RS. Grand Medistra No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
___/___/SPO/RSGM/___/2015 ___ 1/2 Ditetapkan Oleh, Manajemen RS Grand Medistra S PO (Standar Prosedur Tanggal Terbit: Operasional) dr. Arif Sujatmiko, M.Kes Direktur Utama Penatalaksanaan nyeri yang di buat untuk pasien yang mengalami >1 jenis PENGERTIAN nyeri dan berlangsung >6 minggu Teratasinya atau berkurangnya keluhan nyeri pada pasien anak yang TUJUAN menjalani perawatan di RS KEBIJAKAN a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik (karakteristik nyeri, riwayat manajemen nyeri sebelumnya) b. Pemeriksaan penunjang: radiologi c. Terbagi menjadi 4 jenis: i. Nyeri Neuropatik Atasi penyebab yang mendasari timbulnya nyeri: Control gula darah pada pasien DM Pembedahan, kemoterapi, radioterapi untuk pasien tumor dengan kompresi saraf Control infeksi (antibiotik) Terapi simptomatik: antidepresan trisiklik (amitriptilin) antikonvulsan: (gabapentin, karbamazepin) obat topical (lidocaine patch 5%, krim anestesi) OAINS, kortikosteroid, opioid PROSEDUR anestesi regional: blok simpatik, blok epidural/intratekal, infus epidural/intratekal terapi berbasis-stimulasi: akupuntur, stimulasi spinal, pijat rehabilitasi fisik: bidai, manipulasi, alat bantu, latihan mobilisasi, metode ergonomis prosedur ablasi: kordomiotomi, ablasi saraf dengan radiofrekuensi terapi lainnya: hypnosis, terapi relaksasi (mengurangi tegangan otot dan toleransi terhadap nyeri), terapi perilaku kognitif (mengurangi perasaan terancam atau tidak nyaman karena nyeri kronis) ii. Nyeri otot lakukan skrining terhadap patologi medis yang serius, faktor psikososial yang dapat menghambat pemulihan berikan program latihan secara bertahap, dimulai dari latihan dasar/ awal dan ditingkatkan secara bertahap. Rehabilitasi fisik: TATALAKSANA NYERI KRONIS
RS. Grand Medistra No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
___/___/SPO/RSGM/___/2015 ___ 2/2 Fitness: angkat beban bertahap, kardiovaskular, fleksibilitas, keseimbangan mekanik pijat, terapi akuatik manajemen perilaku: stress/depresi teknik relaksasi perilaku kognitif ketergantungan obat manajemen amarah terapi obat: analgesik dan sedasi antidepressant opioid jarang dibutuhkan iii. Nyeri inflamasi control inflamasi dan atasi penyebabnya obat anti-inflamasi utama: OAINS, kortikosteroid iv. Nyeri mekanis/kompresi penyebab yang sering: tumor/kista yang menimbulkan kompresi pada struktur yang sensitif dengan nyeri, dislokasi, fraktur. Penanganan efektif: dekompresi dengan pembedahan atau stabilisasi, bidai, alat bantu. Medikamentosa kurang efektif. Opioid dapat digunakan untuk mengatasi nyeri saat terapi lain diaplikasikan. d. Manajemen level 1 lainnya i. OAINS dapat digunakan untuk nyeri ringan-sedang atau nyeri non- neuropatik e. Skor DIRE: digunakan untuk menilai kesesuaian aplikasi terapi opioid jangka panjang untuk nyeri kronik non-kanker.9 i. Intervensi: injeksi spinal, blok saraf, stimulator spinal, infus intratekal, injeksi intra-sendi, injeksi epidural ii. Terapi pelengkap/tambahan: akupuntur, herbal 1. Ruang rawat UNIT TERKAIT 2. Poliklinik 3. IGD