan bahwa konsentrasi bisa habis, seperti air di bak
mandi?
Banyak sekali penelitian yang menyimpulkan bahwa konsentrasi bisa habis jika terus digunakan.
Sebagai contoh, dalam artikel yang dimuat di psychologytoday.com, David Rock, direktur
eksekutif Neuroleadership Institute menjelaskan hal itu.
Nah, jika konsentrasi bisa habis, Anda harus bijak dalam menggunakannya. Hindari pemborosan
dalam menggunakan konsentrasi. Gunakan ia hanya untuk melakukan pekerjaan yang penting
seperti mengerjakan tugas kantor. Jangan gunakan ia untuk aktivitas yang irrelevan atau tidak
berhubungan dengan pekerjaan Anda.
“Ah, itu nasihat klasik. Teorinya gampang. Praktiknya susah,” demikian sanggah Anda,
meragukan saran di atas. Tetapi, sebagaimana dijelaskan David Rock, tidak ada jalan lain selain
menjauhi sumber-sumber yang mengganggu konsentrasi seperti internet, gadget, dan musik.
Sebenarnya, menjauhi sumber pengganggu itu mudah, asalkan Anda tahu rahasianya.
Apa rahasianya? Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan berikut ini.
Dari penjelasan di atas, Anda tahu bahwa Anda harus menggunakan konsentrasi secara bijak.
Anda harus menggunakan konsentrasi untuk melakukan aktivitas yang relevan dengan kebutuhan
Anda, seperti mengerjakan tugas di kantor. Selain itu, Anda harus menghindari menggunakannya
untuk kegiatan yang tidak relevan dengan kebutuhan Anda seperti menonton video saat jam
kerja, membuka portal berita online, dan media sosial.
Tetapi, bagaimana cara agar tidak tergoda internet, hp, dan musik saat bekerja?
Dengan time management yang tepat, Anda bisa mengatur waktu kapan harus mengerjakan tugas
penting di kantor dan kapan menggunakan otak untuk aktivitas yang tidak penting.
Lalu, kapan harus mengerjakan tugas penting dan kapan melakukan hal yang tidak penting?
Kapan Anda harus mengerjakan tugas penting dan kapan melakukan aktivitas tak penting?
Kapan pun itu, yang pasti Anda harus MENGAWALI HARI ANDA DENGAN
MENGERJAKAN TUGAS KANTOR! Itu kuncinya.
Seringkali, sesaat setelah tiba di kantor, sebelum jam kerja (sebelum pukul 08.30), kita
menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya. Meskipun bukan jam kerja, sebenarnya,
itulah PENYEBAB Anda kehilangan konsentrasi saat bekerja.
Manakala sesaat sebelum jam kerja Anda berselancar di internet, itu artinya Anda menggunakan
konsentrasi Anda untuk melakukannya. Hal itu membuat pasokan konesentrasi Anda habis.
Walhasil, saat jam kerja dimulai, Anda sudah kehabisan pasokan konesentrasi. Akibatnya, Anda
tidak bisa fokus saat bekerja.
Apa yang terjadi saat Anda tidak bisa fokus saat bekerja? Anda mudah bosan, resah, cemas, dan
pikiran melayang ke mana-mana.
Untuk itu, Anda perlu memperhatikan manajemen waktu Anda. Sesaat setelah tiba di kantor, jika
jam kerja belum mulai dan Anda ingin bersantai-santai dulu, gunakanlah waktu yang ada untuk
melakukan aktivitas yang tidak membutuhkan banyak konsentrasi seperti mendengarkan musik,
mengobrol dengan teman, atau menikmati teh hangat.
Dengan begitu, saat jam kerja mulai, pasokan konsentrasi Anda masih full. Anda pun siap
menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan yang berat dan menguras banyak pikiran.