DI SUSUN OLEH :
Roisatul Husniyah
P27220018209
B. Diagnosa Keperawatan
Preoperasi
1. Nyeri Akut b/d agen cedera biologis
2. Gangguan Eliminasi Urin b/d obstruksi anatomic
3. Risiko Infeksi
Post Operasi
1. Nyeri Akut b/d Agen cedera fisik
2. Risiko Infeksi
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Nyeri akut b/d agen NOC : NIC :
cedera fisik Pain Level, Pain Management
pain control, Lakukan pengkajian nyeri
Definisi : comfort level secara komprehensif
Sensori yang tidak Kriteria Hasil : termasuk lokasi,
menyenangkan dan Mampu karakteristik, durasi,
pengalaman emosional mengontrol nyeri frekuensi, kualitas dan
yang muncul secara aktual (tahu penyebab faktor presipitasi
atau potensial kerusakan nyeri, mampu Observasi reaksi nonverbal
jaringan atau menggunakan dari ketidaknyamanan
menggambarkan adanya tehnik Gunakan teknik
kerusakan (Asosiasi Studi nonfarmakologi komunikasi terapeutik
Nyeri Internasional): untuk mengurangi untuk mengetahui
serangan mendadak atau nyeri, mencari pengalaman nyeri pasien
pelan intensitasnya dari bantuan) Kaji kultur yang
ringan sampai berat yang Melaporkan bahwa mempengaruhi respon
dapat diantisipasi dengan nyeri berkurang nyeri
akhir yang dapat diprediksi dengan Evaluasi pengalaman nyeri
dan dengan durasi kurang menggunakan masa lampau
dari 6 bulan. manajemen nyeri Evaluasi bersama pasien
Mampu mengenali dan tim kesehatan lain
Batasan karakteristik : nyeri (skala, tentang ketidakefektifan
- Laporan secara verbal intensitas, kontrol nyeri masa lampau
atau non verbal frekuensi dan Bantu pasien dan keluarga
- Fakta dari observasi tanda nyeri) untuk mencari dan
- Posisi antalgic untuk Menyatakan rasa menemukan dukungan
menghindari nyeri nyaman setelah Kontrol lingkungan yang
- Gerakan melindungi nyeri berkurang dapat mempengaruhi nyeri
- Tingkah laku berhati- Tanda vital dalam seperti suhu ruangan,
hati rentang normal pencahayaan dan
- Muka topeng kebisingan
- Gangguan tidur (mata Kurangi faktor presipitasi
sayu, tampak capek, nyeri
sulit atau gerakan Pilih dan lakukan
kacau, menyeringai) penanganan nyeri
- Terfokus pada diri (farmakologi, non
sendiri farmakologi dan inter
- Fokus menyempit personal)
(penurunan persepsi Kaji tipe dan sumber nyeri
waktu, kerusakan untuk menentukan
proses berpikir, intervensi
penurunan interaksi Ajarkan tentang teknik non
dengan orang dan farmakologi
lingkungan) Berikan analgetik untuk
- Tingkah laku distraksi, mengurangi nyeri
contoh : jalan-jalan, Evaluasi keefektifan
menemui orang lain kontrol nyeri
dan/atau aktivitas, Tingkatkan istirahat
aktivitas berulang- Kolaborasikan dengan
ulang) dokter jika ada keluhan
- Respon autonom dan tindakan nyeri tidak
(seperti diaphoresis, berhasil
perubahan tekanan Monitor penerimaan pasien
darah, perubahan tentang manajemen nyeri
nafas, nadi dan dilatasi
pupil) Analgesic Administration
- Perubahan autonomic Tentukan lokasi,
dalam tonus otot karakteristik, kualitas, dan
(mungkin dalam derajat nyeri sebelum
rentang dari lemah ke pemberian obat
kaku) Cek instruksi dokter
- Tingkah laku ekspresif tentang jenis obat, dosis,
(contoh : gelisah, dan frekuensi
merintih, menangis, Cek riwayat alergi
waspada, iritabel, Pilih analgesik yang
nafas diperlukan atau kombinasi
panjang/berkeluh dari analgesik ketika
kesah) pemberian lebih dari satu
- Perubahan dalam Tentukan pilihan analgesik
nafsu makan dan tergantung tipe dan
minum beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan,
Faktor yang berhubungan : rute pemberian, dan dosis
Agen injuri (biologi, kimia, optimal
fisik, psikologis) Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara
teratur
Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
Prabowo dan Pranata, 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Purnomo, B.B. 2010. Pedoman diagnosis & terapi SMF urologi LAB ilmu bedah.
Malang: Universitas Kedokteran Brawijaya.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Indikator Diagnostik). Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta