Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN ACARA I

STRUKTUR BUNGA

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
ACARA I
STRUKTUR BUNGA

OLEH :
NAMA : TANAKA LINGGAWAN A. ARPAN
NPM : E1J012055
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI

LABORATORIUM AGRONOMI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pola variasi genetik di alam sangat ditentukan oleh mekanisme penyerbukan pada
tanaman, dan tanpa penyerbukan dan pembuahan tidak akan ada regenerasi dari suatu makhluk
hidup. Dengan melakukan pengamatan terhadap beberapa bunga dapat diketahui warna, bentuk
dan susunan bunganya. Warna, bentuk dan susunan bunga disesuaikan dengan kepentingan
tumbuhan tersebut sehingga pada bunga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan.
Struktur bunga perlu dipelajari untuk menentukan tipe penyerbukan tanaman
(penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang). Pengetahuan ini akan sangat penting untuk
diketahui khususnya bagi pemulia tanaman apabila akan melakukan persilangan. Menurut
Warisno (2007), biologi bunga penting untuk diketahui supaya dapat menentukan keseragaman
buah, menentukan pohon induk, dan mengetahui bermacam-macam bunga. Oleh karena itu,
dilaksanakanlah praktikum ”

1.2 Tujuan Praktikum


1. Menentukan bagian bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya
2. Menentukan tanaman menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang

1.3 Sasaran Praktikum


Mahasiswa dapat mengenali dan membedakan struktur bunga tanaman menyerbuk sendiri
dan tanaman menyerbuk silang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan
bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan
lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan dan ketersediaan air.
Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari
juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau
inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu
karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan
betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti
dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Beberapa bunga memiliki warna
yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan.
Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat
hewan untuk membantu penyerbukan.
 Bagian-bagian bunga adalah :
 Calix (kelopak), berfungsi untuk melindungi bunga ketika masih kuncup
 Corolla (mahkota), berfungsi sebagai hiasan bunga untuk menarik serangga
 Stamen (benangsari), terdiri dari filamen (tangkai sari), antera (kepala sari), pollen (serbuk sari)
 Pistillum (putik), terdiri dari stigma (kepala putik), stillus (tangkai putik), ovarium (bakal buah), ovullum
(bakal biji)
 Macam bunga :
 Bunga jantan, yaitu bunga yang hanya memiliki benang sari
 Bunga betina, yaitu bunga yang hanya memiliki putik
 Bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki bagian-bagian yang lengkap yaitu kelopak bunga, mahkota
bunga, benang sari, putik
 Bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu bagian diantara keempat bagian bunga
 Fungsi bunga :
 sebagai alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
 sebagai alat perhiasan
Organ reproduktif ditutupi oleh suatu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau
beberapa mahkota (corolla). Callix terdiri dari beberapa kelopak ( sepal) dan corlloa terdiri dari
beberapa helai tajuk (petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah
tanaman tersebut self atau crose pollinated.

BAB III
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Alat : Pinset, Kaca pembesar dan cawan petri
Bahan : bunga dari beberapa spesies tanaman
Pengamatan
1. Menggambar atau mendokomentasikan bagian struktur bunga yang diamati dan beri keterangan
bagian bagiannya.
2. Bagian penyusun bunga : Epicalyx (kelopak tambahan) Calyx (kelopak); stamen (benang sari
pistilum(putik)
3. Jumlah bagian bagian penyusun bunga : sepal (daun kelopak dan kelopak tambahan jika ada)
petal (daun mahakota bunga) stamen (benang sari) stigma
4. Kedaan masing masing penyusun bunga : petal (berlektan, lepas, tumpang tindih) sepal
(berlekatan, lepas, tumpang tindih)
5. Bentuk masing masing bagian penyusun bunga : petal, sepal, stamen pistil
6. Letak masing masing penyusun bunga terhadap bagain lainnya : berhadapan, berseling berselang
seling.
7. Membuat deskripsi dari bunga, meliputi :
 Letak bunga : diujung batang, diujung cabang, diketiak daun, atau lainnya di sebutkan.
 Warna mahkota bunga
 Ekspresi bunga : organ janatan dan betina pada satu bunga (perfect flower= bunga sempurna)
 Distribusi bunga pada tanaman :
1. Organ jantan dan betina pada satu tanaman (monoecious)
2. Organ janatan dan betina pada tanaman yang terpisah
3. Bunga
 Jenis bunga : bunga lengkap (complete flower) bunga tak lengkap (incomplete flower) bunga
telanjang, jika bunga tidak punya kelopak dan tajuk.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bunga kelapa
Bunga kelapa, sama seperti bunga tanaman jenis palmae yang lain, memiliki karakteristik
berumah dua, alias bunga jantan dan betina terpisah tempat. Penyerbukan dan pembuahan bunga
kelapa dibantu alami, oleh angin, serangga atau manusia. Bunga tanaman monocotyledoneae,
lazimnya bersifat majemuk atau dalam satu malai bunga, jumlahnya lebih dari satu. Sementara
batangnya bukan batang sejati atau semu, dan akarnya serabut. Yang menarik adalah, bunga
Kelapa atau bunga palmae bunga kelapa nampak terlihat jelas, manakala pagi hari saat
embun masih menempel pada kumpulan bunga kelapa, atau setelah hujan membasahi bumi,
bunga kelapa nampak berseri. Bunga kelapa menjadi cikal bakal buah kelapa, setelah melalui
stadia mumbang (anak buah) dan dogan (kelapa muda) Selain sebagai plumulalahirnya
tanaman-tanaman kelapa baru, sumber genotipe hayati cocos nucifera, bunga kelapa dapat
dieksplorasi juga sebagai sumber bahan baku beberapa varian produk olahan. Seperti sebagai
bahan pembuat "tuak kelapa" dan bahan baku "gula kelapa".

Bunga kelapa sawit


Kelapa sawit merupakan tanaman monoecious (berumah satu). Artinya, bunga
jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohin, tetapi tidak pada tandanyang sama. Walaupun
demikian, kadang-kadang dijumpai juga bunga jantan dan betina pada satu tandan
( hermafrodit ).Bunga muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya
menghasilkansatu infloresen daun hanya dapat menghasilkan satu infloresen (bunga
majemuk).Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal
perkembangannya sehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak
menghasilkaninfloresens. P e r k e m b a n g a n i n f l o r e s e n d a r i p r o s e s i n i s i a s i a w a l
s a m p a i m e m b e n t u k infloresen lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5 – 3 tahun.
Infloresenakan muncul dari ketiak daun beberap a saat menjelang.
Antesis (penyerbukan).P a d a t a n a m a n m u d a ( 2 - 4 t a h u n ) , a n t h e s i s
b i a s a n ya t e r j a d i p a d a i n f l o r e s e n d i keetiak daun nomor 20, sedangkan pada tanamn tua
(> 12 tahun ) biasanya terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar infloresen pada daun nomor
Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang
t e r d i r i d a r i kumpulan spikelet dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk
spiral. Bunga j a n t a n m a u p u n b u n g a b e t i n a m e m p u n ya i i b u t a n g k a i b u n g a
( peduncle/rachis )yang merupakan struktur pendukung spikelet. Umumnya dari
pangkal rachis muncul sepasang daun pelindung spikelet. Umumnya, dari
pangkalrachis munculsepasang daun pelindung ( spathes ) yang membungkus infloresen
sampai dengans a a t - s a a t menjelang t e r j a d i n ya antesis. D a r i rachis i n i ,
t e r b e n t u k s t r u k t u r triangular bract yang kemudian membentuk tangkai-tangkai bunga
( spikelets)
Bunga jagung
Perbungaan jantan berbentuk malai (tassel), yang terdiri dari bulir polos tengah dan
cabang lateral. Poros tengah biasanya memiliki empat baris pasangan bunga (spikelet) atau lebih.
Cabang lateral biasanya terdiri dari dua baris. Setiap pasanganbunga terdiri dari satu bunga
duduk (tidak bertangkai) dan satu bunga bertangkai. Perbungaan betina tumbuh pada ujung
tongkol samping batang yang berasal dari ketiak daun, biasanya pada sekitar pertengahan
panjang batang utama. Batang lateral sangat pendek karena ruasnya yang pendek. Pada setiap
buku batang lateral, tumbuh sehelai daun. Karena dekatnya jarak antar buku, daun-daun tersebut
saling menutup membentuk kelobot yang membungkus tongkol yang sedang berkembang.
Bunga betina terbentuk sebagai spikelet yang berpasangan pada poros tengah pada batang lateral,
yang dikenal sebagai tongkol.
Bunga jambu
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtal
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Bunga papaya
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya
Rumus Bunga : ♂ K 0, [C 5, A 5 + 5], G 0
♀ K 0, C 5, A 0, G (5)
*K (5), [C 5, A 5 + 5], G (5)
Menurut Kalie (1996), bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada
sebuah tangkai (pedunculus). Kelopak bunga majemuk duduk pada tangkai daun. Tanaman
pepaya memiliki 3 jenis bunga yaitu :
1. bunga jantan (masculus), adalah bunga yang hanya memiliki benang sari saja
(uniseksual)
2. bunga betina (femiculus) adalah bunga yang hanya memiliki putik saja.
3. bunga sempurna (hermaprodit), adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari
biseksual).
Merupakan bunga hermaprodit, aktinomorf, tetrasiklis pentamer. Kelopak berada dalam
satu lingkaran dengan 5 sepala yang saling berlekatan. Mahkota dalam satu lingkaran dengan 5
petala yang saling berlepasan. Gynaecium dengan 5 pistillum saling berlekatan dan saling
menumpang. Tandan bunga majemuk, pentasiklis primer dan simetri aktinomorf. Androecium
berada dalam dua lingkaran yang saling berlepasan. Corolla dan androecium saling berlekatan
dengan gynaecium yang tidak terbentuk (Rubatzky et.al., 1998).
Pepaya tergolong dalam tanaman polygamus yang pada satu tanaman terdapat satu daun
bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Bunga papaya memiliki bakal buah
yang berruang satu (unilocularis) dari satu daun buah saja
Keterangan pendukung:
• saat bunga membuka : 07.00-10.00
• saat stigma reseptif : setelah stigma mengeluarkan lendir
• tipe penyerbukan : penyerbukan silang (autogaam)

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bunga yang memiliki 4 bagian utama yaitu korola, calyx, putik dan benang sari disebut
bunga lengkap, sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya atau lebih disebut bunga
tidak lengkap. Bunga yang memiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna, sedangkan
bunga yang hanya memiliki satu organ kelamin disebut bunga tidak sempurna.
Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga maka dibedakan
menjadi 3 yaitu bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), bunga berkelamin tunggal
(unisexualis), dan bunga mandul atau tidak berkelamin.
Menurut letak bunga jantan dan bunga betina, bunga dapat di bagi menjadi 3, yaitu
monoecious atau berumah satu (putik dan benangsari berada dalam 1 tanaman), dioecious atau
berumah dua (putik dan benang sari berada dalam 2 tanaman berbeda), dan polygamus (dalam 1
tanaman mempunyai 3 macam bunga yang berbeda).
Tipe persilangan/penyerbukannya ada 3 yaitu: penyerbukan tertutup dan terbuka. Tipe
penyerbukan terbuka ada 3, yaitu autogamie, allogamie (silang), dan xenogamie (asing).

5.2 Saran
Praktikan dan dosen serta pembimbing praktikum hendaknya memiliki satu kesatuan
informasi, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Darjanto dan S. Satifah. 1982. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang
Buatan. Gramedia, Jakarta.

Elrod, Susan L. dan William D. Stansfield. 2007. Teori dan Soal-soal Genetika. Edisi Keempat.
Erlangga, Jakarta

Warisno. 2007. Budi Daya Pepaya. Kanisius, Yogyakarta.

Wiryanta,W.T.B, 2004. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.


Wahyuni, Dwi, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Pemuliaan Tanaman. Laboratorium Agronomi Fakultas
pertanian Universitas Bengkulu:Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai

  • Ras
    Ras
    Dokumen7 halaman
    Ras
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Split Blok
    Split Blok
    Dokumen33 halaman
    Split Blok
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Kalkulus
    Kontrak Kalkulus
    Dokumen7 halaman
    Kontrak Kalkulus
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Struktur Projek
    Struktur Projek
    Dokumen2 halaman
    Struktur Projek
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Cost Stucture
    Cost Stucture
    Dokumen2 halaman
    Cost Stucture
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Ras
    Ras
    Dokumen7 halaman
    Ras
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen4 halaman
    Bab 2
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen1 halaman
    Bab 3
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Fotosintesis
    Abstrak Fotosintesis
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Fotosintesis
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Pencemarn
    Abstrak Pencemarn
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Pencemarn
    diahayu
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    diahayu
    Belum ada peringkat