Anda di halaman 1dari 4

KOPLING TETAP

(COUPLING)

Kopling tetap adalah suatu elemen yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakan secara pasti ( tanpa terjadi slip), dimana kedua
sumbu poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbu. Tipe
kopling tetap ini cukup banyak jenisnya dan penggunaannya.
Dikatakan kopling tetap, karena elemen penerus putaran ini dipasang permanen, tidak
untuk di lepas pasang pada sambungannya, kecuali reparasi/ pergantian (perawatan).
Sehingga antara kedua poros yang dihubungkan menjadi satu kesatuan.
Ada beberapa keadaan posisi sumbu poros yang terjadi yang berhubungan dengan
pemasangan dan pemilihan jenis elemen penerus putaran ini, terutama untuk jenis kopling
tetap.
Keadaan kesumbuan poros tersebut adalah :
1. Poros sumbu segaris, pada posisi ini, salah satu atau kedua ujung poros
ini dapat ke arah axial dan bergetar
2. poros sumbu sejajar tidak segaris, antara dua ujung poros mempunyai
posisi yang sejajar tapi tidak sesumbu
3. poros sumbu menyudut, antara dua ujung poros membentuk sudut
Sumbu dari kedua poros dapat terjadi seperti pada gambar 1.

Klasifikasi Kopling Tetap


Kopling tetap dibagi dalam 3 kelompok besar. Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa
jenis yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda.
1. Kopling Tetap Kaku (Solid Coupling)
Disini kopling tidak di izinkan ketidak lurusan dari ke dua sumbu poros. Macam-
macamnya adalah :
a. Kopling Bus (Box Coupling)
b. Kopling Flens (Flange Coupling)
- Kopling Flens Kaku
- Kopling Flens Tempa
c. Kopling Klem (Clamp Coupling)

2. Kopling Luwes (Flexible Coupling)


a. Kopling Flens Luwes
b. Kopling Karet Ban
c. Kopling Karet Bintang
d. Kopling Gigi (Gear an Jaw Coupling)
e. Kopling Rantai (Roller-Chain Coupling)
f. Kopling Cakar (Oldham Coupling)
g. Flexible-ring Coupling
h. Ajax Flexible Coupling
i.

3. Kopling Universal (Universal Joint)


a. Kopling Universal Hook (Hook Universal Joint)
b. Kopling Universal Kecepatan Tetap (Constant-velocity Universal Joint)

Hal-hal Penting Dalam Perencanaan Kopling Tetap


Dalam merencanakan suatu kopling tetap hal-hal berikut menjadi pertimbangan.
1. Pemasangan yang mudah dan cepat
2. Ringkas dan ringan
3. Aman pada putaran tinggi (getaran dan tumbukan kecil)
4. Tidak ada atau sedikit bagian yang menonjol
5. Dapat mencegah pembebanan lebih
6. Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros, akibat adanya
pemuaian karena panas. Dll

Spesifikasi umum kopling tetap dalam pengunaannya


KELOMPOK JENIS KONDISI KERJA HAL KHUSUS
Kopling tetap kaku - Daya besar - Sumbu diusahakan segaris
- Putaran Konstan - Tidak mampu menahan getaran
- Kokoh & Sederhana
- Mudah lepas pasang - Tidak dapat meredam beban kejut

Kopling tetap fleksibel - Daya ringan s/d sedang Putaran awal tidak konstan
- Kesumbuan tidak mutlak
segaris
- Dapat meredam kejutan
Kopling universal - Daya besar - Tidak mampu menahan getaran
- Posisi sudut tetap - Putaran tidak penuh dan konstan
- Dapat bergerak aksial

1. Kopling Flens
Gambar Kopling
1. Kondisi Kendor
Baut mengalami 
N
Tm = k .fc
n
Pada Poros :
T .C 16.Tm
po = m =
Ip  .D po 3
4.Tm
po =
h.L.D po
Pada Pasak :
F 2.Tm 2.Tm
pa = t Ft = pa =
b.L D po D po .b.L
Dimensi Flens :
Fnaf Fnaf 2.Tm
naf = = =
Anaf  .Dnaf .t flens  .Dnaf 2 .t flens
Dnaf
Tm = Fnaf.
2
Pada baut mengalami tegangan geser :
Fb
b =
Ab .Z b
2T
Fb = Gaya total
D pb
(Dpb = Djb = diameter peletakan baut/ diameter jarak bagi/ diameter pitch baut)
Ab = ¼. .Db2.Zb (Zb = jumlah baut)

2. Kondisi Kencang
Tkopling (Tk)= Tm.C
C = 1,5  3
Ro = Ri + b
b = Ro - Ri
b = lebar bidang gesek

dTk = r.dF
= r..dN
dTk = r..p.dA
= r..p 2r.dr
= 2..pr2.dr
dTk = 2. .p r2.dr
Tk = 2.. .p.1/3. r3

Tk =
2
3

..p ro  ri
3 3

Tk =
1
12

..p Do  Di
3 3

Catatan :
 Kalo nggak ada “faktor slip / gesek serta factor koreksi daya” maka : Tm = Tk
 Untuk baut : Jika diketahui tegangan Tarik baut maka diameter baut dicari dan Tekanan
 Jika diketahui tegangan geser baut maka diameter baut dicari dari Torsi.

Soal !
1. Kopling Flens dg jumlah baut 6 buah, daya = 20 dk dan putaran 300 rpm. Jika penerusan
putaran dg gesekan = 0,3. Dengan data-data kopling :
Teg. Geser poros = 3 Kg/mm2
Teg.Geser baut = 6 Kg/mm2
Teg. Geser pasak = 2,6 Kg/mm2
Teg. Geser flens = 0,5 Kg/mm2
Dnaf = 1,75 Dpo, Dpb = 2,3 Dpo
Do = 3,5 Dpo, Lpasak = 2Dpo
Dit. Dpo, b,L,h,dbaut,tf
Solusi :
Dik : Kopling flens (kencang)
N = 20 dk
n = 300 rpm
 = 0,3
po = 3 Kg/mm2
pa = 2,6 Kg/mm2
b = 6 Kg/mm2
f = 0,5 Kg/mm2
Dnaf = 1,75 Dpo
Dpb = 2,3 Dpo
Do = 3,5 Dpo
Lpa = 2 Dpo
Dit.
Dpo, b, L, h, Dbaut, tf
Jawab :
20
Tm = 71620 = 47746,7 Kg.mm
300
16.Tm
po =
 .D po 3
16.T 16.763947,2
Dpo = 3 = 3 = 43,28 mm
 po . 3.
2T 2.47746,7
Ft = = = 2206,40 Kg
D po 43,28
Lpa = 2.Dpo = 2. (43,28) = 86,56 mm
F
pa = t
b.L
Ft 2206,40
b= = = 9,80 mm
 pa .L 2,6.86,56
b=h
Dpb = 2,3.Dpo = 2,3.43,28
Dpb = 99,54 mm
Fb = 959,35 Kg
Fb 959,35
b = = = 26,6 mm2
Ab .Z b 6.6

Ab = Db2
4
4. Ab
Db = = 5,8 mm

Dn = 1,75.Dpo = 75,74 mm
2T 2.477467
Fn = = = 1260,80 Kg
Dn 75,74
Fn 1260,80
f = = = 10,60 mm
 .Dn .t f  .o,5.75,74

Anda mungkin juga menyukai