Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,


terselesaikanlah makalah berjudul “Sumber Daya Energi” ini dengan sebaik-baiknya.
Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Kepada semua teman, saya ucapkan selamat
membaca dan manfaatkanlah makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari
bahwa makalah fisika ini masih banyak kekurangan.
Semoga makalah ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah,
dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif kritik dan saran perbaikan sangat
kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.

Lasem, 11 Januari 2018


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................................................... 1
KATA
PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR
ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................ 5
A. Pengertian
Energi..................................................................................................................................................... 5
B. Macam Macam Energi............................................................................................................................8
BAB III
PENUTUP...........................................................................................................,.. 10
A. Kesimpulan......................................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumsi energi dunia pada tahun 2015 masih didominasi oleh energi fosil
(minyak bumi, gas, dan batu bara), yaitu kira-kira 65-70%. Di Indonesia, 72%
pembangkit listirik milik PLN menggunakan bahan bakar fosil. Dengan konsumsi
energi yang semakin besar dan presentase konsumsi energi fosil dunia yang tinggi,
maka diperkirakan cadangan minyak dunia akan habis 40 tahun lagi, gas alam 70
tahun lagi, dan batu bara 135 tahun lagi. Jika sepuluh tahun ke depan energi alternatif
selain energi fosil tidak hadir, akan terjadi kekurangan energi fosil karena permintaan
yang terus meningkat. Terjadi krisis energi dunia yang memicu harga energi fosil
meningkat tajam dan menimbulkan resesi ekonomi dunia. Negara-negara yang
cadangan energi fosilnya sedikit dan masih bergantung pada energi fosil akan
mengalami resesi ekonomi parah yang membangkrutkan negara tersebut. Selain
masalah krisis energi, energi fosil juga kurang ramah lingkungan. Pembakaran energi
fosil membebaskan gas nitrogen oksida dan sulfur dioksida yang akan menimbulkan
hujan asam di daerah sekitar pembakarannya, ia juga membebaskan gas karbon
dioksida ke atmosfer yang akan meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer dan
selanjutnya menyebabkan pemanasan global.
Setiap makhluk hidup membutuhkan energi dalam kehidupannya, energi
dibutuhkan terutama sebagai tenaga dalam melakukan kegiatan. Pengertian energi
adalah daya atau tenaga dan manusia membutuhkan energi untuk bergerak serta
melakukan aktifitas. Energi mempunyai keuntungan bagi manusia didunia ini, tetapi
energi juga dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Salah satunya
yaitu menyebabkan hujan asam yang tidak baik bagi kehidupan manusia.
Energi dalam dunia ini ada dua jenis yaitu energi yang dapat dapat
diperbaharui, seperti energi air, energi surya/matahari, energi angin, serta energi yang
tidak dapat diperbaharui, seperti minyak bumi dan batu bara. Energi adalah sesuatu
yang sangat dibutuhkan manusia. Energi digunakan dalam berbagai macam hal guna
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pertumbuhan penduduk dunia tiap tahunnya
berkembang pesat. Di Indonesia, saat ini jumlah penduduknya ialah lebih dari 250
juta jiwa. Setiap penduduk dunia tentu melakukan aktifitas yang
memanfaatkan berbagai sumber energi. Hukum kekekalan energi mengatakan bahwa
energi tidak bisa dimusnahkan, namun bukan berarti dapat kita bersikap komsutif
dalam pemanfaatan energi di bumi.
Minyak bumi, batu bara, gas alam, dan sebagainya merupakan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui sedangkan persediaannya di alam mulai menipis.
Para ahli geologis dan geofisika bahwa minyak bumi dan batu bara akan habis dalam
kurun waktu 30-50 tahun kedepan. Di sisi lain, dalam kehidupan sehari-hari sumber
daya alam ini sangat dominan dalam memenuhi kebutuhan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Energi
Energi adalah daya kerja atau tenaga. Energi berasal dari bahasa Yunani
yaitu Energia yang merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi
merupakan besaran yang kekal, artinya enegi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia membutuhkan energi. Energi
disebut juga sebagai tenaga. Definisi energi adalah kemampuan untuk melakukan
usaha. Tindakan berangkat ke sekolah, mengayuh sepeda, bermain, dan berolahraga
memerlukan energi.
Manusia membutuhkan energi untuk bergerak dan melakukan aktivitas.
Sehingga tidak heran bila iklan suplemen minuman dan makanan penambah energi
sangat marak di berbagai media massa baik koran maupun televisi karena energi
merupakan kebutuhan utama manusia. Dengan memiliki energi, manusia bisa
melakukan berbagai aktivitas mulai dari aktivitas ringan sampai aktivitas
berat.“Energi adalah Faktor Utama Tingginya Kinerja, bukan waktu”. Begitulah
pendapat Jim Loehr dan Tony Schwartz yang mengemukakan
bahwa, Energi merupakan Faktor yang lebih penting untuk meningkatkan kinerja
daripada waktu. Karena setiap pemikiran, emosi dan perilaku kita membawa
konsekuensi energi, baik atau buruk. Ukuran terpenting dalam hidup kita bukanlah
seberapa waktu yang kita gunakan di dunia, tetapi lebih pada seberapa banyak energi
yang kita investasikan dalam waktu kita. Dengan demikian kita akan dapat berkinerja
baik, sehat, dan bahagia bila kita terampil mengelola energi kita.
1. Bentuk-bentuk Energi
Bentuk energi dihasilkan dari gaya-gaya fundamental, yaitu gaya gravitasi,
gaya elektromagnetik, dan gaya nuklir serta benda-benda yang berinteraksi.
Berdasarkan bentuknya, energi digolongkan menjadi lima bentuk utama, yaitu energi
mekanik, energi kimia, energi radiasi (pancaran), energi listrik, dan energi nuklir.
Karet ketapel yang ditarik atau ditegangkan memiliki energi mekanik
berupa energi potensial elastik. Energi ini tidak tampak, tetapi jika pada ujung karet
diletakkan batu kecil, energi potensial elastik yang tersimpan dalam karet akan
mampu melontarkan batu kecil ke tempat yang cukup jauh ketika ujung karet
dibebaskan. Energi pootensial elastik berkaitan dengan gaya-gaya antaratom dalam
bahan karet. Ketika bola basket dipindahkan dari lantai ke ketinggian tertentu, maka
bola basket memiliki energi mekanik dalam bentuk energi potensial gravitasi
(berkaitan dengan gaya gravitasi). Energi potensial gravitasi juga tidak tampak.
Energi potensial gravitasi bola menyebabkan bola dapat bergerak ke bawah.
Energi kimia termasuk energi potensial karena energi ini tersembunyi (tidak
tampak). Energi kimia yang dikandung bensin baru tampak ketika bensin ini dibakar
dalam mesin dalam suatu reaksi kimia yang menghasilkan energi. Dalam reaksi
pembakaran (termasuk reaksi oksidasi), yaitu reaksi suatu benda dengan oksigen (O2),
energi kimia dibebaskan.
Fotosintesis tumbuhan hijau adalah reaksi kimia antara karbon dioksida dan air
dengan bantuan energi dari sinar matahari untuk membentuk senyawa yang
diperlukan bagi pertumbuhan tanaman dan dihasilkan juga oksigen. Secara singkat
reaksi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.

Apa

yang terjadi ketika kayu dibakar dalam suatu reaksi oksidasi? Ternyata dihasilkan
kembali karbon dioksidasi dan air serta dibebaskan sejumlah energi. Reaksi kimia
oksidasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tampak bahwa reaksi oksidasi adalah kebalikan dari fotosintesis tumbuhan


hijau. Dengan kata lain, energi yang digunakan dalam fotosintesis akan dibebaskan
selama reaksi oksidasi.
Energi radiasi didefinisikan sebagai energi yang dapat melintasi ruang hampa.
Kebanyakan orang hanya memikirkan cahaya tampak atau cahaya matahari ketika
membahas bentuk energi ini. Akan tetapi, cahaya tampak hanyalah sebagian kecil dari
spektrumgelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh energi radiasi. Dengan
demikian, energi radiasi adalah seluruh komponen cahaya matahari dan komponen-
komponen lainnya pada spektrum gelombang elektromagnetik. Spektrum cahaya
yang efek panasnya terasa adalahinframerah. Oleh karena itu, radiasi inframerah
kadang-kadang disebut "radiasi panas atau radiasi kalor". Gelombang mikro
(microwave) yang digunakan untuk memasak pun termasuk dalam energi radiasi.
Energi radiasi dipancarkan sebagai gelombang elektromagnetik sehingga energi
radiasi radiasi pastilah berkaitan dengan gaya elektromagnetik.
Energi listrik berkaitan dengan gaya Coulomb (termasuk gaya
elektromagnetik). Energi listrik sebagai energi yang berjalan dari pusat pembangkit
melalui kawat hantaran udara dan kabel-kabel menuju ke rumah. Energi listrik
terdapat pada sel kimia dalam sebuah senter.
Energi nuklir merupakan bentuk lain dari energi yang melibatkan inti atom
(nukleus). Energi nuklir sering dibicarakan karena pembangkit listrik tenaga nuklir
(disingkat PLTN) dapat memproduksi energi nuklir dalam kapasitas yang cukup besar
dibanding dengan pembangkit listrik konvensional. Saat ini, energi nuklir baru
dihasilkan oleh PLTN dengan reaktor fisi. Energi yang dihasilkan oleh PLTN fisi
cukup besar untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan yang berkembang
begitu pesat dan suatu waktu (mungkin 20 tahun atau lebih) tidak dapat lagi dipenuhi
oleh energi-energi dari sumber lainnya. Energi nuklir yang dihasilkan oleh PLTN,
saat ini masih diperdebatkan.
2. Konversi Energi
Setiap energi dapat berubah bentuk. Mesin motor mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Aki mobil mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Generator mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Lampu pijar mengubah
energi listrik menjadi energi radiasi. Secara umum, setiap peralatan teknologi
mengubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang kita perlukan.
3. Kekekalan Energi
Ketika sepeda berhenti berarti energi kinetik adalah nol. Energi kinetik akan
menjadi panas dalam pelek dan rem sepeda, kemudian akhirnya panas ini
diradiasikan ke angkasa sebagai radiasi inframerah. Semua energi radiasi yang
mencapai Bumi akhurnya diraduasikan kembali ke angkasa. Dengan demikian pada
semua bentuk perpindahan dan konversi energi yang terjadi, jumlah total energi tetap
konstan.
Ketika mereka mengamati ada energi yang meninggalkan suatu sistem, mereka
akan berusaha mengamati bentuk baru hasil konversi. Hal ini karena total energi
adalah konstan dalam setiap situasi yang telah diukur. Konsistensi ini mengarah
ke hukum kekekalan energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, energi hanya dapat dikonversi dari satu bentuk ke bentuk lainnya,
tetapi total energi tetap konstan.
B. Jenis Energi
Berdasarkan asal energi, energi dapat digolongkan sebagai energi primer atau
energi sekunder. Energi primer adalah energi yang berasal dari sumber energi yang
ditemukan di alam, antara lain angin, air, surya, kayu, batu bara, minyak, dan
nuklir. Energi sekunder adalah energi yang diperoleh dari sumber-sumber energi
primer,antara lain listrik dan gas.

Berdasarkan ketersediaannya di alam, energi dapat digolongkan sebagai energi


terbarukan dan energi tak terbarukan. Energi terbarukan (renewable energy) adalah
energi yang berasal dari sumber yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara
alami dan prosesnya berkelanjutan. Energi terbarukan, antara lain panas bumi,
matahari, angin, air, dan biomassa. Energi tak terbarukan (nonrenewable
energy) adalah energi yang asalnya dari sumber-sumber yang terbatas jumlahnya di
Bumi prosesnya tidak berkelanjutan sehingga pada saatnya sumber energi ini akan
habis. Energi tak terbarukan, antara lain energi fosil (minyak bumi, gas alam, dan
batu bara) dan energi nuklir (bahan bakarnya adalah uranium yang persediaannya
terbatas).
C. Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit listrik adalah sebuah alat yang dapat membangkitkan dan
memproduksi tenaga listrik dengan cara mengubah suatu energi menjadi energi
listrik. Bagian utamanya adalah generator, yaitu mesin yang berputar mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet
dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai
macam sumber energi yang bermanfaat dalam suatu pembangkit listrik.
Berikut ini adalah jenis-jenis pembangkit listrik yang dapat menghasilkan
energi listrik untuk memenuhi kebutuhan energi.
1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), pembangkit listrtik ini menggunakan
energi panas yang dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk memutarkan turbin uap. Dari
turbin ini energi mekanis diubah menjadi energy listrik.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), pembangkit listrik ini mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan listrik.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT Angin), hembusan angin digunakan untuk
memutar baling-baling, kemudian putaran tersebut digunakan untuk memutar
generator. Dari generator inilah energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTBB), menggunakan sumur dengan
kedalaman mencapai 1,5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang
sangat panas.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), uap yang terjadi dari hasill pemanasan
boiler/ketel uap pada PLTU digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh
generator diubah menjadi energi listrik.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), menggunakan cahaya matahari sebagai
bahan utama.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO), salah satu energi di laut tersebut adalah
energi ombak yang merupakan sumber energi yang cukup besar.

D. Dampak Penggunaan Sumber Daya Energi terhadap Lingkungan


1. Energi Ombak (Tenaga Ombak) dan Energi Pasang Surut
Pemasangan dan perawatan unit pembangkit listrik tenaga ombak dan pasang
surut biasanya menelan biaya besar, dan lingkungan hidup juga terkena imbasnya.
Tembok pengolah arus pasang surut mengganggu keseimbangan hayati dan ekosistem
lokal. Namun, unit pengubah ombak yang dipasang di tengah laut juga dapat
membawa dampak menguntungkan yaitu menciptakan habitat di bawah laut yang
terlindung dan sekaligus mencegah deburan ombak langsung ke area pantai.
2. Energi Air
Air ditampung dalam bentuk bendungan yang mampu bertahan sangat lama
dan juga memiliki cukup banyak fungsi, seperti penahan air saat musim hujan
sehingga tidak terjadi banjir besar, tempat pembudi dayaan ikan dan tumbuhan air
sekaligus pengairan, dan juga tentunya PLTA. Dengan biaya operasi yang relatif
rendah, PLTA adalah sumber daya energi yang paling dapat diandalkan dan termasuk
tekhnologi yang efisien dan terbarukan. PLTA digunakan oleh berbagai negara dalam
memenuhi pasokan listrik. Dan bendungan juga sangat membantu masyarakat sekitar
karena danau tersebut dapat dijadikan daerah pariwisata, pembiakan ikan dan
tumbuhan air, pengairan lahan pertanian, berolahraga air, pendirian tempat
pemancingan, aktifitas renang, berperahu dan sumber air. PLTA pun termasuk
pembangkit listrik yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah. Tetapi,
bendungan juga memiliki sisi negatif yaitu dapat menyebabkan erosi, tanah longsor,
terganggunya siklus kehidupan hewan air tawar, dan bahkan dapat menyebabkan
kerusakan geologi yang serius.
3. Energi Panas Bumi
Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi atau biasa disebut Energi Geothermal
adalah energi yang memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita sangat
panas dengan estimasi saat ini adalah 5,500 Celcius. Tenaga ini hampir tidak
menimbulkan polisi ataupun emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan
dapat diandalkan.Pembangkit listrik model ini juga tidak berisik dan dapat
diandalkan. Pembangkit listrik tenaga Geothermal menghasilkan listrik sebesar 90%
jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga fosil yang hanya menghasilkan
65-75%. Namun di Indonesia yang cadangan panas bumi 40% dari cadangan panas
bumi dunia, pembangkit listrik tenaga bumi belum dimanfaatkan dengan maksimal,
dengan persentase 3,7% terhadap produksi nasional. Saat ini ESDM pun
merencanakan akan membangun tiga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
di Jawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
4. Energi Nuklir
Penggunaan energi nuklir berdampak pada penghematan bahan bakar fosil dan
perlindungan lingkungan. Pembangkit ini bertanggung jawab atas 25% komisi bahan
bakar dunia. Penggunaan energi Nuklir dalam menghasilkan energi listrik ini, akan
mengurangi perlunya membakar nuklir, sehingga cadangannya akan bertambah
banyak. PLTN juga memiliki hanya sedikit dampak bagi kerusakan lingkungan. Serta
dapat membantu mengurangi hujan asam dan membatasi emisi gas rumah kaca, saat
mereka menggantikan pembangkit yang mengemisi karbon dioksida (CO2), sulfur
dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2).
Energi nuklir juga menghasilkan 2 jenis radiasi, yakni langsung dan tidak
langsung. Langsung yaitu radiasi yang terjadi apabila radio aktif yang terpancar
langsung menembus kulit manusia. Kemudian yang tidak langsung adalah makanan
ataupun minuman yang tercemar oleh zat radio aktif, via udara air maupun media
lainnya.
5. Energi Angin
Energi angin bersifat ramah lingkungan. Bebas dari polusi dan sering
diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir. Sumber
energi terbarukan dan dapat diandalkan, karena angin yang menjalankan turbin
bersifat gratis dan tidak terkena dampak bahan bakar yang harganya fluktuatif.
Tenaga ini tak perlu di tambang, digali, ataupun dipindahkan ke pembangkit listrik.
Semakin meningkatnya harga bahan bakar fosil, nilai pembangkit listrik tenaga angin
pun semakin meningkat dan biaya keseluruhan pembangkit akan menurun.
6. Energi Surya
Menggunakan energi surya tidak mengakibatkan polusi udara atau polusi air.
Tetapi tetap memiliki beberapa dampak tidak langsung. Misalnya, ada beberapa
bahan beracun dan bahan kimia, dan berbagai pelarut dan alkohol yang digunakan
dalam proses pembuatan sel fotovoltaik (PV), yang mengkonversi sinar matahari
menjadi listrik.
Pembangkit listrik panas matahari yang besar dapat merusak ekosistem gurun
jika tidak dikelola dengan baik. Burung dan serangga dapat terbunuh jika mereka
terbang melewati konsentrasi sinar matahari. Beberapa sistem pembangkit panas
matahari menggunakan cairan berbahaya (untuk mentransfer panas) yang
memerlukan penanganan dan pembuangan khusus.
7. Bahan Bakar Fosil
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal ini, karena cadangan di
alam habis jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Produksi dan
pengunaan bahan bakar fosil menimbulkan keprihatinan lingkungan. Berikut
beberapa dampak negatif pengunaan bahan bakar fosil:
a. Dampak terhadap udara dan iklim
Pengunaan berbagai macam bahan bakar fosil untuk bahan bakar alat-alat industri,
telah membuat sebuah perubahan besar pada kondisi iklim dunia. Pengunaan bahan
bakar tersebut telah meningkatkan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu karbon
dioksida, metana, nitrogen oksida, sulfur oksida dan tiga gas-gas industri yang
mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) sehingga menyebabkan meningkatnya
radiasi yang terperangkap di atmosfer bumi.
b. Dampak terhadap perairan
Merupakan salah satu kasus dari eksploitasi minyak bumi. Misalnya, bocornya
tangker minyak akan menyebabkan tumpahnya minyak dapat menyebabkan
pencemaran perairan. Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa
disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Pembuangan sisa
sampah cair pabrik ke sungai atau ke laut juga ikut memegang andil yang besar
terhadap pencemaran ini.
c. Dampak terhadap tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari
pertambangan batu bara. Lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga
bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut
tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama kurun waktu tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Energi ialah kemampuan untuk melakukan kerja atau suatu kegiatan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, energi didefinisikan sebagai daya atau kekuatan yang
diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi alternatif adalah istilah
yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk
menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal
tersebut.
Beberapa sumber energi alternatif di dunia dapat dijadikan sebagai energi
pemenuh kebutuhan yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan.Sumber energi
alternatif memiliki kelebihan maupun kekurangan.Sehingga sumber energi alternatif
perlu dilestarikan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
B. Saran
1. Sebagai generasi muda sebaiknya berpartisipasi dalam mencari dan memanfaatkan
sumber daya alam sebagai energi alternatif.
2. Seluruh lapisan masyarakat harus bergotong-royong melestarikan, memanfaatkan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui serta menghemat energi yang dihasilkan
guna kelestarian bumi dan kelangsungan generasi mendatang.
BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran: Sejarah

Disusun Oleh:
PUTRI RUMAITA SAYYIAH
KELAS : 7 H
ABSEN : 8
MTS NEGERI LASEM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah ke empat dari kekhalifahan islam. Ali bin Abi
Thalib diangkat menjadi khalifah setelah meninggalnya khalifah Usman bin Affan
dalam peristiwa pembunuhan yang terjadi dirumah khalifah Usman bin Affan.
Pertama kali yang dirasakan kaum muslimin ketika mengkaji sejarah tentang Ali
bin Abi Thalib adalah kerumitan-kerumitan yang menjadi tanda tanya besar. Pada
waktu itu, terjadi berbagai konflik atau tepatnya fitnah di kalangan para sahabat,
seperti Perang Jamal (terjadi antara golongan Ali dan Aisyah) dan perang Shifin
(terjadi antara golongan Ali dan Muawiyah). Generasi sahabat yang disebut di dalam
al-Qur’an sebagai Khairu Ummah mengalami peristiwa yang benar-benar tidak
terduga, bahkan oleh para sahabat di masa itu sekali pun. Hal itu menimbulkan
banyak pertanyaan yang harus diselesaikan oleh kaum muslim, terutama para
pengkaji sejarah Islam.
Membahas khalifah Ali dalam sebuah makalah yang sederhana tidaklah akan
cukup dan memuaskan. Namun, belajar dari uraian buku-buku yang kami baca, kami
berusaha untuk memberikan beberapa analisa dengan menggunakan buku-buku itu,
untuk kemudian menguatkan atau bahkan mengkritisi, bila memang terdapat
pernyataan-pernyataan yang tidak sesuai dengan data-data sejarah yang ada. Kami
bahas tentang pemerintahan Ali dan berbagai peristiwa penting yang terjadi. Di
makalah ini juga, kami akan menghadirkan biografi Ali sebagai pengetahuan sepintas,
sebab tidak pantas rasanya kalau kita membahas seseorang tetapi tidak mengetahui
biografinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Ali bin Abi Thalib


1. Nama dan Nasab Ali bin Abi Thalib
Ia adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf,
sepupu nabi Muhammad SAW, dan suami dari pemimpin seleuruh perempuan,
Fatimah binti Nabi Muhammad, serta ayah dari dua cucu beliau, al-Hasan dan al-
husain. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin hasyim bin Abdu Manaf. Ia masuk
islam ketika masih kecil, yaitu berumur delapan tahun.
2. Istri Ali bin Thalib
Semasa hidup Ali, Ia mempunya banyak istri. Wanita-wanita yang pernah
menjadi istrinya adalah: Fatimah binti Rasulullah SAW, Umamah binti Abul ‘Ash,
Khaulah binti Ja’far bin Qais, Laila binti Mas’ud, Ummul Banin bintu Hizam, Asma’
binti ‘Umais, ash-Shahba binti Rabi’ah, dan Ummu Sa’id binti ‘Urwah.
3. Anak Ali bin Abi Thalib
Khalifah Ali bin Thalib juga dikaruniai banyak anak, baik laki-laki maupun
perempuan. Yang laki-laki: al-Hasain, al-Husain, Muhammad al-Akbar, ‘Ubaidillah,
Abu Bakar, al-‘Abbas al-Akbar, Utsman, Ja’far al-Akbar, Abdullah, Yahya, ‘Aun,
Umar al-Akbar, Muhammad al-Ausath, dan Muhammad al-Ashghar. Adapun yang
perempuan: Zainab al-Kubra, Ummu Kultsum al-Kubra, Ruqayyah, Ummul Hasan,
Ramlah al-Kubra, Ummu Hani’, Maimunah, Zainab ash-Shughra, Ummu Kultsum
asg-Shughra, Fatimah, Umamah, Khadijah, Ummul Kiram, Ummu Salamah, Ummu
Ja’far, Jumanah, dan Nafisah.

B. Kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib


Selama Ali bin Abi Thalib memerintah , ia membuat kebijakan-kebijakan tertentu
sesuai dengan situasi yang mengiringinya atau situasi yang dihadapinya, sehingga
kebijakan Ali sangat berbeda dengan kebijakan sebelum-sebelumnya. Diantara
kebijakan Ali bin Abi Thalib yang terkenal adalah:
1. Penundaan Pengusutan Pembunuhan Utsman
Setelah terbunuhnya Utsman, tuntutan para sahabat terutama yang turunan
Umayyah untuk segera mengusut pembunuh Utsman juga sangat kuat. Namun
menyadari kondisi pemerintahannya yang masih labil, Ali memilih untuk menunda
pengusutan tersebut.
2. Mengganti Pejabat dan Penataan Administrasi
Diantara pemicu terjadinya fitnah di zaman Utsman adalah kecenderungan
pemerintahannya yang dianggap nepotis, yang mengangkat kerabatnya untuk
menduduki suatu jabatan tertentu. Hal inilah antara lain yang digugat oleh kaum
pemberontak. Ali segera mengambil kebijaksanaan untuk mengganti gubernur yang
diangkat Utsman tersebut.
3. Memberi tunjangan kepada kaum muslimin yang diambil dari baitul mal, tanpa
melihat apakah masuk islam dahulu atau belakangan.
4. Mengatur tata laksana pemerintahan untuk mengembalikan kepentingan umat.
5. Menarik kembali harta dan tanah yang dihadiahkan Utsman kepada keluarga dan
kerabat Utsman.
6. Melaksanakan kembali sistem pajak yang pernah diterapkan Umar.
C. Peristiwa-peristiwa Penting pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib
1. Perang Jamal
Perang Jamal adalah peperangan yang terjadi anatara Aisyah dengan Khalifah
Ali. Aisyah telah dihasut oleh anak angkatnya Abdullah bin Zubair yang sebenarnya
menginginkan jabatan khalifah. Alasan perang ini karena khalifah Ali dianggap tidak
mengusut pembunuhan khallifah ustman dan dianggap membiarkan kasus
pembunuhan usman. Khalifah Ali berusaha supaya tidak teradi peperangan dengan
melakukan perundingan akan tetapi ternyata ada pasukan Aisyah yang mengajak
berperang maka perangpun tidak bisa dihindarkan.
Perang Jamal terjadi pada tahun 36 H atau pada awal kekhalifahan Ali. Perang
ini mulai berkecamuk setelah dzuhur dan berakhir sebelum matahari terbenam pada
hari itu. Dalam peperangan ini, Ali disertai 10.000 personil pasukan, sementara
Pasukan Jamal berjumlah antara 5.000-6.000 prajurit. Bendera Ali dipegang oleh
Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, sementara bendera Pasukan Jamal dipegang oleh
Abdullah bin az-Zubair.
Perang Jamal ini dimenangkan Ali. Kedua saingan (Thalha-Zubair) gugur atau
terbunuh dimalam hari dan tidak diketahui siapa pembunuhnya. Sementara Aisyah
kalah perang dan ditangkap. Ali dengan penuh hormat memulangkan Aisyah ke
Madinah seperti biasa diperlakukan terhadap seorang “ibu negara”.
2. Perang Shiffin
Perang Shiffin adalah peperangan pasukan Ali melawan Mu’awiyah. Perang ini
tidak berakhir dengan kalah-menang antara keduanya, tetapi hanya dengan
mengamati indikasi peperangan, akan tampak kelemahan Ali kalau tidak mau kalah.
Peperangan ini terjadi karena faktor politik. Dapat dikemukakan dua hal yang
mempengaruhi: Pertama, Ali diangkat menjadi khalifah pada tahun 656, namun
Mu’awiyah jauh lebih mapan karena dua puluh tahun lebih dulu telah menjadi
Gubernur Syiria; Kedua, Mu’awiyah cukup berpengalaman dan memiliki pengaruh
yang mengakar, yang mampu membangun kemakmuran bagi wilayah dan
penduduknya, sedangkan Ali tidak memilik kemantapan politik pada masa khilafah.
Perang Jamal terjadi diwilayah Shiffin, sebelah selatan Raqqah tepi barat sungai
Efrat. Dalam peperangan ini, Ali membawa pasukan sebanyak 50.000 orang, dan
Mu’awiyah membawa tentara Suriah. Di bawah pimpinan Malik al-Asytar, pasukan
Ali hampir menang ketika Amr bin Ash pemimpin pasukan Mu’awiyah yang cerdik
dan licik melancarkan siasat. Salinan al-Qur’an yang dilekatkan diujung tombak
terlihat diacung-acungkan, sebuah tanda yang diartikan sebagai seruan untuk
mengakhiri bentrokan dan mengikuti keputusan al-Qur’an. Perang ini diakhiri
dengan tahkim, tapi tahkim tidak menyelesaikan masalah, bahkan telah menimbukan
perpecahan dikalangan umat Islam yang terbagi menjadi tiga kekuatan politik yaitu
Mu’awiyah, Syi’ah dan Khawarij. Keadaan ini tidak menguntungkan Ali. Munculnya
kelompok Khawarij menyebabkan tentaranya semakin lemah, sementara posisi
Mu’awiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 Ramadhan 40 H (660 M), Ali dibunuh
oleh salah satu anggota Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam dengan pedang
beracun di dahinya yang mengenai otak.
3. Perang Nahrawan
Perang ini terjadi pada tahun 38 H. Sepulangnya ke Kufah, kaum Khawarij
memberontak terhadapnya. Sebelumnya, mereka menolak adanya tahkim. Mereka
mengatakan: “tidak boleh ada hukum yang dipatuhi kecuali hukum Allah”. Mereka
memprovokasi orang-orang untuk menentang Ali.
Setelah itu, kaum Khawarij membunuh seorang sahabat yang mulia, Abdullah
bin Khabbabdan istrinya yang ketika itu sedang hamil tua. Ketika ksaus ini sampai
kepada Ali, ia mengirimkan surat kepada mereka, isinya: “Siapa yang menbunuh
Khabbab?” Mereka menjawab: “Kamilah semua yang membunuhnya”. Maka Ali pun
keluar menuju tempat mereka dengan pasukan berjumlah 10.000 prajurit, dan
menyerang mereka di daerah Nahrawan.
4. Munculnya Sekte-sekte
Sebagai akibat perang Shiffin, sekte-sekte muncul secara serius pada masa Ali.
Bahkan persinggungan antara faktor teologi dan politik muncul pertama kali dalam
suatu percekcokan yang terjadi dikalangan pengikut Ali.
Dalam sejarah umat Islam, sekte-sekte sebagai wujud perbedaan pemikiran dan
ide pada pokoknya disebabkan perbedaan aspirasi politik: kelompok setia Ali yang
selanjutnya dinamakan Syi’ah dan kelompok eksodus yang selanjutnya dikenal
dengan Khawarij, benar-benar berbeda sangat jauh.
Syi’ah merupakan kelompok sayap kanan dan Khawarij adalah kelompok sayap
kiri. Keduanya sama radikal dan ekstrim. Adanya imam menurut Syi’ah adalah wajib.
Keharusan agama dan dunia akan hancur tanpa imam. Tetapi Khawarij mengatakan,
adanya imam tidak diharuskan agama. Imam tidak perlu bila manusia dapat
menyelesaikan masalahnya sendiri, bahkan karena imamlah manusia membuat
kehancuran dengan membunuh.
Kemelut yang semula menitikberatkan hal-hal politik, kini beralih pada
persoalan teologi. Seperti apa yang dilontarkan Syi’ah maupun Khawarij, mempunyai
konotasi dengan pembicaraan yang didasarkan atas prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran
Islam.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Ali menjadi Khalifah ditunjuk oleh para sahabat.
2. Masa kekhalifahannya 35-40 H / 656-661 M
3. Memindahkan pusat pemerintahan ke Kuffah.
4. Memecat para gubernur yang diangkat oleh Utsman dan mengirim kepala daerah
yang baru yang menggantikan
5. Menarik kembali harta dan tanah yang dihadiahkan Utsman kepada keluarga dan
kerabat Utsman dengan jalan yang tidak sah.
6. Melaksanakan kembali sistem pajak yang pernah diterapkan Umar.
7. Perang Jamal => Pemberontakan yang dipimpin oleh Thalhah, Zubair, dan Aisyah =>
menuntut balas atas terbunuhnya Utsman dan Ali tidak mau menghukum pembunuh
Utsman. Perang dimenangkan Ali.
8. Perang Shiffin => Pemberontakan oleh Mu’awiyah. Diakhiri dengan Tahkim.
9. Perang Nahrawan => Pemberontakan oleh Khawarij.
10. 20 Ramadhan 40 H (24 Januari 661 M), Ali dibunuh Abdurrahman bin Muljam.

B. PENUTUP
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini hingga kami dapat
mengaplikasikan kemampuan kami di dalam makalah ini, tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing dan
mengawasi proses pembuatan makalah ini, serta teman-teman yang telah mendukung
dalam penyelesaian makalah ini.
Kami mohon maaf apabila didalam makalah ini terdapat beberapa kesalahan dan
beberapa kekurangan. Kami sebagai penulis meminta kritik dan saran agar dalam
penulisan makalah berikutnya kami bisa lebih bagus dan lebih kreatif.

Anda mungkin juga menyukai