Anda di halaman 1dari 41

Modul Teori

Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

BAB I
TEORI HISTOLOGI DAN ANATOMI
FISIOLOGI MANUSIA
Drg. Hj. Hetty Anggrawati K., M.Kes., AIFO
Drg. Sagung Agung Putri Dwi Astuti, M.Kes

A. Pendahuluan
Selamat anda sudah mencapai ke tahap pembelajaran berikutnya yaitu histologi dan
anatomi. Pada teori ini. Anda akan mempelajari tentang histologi, anatomi dan fisiologi
tubuh manusia. Apakah anda semua tahu tentang histologi, anatomi dan fisiologi tubuh
manusia ?
Apakah anda semua tahu tentang histologi, anatomi dan fisiologi tubuh manusia?
Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu
dari cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai
ilmu anatomi mikroskopis. Histologi amat berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-
sel dalam tubuh, baik manusia, hewan, serta tumbuhan, dan dalam
bentuk histopatologi ia berguna dalam penegakan diagnosis penyakit yang melibatkan
perubahan fungsi fisiologi dan deformasi organ.
Anatomi manusia atau antropotomi adalah sebuah bidang khusus
dalam anatomi yang mempelajari struktur tubuh manusia.
Fisiologi manusia adalah ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang sehat,
organ-organ mereka, dan sel-sel tersusun dalam tubuh manusia.
Mata kuliah ini menguraikan tentang histologi jaringan, anatomi, serta fisiologi tubuh
manusia yang meliputi gambaran histologis, anatomis serta fisiologis pada leher, kepala
serta rongga mulut beserta sistem mastikasi dan persyarafannya. Aktivitas belajar
meliputi kuliah, diskusi, penugasan, demontrasi dan simulasi di kelas dan praktikum di
laboratorium institusi.

1
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

B. Tujuan Instruksional Umum dan Khusus


- Memahami pengertian dari histologi
- Menyebutkan pengertian tentang histologi
- Menjelaskan jaringan tubuh manusia
C. Mata Kuliah Prasyarat
Prasyarat mata kuliah ini lulus mata kuliah Mikrobiologi, mata kuliah Dental Morfologi,
mata kuliah Preventive Dentistry.
D. Kegunaan bab bagi mahasiswa
- Mengidentifikasi gambaran histologi dan jaringan tubuh manusia, khususnya rongga
mulut
- Mengidentifikasi bentuk anatomi dan fisiologi tubuh manusia
- Mengidentifikasi bentuk anatomi dan fisiologi leher dan kepala
- Mengidentifikasi bentuk anatomi dan fisiologi rongga mulut
- Menggambarkan system persyarafan dalam rongga mulut dan gigi geligi
- Menggambarkan system pengunyahan dan sistem digestive (pencernaan)

Pada Bab ini kita akan mempelajari 2 Topik :


Topik 1: Histologi jaringan tubuh manusia khususnya rongga mulut
Topik 2: Bentuk anatomi dan fisiologi tubuh manusia

Mari Kita mulai belajar.

2
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Gambar 1. Anatomi Rongga Mulut


(Tortorra et al., 2009)
Cavum oris dikelilingi oleh labium oris dan pipi pada bagian samping dan anterior,
palatum molle dan palatum durum di bagian atas dan dasar mulut bagian bawah. Di dasar
cavum oris terdapat lingua dan gigi geligi. Bagian belakang cavum oris membuka ke
oropharynx melalui fauces atau isthmus oropharyngeus yang dikelilingi di kedua bagian
lateralnya oleh plica palatoglossus yang terletak tepat di depan tonsila palatina. Arcus
palatopharyngeus atau pilar posterior dan fauces, terletak tepat di belakang tonsila palatina.
Di dalam cavum oris terdapat ductus-ductus glandulae salivaniae submandibulanis,
parotidea, sublingualis dan beberapa glandula mucous. Gigi geligi dan processus alveolaris
penopangnya membagi cavum oris menjadi regio vestibularis yang dikelilingi oleh labium oris
dan pipi di bagian luar gigi geligi gusi, dan cavum otis proprlum di dalam arcus dentalis. Bila
gigi geligi saling beroklusi, regio vestibularis akan berhubungan dengan cavum oris bagian

3
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

dalam terletak di belakang arcus dentalis (dibelakang gigi molar tiga pada individu dewasa),
melalui spatium yang terbentuk dari gigi-gigi yang sudah tanggal.
Membrana mucosa pada cavum oris melekat erat terhadap tulang di bawahnya, yang
terletak di atas processus alveolaris dan platum durum, sehingga membentuk
muscoperiosteum. Muscoperiosteum mempunyai ikatan yang erat dengan otot-otot lingua
melalui lamina propria, namun tidak berkaitan terlalu erat terhadap muskulo. buccinator,
otot labium oris dan otot-otot palatum molle. Perlekatan muscoperiosteum ke dasar mulut
dan region vestibularis umumnya lebih longgar, sehingga lingua, pipi dan labium oris dapat
bergerak lebih bebas. Di seluruh cavum oris, epitel membrana mucosa adalah tipe
epithelium stratificatum squamosum. Epitel terbentuk dari beberapa lapisan berikut ini:
1. Stratum gemlinativum atau lapisan sel basal terletak pada lamina basalis dan secara
berkesinambungan membentuk daerah origo untuk lapisan epitel yang lebih superficial
melalui mitosis dan sel-selnya.
2. Stratum spimosum dimana sel-selnya berhubungan longgar satu terhadap yang lain,
disertai adanya penonjolan atau jembatan ‘intercellular’ yang tampak melintasi spatium
interce Ilularis. Mikrograf electron menunjukkan bahwa antar sel-sel berdekatan tidak
ada kesinambungan protoplasma, tetapi terdapat kontak pada regio-regio membrane sel
tertentu yang membentuk perlekatan plak atau desmosoma.
3. Stratum granulosum dimana sel-selnya lebih datar dan mengandung granula
keratohyalina, suatu precursor dan keratin.
4. Stratum corneum terdiri dan sel-sel tanpa struktur yang sudah mati, datar, dan
kornifikasi, dengan jumlah cukup banyak di atas gingiva, palatum molle dan dorsum
lingua. Stratum corneum terbentuk dengan baik pada daerah-daerah ini karena stratum
corneum lebih sering berkontak dengan tekanan friksional dan abrasi yang lebih besar
bila dibanding dengan bagian membrana mukosa cavum oris yang lain. Selsel permukaan
mati secara berkesinambungan dan digantikan oleh lapisan epitel yang Iebih dalam
Warna mukosa cavum oris berwarna pink terbentuk dan vaskulanisasi lamina propria
yang terletak di bawahnya dan epitel yang relatif tipis. Pada region-regio di mana stratum
corneum berkembang dengan baik, warna mukosa umumnya kelihatan lebih pucat. Ketiga
tipe membrana mukosa adalah:

4
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

1. Mukosa pembatas dasar mulut, di bawah permukaan lingua, permukaan dalam labium
oris dan pipi, pars oralis palatum molle dan processus alveolaris, kecuali gingiva. Epitel
pada daerah ini tidak mempunyai keratin dan lamina propnianya jarang.
2. Mukosa pengunyahan dan palatum durum dan gingiva. Epitelnya parakeratinisasi dan
lamina propnia melekat erat pada periosteum.
Mukosa khusus dan dorsum lingua adalah tipe ortokeratiriisasi, dengan lamina propria
yang melekat erat pada bundel otot intrinsik.
Bagian dalam membrana mukosa disebut dermis atau lamina propria, lapisan epitel kadang-
kadang disebut juga sebagai epidermis. Lamina basalis berfungsi memisahkan lapisan epitel
paling dalam dari dermis di atasnya. Pada mikrograf elektron, garis elektron padat disebut
lamina densa adalah struktur lamina basalis yang paling menonjol. Lamina propria
mengandung serabut kolagen, beberapa jaringan elastik, terutama pada regio-regio seperti
dasar mulut, ujung saraf sensorik, vasa lymphatica, dan glandula mukosa. Sel-sel yang
terdapat pada lamina propria terdiri dari fibroblast, makrofag, sel mast, dan sel-sel yang
berasal dari aliran darah, seperti polimorfonukleat leukosit. Di atas gingiva dan palatum
durum, lapisan dalam lamina propnia biasanya berhubungan dengan peniosteum tulang,
sedemikian rupa membentuk muko periosteum. Pada regio ini, jaringan umumnya kurang
vaskular dan kurang sensitif, kecuali pada regio palatum durum tepat di belakang incisivus
atas banyak mendapat suplai ujung-ujung saraf.
Mukoperiosteum yang menutupi palatum durum mempunyai beberapa crista
transversal yang jumlah dan bentuknya bervariasi, crista ini sering disebut sebagai crista atau
rugae palatina. Perkembangan rugae lebih menonjol pada hewan, seperti binatang pengerat,
karnivora, dan ungulata. Di belakang incisivus pertama dan di atas onifisium canalis incisivus
di palatum membrana mukosa biasanya membentuk tonjolan garis median, yang rendah,
sering disebut sebagai papilla incisiva. Di antara canalis incisivus terdapat sisa epitel dan
ductus nasopalatinus embnio dan timbunan sel-sel jamur yang disebut epithelial pearls. Sisa
epitel ini juga terdapat di sepanjang garis median palatum dan berasal dari epitel plica
palatina yang saling bergabung. Epithelial pearls menjadi lebih sedikit setelah bayi dilahirkan
namun dapat membentuk kista pada palatum dan canalis incisivus. Sampai gigi incisivus susu
bererupsi, frenulum labii superioris biasanya tetap melekat di depan papilla dan pada anak di

5
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

mana frenulum sangat besar (abnormal), frenulum sering melintas di antara gigi incisivus
susu ke arah papilla. Keadaan ini akan menimbulkan celab antara kedua gigi yang
sesungguhnya harus saling berkontak.
Persarafan sensorik bagi membrana mukosa cavum oris berasal dari cabang-cabang n.
mandi bularis dan maxillaris yang merupakan cabang saraf trigeminus (saraf. cranialis V):
perdarahannya berasal dari cabang-cabang arteri facialis., lingualis dan maxillanis. Vasa
lymphatica dan membrana mukosa cavum oris berdrainase ke lymphonodus submentales,
submandibulares, dan cervicales superiores profundi.
Regio cavum oris yang paling sensitif adalah labium oris, ujung lingua dan regio papilla
incisiva. Kedua regio terakhir ini terletak pada posisi fungsional sehingga memungkinkan
dilakukannya identifikasi yang tepat dan sifat partikel makanan yang terdapat dalam cavum
oris.
Gerak mandibula yang menimbulkan aksi pengunyahan gigi geligi berasal dari otot
pengunyahan. Ukuran cavum oris diatur oleh aksi otot buccinator dan mylohyoideus; bentuk
dan gerak lingua diatur oleh otot intninsik dan ekstrinsik, sedang posisi palatum molle diatur
oleh otot palatum. Tulang-tulang yang membentuk rangka cavum oris adalah maxilla, os
palatinum, mandibula, dan os hyoldeum.

Regio Cavum Oris


Cavum oris dapat dibagi menjadi beberapa regio yang penting pada pemeriksaan
sistematik rongga mulut misalnya untuk prosedur diagnosa penyakit dan penentuan desain
geligi tiruan. Regio yang paling penting adalah:

Vestibulum oris
Dikelilingi oleh pipi dan labium oris di bagian luar dan gingiva serta gigi geligi di bagian
dalam. Pada bagian anterior, vestibulum oris berhubungan dengan labium oris; sedang
bagian posterior berhubungan dengan pipi. Membrana mukosa pembatas vestibulum
melekat di bagian atas dan bawah dengan gingiva yang menutupi processus alveolaris
(gingiva alveolaris) dan berhubungan erat dengan otot buccinator dan otot labium oris.
Membuka ke vestibulum pada regio molar dua atas permanen pada individu dewasa adalah

6
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

ductus parotideus. Satu atau beberapa plica membrana mukosa berjalan melintasi dinding
lateral (buccal) dan vestibulum dan gingiva; mengandung jaringan ikat dan kadang-kadang
juga mengandung sepotong kecil jaringan otot.
Pada garis median, labium oris superius dan inferius melekat pada gingiva melalui
frenulum labii superioris dan inferioris. Frenulum labii superioris berjalan di antara gigi
incisivus susu ke arah papilla incisiva, di mana gigi incisivus dapat saling terpisah dengan
adanya celah atau diastema. Catatan kilnis: Frenulum maxillae dapat mengandung sejumlah
besar jaringan kolagen yang menghalangi aksi penutupan diastema garis median. Secara
ortodonti, pada kasus seperti ini dapat dilakukan frenektomi untuk memotong frenulum dan
sepotong kecil jaringan ikat yang terletak di antara gigi incisivus satu.

Lingua

Gambar 2. Penampang Lidah


(Netter, 2011)

7
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Lingua adalah organ otot yang dapat bergerak dan berperan penting dalam proses
pengunyahan, menelan, mengisap dan bicara. Pada keadaan istirahat dan ketika cavum oris
tertutup, lingua akan mengisi cavum oris, terletak bersandar terhadap permukaan lingua gigi
geligi di balik permukaan inferior palatum molle dan palatum durum. Ujung lingua biasanya
berkontak dengan palatum durum di balik incisivus atas. Bagian belakang lingua mengarah ke
pharynx dan membentuk sebagian dan dindirig anterior oropharynx. Palatum molle pada
keadaaan istirahat biasanya berkontak dengan bagian depan lingua.
Lingua terbentuk dari serabut otot intrinsik dan ekstrinsik yang diselubungi oleh
membrana mukosa. Bentuk lingua dapat berubah karena aktivitas otot intrinsik yang
seluruhnya tenletak di dalam substansi lingua. Otot-otot ini adalah otot longitudinal, vertikal
dan transversal, sesual dengan susunan serabutnya. Posisi lingua dalam hubungannya
dengan cavum oris dapat berubah-ubah sesuai dengan aksi otot intrinsic yang mempunyai
daerah origo di luar lingua dan daerah insersi pada lingua.
Pada penampang koronal, lingua terlihat terbelah sebagian oleh adanya pemisah
jaringan fibrosa vertikal atau septum, yang bergabung di belakang os hyoideum dan
merupakan daerah perlekatan beberapa serabut otot intrinsik. Serabut otot juga melekat
pada permukaan dalam membrana mukosa yang membungkusnya. Hanya pembuluh darah
kecil yang berjalan dari satu sisi lingua ke sisi lain melalui septum garis median. Walaupun
demikian terdapat anastomosis yang cukup besar antara a. lingualis pada ujung lingua.
Catatan klinis: Karena hanya terdapat daerah anastomosis arteni yang terbatas pada septum
ganis median, lingua dapat dibedah dengan hanya menimbulkan perdarahan ringan. Keadaan
ini tentu menguntungkan pada situasi pembedahan untuk mengangkat tumor lingual.
Permukaan atas atau dorsum lingual tertutup oleh membrana mukosa yang meluas
pada bagian samping dan permukaan inferior pada tepi bebas anterionya. Di sekitar basis
lingua, membrana mukosa berhubungan dengan membrana mukosa yang membungkus
dasar cavum oris. Pada garis median, refleksi membrana mukosa berjalan dan permukaan
inferior lingua ke dasar cavum oris. ini adalah frenulum lingualis. Frenulum ini mengandung
cabang terminal dan a. sublingualis. Catatan klinis: Bila frenulum pendek, dapat terjadi
tongue-tie, disebut ankiloglosia. Kadang-kadang keadaan ini harus diperbaiki dengan cara
pembedahan bila mengganggu kenormalan bicara.

8
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Gambar 3. Penampang Lidah


(Victor P. Eroschenko, 2002)

Membrana mukosa yang menutupi pars anterior dorsum lingua tidaklah sehalus
membrana yang menutupi pars posterior. Membrana ini mengandung beberapa papillae
fungifomiis dan filiformis yang memberikan tekstur permukaan yang kasar. Pada daerah
pertautan antara pars anterior dan posterior dan lingua terdapat barisan papillae
circumvalatae yang besar. Tepat di belakangnya terdapat sulcus dangkal berbentuk V yang
disebut sulcus temilnalis, memisahkan pars anterior dan posterior lingua, yang masing-
masing mempunyai origo yang secara perkembangannya, berbeda. Pada apex sulcus
terminalis terdapat foramen caecum yang dangkal, menandai posisi pertumbuhan ke bawah
dan epitel rongga mulut semasa fetus, di mana membentuk glandula thyroidea.
Pertumbuhan ke bawah ini, yang melekat pada dasar mulut sebagai ductus thyroglossus,
akan kehilangan hubungannya dengan cavum oris pada akhir masa kehidupan fetus, sedang
bagian terminal inferiomya akan menjadi salah satu penghasil hormon terbesar, glandulae
endocrinae.
Pars posterior lingua umumnya terbungkus membrana mukosa halus yang terletak di
atas lymphonodus-lymphonodus bersama dengan tonsilla palatina dan’ jaringan limfoid
nasopharynx, membentuk jaringan limfoid yang mengelilingi pharynx. Glandula-glandula
mukosa kecil terletak pada membrana mukosa pars posterior dan di sepanjang tepi pars
anterior lingua. Glandula serosa membuka ke trenches papillae circumvallatae. Di balik
membrana mukosa yang menutupi bagian anterior facies inferior lingua, pada kedua sisi

9
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

frenulum, terletak gabungan glandula mukosa dan serosa lingualis yang lebih besar dan
Blandin dan Nuhn, menyebabkan tekstur regio ini lembek. Catatan klinis: Lingua yang
berfisur merupakan tanda khas penderita Down’s syndrome. Pembesaran dan protrusi lingua
juga dapat ditemukan pada keadaan ini walaupun keadaan tersebut dapat juga disebabkan
karena lingua yang besarnya normal terdapat dalam cavum oris yang sempit dengan palatum
yang tinggi. Kista ductus thyroglossus juga dapat terbentuk di sepanjang arah perjalanan
ductus semasa kehidupan fetus, dan sisa-sisa ductus yang normalnya akan menghilang
setelah pembentukan awal glandula thyroidea. Jaringan thyroidea accessorius juga dapat
terbentuk di daerah manapun di sepanjang ductus, sedangkan jaringan thyrodea lingual juga
tak jarang terlihat.
Membrana mukosa yang menutupi lingua umumnya akan memberi respons terhadap
sensasi umum (panas, dingin, sentuhan dan sakit),. dan terhadap sensasi pengecap khusus.
Setelah berjalan melalui plexus saraf pada lamina propria, serabut saraf dan ujung-ujung
saraf akan membentuk sensasi umurn pada lingua, melalui dua arah perjalanan ke sistem
saraf pusat. Dan dua pertiga anterior lingua (regio oral), serabut saraf sensorik berjalan
bersama n. lingualis (cabang n. cranialis V). Dari sepertiga posterior lingua (regio pharyngeal),
serabut saraf sensorik berjalan bersama n. glossopharyngeus. Serabut pengecap dan regio
oral lingua akan berjalan mula-mula bersama dengan n. lingualis, tetapi sampai di daerah
pterygoideus serabut akan meninggalkan n. lingualis melalui suatu Iingkaran penghubung,
yaitu n. chorda tympani, untuk bergabung dengan n. facialis pada os tern porale. Serabut
pengecap dan regio pharyngea lingua dan papillae circurnvallatae akin berjalan bersama
dengan serabut sensasi umum pada n. glossopharyngeus. Otot-otot lingua kecuali
palatoglossus mendapat suplai saraf motorik dan n. cranialis xn (n.hypoglossus). lingua
melekat pada os hyoideum melalui m. hyoglossus; ke processus styloideus rnelalui m.
styloglossus; ke mandibula melalui m. genioglossus dan ke aponeurosis palatum serta bagian
belakang palatum durum melalui m. palatoglossus. Catatan klinis: Karena otot ekstrinsik
lingua berhubungan terutama dengan bagian lateral dan inferior, sejumlah besar bagian
tengah dan atas lingua dapat direseksi secara bedah tanpa menimbulkan gangguan fungsi
lingua.

10
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Suplai darah lingua berasal dari a. lingualis dan cabang-cabangnya, sedang arus balik
vena berasal dan v. lingualis yang berdrainase ke v. jugulanis interna. Karena dua pertiga
anterior lingua terbentuk dan pembengkakan lingual yang bilateral, maka suplai darah pada
garis median ujung lingua umumnya relatif kurang, karena itu insisi saat bedah atau trauma
hanya akan menimbulkan perdarahan ringan saja. Di balik membrana mukosa lingua
terdapat sejumlah besar plexus vasa lymphatica selain pembuluh darah dan saraf. Dari plexus
ini vasa lymphatica berdrainase ke lymphonodus submentales, submandibulares dan
cervicales profundi. Drainase anterior atau pembuluh afferent dan ujung lingua dan
permukaan inferior bagian anterior lingua akan menembus diaphragma mylohyoidea dan
sebagian besar di antaranya akan masuk ke lymphonodus submentales. Beberapa di
antaranya akan berjalan melintasi os hyodieum, berakhir langsung pada rantai cervicales
profundi (nodus jugulo-omohyoideus) di dekat daerah di mana m. omohyoideus berjalan
melintasi v. jugularis interna. Drainase bagian medial atau pembuluh afferent, dan sebagian
besar dorsum dan lateral lingua, akan menembus bagian posterior diaphragma mylohyoidea
kemudian masuk ke lymphonodus submandibulares. Selain itu vasa lymphatica akan berjalan
ke belakang di antara m. mylohyoideus dan hyoglossus atau ke dalam menuju m. hyoglossus,
untuk masuk ke lymphonodus cervicales profundi.
Lymphonodus ini merupakan salah satu di antaranya yang berhubungan dengan venter
posterior rom. digastrici (nodus jugulodigastnicus), di mana otot berjalan melintasi v.
jugulanis intema. Drainase posterior berjalan menembus dinding lateral pharynx di bawah
tonsi, masuk ke kelompok superior lymphonodus cervicales profundi. Catatan klinis: Semua
sistem drainage jugularis yang berjalan ke nodus jugulo-omohyoideus bersama dengan
drainage lympha dan region sub mentalis dan bagian anterior lingua. Vasa lymphatica
efferent dan nodus juguomohyoideus berjalan ke lymphonodus supraclaviculares dan
bersama-sama membentuk ‘nodus sentinel’ cervicales yang digunakan untuk deteksi lesi
kanker atau lesi ganas yang sudah menyebar atau bermetastase dan daerah kepala atau
leher. Lesi metastase dan ujung lingua dan bagian anterior dasar mulut biasanya menyebar di
sepanjang vasa lymphatica yang berhubungan dengan plexus venosus juguiaris extema atau
anterior, melalui trigonum caroticum ke sistem lymphaticus jugularis interna.

11
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Dasar mulut
Membrana mukosa pembatas dasar mulut umumnya melekat erat pada bagian perifer
permukaan dalam corpus mandibulae, dan berhubungan dengan mukoperiosteum gingival
pada facies lingualis gigi geligi. Di bagian tengah, membrana mukosa berhubungan dengan
membrana mukosa yang menutupi dua pertiga anterior lingua. Agar lingua dapat bergerak
bebas, membrana mukosa umumnya juga dapat bergerak bebas, kecuali pada daerah
perlekatan mandibulae. Membrana mukosa membentuk atap spatium atau kompartemen
sub lingualis yang berbentuk celah, di antara corpus mandibulae dan otot lingua.
Mengandung glandula sublingualis, plica sublingualis yang menonjol dan meluas ke
posterolateral pada kedua sisi, bagian dalam glandula subrnandibularis dan ductusnya, arteri
dan lingualis serta hypoglossus. Batas atas glandula sublingualis membentuk crista di balik
lingua dan ductus submandibularis membuka pada kedua sisi frenulum lingualis di belakang
incisivus bawah. Diaphragma mylohyoideus yang terbentuk dan m. mylohyoldeus terletak
lebih ke dalam dan membrana mukosa dn membentuk dasar kompartemen sublingualis.
Pada bagian samping lingua, dasar mulut meluas ke belakang dan menjadi lebih dangkal
pada daerah di mana penlekatan mylohyoideus naik ke tepi alveolaris, untuk berakhir pada
culde sac sebagian pada permukaan dalam gigi molar dan di depan plica palatoglossus. Luas
dan bentuk regio berperan penting dalam menentukan desain geligi tiruan bawah.

Regio retromolar
Merupakan daerah penting yang meluas dan bagian belakang molar terakhir rahang
bawah kebawah menuju bagian belakang molar terakhir rahang atas. Regio ini berhubungan
dengan trigonum retromolar, m. buccinator dan constrictor pharyngis superior, plica
palatoglossus, tepi anterior m. pterygoideus medialis, hamulus pterygoideus dan tendon m.
tensor tympani serta tuber maxillae. Membrana mukosa melekat erat pada otot dan tulang
di bawahnya serta mengandung beberapa glandula mukosa. Pada rahang bawah, membrana
mukosa dan glandula membentuk retromolar pad yang terletak di atas trigonum
retromolanis osseum, tepi-tepinya berlanjut ke anterior dan berhubungan dengan crista
alveolaris pada fades buccalis dan lingualis gigi molar terakhir.

12
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Catatan klinis: Retromolar pad sering mengalami peradangan selama erupsi molar ketiga,
terutama bila gigi ini impaksi dan dapat merupakan tempat infeksi bakteri kroris,
perikoronitis. Daerah retromolar mandibulae juga merupakan petunjuk penting dalam
menentukan daerah pendepositan larutan anastesi yang tepat, yang dapat menghasilkan
efek anastesi blok dan n. alveolanis inferior dan lingualis.

Atap cavum oils


Terbentuk dari palatum durum dan molle dan dikelilingi di bagian depan serta bagian
samping oleh arcus dentalis superior. Pada pemeriksaan perlu diperhatikan derajat
lengkungan dan lebar palatum durum, rugae palatina, garis perlekatan palatum molle dan
rentang pergerakannya. Pada bagian belakang cavum oris perlu diperhatikan lebar isthmus
faucium (fauces) dan besar tonsilla. Membrana mukosa yang menutupi palatum durum
adalah mukoperiosteum yang melekat erat terhadap tulang di bawahnya, kecuali pada
permukaan dalam processus alveolaris gigi geligi bukal. Mukoperiosteum tidak terlalu
kencang melekat pada bagian sampingnya, di mana terdapat a. dan n. palatinus yang
berjalan ke depan dan foramina palatina major.
Membrana mukosa yang menutupi permukaan dalam palatum molle melekat terhadap
otot dibawahnya kecuali pada regio sentral anterior di mana terdapat glandula mukosa
palatina berada di antara otot dan membrana mukosa. Facies superior (nasalis) dan palatum
molle biasanya tertutup epithelium pseudostratiuicatum columnare dilatum. Epitel cavum
nasi dan cavum oris bertemu pada tepi bebas posterior dengan epitel cavum nasi yang
menutupi bagian tepi, yang meluas ke pharynx selama proses penelanan. Palatum molle
umumnya lebih vaskular, lebih sensitif dan mengandung Iebih banyak vasa lymphatica
daripada palatum durum. Pada posisi istirahat, palatum molle akan terletak bersandar
terhadap bagian posterior dorsum lingua, membentuk seal antara cavum oris dengan
oropharynx. Selama menelan, atau bernapas melalui mulut, palatum molle akan terangkat
dan cavum oris akan berhubungan dengan pharynx.
Catatan kilnis: Rugae palatina menghasilkan permukaan yang tidak rata yang akan
berkontak dengan dorsum lingua selarna pengunyahan makanan dan bicara. Bila pada regio
ini basis geligi tiruan terlalu rata, maka pasien umumnya akan mengalami kesulitan dalam

13
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

mengucapkan bunyi-bunyi tertentu. Pertemuan palatum durum dan palatum molle biasanya
terlihat sebagai sulcus transversus yang kecil tepat di depan garis vibrasi, merupakan batas
antara bagian vibrasi dan nonvibrasi dan mukosapalatum. Garis ini dapat ditentukan dengan
meminta pasien mengucapkan bunyi - bunyi. Potongan mukosa yang sempit antara daerah
pertemuan palatum molle dan palatum durum dan garis vibrasi biasanya tidak dapat
bergerak. Daerah ini perlu ditentukan letaknya karena daerah ini merupakan batas daerah
perluasan posterior dan basis geligi tiruan atas, untuk mendapat geligi tiruan dengan
stabilitas maksimal.

Gigi geligi dan gingiva

Gambar 4. Gigi Susu dan Gigi Permanen


(Tortorra et al., 2009)
Gigi geligi atas dan bawah, didukung oleh processus alveolaris tempat terletaknya soket
gigi, umumnya membentuk lengkungan atau arcus yang sesuai dengan bentuk lengkung.
Pada manusia biasanya tidak ada celah alami antar gigi geligi. Tiap gigi terbentuk dan
jaringan klasifikasi, enamel, dentin, cementum dan cavum pulpa yang terdini dari jaringan
ikat, pembuluh darah dan saraf. Mahkota gigi geligi biasanya tertutup enamel sedang akar
gigi tertanam dalam soket di processus alveolaris. Gigi susu betjumlah 20 buah sedang gigi

14
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

permanen berjumlah 32 buah. Gigi permanen dapat dikelompokkan menjadi incisivus,


kaninus (eve teeth), premolar dan molar. Gigi susu dapat dikelompokkan menjadi incisivus,
kaninus dan molar. Premolar dan molar ditandai dengan adanya tuberculum atau cusp pada
facies occiusalis (permukaan gigitnya). Gigi incisivus, kaninus, premolar bawah, dan premolar
dua atas umumnya hanya mempunyai satu akar. Sedang gigi premolar pertama atas
mempunyai dua akar (palatal dan bukal); gigi molar atas mempunyai tiga akar (satu palatal
dan dua bukal): gigi molar tiga mempunyai dua akar (mesial dan distal). Facies mesialis gigi
adalah facies yang terdekat ke garis median arcus dentalis, sedang fades distalis adalah fades
yang terletak berlawanan arah.
Gingiva atau gusi membentuk regio membrana mukosa cavum oris yang khusus dan
pada tepi bebasnya membentuk penggabungan antara epitel cavum oris dengan epitel yang
menutupi sebagian enamel gigi yang tidak terlihat dalam cavum oris. Melalui epitel ini
gingiva dapat melekat erat terhadap leher gigi, disebut perlekatan epitel. Lamina propria dan
gingiva terdiri dari mukoperiosteum, sama seperti mukopeniosteum yang menutupi palatum
durum. Mukoperiosteum ini mengandung bundel serabut kolagen yang menghubungkan
gingiva terhadap processus alveolaris di bawahnya dan terhadap cementum yang menutupi
akar gigi tepat di dekat tepi enamel. Pada gingiva tidak terdapat glandula. Gingiva daerah
incisivus — kaninus jauh lebih sensitif daripada gingiva di regio gigi belakang. Radang gingiva
(gingivitis) adalah penyakit yang umum menyerang baik penduduk kota maupun penduduk
daerah terpencil.

Glandul.A Cavum Oris


Glandula-glandula yang membuka ke cavum oris terdiri dari tiga glandulae salivaniae
majores, ductusnya membuka ke vestibularis (parotidea) dan dasar mulut (submandibulanis
dan sublingualis). Dari ketiganya ini, glandula parotidea adalah glandula sekretoris serosa,
gandula submandibulanis adalah glandula gabungan sedang glandula sublingualis dominan
mensekresi mukosa. Sekresi serosa umumnya jernih, encer seperti air, berbeda dengan
sekresi unit glandula mukosa yang kental dan lengket.
Glandulae salivariae minores dapat dikelompokkan menurut lokasi dan sifat sekresinya
sebagai berikut:

15
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Glandula labiales dan buccales, membuka ke vestibularis dan dominan mensekresi mukosa.
Glandula palatinae, pada palatum durum dan palatum molle, mensekresi mukosa.
Glandula lingualis anterior (dari Blandin atau Nuhn), ke samping garis median di dekat ujung
lingua, pada permukaan ventralnya.
Glandula lingualis gustatoris posterior (von Ebner), pada papillae circumvallatae, merupakan
tipe glandula serosa.
Kesemua glandulae minores ini terletak pada lamina propnia dan membrana mukosa atau
submukosa di sekitarnya.
Glandula cavum oris dapat membentuk saliva yang dapat dicerna, karena mengandung
enzim ptialin (amilase dan saliva). Saliva juga mempunyai fungsi pembersihan dan pelumas
untuk mukosa cavum oris. Saliva memberikan kualitas adhesif yang dibutuhkan untuk
menahan rnakanan yang sudah dikunyah dalam bentuk bolus sebelum akhirnya ditelan.
Peranan enzim saliva tidaklah terlalu penting karena makanan hanya tinggal dalam waktu
singkat di dalam cavum oris, aktivitas amilase akan segera hilang setelah bolus makanan
masuk ke gaster.

Otot-Otot Cavum Oris


Otot-otot cavum oris secara terpisah sudah pernah dibicarakan. Pada bab ini beberapa
otot tersebut akan dikelompokkan menurut fungsinya:
1) Otot labium oris dan pipi
2) Otot lingua
3) Otot dasar mulut (m. mylohyoideus dan geniohyoideus)
4) Otot palatum molle
5) Otot pengunyahan

Semua otot ini berperan penting dalam proses pengunyahan, penelanan dan bicara.
Catatan klinis: Pada keadaan istirahat biasanya labium oris akan saling berkontak pada facies
labialis gigi geligi. Walaupun demikian bila incisivus atas protrusi, labium oris inferius dapat
terletak di facies lingualis incisivus atas, di antara incisivus atas dan bawah. Pada posisi ini,

16
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

labium oris yang ‘terjebak’ cenderung menggeser incisivus bawah ke belakang dan incisivus
atas ke depan dan malokiusi yang terjadi akan terus memburuk.
Labium oris dan pipi bersama-sama membentuk lapisan otot, terletak pada permukaan
luar arcus dentalis. Keadaan ini diimbangi oleh otot-otot lingua yang terletak di antara kedua
arcus dentalis. Abnormalitas aksi otot labium oris, pipi maupun lingua dapat menyebabkan
deformasi arcus dentalis, karena terganggunya keseimbangan normal otot-otot di sekitarnya.
Sphincter cavum oris: Bagian belakang cavum oris m. buccinator umumnya berhubungan
dengan constrictor pharyngis superior melalui perlekatannya pada raphe pterygomandibula,
sehingga cavum oris dan pharynx kadang- kadang dianggap dikelilingi oleh sphincter otot
yang tersusun horizontal serta terbentuk dan m. constrictor pharyngis superior, buccinator
dan otot labium oris. Walaupun demikian perlu diingat bahwa elemen-elemen yang
membentuk ‘sphincter’ ini dapat dan memang berfungsi sebagai elemen yang terpisah dan
bahwa pada m. buccinator arah serabut otot tidak seluruhnya horizontal.

Pada regio palatum molle terdapat dua mekanisme sphincter lain yang penting:
- Sphincter palatoglossus atau post-oral, berfungsi mengurangi pembukaan antara cavum
oris dan pharynx. Pembukaaan mi tertutup bib palatum molle terdepresi dan berkontak
dengan permukaan posterior (pharyngeal) lingua dan plica palatoglossus yang saling
bertautan.
- Sphincter palatopharyngeal terbentuk oleh m. palatopharyngeus dan crista horizontal
yang dibentuk oleh beberapa serabut superior m. constrictor pharyngis superior (crista
Passavant). Sphincter ini berfungsi membantu memperkecil hubungan antara
nasopharynx dan oropharynx, akan tertutup bila palatum molle bergerak naik.

Kapasitas cavum oris meningkat bila cavum oris dalam keadaan tertutup dan labium oris
berkontak melalui:
1) Gerak turun mandibula
2) Gerak turun m. mylohyoideus dan diaphragma oral serta lingua.

17
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

3) Relaksasi m. buccinator. Otot ini bekerja bersama dengan otot labium oris, otot lingua
juga berfungsi secara terkoordinasi pada aktivitas seperti mengisap dan memainkan alat
musik tiup.
Catatan klinis: Lingua menimbulkan tekanan pada palatum durum dan palatum molle
misalnya padà saat menelan. Lingua juga dapat menimbulkan tekanan yang kuat terhadap
gigi geligi, terutama terhadap incisivus atas dan bawah. Bila keadaan ini menjadi suatu
kebiasaan, akan terjadi protrusi yang hebat dan segmen anterior arcus dentalis atau open
bite anterior.
Otot-otot pengunyahan tidak hanya berfungsi menggerakkan mandibula pada
articulation temporomandibularis dan mempertahankan posisi mandibula terhadap gaya
gravitasi, tetapi juga berperan penting dalam menentukan posisi mandibula dalam
hubungannya dengan rangka wajah bagian atas. Sebelum gigi geligi bererupsi, tidak ada
hubungan yang benar-benar pasti dan selama periode ini mandibula dianggap bertumbuh
sebagai unit terpisah dan rangka wajah lainnya. Setelah gigi susu bererupsi, dan setelah
akhirnya gigi permanen bererupsi, hubungan yang lebih pasti akan terbentuk melalui okiusi
gigi geligi alas dan bawah dan otot terpaksa beradaptasi terhadap mandibula yang sedang
bertumbuh ke posisi tersebut. Bila hubungan okiusi tidak normal, hubungan antar juga
cenderung menjadi tidal normal dan mandibula dapat terletak terlalu belakang (disebut
anomali tipe Angle klas II) atau terlalu ke depan (anomali Angle klas III). Walaupun demikian
pada beberapa kasus hubungan gigi yang abnormal merupakan keadaan sekunder dan
hubungan rahang yang abnormal, merupakan akibat baik karena pertumbuhan rangka wajah
yang abnormal ataupun karena postur otot abnormal, terutama semasa tahun-tahun
kehidupan pertama.
Posisi mandibula normal ditentukan selama masa kanak-kanak melalui pola oklusi gigi
geligi, dipertahankan melalul aktivitas habitual otot-otot pengunyahan baik saat istirahat
maupun selama berfungsi, keadaan ini akan tetap dipertahankan pada masa dewasa oleh
aksi otot bahkan setelah permukaan okiusal gigi geligi aus akibat atrisi. Atrisi terjadi pada gigi
geligi yang sudah digunakan terus menerus untuk mengunyah makanan yang keras dan kasar.
Bila geligi tiruan tidak dapat merestorasi hubungan gigi ash, sering terjadi nyeri otot dan
sendi sebelum akhirnya otot dapat mengadaptasikan rahang ke hubungan yang baru. Dengan

18
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

terhentinya pertumbuhan atau melambatnya pertumbuhan, tidak akan dapat terjadi


adaptasi yang baik antara fossa mandibulae, oklusi gigi dan aksi otot.

Dasar Mulut Dan Regio Submandibularis


Regio ini mengandung struktur-struktur penting berikut ini:
1) Mm. suprahyoidei selain otot lingua; yaitu venter anterior mm. digastrici, m.
mylohyoideus dan genioyoideus.
2) Glandula subrnandibularis dan sublinguahis serta ductusnya
3) Sebagian dari n. lingualis dan hypoglossus; ganglion sub mandibularis parasympathicus.
4) Sebagian a. facialis dan lingualis serta venanya.
5) Lymphonodus sub mentales dan submandibulares dengan vasa lymphatica efferent dan
afferent.
6) Lingua, termasuk otot intrinsiknya.

Dasar mulut dikelilingi di bagian atas oleh membrana mukosa yang menutupi lingua
dan dasar cavum oris di balik lingua; di bagian depan dan samping oleh permukaan dalam
corpus mandibula; di bawah oleh mm. suprahyoidei dan fascia cervicales profunda, rn.
platysma dan cutis di balik rahang bawah. Di postenior,region mi berhubungan dengan
dinding samping pharynx, os hyoideum, pembuluh arteri leher dan glandula parotidea.

19
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Gambar 5. Papila Sirkumvalata


(Victor P. Eroschenko., 2002)

Gambar 6. Papila Foliata


(Victor P. Eroschenko., 2002)

20
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Latihan :
1. Jelaskan Histologi tentang struktur tubuh manusia khususnya rongga mulut,
2. Sebutkan bagian-bagian dari jaringan gigi
Petunjuk jawaban latihan
Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari
kembali materi tentang jaringan tubuh manusia khususnya rongga mulut

Ringkasan :
Mukosa khusus dan dorsum lingua adalah tipe ortokeratiriisasi, dengan lamina propria yang
melekat erat pada bundel otot intrinsik.
Lamina basalis berfungsi memisahkan lapisan epitel paling dalam dari dermis di atasnya.
Pada mikrograf elektron, garis elektron padat disebut lamina densa adalah struktur lamina
basalis yang paling menonjol. Lamina propria mengandung serabut kolagen, beberapa
jaringan elastik, terutama pada regio-regio seperti dasar mulut, ujung saraf sensorik, vasa

21
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

lymphatica, dan glandula mukosa. Sel-sel yang terdapat pada lamina propria terdiri dari
fibroblast, makrofag, sel mast, dan sel-sel yang berasal dari aliran darah, seperti
polimorfonukleat leukosit.
Lingua adalah organ otot yang dapat bergerak dan berperan penting dalam proses
pengunyahan, menelan, mengisap dan bicara.
Lingua terbentuk dari serabut otot intrinsik dan ekstrinsik yang diselubungi oleh membrana
mukosa. Bentuk lingua dapat berubah karena aktivitas otot intrinsik yang seluruhnya tenletak
di dalam substansi lingua.
Gigi susu betjumlah 20 buah sedang gigi permanen berjumlah 32 buah. Gigi permanen dapat
dikelompokkan menjadi incisivus, kaninus (eve teeth), premolar dan molar. Gigi susu dapat
dikelompokkan menjadi incisivus, kaninus dan molar.

TES FORMATIF 1
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar!

1. Dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah. Kelenjar ludah tersebut menghasilkan
beberapa enzim, salah satunya yaitu …
A. Maltase
B. Pepsin
C. Renin
D. Erepsin
E. Sukrase

22
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

2. Gerak pada kerongkongan yang berupa gerakan meremas dan mendorong makanan
masuk ke dalam lambung disebut dengan …
A. Gerak amoeboid
B. Gerak tropisme
C. Gerak berpindah
D. Gerak peristaltik
E. Gerak mendorong

3. Jonjot-jonjot pada permukaan usus halus disebut ….


A. Rektum
B. Rumbai
C. Apendiks
D. Vili
E. Rantai

4. Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat dalam tubuh hewan,
berikut ini yang bukan termasuk jaringan ikat adalah:
A. Lemak
B. Tulang rawan
C. Tulang
D. Otot
E. Darah
5. Jaringan otot dapat berkontraksi karena terdapat…..
A. Volkman
B miofibril
C. Kanalikuli
D. Lamela
E. Lakuna

6. Jaringan yang mempunyai matriks berongga adalah…


A. Kartilago hialin

23
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

B. Kartilago elastin
C. Kartilagi fibrosa
D. Tulang kompak
E. Tulang spongiosa

7. Jaringan penyusun kulit yang berfungsi melindungi terhadap kehilangan panas yaitu
jaringan….
A. Lemak
B. Darah
C. Tulang
D. Saraf
E. Rangka

8. Fungsi jaringan lemak adalah…..


A. Melindungi jaringan yang lemah
B. Melindungi tubuh agar tetap sehat
C. Melindungi hilangnya panas secara berlebihan
D. Menyimpan kelebihan glukosa
E. Membakar cadangan makanan

9. Organ yang tidak disusun oleh jaringan otot polos, yaitu….


A. Lidah
B. Pembuluh darah
C. Usus
D. Lambung
E. Rahim

10. Otot merupakan alat gerak aktif karena….


A. Melekat pada rangka
B. Tersusun dari sel otot

24
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

C. Mampu berkontraksi
D. Terdiri dari banyak sel
E. Berinti satu di tengah

Jawaban Histologi Jaringan Tubuh Manusia Khususnya Rongga Mulut


1. A
2. D
3. A
4. D
5. B
6. E
7. A
8. C
9. A
10. C

SUB TOPIK 2

BENTUK ANATOMI DAN FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

A. Pendahuluan
Apakah anda semua tahu tentang histologi dan anatomi tubuh manusia?
Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu
dari cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai
ilmu anatomi mikroskopis. Histologi amat berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-
sel dalam tubuh, baik manusia, hewan, serta tumbuhan, dan dalam

25
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

bentuk histopatologi ia berguna dalam penegakan diagnosis penyakit yang melibatkan


perubahan fungsi fisiologi dan deformasi organ.
Anatomi manusia atau antropotomi adalah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang
mempelajari struktur tubuh manusia.

B. Bentuk Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia


1. Pengertian

Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh. Kata anatomi berasal dari kata
ana dan tome, yang berarti memotong atau memisahkan. Jadi dapat disimpulkan
anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari potongan struktur tubuh
manusia tertentu secara terpisah.
Fisiologi ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh manusia. Sama seperti
anatomi, ilmu fisiologi juga mempelajari bidang-bidang atau organ tubuh manusia
seperti neurofisiologi, kardiofisiologi ata fisiologi reproduksi.

2. Tingkat struktural organisasi tubuh

Organisasi struktural tubuh manusia berkembang dari tingkat terendah dari atom dan
molekul sampai tingkat yang lebih tinggi dan lebih kompleks untuk membentuk
keseluruhan tubuh manusia.
a. Tingkat kimia atau atom
Atom, seperti hydrogen, karbon, nitrogen dan natrium. Bergabung untuk
membentuk molekul seperti air dan garam, makromolekul seperti karbohidrat
protein dan lemak

b. Tingkat sel
Sel merupakan unit dasar dari makhluk hidup. Struktur seluler seperti nucleus,
ribosom, mitokondria dan lisosom, menjalankan fungsi-fungsi pertahanan hidup
sel.

c. Tingkat jaringan

26
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Jaringan merupakan sekelompok sel dengan struktur yang sama dan melakukan
fungsi yang sama. Ada 4 jenis jaringan dasar seperti jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot dan jaringan saraf.

d. Tingkat organ

Organ merupakan dua jaringan atau lebih yang bergabung untuk membentuk
suatu organ. Seperti mata, ginjal, jantung, dll. Sebuah organ berfungsi sebagai
pusat fisiologi khusus untuk aktivitas tubuh.

e. System organ

System organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi yang saling berkaitan dan organ-organ tersebut membentuk
system organ. Seperti sistem pencernaan, pernapasan, kardiovaskuler, dll.

3. Bidang struktural tubuh manusia

Ilmu mengenai anatomi memerlukan terminologi mengenai posisi atau arah serta
poin-poin rujukan.
a. Bidang (seksio)
Tubuh merupakan bidang imajiner yang menembus tubuh untuk menunjukan
poin-poin rujukan

27
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Gambar 7. Rangka manusia


(Baker., 2014)

Bidang struktural tubuh


1) Bidang sagital membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan
a) Bidang midsagital membagi tubuh menjadi dua bagian kanan dan kiri
sama besar
b) Bidang parasagital membagi tubuh menjadi dua bagian kanan dan kiri
tidak sama besar
2) Bidang frontal (koronal) adalah salah satu bidang dibagian kanan bidang
sagital. Bidang ini membagi bagian tubuh atau organ tubuh menjadi bagian
depan dan belakang.
3) Bidnag tranversal (hirisontal, potong silang) membagi tubuh atau organ
menjadi bagian atas dan bawah.

b. Posisi anatomis

28
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Dalam posisi anatomis, tubuh berdiri tegak dengan mata melihat ke depan, kaki
dirapatkan, lengan disisi tubuh, telapak tangan membuka ke depan dengan ibu
jari mengarah keluar tubuh dan jari kelingking mengarah ke tubuh.

Gambar 8. Posisi Tubuh berdiri tegak


(Baker., 2014)

1) Anterior
Merupakan bagian depan tubuh. Contoh: hidung, perut, dada dan lutut
merupakan bagian anterior dari keseluruhan tubuh manusia.
2) Posterior
Merupakan bagian belakang tubuh. Contoh: punggung, betis, bokong
merupakan posterior tubuh secara keseluruhan.
3) Superior
Merupakan bagian yang mengarah ke kepala atau bagian tertinggi tubuh.
Superior disebut juga sefalik, cranial atau rostral. Contoh: kepala merupakan
bagian superior dari leher.
4) Inferior

29
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Merupakan bagian yang mengarah menjauhi kepala atau mengarah kebagian


bawah tubuh. Inferior disebut juga kauda. Contoh: telapa kaki meripakan
inferior dari kaki keseluruhan.
5) Medial
Merupakan setiap struktur yang terdekat dengan garis tengah imajiner tubuh.
Contoh: hidung merupakan bagian medial dari mata.
6) Lateral
Merupakan bagian yang mengarah kesamping atau menjauhi garis tengah
imajiner tubuh. Contoh: telinga merupakan bagian lateral dari mata. Ipsilateral
berarti terletak disisi yang sama dan Kontralateral terletak disisi yang
berlawanan
7) Proksimal
Merupakan bagian tubuh yang mengacu pada bagian suatu struktur yang
mendekati garis tengah imajiner tubuh, jika mengacu pada suatu tungka,
maka mendekati titik asal atau titik perlekatan terdekat dengan trunkus.
Contoh: lutut merupakan bagian proksimal dari pergelangan kaki dan siku
merupakan proksimal dari pergelangan tangan.
8) Distal
Merupakan bagian tubuh yang mengacu pada bagian struktur yang menjauhi
garis tengah imajiner tubuh atau menjauhi titik asal atau perlekatan dengan
trunkus. Contoh: kaki merupakan bagian distal dari pergelangan kaki.
9) Superficial
Merupakan bagian manapun yang dekat dengan permukaan tubuh. Contoh:
kulit merupakan bagian superficial dari otot.
10) Dalam
Merupakan bagian yang terletak di bagian internal tubuh. Contoh: usus halus
terletak jauh lebih kedalam tubuh dari otot dan kulit abdominal.

c. Rongga tubuh
Ruang dalam bagian aksial tubuh yang berisi organ-organ atau visera internal. Dua
rongga utama yang terletak dalam bagian aksia tubuh yaitu rongga dorsal dan rongga
ventral. sedangkan bagian apendikular atau ekstremitas tidak memiliki rongga

30
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Gambar 9. Rongga Tubuh


(Baker., 2014)

1) Rongga dorsal, terletak dibagian posterior (dorsal) dan terbagi menjadi rongga
kranial dan rongga spinal. Rongga kranial dikelilingi toulang dan berisi otak dan
rongga spinal terbentuk dari susunan tulang belakang (vertebra) yang berisi
medulla spinalis.
2) Rongga ventral, terletak dibagian anterior (ventral) dan terbagi menjadi rongga
thoraks, rongga abdomen, pelvis dan rongga kecil dibagian kepala ( oral, nasal,
orbital, telinga tengah)
a. Rongga toraks atau dada. Rongga ini terdiri dari rongga pleuran dan
mediastinim. Rongga pleural (kanan dan kiri) masing-masing berisi satu paru
dan rongga mediastinum berisi jantung yang terletak dirongga pericardial.
b. Rongga abdominopelvis (rongga peritoneal) berisi visera abdomen dan bidang
pelvis.
c. Organ kecil tambahan dikepala meliputi oral, nasal, orbital dan telinga tengah.

3) Membrane serosa, melapisi rongga toraks dan rongga abdominopelvis, serta


menyelimuti organ-organ dalam rongga-rongga tersebut. Membrane parietal
melapisi rongga sedangkan membran visceral menyelimuti organ.
a. Pleura, parietal melapisi rongga pleural dan visceral membungkus paru-paru.

31
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

b. Pericardium, parietal melapisi rongga pericardial dan visceral membungkus


jantung
c. Peritoneum, parietal melapisi rongga abdominopelvis dan visceral
membungkus

Membran serosa
Membrane serosa melapisi rongga thoraks dan rongga abdominopelvis, serta
menyelimuti organ-organ dalam rongga-rongga tersebut. Membran serosa memiliki
dua membrane, yaitu membrane parietal dan membrane visceral. Membran parietal
melapisi rongga sedangkan membran visceral menyelimuti organ.
- Pleura parietal melapisi rongga pleural dan visceral membungkus paru-paru.
- Pericardium parietal melapisi rongga pericardial dan visceral membungkus
jantung.
- Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis dan visceral membungkus
organ abdominal dan organ pelvis lainnya.

d. Regio Abdomino-pelvis
Didalam regio abdominopelvis terdapat Sembilan petunjuk yang digunakan dalam
ilmu anatomi untuk memfasilitasi rujukan struktur tubuh dan organ-organ internal
tubuh.
- Regio umbilikal terletak pada pusat abdomen
- Regio epigastrium berada dibagian superior dari regio umbilikus
- Regio hypogastrium berada dibagian inferior regio umbilikus
- Regio hipokondrium kanan dan kiri berposisi lateral terhadap regio epigastrium
- Regio lumbar kanan dan kiri terletak lateral terhadap regio umbilikus
- Regio inguinalis kanan dan kiri terletak lateral dari regio hypogastrium

32
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

Gambar 10. Regio Abdominopelvis


(Baker., 2014)

Regio abdominopelvis pada umumnya dipakai secara klinis. Dalam menentukan regio
abdominopelvis ditentukan garis imajiner horizontal dan vertikal yang menyilang
tepat di umbilikus.

Garis ini selanjutnya membagi abdomen dan pelvis menjadi kuadran kanan atas dan
kiri atas serta kuadran kanan bawah dan kuadran kiri bawah

33
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

LATIHAN
1. Jelaskan Histologi tentang struktur tubuh manusia khususnya rongga mulut,
2. Sebutkan bagian-bagian dari jaringan gigi
3. Jelaskan tentang bentuk anatomi fisiologi

Petunjuk jawaban latihan


Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali
materi tentang
1) tentang struktur tubuh manusia khususnya rongga mulut
2) liat gambar di atas

Ringkasan
Pengertian Anatomi Fisiologi (Martini, 2001)
Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara literatur diartikan
sebagai “membuka suatu potongan”. Antomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian
dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan fisiknya
dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh: mempelajari organ jantung dan posisinya
dalam tubuh.
Kata physiology juga juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Contoh: seseorang yang ingin
mempelajari fisiologi tentang bagaimana jantung bisa memompa darah.
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya baik secara
teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu konsep: “semua fungsi yang
spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”.

Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: (1) anatomi mikroskopik dan (2) anatomi makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan sitology dan

34
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara individual sedangkan histologi


memperlajari suatu jaringan.
Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa dilihat dengan
mata telanjang, antara lain: anatomi permukaan (ciri-ciri dari permukaannya), anatomi
regional (fokus pada area tertentu), anatomi sistemik (mempelajari organ secara sistem:
pencernaan dll.) Anatomi perkembangan (mempelajari perubahan dari suatu struktur)

Klasifikasi Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh manusia.
Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain: fisiologi sel (mempelajari fungsi sel
dan bagian-bagiannya), Fisiologi spesifik (mempelajari suatu organ), fisiologi sitemik
(mempelajari fungsi organ secara sistemik), fisiologi patologikal (mempelajari efek
penyakit terhadap suatu organ)

35
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

TES FORMATIF 1
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar!

1. Perhatikan nama tulang berikut.


1) Tulang ubun-ubun
2) Tulang usus
3) Tulang dada
4) Tulang pengumpil
5) Tulang hasta
6) Tulang kering

Tulang pipih ditunjukkan oleh nomor….


A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 5, dan 6
D. 4, 5, dan 6

2. Berikut ini fungsi rangka manusia, kecuali ….


A. Alat gerak aktif
B. Tempat melekatnya otot
C. Penegak tubuh
D. Pemberi bentuk tubuh

36
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

E. Alat tumpu

3. Sistem gerak pada manusia mencakup otot, tulang dan sendi yang akan dibahas lebih
lanjut dalam soal dan jawaban seperti berikut ini. Menurut bahan penyusunnya, tulang
digolongkan menjadi ….
A. Tulang pipa dan tulang pipih
b. Tulang rawan dan tulang keras
c. Tulang tengkorak dan tulang badan
d. Tulang keras dan tulang pendek

4. Menurut bagian tubuh yang dibentuk, tulang rusuk termasuk kelompok ….


A. Tulang tengkorak
B. Tulang leher
C. Tulang badan
D. Tulang aggota gerak
E. Tulang dada

5. Yang tidak termasuk fungsi rangka adalah…


A. Penyokong tubuh
B. Melindungi organ dalam tubuh
C. Alat gerak pasif
D. Memberi bentuk tubuh
E. Alat gerak aktif

6. Jaringan – jaringan tubuh saling berinteraksi membentuk…


A. Organ
B. Jaringan sejati
C. Sistem jaringan
D. Sistem organ

37
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

E. Kelompok jaringan

7. Jaringan yang berfungsi mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ


dan berbagai organ menjadi sistem organ adalah…
A. Jaringan epitel
B. Jaringan ikat
C. Jaringan otot
D. Jaringan saraf
E. Jaringan epidermis

8. Suatu jaringan memiliki ciri-ciri berikut.


· Disusun oleh serabut kolagen yang kasar;
· Terdapat kondrosit
· Terdapat di cakram antartulang belakang
Jaringan tersebut adalah ….
A. Rawan hialin
B. Rawan fibrosa
C. Rawan elastik
D. Tulang kompak
E. Tulang spon

9. Di antara pernyataan berikut,manakah pernyataan yang tepat tentang jaringan?


A. Jaringan merupakan kumpulan sel yang bergabung
B. Jaringan merupakan gabungan sel sejenis dengan fungsi khusus
C. Jaringan merupakan gabungan sel tak sejenis dengan fungsi khusus
D. Jaringan merupakan gabungan sel tak sejenis tanpa fungsi khusus
E. Jaringan merupakan gabungan sel sejenis tanpa fungsi khusus

38
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

10. Berikut ini adalah beberapa sistem organ yang terdapat dalam tubuh manusia:
1) Sistem saraf
2) Sistem peredaran darah
3) Sistem hormon
4) Sistem indera
Sistem yang termasuk dalam sistem koordinasi adalah ...
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 4
C. 2, 3, 4
D. 1, 4
E. 1, 2, 3, 4

Kunci jawaban:
Jawaban Bentuk Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia
1. A
2. A
3. B
4. C
5. E
6. A
7. B
8. B
9. B
10. B

39
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

GLUSARIUM

Istilah dan Posisi Anatomi


Posisi anatomi adalah ketika seorang menghadap ke depan, dengan kepala tegak lurus,
kedua tangan berada di samping dengan ibu jari berada di samping/luar.
Istilah anatomi berdasrkan pposisi anatomi antara lain:
- Anterior : depan
- Medial : tengah
- Superior : atas
- Dextra : kanan
- Ventra : bagian depan
- Interna : dalam
- Proximal : pangkal
- Central : pusat
- Parietal : lapisan luar
- Superfisial : dangkal
- Horizontal : bidang datar
- Transversal : potingan melintang
- Posterior : belakang
- Lateral : samping
- Inferior : bawah
- Sinistra : kiri
- Dorsal : bagian belakang
- Externa : luar
- Distal : ujung
- Perifer : pinggir (tepi)
- Visceral : lapisan dalam
- Profunda : dalam
- Vertical : bidang tegak
- Longitudinal : potongan memanjang

DAFTAR PUSTAKA

40
Modul Teori
Histologi dan Anatomi Fisiologi Anatomi Fisiologi Manusia

1. Activasi otak.com/fungsi-otak. Htm 2012


2. Biologigonz.blogspot.com/2009/12/otot-lurik-rangka.html
ttps://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=761031073119824669&pli=1#editor/target=post;postID=125132463347183936
3. Ganong, W. F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi 22, Jakarta:EGC. 2003.
4. Google.co.id/imgres=medula+spinalis 2003.
5. Paparella, M.M, Adams, G.L, Lavine, S.C. Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid dalam
BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Edisi VI. Jakarta : EGC. 2012.
6. Sutiko Ari, Ahyudi A. Anatomi Kepala dan Leher. Makasar: Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin; 2007.
7. Wong 168.wordpress.com/2011-04/12/sistem-saraf-manusia/2014

41

Anda mungkin juga menyukai