TINJAUAN PUSTAKA
Cervix uteri atau biasa disebut cervix terdapat di setengah hingga sepertiga bawah
uterus, berbentuk silindris, dan menghubungkan uterus dengan vagina melalui kanal
endoservikal. Cervix uteri terdiri dari terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars supravaginal dan
pars vaginal. Pars vaginal disebut juga portio, terdiri dari bibir depan dan bibir belakang
porsio. Saluran yang menghubungkan ostium uteri internum (OUI) dan ostiumuteri eksternum
(OUE) disebut kanalis servisis, dilapisi kelenjar-kelenjar cervix. Bagian rahin antara cervix
dan korpus disebut isthmus atau srgmen bawah rahim. Bagian tersebut penting dalam
kehamilan dan persalinan karena mengalami peregangan ( Mochtar, 2013 ).
Bagian- bagian cervix:
1. Endocervix : sering disebut juga sebagai kanal endocervix.
2. Ektocervix (eksocervix) : bagian vaginal cervix
3. Os Eksternal : pembukaan kanal endocervix ke ektocervix
4. Forniks : refleksi dinding vaginal yang mengelilingi ektocervix
5. Os Internal: bagian batas atas kanal ( Snell, 2006 ).
Pasokan darah dari sekviks berasal dari arteri iliaka internal, yang membentuk uterine
arteri. Cervix dan cabang arteri vagina dari uterus mensuplai bagian vagina bagian atas.
Cervix uteri merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang dapat mengalami
perubahan yang sangat bermakna selama kehamilan dan persalinan. Cervix layaknya sebagai
3
4
suatu katup yang unik yang bertanggung jawab untuk menjaga janin tetap dalam uterus
sampai akhir kehamilan dan berfungsi pula sebagai jalan lahir yang aman menuju
dunia luar selama persalinan ( Ludmir J; Shedvev HM, 2010).
2.2 Definisi
Ripening cervix atau pematangan cervix merupakan proses fisiologi dan proses
biokimiawi yang kompleks. Perubahan gambaran konfigurasi cervix baik secara
biokimia, fisik, histologi sehingga cervix mengalami perubahan bentuk dan konsistensi
lebih lunak dan menipis atau dikenal dengan pematangan cervix (ripening cervix)
dilanjutkan dengan pembukaan cervix sebagai proses persiapan persalinan.
Pematangan cervix ini bukanlah bertujuan untuk menginisiasi persalinan tetapi untuk
meningkatkan kesuksesan dari induksi persalinan dan untuk mengurangi terjadinya
section caesarea (Edwards RK dll., 2015).
Gambar 2.2 Ostium Uteri Internum Sebagai Tempat Dimulainya Pematangan Servik
Agen yang dapat digunakan untuk proses pematangan servik adalah kemokin
yaitu interleukin-8. Interleukin-8 mempunyai efek yang selektif dalam menstimulasi
pelepasan kolagenase dari granula spesifik tanpa pelepasan protease desktruktif yang
lainnya. Kecepatan produksi neutrofil sekitar 10 perhari sehingga neutrofil
merupakan sumber yang tak terbatas dari kolagenase . Interleukin-8 dapat bekerja
secara sinergis dengan prostaglandin dalam merangsang proses pematangan
servik (Hofmeyr GJ, 2002).
Gambar 2.4
2. Stimulasi Payudara
Pemijatan payudara dan stimulasi payudara tampaknya memfasilitasi
pelepasan oksitosin dari kelenjar hipofisis posterior (Adair, 2004).
1. Misoprostol
9
3. Prostaglandin
4. Mifepristone
5. Relaksin
1. Dilatorhidroskopis
digunakan sebagai metode standar pematangan cervix sebelum dilatase dan kuratase (
Adair, 2010).
2. Kateter Voley
Alat ini memberikan tekanan langsung pada cervix saat balon diisi
2. Amniotomi