Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ripening cervix atau pematangan cervix merupakan proses fisiologi dan proses
biokimiawi yang kompleks. Perubahan gambaran konfigurasi cervix baik secara
biokimia, fisik, histologi sehingga cervix mengalami perubahan bentuk dan
konsistensi lebih lunak dan menipis atau dikenal dengan pematangan cervix
(ripening cervix) dilanjutkan dengan pembukaan cervix sebagai proses persiapan
persalinan. Pematangan cervix ini bukanlah bertujuan untuk menginisiasi
persalinan tetapi untuk meningkatkan kesuksesan dari induksi persalinan dan untuk
mengurangi terjadinya section caesarea (Edwards RK dll., 2015).

Proses pematangan cervix dapat terjadi secara alami tanpa bantuan dan
dapat pula dibantu dengan farmakologi atau secara mekanik. Kematangan cervix
berlangsung sejak umur hamil 30- 34 minggu. Kematangan cervix dirangsang oleh
estrogen dengan dijumpainya komponen hormon : extradiol, esteriol, estrone,
dehydroepiandrosterone yang jumlahnya makin banyak seiring semakin
meningkatnya pematangan cervix. Disamping itu saat pematangan cervix dijumpai
juga peningkatan prostalglandin sejak umur kehamilan 20-23 minggu. Bersamaan
dengan umur kehamilan, makin meningkat juga kontraksi Braxton Hicks sehingga
dapat dikatakan bahwa kontraksi Braxton Hicks memegang peranan penting dalam
upaya pematangan servik (Manuaba, 2008).

Proses pematangan servik ditandai dengan perubahan konsistensi,


pendataran dan dilatasi servik. Proses ini dievaluasi dengan skor Bishop. Proses
ini dibagi ke dalam dua fase. Adapun fase pertama adalah fase lambat (slow
ripening) atau tahap persiapan. Pada fase ini terjadi perubahan gradual dari kadar
kolagen. Fase ini berlangsung kurang lebih mulai 32 minggu, atau paling awal
pada usia 16-24 minggu. Fase kedua adalah fase cepat (rapid ripening) yang

1
2

terjadi sesaat sebelum onset persalinan (Witler FR, 2000). Proses


pematangan servik melibatkan perubahan besar pada jaringan ikat di servik.
Selama fase lambat terjadi penurunan jumlah kolagen sampai 30% dan
proteoglikan sampai 50% dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Proses
akhir dari pematangan servik ini adalah melembutnya dan dilatasi dari servik.
Mekanisme yang terlibat dalam proses pematangan servik ini belum sepenuhnya
diketahui (Lydon-Rochelle, 2000).

Anda mungkin juga menyukai