Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan
tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. “Pajak penghasilan yang disetorkan
perusahaan kepada negara merupakan proses transfer kekayaan dari pihak
perusahaan (khususnya pemilik) kepada negara, sehingga dapat dikatakan
pembayaran pajak penghasilan ini merupakan biaya bagi perusahaan dan pemilik
perusahaan.

Pelaksanaan impelentasi perpajakan di Indonesia masih mempunyai


beberapa permasalahan yang paling dominan iyalah kurang percayanya masyarakat
terhadap aparat pajak dan berbelitnya aturan birokrasi perpajakan.Akibatnya
banyak Wajib Pajak Pemilik Perusahaan tidak melaporkan asset-asset perusahaan
baik di dalam atau luar negri. Dimana Wajib Pajak Perusahaan/Badan menghindari
pembayaran pajak yang besar kepada Negara, sehingga pemerintah mencanangkan
reformasi dalam bidang perpajakan. Salah satu reformasi perpajakan yang
direncanangkan pemerintah Indonesia adalah melakukan ekstensifikasi dan
intensifikasi perpajakan. Program dari ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan
adalah sunset policy meskipun belum mampu memuaskan semua pihak tetapi
mampu menimbulkan kelegaan bagi banyak pihak.

Pertengahan tahun 2016, pemerintah meluncurkan program pengampunan


pajak yang dikenal dengan Tax Amnesty atau disingkat dengan TA dengan slogan
ungkap, tebus, lega. Amnesti pajak merupakan pengampunan pajak terhadap asset
yang dimiliki oleh wajib pajak yang belum dilaporkan pada SPT tahun 2015. Tax
Amnesty efektif mulai berlaku awal bulan september 2016 dan berakhir Desember
2017.

1 Universitas Muhammadiyah Riau


Wancana mengimpelentasikan kebijakan yang berkaitan dengan
pengampunan pajak merupakan agenda reformasi di bidang perpajakan di
indonesia. Bila dilihat pada Undang-UndangNo 28 tahun 2007 sebagai perubahan
pada Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan (UU KUP) pada pasal 37 huruf A dimana ayat-ayat-nya memuat
penghapusan sanksi dan denda merupakan cikalbakal dirancangnya Undang-
UndangTax Amnesty sehingga merangkul semua keinginan kalangan usaha.

Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang,


tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang
perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sehingga
meningkatkan penerimaan negara disetor pajak dengan pembayaran uang tebusan.
Manfaat perusahaan mengikuti Tax Amnesty adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui reparasi asset yang ditandai oleh, peningkatan likuiditas domestic,
perbaikan nilai tukar,penurunan suku bunga dan peningkatan investasi.

Tax amnesty tidak hanya berbicara mengenai asset Wajib Pajak dalam
negeri namun juga membidik Wajib Pajak luar negeri yang memiliki asset di negara
– negara lain seperti kasus panama papers (daftar rekening bank di luar negeri milik
Warga Negara Indonesia). Warga Negara Indonesia yang miliki kekayaan diluar
negeri dan tidak melaporkan asset, dengan kesempatan program Tax Amnesty ini
Warga Negara Indonesia dapat memanfaatkan pengampunan pajak atas kekayaan
yang tidak dilaporkan sebelum program transparan perbankan (Automatic exchange
of information) dimulai sehingga pasca Tax Amnesty Warga Negara Indonesi yang
memiliki asset namun tidak mengikuti TA atau ikut TA namun tidak melaporkan
hartanya secara keseluruhan, Ditjen Pajak akan melakukan penegakkan hukum
sesuai amanah UU No. 11 tahun 2016 Pasal 18.

Perusahaan yang mengikuti program tax amnesty menyampaikan surat


pernyataan harta dan kewajiban yang belum dilaporkan. Mengingat TA tidak hanya
sekedar pelaporan administrasi pajak namun adanya uang tebusan yang masing-
masing perusahaan berbeda dalam tarif maupun jumlah kekayaannya. Prosedur ini
perlu dilakukan pencatatan yang benar dan wajar oleh akuntan perusahaan,
sehingga laporan keuangan di tahun Tax Amnesty ini dapat memuat informasi-

2 Universitas Muhammadiyah Riau


informasi yang wajar dan transparan. Semakin transparan dan akuntabel suatu
laporan keuangan maka tingkat kepercayaan investor dan calon investor semakin
tinggi, sehingga memicu minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut.

Uang tebusan bagi wajib pajak yang peredaran Usahanya sampai dengan
Rp4.800.000.000,00 pada Tahun Pajak Terakhir adalah sebesar 0,5% bagi Wajib
Pajak yang mengungkapkan nilai Harta sampai dengan Rp10.000.000.000,00
dalam Surat Pernyataan; atau 2% bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai
Harta lebih dari Rp10.000.000.000,00 dalam Surat Pernyataan, untuk periode
penyampaian Surat Pernyataan pada bulan pertama sejak Undang-undang ini mulai
berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2017.

Perlakuan pencatatan dan pengungkapan atas transaksi yang terjadi


keikutsertaan perusahaan pada program tax amnesty maka IAI menimbang perlu
adanya standar yang mempedomani para akuntan perusahaan dalam mencatat
pengeluaran atas taxamnesty tersebut. IAI mengeluarkan PSAK 70 untuk
mengimbangi program taxamnesty . PSAK 70 Penyajian Aset dan Liabilities
setelah TaxAmnesty. PSAK 70 mengatur bahwa selisih asset dengan liabilities
tersebut dicatat sebagai tambahan modal disetor. Kemudian dari penyajian didalam
laporan keuangan tersebut tentu bisa dihitung atau diperkirakan berapa nilai
perusahaan setelah dilakukan mengikuti tax amnesty.

PT. Raih Karya Usaha Mandiri adalah salah satu perusahaan yang
mengikuti progam tax amnesty. Sebelumnya perusahaan tidak melaporkan seluruh
asset dalam laporan keuangan karna menghindari pemabayaran pajak yang besar.
Setelah Pemerintah mengeluarkan program pengampunan pajak atau tax amnesty
dengan slogan ungkap,tebus, lega, pada akhir tahun 2016 PT. Raih Karya Usaha
Mandiri melaporkan seluruh asset perusahaan yang selama ini belum pernah
dilaporkan atau muncul dalam laporan keuangan. Namun setelah mengikuti tax
amnesty perusahaan membayar pajak yang lebih besar dari yang sebelumnya.
Perusahaan mengikuti program tax amnesty untuk menghindari masalah yang besar
dikemudian hari, yang mana pada tahun 2018 Direktorat Jendral Pajak akan bekerja
sama dengan pihak Bank, untuk membuka atau melaporkan seluruh data harta

3 Universitas Muhammadiyah Riau


perusahaan. Dan jika pihak perpajakan menemukan bahwa perusahaan belum /atau
tidak melaporkan seluruh hartanya, maka akan dikenakan sanksi denda 200%.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam upaya pemerintah memaksimalkan peningkatan penerimaan Negara


dalam setor pajak, pemerintah menggenjot penerimaan pajak dari wajib pajak yang
nakal dimana tidak melaporkan asset yang dimiikinya dalam tahun pajak.
Memberikan kemudahan terhadap wajib pajak untuk membersihkan kesalahan dan
kecurangan dalam bidang perpajakan dengan membayar uang tebusan pada
program Tax Amnesty.

Berkaitan dengan hal tersebut penulis mencoba untuk menganalisis laporan


keuangan PT. Raih Karya Usaha Mandiri setelah dilakukannya Tax Amnesty
tersebut dibandingkan dengan sebelum dilakukan tax amnesty. Dan pengaruhnya
terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan Latar Belakang tersebut, maka perumusan
masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

a. Apakah ada perubahan pencatatan laporan keuangan pasca mengikuti tax


amnesty?
b. Apakah perubahan laporan keuangan mengikuti panduan PSAK 70 pasca
tax amnesty?
c. Apakah perubahan laporan keuangan pasca mengikuti tax amnesty
mempengaruhi nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui perubahan pencatatan laporan keuangan pasca mengikuti


tax amnesty.
b. Untuk mengetahui laporan keuangan pasca tax amnesty mengikuti panduan
PSAK 70 atau tidak.
c. Untuk mengetahui nilai perusahaan dipencatatan laporan keuangan pasca
mengikuti tax amnesty.

4 Universitas Muhammadiyah Riau


1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan akademis.

a. Penulis

Mengabadikan program tax amnesty dalam tulisan skripsi, dengan

melakukan penelitian secara langsung kepada kondisi sebenarnya, penulis

akan memahami dampak tax amnesty terhadap laporan keuangan dan nilai

perusahaan.

b. Akademis

Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang berkaitan

dengan tax amnesty dan dapat menjadi acuan dalam penyusunan tugas atau

penelitian dimasa yang akan datang.

5 Universitas Muhammadiyah Riau


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)
2.1.1.1 Defenisi Pengampunan Pajak
Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak
dikenai saksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana dibidang perpajakan,
dengan cara mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan. Dalam
pelaksanaanya, pengampunan pajak terkait dengan kesempatan bagi wajib Pajak
untuk mendapatkan pengampunan atas kewajiban perpajakan yang “belum” atau
“belum seluruhnya” dilaporkan. Secara prinsip, kewajiban perpajakan bagi Wajib
Pajak itu sendiri dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu pendaftaran,
perhitungan, pembayaran dan pelaporan pajak.

2.1.1.2 Subjek dan Objek Pengampunan Pajak


Setiap Wajib Pajak berhak untuk mendapatkan pengampunan pajak. Berdasarkan
UU tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, Wajib Pajak, pemotongan
pajak, atau pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
1. Subjek Pengampunan Pajak
WP yang berhak untuk mendapatkan pengampunan pajak, yaitu yang mempunyai
kewajiban melaporkan SPT tahunan Pajak penghasilan. Secara lengkap, Wajib
Pajak yang bisa memperoleh pengampunan pajak, yaitu:
a. Wajib Pajak orang pribadi
b. Wajib Pajak Badan
c. Wajib Pajak yang bergerak dibidang usaha Mikro kecil dan Menengah
(UMKM)
d. Orang Pribadi atau badan yang belum menjadi Wajib Pajak

Jika WP belum mempunyai NPWP, tetapi berkeinginan mengikuti program tax


amnesty ini, maka WP harus mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk mendapatkan
NPWP. Secara umum proses pendaftaran Wajib Pajak dengan dua cara, yaitu

6 Universitas Muhammadiyah Riau


dengan datang langsung ke kantor pelayanan pajak (KPP) atau kantor pelayanan,
penyuluhan dan konsultasi perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak. Atau dengan cara lain dengan
mendaftarkan diri secara online melalui situs www.pajak.go.id.

Di dalam pasal 3 UU Nomor 11 Tahun 2016, disebutkan bahwa “Wajib Pajak yang
tidak berhak mendapatkan pengampunan pajak, sebagai berikut:

a. Wajib Pajak yang sedang dilakukan penyelidikan dan berkas penyidikannya


telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21).
b. Wajib Pajak yang sedang dalam proses peradilan.
c. Wajib Pajak yang sedang menjalani hukuman pidana.

2. Objek Pengampunan Pajak

Objek pengampunan pajak meliputi pengampunan atas kewajiban perpajakan


sampai dengan akhir tahun pajak yang berakhir pada jangka waktu 1 Januari
2015 sampai dengan 31 Desember 2015 bagi yang belum atau belum sepenuhnya
diselesaikan oleh Wajib Pajak. Kewajiban perpajakan yang dimaksud adalah
kewajiban atas Pajak penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan
Pajak Penjualan atas barang mewah (PPnBM). Pengampunan pajak diajukan ke
kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan dengan membawa Surat Pernyataan Harta.
Pengampunan Pajak diberikan kepada Wajib Pajak melalui pengungkapan harta
yang dimilikinya dalam surat Pernyataan Harta.

Pada peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-11/PJ/2016 diatur bahwa


harta warisan dan/atau harta hibaan yang diterima keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat yang yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan
dalam SPT Tahunan PPh merupakan objek pengampunan pajak. Namun, dalam
Perdirjen Pajak No. PER-11/PJ/2016 diberikan batasan bahwa atas harta
tersebut bukan merupakan objek pengampunan pajak dalam hal sebagai berikut.

7 Universitas Muhammadiyah Riau


a. Harta warisan bukan merupakan objek pengampunan pajak apabila:
1) Diterima oleh ahli waris yang tidak memiliki penghasilan atau
memiliki penghasilan di bawah Penghasilan Tidak kena Pajak;
atau
2) Harta warisan sudah dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak
Penghasilan pewaris.
b. Harta hibahan bukan merupakan objek pengampunan Pajak apabila:
1) Diterima oleh orang pribadi penerima hibah yang tidak memiliki
penghasilan atau dimiliki penghasilan di bawah penghasilan
Todak kena Pajak; atau
2) Harta hibahan sudah dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak
Penghasilan pemberi hibah.

Dengan mengikuti pengampunan pajak, ada beberapa keuntungan yang didapatkan


oleh Wajib Pajak, yaitu:

a. Adanya pengampunan pajak terutang yang atas pajak yang


belum diterbitkan ketetapan serta tidak dikenai sanksi
administrasi atau sanksi pidana.
b. Penghapusan sanksi administrasi atas ketetapan pajak yang
telah diterbitkan.
c. Tidak dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti
permulaan, dan penyidikan tindak pidana perpajakan.
d. Penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan,
serta penyidikan tindak pidana perpajakan dalam hal Wajib
Pajak sedang dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti
permulaan, dan penyidikan tindak pidana perpajakan.
e. Penghapusan PPh Final atas pengalihan Harta berupa tanah
dan/atau bangunan serta saham.

8 Universitas Muhammadiyah Riau


3. Tarif dan cara menghitung uang tebusan pengampunan pajak

Tarif uang tebusan diatur dalam Pasal 5 UU No. 11 Tahun 2016. Tarif ditentukan
berdasarkan beberapa kriteria seperti tergambar pada matriks di bawah ini.

Tabel 2.1 Kriteria Tarif Perhitungan Pajak


Kriteria Wajib Pajak Periode Pengajuan Pengampunan Pajak

s.d 30 Sep 2016 1 Okt 2016 1 Jan 2017


s.d s.d
31 Des 2016 31 Jan 2018
Wajib Pajak yang 2% 3% 5%
mengungkapkan :
1. Harta berada di dalam
wilayah Indonesia; atau
2. Harta yang diluar
wilayah Indonesia yang
dialihkan ke Indonesia
dan diinvestasikan di
NKRI dalam jangka
waktu paling singkat 3
(tiga) tahun sejak
dialihkan.
Wajib Pajak yang 4% 6% 10%
mengungkapkan Harta berada
di luar Indonesia dan tidak
dialihkan ke Indonesia.
Wajib Pajak dengan peredaran 0,5%
usaha sampai dengan Rp.4,8
miliar pada tahun pajak
terakhir dengan jumlah harta
yang diungkap lebih dari Rp.
10 miliar.
Wajib Pajak dengan peredaran 2%
usaha sampai dengan Rp. 4,8
miliar pada tahun pajak
terakhir dengan jumlah harta
yang diungkap lebih dari Rp.
10 miliar.
Sumber : Buku Tax Amnesty 2016

Pada pengampunan pajak, jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh Wajib
Pajak disebut dengan Uang Tebusan. Pengertian uang tebusan terdapat pada Pasal
1 angka 7 UU No. 11 Tahun 2016 diatu bahwa Uang Tebusan adalah sejumlah uang
yang dibayarkan ke kas Negara untuk mendapatkan Pengampunan Pajak.

9 Universitas Muhammadiyah Riau


Secara umum, cara perhitungan uang tebusan diatur dalam Pasal 5 UU No.
11 tahun 2016, yaitu dengan cara mengalihkan tarif uang tebusan dengan dasar
pengenaan uang tebusan. Selain itu, untuk istilah Tahun Pajak diartikan sebagai

Uang Tebusan = Tarif x Dasar Pengenaan Uang Tebusan……. (2.1)

Tahun Pajak yang berakhir pada jangka waktu 1 Januari 2015 sampai 31
Desember 2015.

4. Tata cara penyampaian surat pernyataan penerbitan surat keterangan dan


pengampunan atas kewajiban perpajakan
Surat pernyataan adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk
mengungkapkan Harta, Utang, nilai Harta Bersih, serta perhitungan dan
pembayaran Uang Tebusan. Sebelum datang ke Kantor Pelayanan Pajak, Wajib
Pajak harus memenuhi persyaratan untuk dapat mengajukan pengampunan pajak,
sebagai berikut:
1. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Membayar uang tebusan
3. Melunasi seluruh tunggakan pajak yang ada
4. Jika Wajib Pajak sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/atau
penyidikan, maka wajib melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar atau
melunasi pajak yang seharusnya tidak dikembalikan.
5. Menyampaikan SPT PPh terakhir.
6. Jika WP telah mengajukan proses permohonannya terhadap :
a) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak
b) Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dalam surat
ketetapan pajak dan/atau Surat Tagihan Pajak yang di dalamnya terdapat
pokok pajak yang terutang;
c) Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;
d) Keberatan;
e) Pembetulan atas surat ketetapan pajak dan surat keputusan;
f) Banding;
g) Gugatan; dan/atau

10 Universitas Muhammadiyah Riau


h) Peninjauan kembali, dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan
permohonan dan belum diterbitkan surat keputusan atau putusan.
Untuk dapat mengajukan pengampunan pajak, Wajib Pajak harus menyampaikan
sendiri pengajuannya secara langsung, Jika Wajib Pajak tidak dapat datang, dapat
diwakilkan oleh orang lain dengan melampirkan surat kuasa atau surat penunjukan.
Setelah memenuhi beberapa persyaratan tersebut, Wajib Pajak dapat datang ke
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat terdaftar atau tempat tertentu dengan
membawa Surat Pernyataan serta lampiran kelengkapan dokumennya, sebagai
berikut :

1. Bukti pembayaran uang tebusan


2. Bukti Pelunasan tunggakan Pajak bagi Wajib Pajak yang memiliki
Tunggakan Pajak;
3. Daftar rincian harta beserta informasi kepemilikan harta yang dilaporkan;
4. Daftar utang serta dokumen pendukung;
5. Bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang dibayar atau pajak yang
seharusnya tidak dikembalikan bagi wajib pajak yang sedang dilakukan
pemeriksaan bukti pemulaan atau penyidikan;
6. Fotokopi SPT PPh Terakhir; dan
7. Surat pernyataan mencabut segala permohonan yang telah diajukan ke
Direktorat Jendral Pajak;
8. Dalam hal Wajib Pajak akan melaksanakan repatriasi, melampirkan juga
surat pernyataan mengalihkan dan menginvestasikan Harta ke dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia paling singkat selama jangka
waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak dialihkan;
9. Dalam hal Wajib Pajak akan melaksanakan deklarasi, melampirkan juga:
surat pernyataan tidak mengalihkan Harta luar wilayah Negara kesatuan
Republik Indonesia paling singkat selama jangka waktu 3 (tiga) tahun
terhitung sejak diterbitkannya Surat Keterangan;
10. Bagi Wajib Pajak yang bergerak dibidang UMKM, melampirkan juga: surat
pernyataan mengenai besaran peredaran usaha.

11 Universitas Muhammadiyah Riau


Setelah menyampaikan surat pernyataan harta tersebut, Wajib Pajak akan
mendapatkan tanda terima surat pernyataan harta yang dikeluarkan oleh KPP.
Dalam jangka waktu 10 hari kerja, Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas nama
Menteri akan menerbitkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Jika dalam
waktu 10 hari kerja belum diberikan Surat Keterangan, maka surat pernyataan Harta
dianggap diterima.

2.1.2 Laporan Keuangan

2.1.2.1 Defenisi Laporan Keuangan

Catatan Informasi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi, yang


gunanya untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang
disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Di
samping itu banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan
keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditor, investor, maupun
para supplier. Bagi suatu perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus
merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan. Hal ini sesuai dengan
fungsi manejer, yaitu (Kasmir 2008:6) :

1. Merencanakan
2. Mencari
3. Memanfaatkan dana-dana perusahaan , dan
4. Memaksimalkan nilai perusahaan

Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh


dalam suatu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan
(Kasmir 2008:11) :

1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan modal
4. Laporan catatan atas laporan keuangan, dan
5. Laporan arus kas

12 Universitas Muhammadiyah Riau


2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik pada saat tertentu


maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga bisa disusun secara
mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya, laporan
keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar
perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

Berikut ini beberapa tujuan pembuatan dan penyusunan laporan keuangan yaitu
(Kasmir 2008:18):

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan saat ini
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentu
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva dan modal perusahaan
6. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode
8. Informasi keuangan lainnya.

2.1.2.3 Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan


peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut
karekteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan.
Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset,
liabilitas, dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja
dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Unsur yang berkaitan secara

13 Universitas Muhammadiyah Riau


langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, liabilitas dan ekuitas.
Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut (James C Van Hore):

1. Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dari manfaat ekonomi di masa depan akan diperoleh
perusahaan. Manfaat ekonomik masa depan yang terwujud dalam aset
adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, bai
langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada
perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan
merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan. Mungkin juga
berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau
berbentuk 13 kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti
penurunan biaya akibat penggunakan proses produksi alternatif.
2. Liabilitas
Liabilitas merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaianya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari
sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomik.
Karekteristik esensial liabilitas adalah bahwa perusahaan mempunyai
kewajiban masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab
untuk bertindak atau melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban
dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak
mengikat atau peraturan perundangan.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua
liabilitas. Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca, sebagai contoh,
dalam perseroan terbatas, setoran modal oleh para pemegang saham, saldo
awal periode (retained earnings), penyisihan saldo laba oleh pemegang
saham, penyisihan saldo laba dan penyesihan penyesuaian pemeliharaan
modal masing-masing disajikan secara terpisah.

14 Universitas Muhammadiyah Riau


2.1.3 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan menggunakan nilai buku yang artinya adalah nilai suatu
aktiva menurut pengertian akuntansi. Nilai buku selembar saham biasa sama
dengan modal (saham bisa ditambah laba ditahan) perusahaan dibagi dengan
jumlah saham yang beredar. Dan nilai pasar yang artinya nilai suatu saham yang
ditentukan oleh permintaan dan penawara di bursa saham. Dan nilai Tobins’Q
rumus :
Q= (P) (N)+(D)..........(2.2)
BVA

Dimana :
Q = Nilai Perusahaan
P = Harga Pasar Saham (closing price)
N = Jumlah lembar saham yang beredar
D = Nilai buku total hutang
BVA = Nilai buku total hutang

2.1.4 Nilai perusahaan (Value Of Firm)


Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari free cash flow dimasa
mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya modal (Brigham
dan Erdhadt, 2005), semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value. Price
to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan
kedepan. Formula untuk menghitung price to book value ditunjukan sebagai berikut
(Brigham dan Ehrhardt, 2002):
Price to book Value = Nilai Buku saham/ Harga saham. Nilai Buku Harga
Saham (Book Value per share) dapat dihitung dengan formula: BVS = Total
Ekuitas/Jumlah saham biasa beredar. Nilai perusahaan dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu Nilai Buku dan Nilai Pasar.
a. Nilai Buku (Book Value) Menurut Sartono (2010), nilai buku adalah nilai
suatu aset menurut pengertian akuntansi. Nilai buku selembar saham biasa
sama dengan modal (saham bisa ditambah laba ditahan) perusahaan dibagi
dengan jumlah saham yang beredar.

15 Universitas Muhammadiyah Riau


b. Nilai Pasar (Market Value) Menurut Sulystiastuti (2002), nilai pasar adalah
nilai suatu saham yang di tentukan oleh permintaan dan penawaran saham
di bursa efek. Diketahui bahwa harga saham merupakan hasil perkalian
antara Price Earning Ratio dan Earning Per Share.
2.1.5 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 70
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendukung program Tax Amnesty atau
Pengampunan Pajak dengan meluncurkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 70 untuk Akuntansi Aset dan Liabilitas. Pengampunan Pajak. PSAK 70 ini
memberikan panduan bagi entitas untuk menyusun pelaporannya pasca mengikuti
Undang-Undang Tax Amnesty. PSAK 70 ini akan memandu wajib pajak yang
mengikuti Tax Amnesty, agar terhindar dari berbagai kesalahan akuntansi dan
pelaporan keuangan yang mungkin timbul di kemudian hari.

Launching PSAK 70, diperuntukkan untuk wajib pajak perorangan yang


melakukan pembukuan bagi akuntansi dengan tambahan harta dan utang dengan
perolehan harta baru Wajib Pajak sesuai dengan tanggal surat. Tujuan dari PSAK
70 adalah memberikan pengaturan perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas
pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak, Dalam menentukan apakah entitas mengakui aset dan
liabilitas pengampunan pajak dalam laporan keuangannya, entitas mengikuti
ketentuan dalam UU Pengampunan Pajak.

Entitas menerapkan PSAK 70, jika entitas mengakui asset dan liabilitas
pengampunan pajak dalam laporan keuangannya. “PSAK 70 juga dapat diterapkan
oleh entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan sesuai definisi dalam Standar
Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), jika entitas
mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak dalam laporan keuangannya.
Selanjutnya, pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas pengampunan
pajak mengacu pada PSAK yang relevan. Entitas diperkenankan tetapi tidak
diharuskan untuk mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak
berdasarkan nilai wajar sesuai dengan SAK pada tanggal Surat Keterangan.

Entitas yang telah melakukan pengampunan pajak memiliki pengendalian atas


investasi diperkenankan untuk mengukur investasi dalam entitas anak dengan

16 Universitas Muhammadiyah Riau


metode biaya sampai dengan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2017
dan setelahnya diharuskan mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan
pajak pada tanggal Surat Keterangan dan secara bersamaan juga menerapkan
prosedur konsolidasi sesuai PSAK 65 yaitu Laporan Keuangan Konsolidasian,
dengan periode pengukuran kembali dimulai setelah tanggal Surat Keterangan
sampai 31 Desember 2017. Entitas menyajikan aset dan liabilitas pengampunan
pajak secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya jika menerapkan PSAK 70
paragraf 07. Akan tetapi, entitas diberikan opsi untuk mereklasifikasi aset dan
liabilitas pengampunan pajak ke dalam pos aset dan liabilitas serupa jika memenuhi
persyaratan tertentu dalam PSAK 70. Entitas mengungkapkan, dalam laporan
keuangannya, hal-hal yang disyaratkan sesuai dengan PSAK 70.

Opsi mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak

a. Opsi Satu

Pengakuan, pengukuran, dan penyajian asset dan liabiitas pajak mengikuti SAK
yang ada. Asset dan liabilitas pengampunan pajak diakui jika disyaratkan oleh
SAK. Entitas tidak mengakui Asset dan Liabilitas jika SAK tidak memperkenankan
pengukuran item tersebut

b. Opsi Dua

Pengakuan, pengukuran dan penyajian asset dan liabilitas pajak mengikuti


aturan khusus yang ada dalam PSAK 70.

Asset dan Liabilitas pengampunan pajak disajikan terpisah dari Asset dan
Liabilitas lainnya. Mirip dengan Asset yang tersedia untuk dijual. Boleh disajikan
terpisah di golongan jangka pajang atau jangka pendek.

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian ini juga pernah diteliti oleh Rinaldi (2017) yaitu, tentang dampak
tax amnesty terhadap laporan keuangan dan pengaruhnya kepada nilai
perusahaan. Dan hasil penelitian tersebut bahwa Tax Amnesty berdampak
terhadap laporan keuangan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Asset
dan liabilities mengalami peningkatan nilai, sedangkan nilai perusahaan

17 Universitas Muhammadiyah Riau


mengalami penurunan setelah mengikuti tax amnesty, dihitung dengan
menggunakan Rumus Tobins’ Q. Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya
yaitu terletak pada cara mengukur nilai perusahaan. Rinaldi hanya
menggunakan Rumus Tobins’ Q dan Price to Book Value. Sedangkan penelitian
ini menggunakan Tobins’ Q, Price to Book Value dan Uji Regresi Linear
Berganda.

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu

No Peneliti Tempat Judul Hasil Penelitian


1 Rinaldi PT. Samudra Dampak Tax Tax Amnesty berdampak terhadap laporan
(2017) Hindia, Tbk Amnesty keuangan dan berpengaruh terhadap nilai
terhadap perusahaan. Asset dan liabilities mengalami
laporan peningkatan nilai, sedangkan nilai perusahaan
keuangan dan mengalami penurunan setelah menggunakan
pengaruhnya Rumus Tobins’s Q setelah melakukan Tax
terhadap nilai Amnesty
perusahaan

2 Sutra Saham sector Analisis reaksi Tax Amnesty yang dilakukan di Indonesia tidak
Manik,Jullie property yang harga saham mempunyai badan hukum sebagai dasar serta
J. sondakh terdaftar di sebelum dan tujuan yang jelas dalam pelaksanaan Tax
dan Sintje Bursa Efek sesudah tax Amnesty. Dan mempunyai kelemahan yang
Rondonuwu Indonesia amnesty dapat mengakibatkan penyelewangan dan
(2017) periode moral hazard karna sarana dan prasarana,
pertama (studi keterbukaan informasi serta pendukung lainnya
kasus saham belum memadai
sector property
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia)
3. Regiza Download data Analisis Berdasarkan hasil analisi menggunakan model
Palmi di Bursa Efek perbandingan Tobins’Q, maka dapat ditarik kesimpulan
(2017) Indonesia Nilai bahwa dari 27 sample perusahaan yang
Perusahaan dijadikan sample, terdapat sembilan belas
sebelum dan perusahaan yang mengalami penurunan pada
sesudah nilai perusahaannya dengan rata-rata penurunan
kebijakan Tax sebesar 14,53% dan delapan perusahaan yang
Amnesty mengalami kenaikan pada nilai perusahaannya
(Studi Empiris dengan rata-rata kenaikan sebesar 12,75%. Hal
Pada ini menunjukan bahwa perusahaan yang

18 Universitas Muhammadiyah Riau


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
No Peneliti Tempat Judul Hasil Penelitian
Perusahaan mengikuti program pengampunan pajak
Property di mengalamai penurunan nilai perusahaan
BEI tahun dengan hasil signifikansi sebesar 0,037 yang
2015-2016) mana nilai lebih kecil dari standar nilai
signifikansi sebesar 0,05. Dengan kata lain,
perusahaan yang mengikuti pengampunan
pajak mengalami penurunan nilai perusahaan
yang signifikan.

4. Dwi Rahayu Jakarta Islamic Analisis Pengujian statistik menggunakan


Indeks Reaksi Pasar program SPSS 23 dengan uji one sampel t-test
Modal menunjukkan nilai tidak signifikan
Terhadap
Kebijak yang artinya kebijakan amnesti pajak tidak
Amnesty Pajak memberikan abnormal return pada
(Studi kasus saham-saham syariah yang masuk daftar JII..
pada saham- Uji beda juga dilakukan untuk
saham syariah melihat perbedaan AAR, CAAR dan ATVA
yang masuk pada sebelum dan sesudah amnesti
daftar JII
Periode Juni- pajak. Hasil uji paired sampel t-test
November menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
2016) signifikan reaksi pasar terhadap amnesti pajak.
Hasil uji paired sampel t-test menunjukkan
tidak terdapat perbedaan yang

5. Viegea Ayu KPP Pratama Pengaruh Tax Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
Permata sari Surabaya Amnesty, menunjukkan bahwa ada pengaruh positif tax
-2016 Tegalsari Pengetahuan amnesty dan pengetahuan perpajakan.
Perpajakan,dan Sedangkan pelayanan fiskus tidak berpengaruh
Pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak
Fiskus
Terhadap
Kepatuhan
Wajib Pajak
Sumber : Dari berbagai sumber (2018)

2.3 Kerangka Penelitian


Salah satu agenda reformasi perpajakan yang dicanangkan Pemerintah
Indonesia adalah melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan. Hal ini
berkaitan dengan upaya peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak yang

19 Universitas Muhammadiyah Riau


sekaligus upaya peningkatan pemenuhan target APBN. Wacana
mengimplementasikan kebijakan yang berkaitan dengan pengampunan pajak (tax
amnesty) merupakan salah satu agenda reformasi di bidang perpajakan di Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut penulis mencoba untuk menganalisis dampak tax
amnesty terhadap laporan keuangan perusahaan setelah dilakukannya tax amnesty
tersebut dibandingkan dengan sebelum dilakukan Tax Amnesty dan pengaruhnya
terhadap Nilai Perusahaan.

LAPORAN KEUANGAN
Sebelum PSAK 70
Tax
Setelah Tax
Amnesty
Amnesty

Tax Amnesty
Nilai
Perusahaan

Laporan Keuangan (Y)

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran

20 Universitas Muhammadiyah Riau


BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6).

Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian


deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah
yang ada sekarang berdasarkan data-data.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Raih Usaha Karya Mandiri, Jl. Jend.
Sudirman no. 207 Tangerang Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal
Februari 2018 sampai dengan Agustus 2018.

3.3 Jenis dan Sumber data


Laporan keuangan menurut SAK adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan labarugi, laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti
misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.
Wawancara secara umum adalah proses memeperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai. Wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu (Sugiyono,
2013:231).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

21 Universitas Muhammadiyah Riau


(Sugiyono, 2013:224). Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam
skripsi ini adalah wawancara dengan narasumber yang merupakan
bendahara/manajer keuangan perusahaan tersebut. Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
yaitu:
3.4.1 Wawancara Mendalam
Wawancara secara umum adalah proses memeperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai. Wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu
(Sugiyono, 2013:231).
Menurut Sutopo, (2006:72) Wawancara merupakan alat rechecking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat
dalam kehidupan social yang relatif lama.

Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak berstruktur


sangat memadai dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini yang
diwawancarai adalah akuntan perusahaan PT. Raih Usaha Karya Mandiri.
3.4.2 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
(life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang
berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film

22 Universitas Muhammadiyah Riau


dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2013:240).
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri
data historis. Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, maupun elektronik.

3.4.3 Laporan Keuangan Perusahaan


Catatan Informasi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi,
yang gunanya untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan keuangan
yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik
perusahaan. Di samping itu banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan
terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti pemerintah,
kreditor, investor, maupun para supplier. Bagi suatu perusahaan, penyajian
laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung jawab manajer
keuangan.

3.5 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar dan membedakannya dengan
penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan
pola uraian dan mencari hubungan antara dimensi-dimensi uraian.
Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang penulis gunakan adalah
analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data
yang berhasil dikumpulkan peneliti di lapangan. Data tersebut terkumpul dari
wawancara, dokumentasi dan catatan laporan keuangan. Lalu data tersebut
diklasifikasikan dalam kategori-kategori tertentu.
Dengan mengorganisir data maka dapat dengan mudah menyajikan atau
memaparkan data-data yang diperlukan dan disimpulkan dengan cara induktif pada
penelitian. Sehingga dapat ditarik kesimpulan atau verifikasi dalam menganalisa
data penelitian (Mulyana,2008:21).

23 Universitas Muhammadiyah Riau


Dari penelitian ini data yang diperolehakan dianalisis secara kualitatif
dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Mendefinisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai
dengan cara menemukan fakta-fakta yang ada.
b) Informasi yang berhasil dikumpulkan di lapangan merupakan bahan
mentah yang diringkas, serta disusun lebih sistematis.
c) Menarik kesimpulan dari data-data yang berhasil diperoleh.
d) Laporan keuangan sebelum dan sesudah Membandingkan
melaksanakan program tax amnesty.

24 Universitas Muhammadiyah Riau


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil PT. Raih Usaha Karya Mandiri

PT. Raih Usaha Karya Mandiri adalah sebuah Perseroan Terbatas kelas
Menengah. Berdiri pada tahun 1998, mempunyai devisi Raih Motor yang bergerak
dalam bidang usaha jas aotomotif service dan body repair. Perusahaan ini
mempunyai bengkel dengan luas tanah 1500 m², yang beroperasi di Kota
Pekanbaru, Raih Motor mengambil peluang diantara ratusan usaha sejenis dengan
komitmen dan inovasi, yakin dapat memahami dan memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan costumer.

4.1.1 Sejarah Perusahaan:

Pada hari Sabtutanggal 10 Januari 1998 Bpk. NindaKasmi, Bpk, H. Buchari dan
Ny. Hj. Rainah melalui Akta Notaris Fransiskus Djonenardi, SH Nomor 10
didirikan perseroan terbatas yang diberinama PT. Bina Usaha Mandiri, yang
selanjutnya diangkat sebagai anggota Direksi dan Komisaris sebagai berikut :

1. Direktur : Bpk. Ninda Kasmi


2. Komisaris : Ny. Hj. Nurbetrayati
Maksud dan tujuan perseroan ini adalah :
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan minyak bumi dan sejenisnya
b. Menjalakan usaha sebagai supplier, leveransir, distributor, grosser,
keagenan atau perwakilan perusahaan-perusahaan, baik perusahaan dari
dalam negri maupun perusahaan dari luar negri
c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa angkutan/transportasi darat

Pada tanggal 12 Juli 1999 melalui Akta Notaris Fransiskus Djonenardi, SH nomor
45 nama perseroan diubah menjadi PT. Raih Usaha Karya Mandiri yang berkantor
pusat di Jl. Jend. Sudirman no. 207 Tangerang Pekanbaru.

25 Universitas Muhammadiyah Riau


4.1.2 Group Perusahaan

1. Raih Pelumas yang berkantor di Jl. Durian No. 1C Pekanbaru, menjalankan


usaha supplier, distributor, grosser, keagenan khusus pelumas Pertamina.
2. Raih Motor yang berkantor di Jl. Jend. Sudirman No. 207 Tangkerang
Pekanbaru, yang menajalankan usaha dibidang tranportasi dan
Perbengkelan otomotif, body repair dan pengecatan kendaraan, dan
penyewaan kendaraan.
3. Raih Gas Elpiji berkantor di Jl. Durian No. 1C Pekanbaru, menjalankan
usaha dibidang supplier, distributor, grosser, keagenan khusus Gas elpiji
Pertamina
4. Raih Musicool berkantor di Jl. Durian No. 1C Pekanbaru, menjalankan
usaha dibidang supplier, grosser, distributor, keagenan khusus Refrigerant
Pertamina, AC kendaraan dan Perumahan/Perkantoran.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Raih Usaha Karya Mandiri

1. Visi PT. Raih Usaha Karya Mandiri

“Menjadi perusahaan otomotif servis terlengkap diwilayah Pekanbaru dan


sekitarnya”

2. Misi PT. Raih Usaha Karya Mandiri

“Memberikan pelayanan terbaik dan standar mutu kepada pelanggan dengan


menjalankan proses kerja terbaik sehingga tercapai kepuasan pelanggan”

26 Universitas Muhammadiyah Riau


SARANA PRASARANA PT. RAIH USAHA KARYA MANDIRI

Universitas Muhammadiyah Riau


Gambar 4.1 Kantor PT. Raih Usaha KaryaMandiri

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Analisis Perubahan Pencatatan Laporan Keuangan Pasca
Mengikuti Tax Amnesty

Pemerintah meluncurkan program tax amnesty pada tahun 2016 akhir, yang
mana perusahaan-perusahaan wajib melaporkan setiap asset yang dimiliki oleh
perusahaan/badan yang ada di dalam maupun luar negri. Amnesty pajak
merupakan pengampunan pajak terhadap asset yang dimiliki oleh wajib pajak
yang belum/tidak sepenuhnya melaporkan pada SPT 2015.

“Perusahaan ini mengikuti tax amnesty pada bulan desember tahun


2016.”(Wawancara dengan Ibu Dona Anggraini,A.Md akuntan Perusahaan
PT. Raih Usaha Karya Mandiri, tanggal 11 Juni 2018).

Sebelum Perusahaan mengikuti program tax amnesty, perusahaan


menerima surat edaran atau info-info dari Koran yang disebarkan oleh
Direktorat Jendral Pajak.

27 Universitas Muhammadiyah Riau


“Kami mendapatkan surat edaran dari Pemerintah untuk mengikuti program
tax amnesty. Yang jelas didalamnya menyuruh atau menghimbau perusahaan
harus segera melaporkan asset-asset perusahaan yang ada di dalam maupun
di luar negri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).“ (Wawancara dengan Ibu
Dona Anggraini,A.Md akuntan Perusahaan PT. Raih Usaha Karya Mandiri,
tanggal 11 Juni 2018).

Terjadinya perubahaan pencatatan Laporan Keuangan saat mengikuti tax


amnesty. Sebab Perusahaan mengungkapkan seluruh harta yang dimiliki oleh
perusahaan.

“Iya, adanya perubahan pencatatan Laporan Keuangan. Bersangkutan dengan


asset perusahaan dan asset pribadi.” (Wawancara dengan Ibu Dona
Anggraini,A.Md akuntan Perusahaan PT. Raih Usaha Karya Mandiri, tanggal
11 Juni 2018).

4.2.2 Analisis Perubahan Pencatatan Laporan Keuangan Pasca


mengikuti tax amnesty sesuai dengan Persyaratan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 70.

Karena adanya perubahan pencatatan laporan keuangan pasca mengikuti tax


amnesty, maka IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) memberikan panduan untuk
penyusunan Laporan Keuangan Pasca mengikuti tax amnesty. Yaitu, PSAK 70
untuk akuntansi Asset dan Liabilities.

“Sebelum mengikuti program tax amnesty saya diutus oleh perusahaan untuk
mengikuti pelatihan tax amnesty. Termasuk didalam pelatihan tersebut
bagaimana cara pembuatan laporan keuangan yang mengikuti program ini.
Untuk perubahan pencatatan laporan keuangan tersebut dipandu oleh IAI
dengan mengeluarkan PASK 70 tentang akuntansi asset dan liabilities. Seperti
perbedaan catatan tax amnesty asset pribadi dan tax amnesty perusahaan.”
(Wawancara dengan Ibu Dona Anggraini,A.Md akuntan Perusahaan PT. Raih
Usaha Karya Mandiri, tanggal 11 Juni 2018).

28 Universitas Muhammadiyah Riau


4.2.3 Analisis Perubahan Pencatatan Laporan Keuangan terhadap Nilai
Perusahaan

Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang,


tidak dikenakan sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana dibidang
perpajakan, dengan cara mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan.
Dalam pelaksanaannya, pengampunan pajak terkait dengan kesempatan bagi
wajib pajak untuk mendapatkan pengampunan atas kewajiban perpajakan yang
“belum” atau “belum seluruhnya” dilaporkan. Secara prinsip, kewajiban
perpajakan bagi wajib pajak itu sendiri dibagi menjadi empat bagian utama,
yaitu pendaftaran, perhitungan, pembayaran dan pelaporan pajak.
Perusahaan/badan yang mengikuti program tax amnesty tersebut wajib
melaporkan harta yang dimiliki oleh perusahaan, baik di dalam atau pun luar
negri. Dan pelaporan tersebut memperngaruhi nilai perusahaan.

“Setelah mengikuti program tax amnesty mempengaruhi nilai perusahaan.


Dilaporan keuangan nilai perusahaan bisa bertambah atau berkurang. Contoh
seperti asset yang salah dilaporkan, yaitu asset milik pribadi yang dilaporkan
sebagai asset perusahaan. Seperti itu juga sebaliknya.” (Wawancara dengan
Ibu Dona Anggraini,A.Md akuntan perusahaan PT. Raih Usaha Karya Mandiri,
tanggal 11 Juli 2018)

4.3 Pembahasan
4.3.1 Analisis Perubahan Pencatatan Laporan Keuangan Pasca
Mengikuti Tax Amnesty
Pada tahun 2016 pemerintah mencanangkan program tax amnesty guna
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui reparasi asset yang ditandai
oleh peningkatan likuiditas domestic, perbaikan nilai tukar, penurunan suku
bunga dan peningkatan investasi.
Tax amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak
dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana dibidang perpajakan,
dengan cara mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan.

29 Universitas Muhammadiyah Riau


PT. Raih Usaha Karya Mandiri salah satu wajib pajak badan yang mengikuti
tax amnesty, dengan keikutsertaan PT. Raih Karya Mandiri terhadap progam
Dirjen Pajak tersebut, PT. Raih Usaha Karya Mandiri mengalami dampak
dalam pelaporan keuangan perusahaan, dimana tax amnesty yang diikuti ialah
asset, maka perubahan nilai asset perusahaan terlihat jelas pasca mengikuti
program tax amnesty. Dapat dilihat rincian dri Laporan Keuangan PT. Raih
Usaha Karya Mandiri, pencatatan pelaporan asset:
Gambar 4.2 Perbandingan Aktiva Laporan Keuangan
PT. Raih Usaha Karya Mandiri
AKTIVA 2015 AKTIVA 2016
Aktiva Lancar Aktiva Lancar
Kas dan setara kas 510,676,868 Kas dan setara kas 690,004,593
Piutang Dagang 724,341,568 Piutang Dagang 907,525,388
Persediaan Barang 2,270,550,000 Persediaan Barang 1,645,000,000
Piutang Lain-lain 5,241,529,640 Piutang Lain-lain 5,872,064,587

Jumlah Aktiva Lancar 8,747,098,076 Jumlah Aktiva Lancar 9,114,594,567

Aktiva Tetap Aktiva Tetap


Tanah 210,000,000 Tanah 210,000,000
Bangunan 350,000,000 Bangunan 350,000,000
Kendaran 650,000,000 Kendaran 565,000,000
Akm. Peny. (1,696,132,500) Akm. Peny. (1,729,112,708)
Nilai Buku (486,132,500) Nilai Buku (624,112,708)

Total Aktiva 8,260,965,576 Total Aktiva 8,490,481,859

Sumber : Laporan Keuangan PT. Raih Usaha Karya Mandiri 2015 dan 2016

Pada tahun 2015 total asset yang dimiliki PT. Raih Usaha Karya Mandiri
Rp. 1.210.000.000 dan pada tahun 2016 total asset Rp. 1.125.000.000. Hal ini
terjadi karena ditemukan adanya asset yang masih tercatat/dimiliki oleh pemilik
perusahaan sehingga pihak management mengambil kebijakan dengan
mengeluarkan asset tersebut dari SPT tahun 2015 untuk diikut sertakan tax
amnesty. Dapat dilihat pada gambar diatas tahun 2015 dimana total asset
kendaraan yang dimiliki perusahaan senilai Rp. 650.000.000 dan ditahun 2015
asset kendaraan mengalami penurunan sehingga total asset Rp. 565.000.000,
yaitu pengurangan ini terdapat pada asset kendaraan mobil pick up senilai Rp.
85.000.000 yang ikut tax amnesty.

30 Universitas Muhammadiyah Riau


Adapun perubahan pencatatan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh PT.
Raih Usaha Karya Mandiri yaitu pada neraca posisi asset yaitu, asset milik
perusahaan mengalami penurunan. Sejalan dengan hasil penelitian
(Rinaldi:2017) yang menyimpulkan bahwa tax amnesty berdampak terhadap
laporan keuangan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan posisi asset dan
liabilities.
PT. Raih Usaha Karya Mandiri telah mengikuti program tax amnesty tahun
2016 gelombang pertama dengan nilai tebusan yang dapat dilihat pada table
dibawah ini :
Tabel 4.1 Nilai Tebusan
Keterangan asset Nilai asset Tari tebusan Nilai tebusan
Mobil L-300 85.000.000 2% 1.700.000
Sumber : Data diolah tahun 2018

Nilai tebusan Rp. 1.700.000, dalam pencatatan laporan keuangan PT. Raih
Usaha Karya Mandiri mengakui sebagai uang muka PPh badan. Setelah
mengikuti program tax amnesty ada perubahan dalam pencatatan laporan
keuangan, seperti asset milik pribadi yang pada pelaporan SPT tahun 2015
terdaftar asset tersebut milik perusahaan atas nama pribadi, sehingga asset
tersebut pada tahun 2016 asset tersebut tidak terdaftar lagi sebagai harta milik
perusahaan, pada gambar 4.2 dapat tercermin bagaimana Laporan Keuangan
PT. Raih Usaha Karya Mandiri pasca tax amnesty.

4.3.2 Analisis Perubahan Pencatatan Laporan Keuangan Pasca


mengikuti tax amnesty sesuai dengan Persyaratan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 70.

Dalam mengikuti program tax amnesty yang menyebabkan perubahan


pencatatan Laporan Keuangan IAI mengeluarkan panduan pencatatan laporan
keuangan tentang akuntansi asset dan liabilities. Yaitu Persyaratan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 70 tentang akuntansi asset dan liabilities.

31 Universitas Muhammadiyah Riau


Perayaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 70 akan memandu wajib
pajak yang mengikuti program tax amnesty, agar terhindar dari berbagai
kesalahan akuntansi dan pelaporan keuangan yang mungkin timbul dikemudian
hari. PSAK 70 mengatur perlakuan akuntansi atas asset dan liabilities yang
timbul dari pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2016 tentang pengampunan pajak.

Terdapat dua opsi dalam pelaporan akuntansi asset dan liabilities


pengampunan pajak sesuai dengan Persyatan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 70, yaitu :

a. Opsi satu
Pengakuan, pengukuran, dan penyajian asset dan liabilities pajak
mengikuti SAK yang ada. Asset dan liabilities pengampunan pajak
diakui jika disyaratkan oleh SAK. Entitas tidak mengakui asset dan
liabilities jika SAK tidak memperkenakan pengukuran item tersebut.
b. Opsi dua
Pengakuan, pengukuran dan penyajian asset dan liabilities pajak
mengikuti aturan khusus yang ada dalam PSAK 70.

PT. Raih Usaha Karya Mandiri telah mengikuti semua prosedur yang
diberlakukan oleh pemerintah, yaitu melaporkan seluruh asset perusahaan milik
pribadi dan milik perusahaan. Dan mengikuti panduan perubahan pencatatan
laporan keuangan tentanga kuntansi asset dan liabilities yaitu opsi dua yang
telah diterbitkan oleh IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 70.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian (Rondonuwu:2017) yang menyatakan


tidak ada legistimasi yang jelas terhadap tax amnesty, karena IAI sebagai badan
hukum telah menerbitkan PASK 70 sebagai panduan Akuntansi dalam
pelaksanaan tax amnesty sehingga tidak terdapatnya timpang tindih terhadap
pembukuan akuntansi asset dan liabilities.

32 Universitas Muhammadiyah Riau


4.3.3 Analisis Perubahan Pencatatan Laporan Keuangan terhadap Nilai
Perusahaan

Perusahaan/Badan yang telah melakukan program tax amnesty memiliki


pengendalian atas investasi diperkenakan untuk mengukur investasi dalam
entitas anak dengan metode biaya sampai dengan laporan keuangan yang
berakhir pada 31 Desember 2017 dan setelahnya diharuskan mengukur kembali
asset dan liabilities pengampunan pajak pada tanggal surat keterangan.
Perusahaan/Badan yang mengikuti program tax amnesty diberikan dua opsi
untuk mereklasifikasi asset dan liabilities pengampunan pajak kedalam post
asset liabilities susai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
70.

Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Perusahaan (Asset)

Asset 2015 Asset 2016


Keterangan Nilai Asset Keterangan Nilai Asset
Tanah 210.000.000 Tanah 210.000.000
Bangunan 350.000.000 Bangunan 350.000.000
Kendaraan 650.000.000 Kendaraan 565.000.000
Total 1.210.000.000 Total 1.125.000.000
Sumber : Data Diolah tahun 2018

Perubahan pencatatan laporan keuangan pasca mengikuti tax amnesty,


mempengaruhi nilai perusahaan. Yang mana, adanya perubahan pencatatan
asset yang dimiliki oleh PT. Raih Usaha Karya Mandiri pada asset milik
perusahaan, ternyata milik pribadi. Karena mengikuti tax amnesty, asset
tersebut dikeluarkan dari daftar asset perusahaan dan menyebabkan turunnya
nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya, apabila salah dalam melaporkan asset
milik pribadi.

Hal ini sama dengan penelitian (Rinaldi:2017) yang menyatakan tax


amnesty berpengaruh terhadap nilai perusahaan, yaitu nilai asset dan liabilities
mengalami peningkatan nilai, sedangkan nilai perusahaan dalam bentuk saham

33 Universitas Muhammadiyah Riau


mengalami penurunan setelah dihitung menggunakan rumus Tobbin’s Q setelah
melakukan tax amnesty.

Sejalan dengan penelitian (Palmi:2017) yang menyatakan berdasarkan hasil


analisis menggunakan model Tobbin’s Q, bahwa dari 27 Perusahaan yang
dijadikan sampel, terdapat Sembilan perusahaan yang mengalami penurunan
pada nilai perusahaannya, dengan rata-rata penurunan sebesar 14,53% dan
delapan perusahaan yang mengalami kenaikan pada nilai perusahaannya
dengan rata-rata kenaikan sebesar 12,75%. Hal ini menunjukan bahwa
perusahaan yang mengikuti program tax amnesty mengalami penurunan nilai
perusahaan dengan hasil signifikasi sebesar 0.037 yang mana nilai lebih kecil
dari standar nilai signifikasi sebesar 0.05. dengan kata lain, perusahaan yang
mengikuti tax amnesty mengalami penurunan Nilai Perusahaan yang signifikan.

PT. Raih Usaha Karya Mandiri melaporkan asset dan liabilities mengikuti
panduan PSAK 70. Perusahaan dapat melakukan pembukuan sesuai dengan
opsi yang telah diberikan oleh PASK 70.

Dimana melaporkan pengampunan pajak secaraterpisah asset pribadi dan


asset perusahaan. Mirip dengan asset yang siap untuk dijual, disajikan terpisah
di golongan jangka panjang atau jangka pendek.

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui pacsa mengikuti tax amnesty
pencatatan laporan keuangan PT. Raih Usaha Karya Mandiri mengalami
perubahan, pencatatan laporan keuangan tersebut mempengaruhi nilai
perusahaan. Perubahan pencatatan tersebut telah sesuai dengan panduan PSAK
70.

34 Universitas Muhammadiyah Riau


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai


berikut:

1. Terdapat perubahan nilai asset perusahaan pada pencatatan laporan


keuangan pasca mengikuti tax amnesty.
2. PT. Raih Usaha Karya Mandiri mengikuti panduan PSAK 70 dalam
membuat laporan keuangan atas akuntansi asset dan liabilities pasca
mengikuti tax amnesty yaitu, opsi dua.
3. Terdapat perubahan yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Seperti,
berkurangnya asset perusahaan, karena kesalahan dalam pelaporan asset
pribadi, dilaporkan sebagai asset perusahaan. Begitu juga sebaliknya.

5.2 Saran

1. Agar peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam mengenai


pengaruh tax amnesty terhadap nilai perusahaan. Dan mencari tahu
apakah pengaruh pencatatan laporan keuangan yang berubah pada
tahun tax amnesty dalam jangka panjang.
2. Perusahaan harus tetap menjadi taat pajak.
3. Hendaknya perusahaan tetap melaporkan seluruh asset perusahaan
untuk meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia.

35 Universitas Muhammadiyah Riau


DAFTAR PUSTAKA

Agus, R. Sartono. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi


Keempat. Yogjakarta: BPFE
Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi kedua. Jakarta:
Prenada Media.
Brigham,E.F.danGapenski, LouisC. (1996). Intermediate finance management.
Harbor Drive: The Dryden Press.
Dwi Rahayu. (2016) Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Kebijakan Amnesty
Pajak (Studikasus pada saham-saham syariah yang masuk daftar JII
Periode Juni-November 2016).
Ferry,.Alberto (2015) Pengaruh Kebijakan Pengampunan Pajak (tax amnesty) oleh
Pemerintah terhadap potensi peningkatan Penerimaan Pajak di Indonesia
Tahun 2015.
Ikatan Akuntan Indonesia, (2011). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 1. Rev.ed. Jakarta: Salemba empat.
Manik,Sutra (2017).Analisis reaksi harga saham sebelum dan sesudah tax amnesty
periode pertama (studi kasus saham sector property yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia)
Menteri Keuangan Republik Indonesia, 2016 Undang-Undang Republik
Indonesia No.11Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak, Jakarta Sinar
Grafika Offset.
Palmi,Regiza,(2017). Analisis perbandingan Nilai Perusahaan sebelum dan sesudah
kebijakan Tax Amnesty (Studi Empiris Pada Perusahaan Property di BEI tahun
2015-2016)
Pohan, Rusdin. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:
LanarkaPublisher
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-10. Bandung: Alfabeta.
Wira Sakti, Nufransa.(2016).Tax Amnesty ItuMudah. Jakarta: Visimedia
Waluyo.(2013).Perpajakan Indonesia. Jakarta: SalembaEmpat
Viegea A Permata Sari. (2016) Pengaruh Tax Amnesty, Pengetahuan Perpajakan,
dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

36 Universitas Muhammadiyah Riau


Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan pada
Undang-undangNomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan tata cara
perpajakan (UU KUP) pada pasal 37 huruf A. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 tentang mengatur tiga aspek
pokok yang berkaitan langsung dengan Amnesty Pajak. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Pasal 18 tentang Ditjen Pajak akan melakukan
Penegakan hukum terhadap WP yang tidak melaporkan Hartanya secara
keseluruhan. Jakarta.

37 Universitas Muhammadiyah Riau

Anda mungkin juga menyukai