Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

NAMA : FAHMI FURQONI


NPM : 1425010013
SEMESTER : I/SATU
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS : PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


VETERAN JAWA TIMUR
2014
BAB I.

PENDAHULUAN
Pengertian Sistem

1.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,sistem sebagai berikut :

A.Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga


membentuk suatu totalitas pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah
di tubuh.

B.Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dsb. Contoh:


pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb);

2.Menurut Ludwig Von Bartalanfy

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Secara garis besar Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai suatu tujuan.

Pengertian Sistem Perekonomian

Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur tentang kehidupan ekonomi
masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran.
Sedangkan menurut Dumairy (1996), Sistem Ekonomi adalah suatu system yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannnya pula
bahwa suatu system ekonomi tidaklah harus berdir sendiri, tetapi berkaitan
dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.

Jenis Sistem Ekonomi

1.Ekonomi mikro

Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku


konsumen dan perusahaan serta penentuan harga dan kuantitas barang, dan jasa
yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro melihat berbagai keputusan dan perilaku
yang memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa dan yang akan
menentukan harga
2.Ekonomi makro

Ekonomi mikro yaitu mempelajari ekonomi secara agregat/keseluruhan yang


memengaruhi banyak pemain pasar. Biasanya digunakan untuk pembuatan
kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
perdagangan internasional.

3.Ekonomi positif

Konomi positif yaitu pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan
proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan
subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang
ekonomi.
Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.

4.Ekonomi normatif

Ekonomi normatif yaitu pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku


ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk
berdasarkan pertimbangan subjektif.

Macam- Macam Sistem Perekonomian

1.Sistem Ekonomi Tradisional

Ciri – ciri

A.Belum ada pembagian kerja

B.Pertukaran dengan sistem barter

C.Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan

D.Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan

E.Bertumpu pada sektor agraris

F.Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin

.2.Sistem Ekonomi Sosialis

Ciri – ciri :

A. Tidak ada kebebasan dalam berusaha

B.Sumber-sumber produksi dikuasai oleh pemerintah

C. Pemerintah dapat berperan dalam mengatur harga


D.Hak milik perseorangan/swasta tidak diakui

E.Segala kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah

3.Sistem Perekonomian Liberalis


Ciri –ciri :
A.Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
B.Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
C.Adanya persaingan bebas.
D.Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
F.Modal memegang peran penting.
G.Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
4.Sistem Ekonomi Campuran

Ciri – ciri :
A.Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
B.Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.
C.Kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap
individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya.
D. Kepentingan umum lebih diutamakan.
BAB II.
PEMBAHASAN

A. Masa Sebelum Kemerdekaan

Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat
bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia.
Sebelum merdeka setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah Indonesia,
diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.

Pada masa penjajahan Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami


perubahan dikarenakan waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan
kekalahannya oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak
yang dapat diberlakukan kebijakan.

Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai
perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan
dibentuknyaVereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda memberikan
wewenang untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari
persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi
perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggris.
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang
antara lain meliputi :
1. Hak mencetak uang
2. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
3. Hak menyatakan perang dan damai
4. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
5. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa” Hindia
Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara
telah dikuasai VOC.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi
ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam
mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya
kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :

1.Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan

biaya besar
2.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar
3.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
4.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit

Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas
inisiatif Van Den Bosch dengan tujuan memproduksi berbagai komoditi yang
diminta di pasar dunia. Sistem tersebut sangat menguntungkan Belanda namun
semakin menyiksa pribumi. Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent
dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi.
Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan menjual
hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga
yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para
bangsawan dalam pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan
politik Mataram–yaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan
tidak mendapat imbalan–dan memotivasi para pejabat Belanda dengan
cultuurprocenten (imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil produksi yang
masukgudang).
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan
darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi
positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas
ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya
ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup

Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum
Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi kearah
yang lebih baik dengan mendorong pemerintah Belanda mengubah kebijakkan
ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agrarian yang baru, yang antara lain
mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun dan
aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Pada akhirnya,
sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi, tapi malah menambah
penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang tidak diperlakukan layak.

Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad
diterapkan oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Selain itu,
dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli
barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern
yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan
alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari negara penjajah.

Pemerintah militer Jepang menerapkan kebijakan pengerahan sumber daya


ekonomi untuk mendukung gerak maju Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya
terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat.
Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena
produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak
jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama.

B. Masa Orde Lama


1. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena
inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade
ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri
mengakibatkan kekosongan kas negara.
Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai
kegiatan, diantaranya :
1.Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan
persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP)
mengadakan pinjaman nasional yang akan dikembalikan dalam jangka
waktu 40 tahun.
2.Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade Coorporation (BTC)
berhasil mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan Ciberon
yang mengangkut kebutuhan rakyat, namun semua muatan dirampas
oleh angkatan laut Belanda.
3.Konferensi Ekonomi, Konferensi yang membahas mengenai peningkatan
hasil produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang, serta status
dan administrasi perkebunan asing.
4.Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan anjuran
memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah penyembelihan
hewan-hewan yang membantu dalam pertanian, menanami tanah
terlantar di Sumatra, dan mengadakan transmigrasi.
5.Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan Ekonomi Nasional,
mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam upaya menegakkan
ekonomi pada awal kemerdekaan.
6.Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Negara Indonesia,
7.Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group)
8.Sistem Ekonomi Ali-Baba
2.Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi
masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya
hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain:
1.Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengurangi
jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun
2.Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu menumbuhkan wiraswasta
pribumi agar bisa berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional
3.Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni
Indonesia-Belanda.
3.Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
deeugumokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
metatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum
mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Akibatnya adalah :
1.Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas
25.000 dibekukan
2.Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi
sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Kegagalan dalam berbagai
tindakan moneter.

C. Masa Orde Baru


Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama.
Program pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan
keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat
pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha
pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak
memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka
sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salah satu teori
Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas.
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin
dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan,
pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi
wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu
dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30
tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita.
Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan
angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka
partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi
yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks
untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB.
Namun dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup
dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan
pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta
penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan
konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan
hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik,
ekonomi, dan sosial yang adil.
Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara
fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis
yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang
paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah
dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama
ekonomi.

D. Masa Orde Reformasi


Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum
terjadi peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya
persoalan-persoalan fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru.
Kebijakan yang menjadi perhatian adalah cara mengendalikan stabilitas politik.
Sampai pada masa kepemimipinan presiden Abdurrahman Wahit, Megawati
Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde baru masih
belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya
KKN, inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar
rupiah yang menjadi masalah polemik bagi perekonomian Indonesia.

E. Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri


Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan
penegakan hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi
antara lain :
1.Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris
Club ke-3 dan mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar
116,3 Trilliun.
2.Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara
di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari
intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara.
Penjaualan tersebut berhasil menaikan partumbuhan ekonomi Indonesia
menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan kontroversi yaitu
BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.

F. Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono


Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi
BBM, yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi
BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang
yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyrakat. Kemudian muncul pula
kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT bantuan langsung tunai bagi
masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak,
dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial. Kebijkan yang
ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan
pembangunan infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan
para investor dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi
asing di Indonesia, diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.
Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang
pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia
tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam
negeri.
Perbandingan sistem perekonomian indonesia dengan sistem ekonomi

Sistem ekonomi indonesia

Sistem perekonomian indonesia dijelaskan pada UUD1945 pasal 33, yang


menjelaskan tentang :

1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas


kekeluargaan.
2.Cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai negara.
3.Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
4.Perekonomian nasional diselenggarakan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi keadilan, berkelanjutan,berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasiaonal.

Sistem ekonomi yang ada saat ini (sosialis dan liberal)

Sebagian orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang lebih


condong ke barat atau disebut sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem yang
membebaskan segala macam bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada urusan
dengan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat. Mereka semua mendapat hak yang
sama untuk berkreatifitas tak ada larangan. Intinya adalah sistem ini semua bebas
melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum pemodal atau kapital
menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi sehingga membuat yang
miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam,
kesenjangan sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem
ekonomi liberal atau kapitalis yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal.
Indikasi sistem perekonomian Indonesia diarahkan untuk mengikuti mekanisme
pasar disamping dominasi kekuatan korporasi swasta yang semakin menguat.
Sistem neo-liberal ini semakin subur manakala bola salju globalisasi semakin
memasuki berbagai sendi-sendi kehidupan. Semula globalisasi masih terkait
dengan bidang informasi dan komunikasi, namun bola salju globalisasi semakin
membesar dan menggulung bidang lainnya termasuk sektor ekonomi,politik.
Contohnya saja Harga BBM sudah didesak agar secara bertahap mengikuti harga
internasional. Di Indonesia sendiri dapat dihitung para konglomerat yang
menguasai perekonomian, itu hanya ada segelintir orang saja. Kondisi ini terjadi
sebagai konsekuesi kita menganut sistem kapitalis. Sebenarnya sistem inilah yang
dijalan kan di Indonesia walaupun pemerintah tidak mengakuinya secara terbuka.
Masuknya Sistem tersebut dapat kita lihat dari beberapa Indikator yaitu :
1.Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap,
sehingga harga barang barang strategis ditentukan sepenuhnya oleh
mekanisme pasar.
2. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar
kecilnya kurs rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
3.Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran
pemerintah semakin berkurang.
4. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian
GATT yang semakin menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam
tata liberalisme dunia.
Dampak positif yang di timbulkan dari sistem kapitalis ini yaitu dari aspek
permodalan, kita dapat dengan mudah mendapatkan modal dengan cepat dari
investor asing sedangkan dampak negatif dari sistem ini banyak terjadi masalah-
masalah seperti pengangguran, kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri
yang tinggi.
Perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup memperlihakan peningkatan yang
bisa dibanggakan. Terlihat pada saat terjadi krisis global, dimana banyak negara
di dunia mengalami krisis namun tidaklah demikian di Indonesia. Indonesia masih
bisa bertahan dari krisis ekonomi. Walaupun masih dapat bertahan, sudah
seharusnyalah pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sadar untuk memperbaiki
perekonomian Indonesia yang lebih baik lagi dengan memberantas KKN,
memangkas pengeluaran pemerintah, membuka lapangan pekerjaan, dan lebih
memperhatian rakyat demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pada
intinya kerjasamalah yang dibutuhkan bangsa ini untuk mewujudkan tujuan
tersebut.
BAB III

PENUTUP.

Simpulan

Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur tentang kehidupan ekonomi
masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran.
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki
kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan
ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah.

Sistem ekonomi sosialis/komando/terpusat adalah sistem ekonomi di mana


pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan
kegiatan ekonomi.

Sistem perekonomian Indonesia adalah suatu aturan dan tata cara untuk
mengikat prilaku masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi berdasarkan ideologi bangsa Indonesia. Sistem
Perekonomian Indonesia adalah adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengikat
prilaku masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi berdasarkan ideologi bangsa Indonesia.

Daftar Puataka
*http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/01/25-pengertian-sistem-menurut-para-
ahli.html
*http://fazmalfachrudin.blogspot.com/2012/04/pengertian-ilmu-ekonomi.html
*http://restyresty.wordpress.com/2012/06/06/sejarah-perekonomian-indonesia
*Materi kulia Pengantar Ilmu Ekonomi
*http://viniafriani.blogspot.com/2012/03/sistem-perekonomian-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai